Anda di halaman 1dari 12

Makalah Tugas Akhir

PT ASURANSI ADIRA DINAMIKA

Mata Kuliah Pengantar Manajemen

DOSEN PENGAJAR
Ira Iriyanty, S.E., M.S.M

Fandis Ekyawan, S.E., M.M

Disusun oleh:

Siti Nadya Sefrily 2006534902


Michelle Angel 2006533212
Juita Pane 2006531932
Hariara P.L 2006531926

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS INDONESIA
2021
STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal yang terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Siti Nadya Sefrily


NPM : 2006534902

Tandatangan :

Nama : Michelle Angel


NPM : 2006533212

Tandatangan :

Nama : Juita Pebriani Pane


NPM : 2006531931

Tandatangan :

Nama : Hariara Partukoan Lumbangaol


NPM : 2006531926

Tandatangan :
BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu strategi bisnis
perusahaan dalam jangka panjang, yaitu bertanggung jawab bukan hanya pada karyawan,
pemegang saham, komunitas, dan konsumen, tetapi juga pada masyarakat dan lingkungan
sekitar. Hal ini tercantum pada Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial, dan lingkungan sumber daya alam dan tidak
dibatasi kontribusinya serta dimuat dalam laporan keuangan. CSR menjadi komitmen
perusahaan untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersama dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Sankat, Clement K, 2002).
Tanggung jawab sosial berkaitan dengan kode-kode etik, sumbangan perusahaan
program-program community relations dan tindakan mematuhi hukum.

Praktik pengungkapan CSR telah banyak diterapkan oleh perusahaan manufaktur di


Indonesia. Pada laporan tahunannya, perusahaan telah menyebutkan aspek
pertanggungjawaban sosial walaupun dalam bentuk yang relatif sederhana.
Pertanggungjawaban ini tidak hanya diberikan dalam wujud bantuan dana, bisa juga
diberikan dalam bentuk tindakan nyata perusahaan yang membantu masyarakat. Pada
masa kini, tak hanya perusahaan manufaktur yang berlomba-lomba menerapkan program
CSR untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Namun, perusahaan ritel dan asuransi
pun mulai menerapkannya. Alasan penting perusahaan harus melakukan CSR yaitu untuk
mendapatkan keuntungan sosial, mencegah konflik dan persaingan yang terjadi,
kesinambungan usaha/bisnis, pengelolaan sumber daya alam serta pemberdayaan
masyarakat dan sebagai License to Operate.

Tata kelola usaha yang baik dan CSR merupakan elemen penting dalam
memberikan kontribusi terhadap kesuksesan perusahaan, sama pentingnya namun dengan
perspektif yang berbeda dengan tolok ukur keuangan. Tentu dalam pelaksanaannya penting
untuk membuat strategi CSR yang sesuai dengan tujuannya. Adakalanya, strategi CSR
sudah dirancang baik tetapi karena hanya menyiapkan prasarananya saja, tidak disertai
dengan penyiapan piranti lunak dan sumber daya manusianya, sering kali program CSR
perusahaan menjadi tidak efektif. Maka dari itu, perusahaan melakukan tahap perencanaan
jauh sebelum program dijalankan, pembagian kerja yang termasuk dalam aspek organizing,
tahap pengendalian program, adanya pemimpin yang berintegritas dalam memandu
jalannya program, hingga program evaluasi untuk melihat umpan balik dari masyarakat dan
pemerintah daerah sekitar.

Demikian pula dengan PT Asuransi Adira Dinamika Tbk yang menerapkan program
CSR untuk menggaet perhatian publik, Kampung Zurich Bersahaja. Program ini diadopsi
dari Perusahaan Zurich yang sudah mengakuisisi Adira Insurance sejak November 2019.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil usaha, bentuk hukum, struktur organisasi, dan lingkungan bisnis
Adira Insurance?
2. Bagaimana penerapan aspek planning, organizing, controlling, dan leading dalam
program CSR Kampung Zurich Bersahaja?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap dijalankannya program CSR?
4. Bagaimana tingkat keberhasilan program CSR?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan program CSR?
6. Apa saja yang perlu diperbaiki setelah dijalankannya program selama 1 tahun?

