DOSEN PENGAJAR
Ira Iriyanty, S.E., M.S.M
Disusun oleh:
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa proposal yang terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Tandatangan :
Tandatangan :
Tandatangan :
Tandatangan :
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu strategi bisnis
perusahaan dalam jangka panjang, yaitu bertanggung jawab bukan hanya pada karyawan,
pemegang saham, komunitas, dan konsumen, tetapi juga pada masyarakat dan lingkungan
sekitar. Hal ini tercantum pada Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial, dan lingkungan sumber daya alam dan tidak
dibatasi kontribusinya serta dimuat dalam laporan keuangan. CSR menjadi komitmen
perusahaan untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersama dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Sankat, Clement K, 2002).
Tanggung jawab sosial berkaitan dengan kode-kode etik, sumbangan perusahaan
program-program community relations dan tindakan mematuhi hukum.
Tata kelola usaha yang baik dan CSR merupakan elemen penting dalam
memberikan kontribusi terhadap kesuksesan perusahaan, sama pentingnya namun dengan
perspektif yang berbeda dengan tolok ukur keuangan. Tentu dalam pelaksanaannya penting
untuk membuat strategi CSR yang sesuai dengan tujuannya. Adakalanya, strategi CSR
sudah dirancang baik tetapi karena hanya menyiapkan prasarananya saja, tidak disertai
dengan penyiapan piranti lunak dan sumber daya manusianya, sering kali program CSR
perusahaan menjadi tidak efektif. Maka dari itu, perusahaan melakukan tahap perencanaan
jauh sebelum program dijalankan, pembagian kerja yang termasuk dalam aspek organizing,
tahap pengendalian program, adanya pemimpin yang berintegritas dalam memandu
jalannya program, hingga program evaluasi untuk melihat umpan balik dari masyarakat dan
pemerintah daerah sekitar.
Demikian pula dengan PT Asuransi Adira Dinamika Tbk yang menerapkan program
CSR untuk menggaet perhatian publik, Kampung Zurich Bersahaja. Program ini diadopsi
dari Perusahaan Zurich yang sudah mengakuisisi Adira Insurance sejak November 2019.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyelesaikan laporan observasi perusahaan sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah
Pengantar Manajemen.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui profil usaha, bentuk hukum, struktur organisasi, dan lingkungan
bisnis Adira Insurance
2. Mengetahui penerapan keempat aspek manajemen dalam menjalankan
Program CSR
3. Mengetahui tanggapan masyarakat terhadap jalannya program CSR
4. Mengetahui tingkat keberhasilan program CSR
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan program CSR
6. Mengetahui evaluasi program setelah berjalan selama 1 tahun
BAB II PEMBAHASAN
3. Aspek Organizing
3.1 Struktural Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Zurich tidak sendirian karena juga dibantu
oleh HABITAT Indonesia bersama dengan kepala desa setempat. Untuk susunan komite
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan ini terdiri dari advisor, koordinator, support,
communication, finance, dan volunteer. Untuk volunteer sendiri, biasanya berasal dari
karyawan Zurich yang berminat untuk membantu dan berbaur dengan masyarakat di daerah
tersebut. Untuk bagan struktural kegiatan ini dapat dilihati di bagian sebelumnya.
3.2 Tahapan Pelaksanaan
Untuk tahapan-tahapan pelaksanan program “Kampung Zurich Bersahaja” ini
tentunya memiliki timeline terurut. Tahapan pertama adalah melakukan perencanaan terkait
kegiatan mulai dari seleksi penerima bantuan, MOU dengan HABITAT Indonesia yang
dilakukan pada 2018 lalu. Seleksi penerimaan bantuan dilakukan secara bertahap
berdasarkan verifikasi data dan priotisasi pembangunan melalui crosscheck data HABITAT
Indonesia dan konfirmasi kepada desa. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan
pembangunan yang memiliki periode 2019-2020. Target pembangunan per semesternya
secara rata adalah 6 rumah. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada
awal tahun 2020 yang dilanjutkan dengan social restriction policy mengakibat kegiatan
pembangunan secara full terhenti sehingga komite melakukan reschedule ulang dengan
pola sesuai timeline sebelumnya. Pembangunan kemudian dilanjutkan menjelang akhir
tahun 2020 dan selesai pada Desember 2020 lalu. Untuk pembangunan ini sendiri, Zurich
juga mendapatkan bantuan gotong royong masyarakat dalam pembangunan rumah secara
bergantian.