III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyelesaikan laporan observasi perusahaan sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah
Pengantar Manajemen.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui profil usaha, bentuk hukum, struktur organisasi, dan lingkungan
bisnis Adira Insurance
2. Mengetahui penerapan keempat aspek manajemen dalam menjalankan
Program CSR
3. Mengetahui tanggapan masyarakat terhadap jalannya program CSR
4. Mengetahui tingkat keberhasilan program CSR
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan program CSR
6. Mengetahui evaluasi program setelah berjalan selama 1 tahun
BAB II PEMBAHASAN

1. Profil Usaha, Bentuk Hukum, Struktur Organisasi, dan Lingkungan Bisnis


Adira Insurance adalah perusahaan asuransi terkemuka di bawah Grup Bank
Danamon yang bergerak di bidang asuransi umum dan berdiri sejak 24 Januari 2002. Adira
Insurance menyediakan beragam produk yang unik baik asuransi kendaraan bermotor
maupun asuransi non kendaraan bermotor. Awalnya perusahaan dengan bentuk hukum
Perseroan Terbatas ini berdiri dengan nama Asuransi Kerugian Nexus pada tahun 1997.
Kemudian, perusahaan mengubah nama menjadi PT Asuransi Adira Dinamika pada 2002.
Adira Insurance memiliki beberapa produk unggulan berupa produk asuransi
kendaraan bermotor, yaitu asuransi mobil Autocillin (yang terdiri dari asuransi mobil berbasis
syariah Autocillin Ikhlas maupun Autocillin Classic), serta asuransi sepeda motor Motopro.
Disamping itu bisnis asuransi perusahaan ini telah merambah ke beberapa produk seperti
produk asuransi Kecelakaan & Kesehatan, Perjalanan, Pengangkutan, Properti, Alat Berat,
Kerangka Kapal, Rekayasa, Surety Bonds serta Tanggung Gugat.
Perusahaan ini dimiliki oleh Zurich Insurance Company Ltd setelah mengakuisisi
80% saham dari Bank Danamon dan pemegang saham. Setelah aksi akuisisi oleh Zurich,
perusahaan berencana menggabungkan unit syariah perusahaan kepada Zurich Insurance
Indonesia, dimana Zurich Insurance Indonesia akan diubah menjadi asuransi umum syariah.

DEWAN KOMISARIS DIREKSI

Chris Bendl Hassan Abdul Karim


Komisaris Utama Direktur Utama

Satinder Pal Singh Ahluwalia Desy Natalia Widjaya


Wakil Komisaris Utama Wakil Direktur Utama

Willy Suwandi Dharma Donni Gandamana


Komisaris Direktur

Pratomo Editha Thalia Desiree


Komisaris Independen Direktur

Ariyanti Suliyanto Wayan Pariama


Komisaris Independen Direktur

Editha Thalia Desiree Raelene Anne Seales


Sekretaris Perusahaan Director
Tabel 1. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Asuransi Adira Dinamika Tbk

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Asuransi Adira Dinamika Tbk


2. Aspek Planning Program CSR Kampung Zurich Bersahaja
2.1 Latar Belakang Program
Setiap perusahaan tentu akan membuat program yang berkaitan dengan bisnis
masing-masing. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian akan melakukan
pemberdayaan pada para petani atau membuat kemitraan yang memperlengkapi kegiatan
pertanian. Bisa juga perusahaan yang bergerak di bidang perikanan, memberdayakan
nelayan dan melengkapi kebutuhan seperti jaring, perahu, maupun bibit ikan. Sama halnya
dengan Zurich, yaitu perusahaan asuransi. Esensi perusahaan asuransi adalah melindungi
diri (asuransi jiwa untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dll) ataupun melindungi aset
(mobil, motor, gadget, dll).
Zurich melihat bahwa masih banyak masyarakat yang belum siap dengan masa
depan mereka. Jangankan untuk memiliki asuransi untuk melindungi aset seperti rumah,
bahkan masyarakat belum bisa mengupayakan pendidikan yang baik untuk anak-anak
mereka. Masyarakat belum bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan
kesehatan keluarga mereka. Untuk itu Zurich berinisiatif untuk membantu masyarakat
memiliki rumah yang layak untuk dihuni melalui program Kampung Zurich Bersahaja. Zurich
percaya bahwa melalui program ini, masyarakat yang sudah punya rumah yang layak akan
bisa fokus pada kebutuhan penting lainnya seperti uang pendidikan, asuransi jiwa, dan
masih banyak lagi.
2.2 Target/Tujuan Program
Zurich fokus pada pemberdayaan masyarakat kurang mampu yang memiliki rumah
tidak layak huni di kawasan Kampung Dadap, Mauk, Tangerang. Program ini akan fokus
pada 3 pilar, yaitu kesehatan melalui pembangunan rumah layak huni dan sanitasi,
pendidikan, serta kewirausahaan. Melalui Program Kampung Zurich Bersahaja ini,
diharapkan bukan hanya menciptakan kolaborasi strategis dan berkelanjutan yang
bermanfaat bagi masyarakat lokal dimana Zurich beroperasi. Namun, juga diharapkan
bahwa program ini dapat turut mendukung kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Zurich berkolaborasi dan bekerja sama dengan Organisasi non profit, yaitu Habitat
for Humanity Indonesia. Mereka memiliki visi dan misi yang sama dalam memberdayakan
masyarakat. Habitat for Humanity Indonesia memiliki mengobservasi langsung di kawasan
dengan bantuan pemerintah setempat untuk mendata masyarakat yang ingin diberdayakan.
Habitat for Humanity Indonesia nantinya akan berkomunikasi dengan pihak Zurich terkait
finansial yang akan dianggarkan dan merekomendasikan warga yang akan mendapatkan
bantuan ini. Namun, tak hanya urusan finansial Zurich juga akan turun tangan dalam
pemberdayaan kewirausahaan dan sanitasi. Pihak Zurich kemudian melakukan wawancara
pada warga untuk mengetahui secara langsung kelayakan masyarakat tersebut.
2.4 Anggaran Biaya
Biaya yang dianggarkan sesuai dengan jumlah rumah yang ditargetkan selama 2
tahun, yaitu 2019 dan 2020. Jumlah rumah yang dianggarkan adalah sebanyak 35 rumah
dan 40 toilet. Namun, adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak besar dalam
pelaksanaan program. Banyak perencanaan yang tertunda selama tahun kedua, yaitu tahun
2020. Zurich menargetkan akan mengejar ketertinggalan program pada periode berikutnya
2.5 Komunikasi dengan masyarakat
Zurich melakukan konferensi pers sebagai pemberitaan publik dan tidak bekerja
sama dengan media tertentu. Biasanya melalui konferensi pers ini, pada media cetak
maupun media online akan menyebarluaskan pemberitaan tentang dilaksanakannya
program Kampung Zurich Bersahaja. Sehingga program ini dapat dikenal oleh masyarakat
luas dan pemerintah.
2.9 Sarana Komunikasi
Dalam pelaksanaan program CSR, pelaku yang terlibat sebagai spokesperson
biasanya adalah direktur dan chief level. Untuk program “Kampung Zurich Bersahaja” ini dari
tahun ke tahun spokespersonnya adalah direktur ZII, Bapak Wirahadi Suryana, dan Bapak
Hasan Karim selaku CEO. Sasaran komunikasi dari program ini adalah masyarakat di
beberapa daerah di Indonesia yang memiliki rumah belum layak huni. Kemudian, Zurich
melalui program CSR ini berharap bisa memberdayakan dan melindungi bagi masyarakat.
Selain itu, pesan komunikasinya implisitnya adalah untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat yang masih belum paham mengenai asuransi dan menghilangkan stigma
bahwa hanya masyarakat kelas menengah ke atas yang membutuhkan asuransi, tetapi
justru masyarakat kelas menengah ke bawah yang butuh karena mereka tidak memiliki
rencana dana cadangan. Untuk efek komunikasi, Zurich sendiri tidak berharap efek timbal
balik dari masyarakat bagi perusahaan karena kegiatan CSR tersebut murni untuk
membantu dan menginspirasi masyarakat agar lebih aware dengan resiko masa depan.
2.10 Bentuk Program CSR
CSR (corporate social responsibility) memiliki 4 bentuk implementasi, diantaranya
CSR kepada konsumen CSR kepada karyawan, CSR kepada komunitas dan lingkungan,
dan CSR kepada kesehatan dan keamanan. Zurich melalui program “Kampung Zurich
Bersahaja” memberikan CSR dalam bentuk community and environment investment. Hal ini
didorong atas motivasi Zurich secara global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik
secara bersama-sama. Selain itu, melalui community investment ini, Zurich ingin menjadi
perusahaan yang paling berdampak dan bertanggung jawab di dunia dengan berbagai
kolaborasi. Ketika suatu kegiatan dilakukan secara bersama-sama, maka hasil yang
ditimbulkan tentu lebih baik daripada sendiri sehingga Zurich berharap bisa menjadi pelopor
bagi perusahaan di dunia untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat di masa
sekarang dan masa yang akan datang.

3. Aspek Organizing
3.1 Struktural Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Zurich tidak sendirian karena juga dibantu
oleh HABITAT Indonesia bersama dengan kepala desa setempat. Untuk susunan komite
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan ini terdiri dari advisor, koordinator, support,
communication, finance, dan volunteer. Untuk volunteer sendiri, biasanya berasal dari
karyawan Zurich yang berminat untuk membantu dan berbaur dengan masyarakat di daerah
tersebut. Untuk bagan struktural kegiatan ini dapat dilihati di bagian sebelumnya.
3.2 Tahapan Pelaksanaan
Untuk tahapan-tahapan pelaksanan program “Kampung Zurich Bersahaja” ini
tentunya memiliki timeline terurut. Tahapan pertama adalah melakukan perencanaan terkait
kegiatan mulai dari seleksi penerima bantuan, MOU dengan HABITAT Indonesia yang
dilakukan pada 2018 lalu. Seleksi penerimaan bantuan dilakukan secara bertahap
berdasarkan verifikasi data dan priotisasi pembangunan melalui crosscheck data HABITAT
Indonesia dan konfirmasi kepada desa. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan
pembangunan yang memiliki periode 2019-2020. Target pembangunan per semesternya
secara rata adalah 6 rumah. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada
awal tahun 2020 yang dilanjutkan dengan social restriction policy mengakibat kegiatan
pembangunan secara full terhenti sehingga komite melakukan reschedule ulang dengan
pola sesuai timeline sebelumnya. Pembangunan kemudian dilanjutkan menjelang akhir
tahun 2020 dan selesai pada Desember 2020 lalu. Untuk pembangunan ini sendiri, Zurich
juga mendapatkan bantuan gotong royong masyarakat dalam pembangunan rumah secara
bergantian.

4. Aspek Controlling
4.2 Monitoring
Pengawasan atas program CSR ini dilakukan dengan beberapa metode. Monitoring
dari pusat dilakukan dengan skala waktu per semester (6 bulan). Untuk field supervisor,
pengawasan tetap dilakukan secara rutin setiap hari. Progres dari proyek CSR ini kemudian
dimasukkan ke laporan kuartal perusahaan agar bisa dipantau oleh stakeholder Zurich.
Sedangkan untuk Habitat, sebagai partner Zurich dalam program CSR ini, pengawasan
tetap dilakukan dengan skala waktu per bulan.
Selain dilakukan secara internal melalui observasi dan pelaporan, pengawasan
terhadap kelangsungan proyek ini juga dilakukan dengan cara mengajukan sebuah survei
formal berupa kuesioner kepada masyarakat setempat. Survei ini bertujuan untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap untuk ditambah dalam data on-site monitoring.
Untuk mengawasi kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan program ini, Zurich memiliki
beberapa policy control yang bertujuan untuk:
- Memilah target program agar benar-benar layak untuk menjadi sasaran kontribusi
dalam program CSR
- Menjamin kelangsungan proyek sesuai dengan target tahunan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dari beberapa poin diatas, dapat dilihat bahwa Zurich menanggapi secara serius program
CSR ini agar dapat berjalan dengan lancar serta seluruh progres dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada stakeholder
5. Aspek Leading
5.1 Perekrutan Sumber Daya Manusia
Program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” tentu saja memerlukan sumber daya
manusia yang terspesialisasi untuk mendukung program pembangunan rumah. Proses
perekrutan sumber daya manusia tersebut dilakukan melalui dua metode, yaitu:
1. Perekrutan atas dasar expertise, dimana SDM akan direkrut dan disaring
berdasarkan keahlian mereka
2. Nominasi, dimana SDM akan diperoleh dari pekerja yang direkomendasikan oleh
Habitat
Patut untuk diingat bahwa seluruh SDM yang digunakan oleh Zurich dan Habitat adalah
sukarelawan sehingga tidak bersifat memaksa.

5.2 Peran Pemerintah Dalam Program CSR “Kampung Zurich Bersahaja”


Peran pemerintah juga hadir di dalam program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” ini,
yaitu dengan memberi dukungan perizinan dan juga turut membantu dalam manajemen
sumber daya manusia, memberi rekomendasi rumah atau target untuk dibantu. Jika
diketahui bahwa calon target sudah menerima bantuan pemerintah, maka tidak dapat lagi
menjadi sasaran program CSR “Kampung Zurich Bersahaja”
6. Tanggapan Masyarakat
Program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” memiliki tujuan baik yaitu membantu
masyarakat sekitar agar lebih sejahtera. Program ini mendapatkan feedback yang positif
dari masyarakat sekitar karena banyak masyarakat yang terbantu, seperti mendapatkan
rumah yang lebih layak, mendapatkan bantuan fasilitas, mendapatkan pengetahuan dan skill
baru dari training yang dilakukan, dan masih banyak lagi respon positif dari masyarakat.
Mereka juga merasa senang karena terdapat karyawan dari Zurich yang terjun langsung ke
lapangan sehingga terjalin hubungan yang lebih akrab. Sejauh ini belum ada respon
ataupun tanggapan yang kurang baik dari masyarakat. Justru mereka merasa terbantu
dengan adanya program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” ini.

7. Evaluasi Program
Dalam pelaksanaan suatu program pastinya terdapat faktor pengukur keberhasilan
program tersebut. Begitu pula dengan program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” yang
tingkat keberhasilannya dapat dilihat dari jumlah rumah yang telah berhasil
dibantu/dibangun. Saat ini, jumlah rumah yang telah dibangun masih kurang sedikit dari
target. Hal ini dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang tidak terduga sehingga
menghambat proses pembangunan. Saat virus COVID-19 baru memasuki Indonesia,
sempat terjadi pemberhentian selama beberapa bulan yang mengakibatkan keterlambatan
proyek. Pandemi ini juga mengakibatkan para internal yang seharusnya dapat ikut terjun
langsung sejak awal menjadi terhambat. Namun begitu, keberhasilan program ini juga dapat
dilihat dari tanggapan-tanggapan positif masyarakat sekitar mengenai manfaat yang
diberikan oleh Zurich, dan juga manfaat yang diterima oleh Zurich itu sendiri. Poin positif dari
sisi masyarakat, adalah mereka mendapatkan bantuan berupa rumah, jalan, air bersih dan
lainnya. Sedangkan poin positif dari sisi perusahaan adalah para internal Zurich
mendapatkan manfaat kebersyukuran dan meningkatkan jiwa kemanusiaan serta sosial.
Jadi, walaupun tidak mendapatkan manfaat dalam bentuk uang, karyawan Zurich
mendapatkan manfaat dalam bentuk lainnya.
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Adira Insurance adalah perusahaan asuransi yang berdiri pada 24 Januari 2002
yang berada di bawah akuisisi Zuric Insurance Company melaksanakan program CSR
community investment melalui program “Kampung Zurich Bersahaja” yang dilatarbelakangi
oleh motivasi perusahaan untuk menjadi pelopor dan motivator bagi masyarakat untuk
aware terhadap resiko di masa yang akan datang. Dalam jangka pendek sendiri, Zurich
melakukan kegiatan pembangunan 35 rumah di beberapa daerah merupakan murni untuk
memberdayakan masyarakat. Sementara dalam jangka panjang, Zurich berharap
masyarakat lebih paham mengenai investasi dan menghilangkan stigma bahwa hanya
masyarakat kelas menengah ke atas yang membutuhkan asuransi.
Program CSR ini juga memiliki strukturan komitenya setiap tahun dengan spokes
person biasanya adalah Bapak Wirahadi Suryono dan Bapak Hasan Karim. Dalam
pelaksanaan dan perencanaan kegiatan ini tentunya Zurich dibantu oleh HABITAT Indonesia
dan kepala desa setempat terkait pembangunan dan verifikasi data penerima bantuan
dengan periode planning yang dimulai pada tahun 2018. Walaupun pembangunan sempat
terhenti akibat social restriction terkait COVID-19, pada Desember 2020 lalu pembangunan
35 rumah berhasil diselesaikan.
2. Saran
Di tengah masa krisis pandemi yang penuh ketidakpastian ini, program CSR
“Kampung Zurich Bersahaja” tetap hadir untuk berdedikasi dan membantu masyarakat
sekitar. Sebagai perusahaan asuransi, Zurich berusaha membantu masyarakat agar dapat
melindungi diri sendiri, maupun aset mereka sehingga tercipta kehidupan yang lebih
terjamin. Oleh karena itu, dalam programnya, Zurich memfokuskan pada kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Lebih detail, program ini berfokus pada 3 pilar, yaitu kesehatan
melalui pembangunan rumah layak huni dan sanitasi, pendidikan, serta kewirausahaan.
Program ini mendapatkan tanggapan dan respon yang positif dari masyarakat sekitar
sehingga bisa dibilang berjalan dengan cukup sukses. Saran yang dapat diberikan oleh
kelompok kami adalah berhubung saat ini kita masih berada di pandemi COVID-19, mungkin
Zurich dapat membuat sebuah program CSR baru atau menambahkan ke program
“Kampung Zurich Bersahaja” mengenai panduan perlindungan diri dari COVID-19 saat di
dalam rumah, seperti program sanitasi rumah gratis, program rapid test di rumah, atau
bahkan pelaksanaan vaksinasi di rumah target program CSR.

Anda mungkin juga menyukai