4. Aspek Controlling
4.2 Monitoring
Pengawasan atas program CSR ini dilakukan dengan beberapa metode. Monitoring
dari pusat dilakukan dengan skala waktu per semester (6 bulan). Untuk field supervisor,
pengawasan tetap dilakukan secara rutin setiap hari. Progres dari proyek CSR ini kemudian
dimasukkan ke laporan kuartal perusahaan agar bisa dipantau oleh stakeholder Zurich.
Sedangkan untuk Habitat, sebagai partner Zurich dalam program CSR ini, pengawasan
tetap dilakukan dengan skala waktu per bulan.
Selain dilakukan secara internal melalui observasi dan pelaporan, pengawasan
terhadap kelangsungan proyek ini juga dilakukan dengan cara mengajukan sebuah survei
formal berupa kuesioner kepada masyarakat setempat. Survei ini bertujuan untuk
mendapatkan data yang lebih lengkap untuk ditambah dalam data on-site monitoring.
Untuk mengawasi kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan program ini, Zurich memiliki
beberapa policy control yang bertujuan untuk:
- Memilah target program agar benar-benar layak untuk menjadi sasaran kontribusi
dalam program CSR
- Menjamin kelangsungan proyek sesuai dengan target tahunan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dari beberapa poin diatas, dapat dilihat bahwa Zurich menanggapi secara serius program
CSR ini agar dapat berjalan dengan lancar serta seluruh progres dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada stakeholder
5. Aspek Leading
5.1 Perekrutan Sumber Daya Manusia
Program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” tentu saja memerlukan sumber daya
manusia yang terspesialisasi untuk mendukung program pembangunan rumah. Proses
perekrutan sumber daya manusia tersebut dilakukan melalui dua metode, yaitu:
1. Perekrutan atas dasar expertise, dimana SDM akan direkrut dan disaring
berdasarkan keahlian mereka
2. Nominasi, dimana SDM akan diperoleh dari pekerja yang direkomendasikan oleh
Habitat
Patut untuk diingat bahwa seluruh SDM yang digunakan oleh Zurich dan Habitat adalah
sukarelawan sehingga tidak bersifat memaksa.
7. Evaluasi Program
Dalam pelaksanaan suatu program pastinya terdapat faktor pengukur keberhasilan
program tersebut. Begitu pula dengan program CSR “Kampung Zurich Bersahaja” yang
tingkat keberhasilannya dapat dilihat dari jumlah rumah yang telah berhasil
dibantu/dibangun. Saat ini, jumlah rumah yang telah dibangun masih kurang sedikit dari
target. Hal ini dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang tidak terduga sehingga
menghambat proses pembangunan. Saat virus COVID-19 baru memasuki Indonesia,
sempat terjadi pemberhentian selama beberapa bulan yang mengakibatkan keterlambatan
proyek. Pandemi ini juga mengakibatkan para internal yang seharusnya dapat ikut terjun
langsung sejak awal menjadi terhambat. Namun begitu, keberhasilan program ini juga dapat
dilihat dari tanggapan-tanggapan positif masyarakat sekitar mengenai manfaat yang
diberikan oleh Zurich, dan juga manfaat yang diterima oleh Zurich itu sendiri. Poin positif dari
sisi masyarakat, adalah mereka mendapatkan bantuan berupa rumah, jalan, air bersih dan
lainnya. Sedangkan poin positif dari sisi perusahaan adalah para internal Zurich
mendapatkan manfaat kebersyukuran dan meningkatkan jiwa kemanusiaan serta sosial.
Jadi, walaupun tidak mendapatkan manfaat dalam bentuk uang, karyawan Zurich
mendapatkan manfaat dalam bentuk lainnya.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Adira Insurance adalah perusahaan asuransi yang berdiri pada 24 Januari 2002
yang berada di bawah akuisisi Zuric Insurance Company melaksanakan program CSR
community investment melalui program “Kampung Zurich Bersahaja” yang dilatarbelakangi
oleh motivasi perusahaan untuk menjadi pelopor dan motivator bagi masyarakat untuk
aware terhadap resiko di masa yang akan datang. Dalam jangka pendek sendiri, Zurich
melakukan kegiatan pembangunan 35 rumah di beberapa daerah merupakan murni untuk
memberdayakan masyarakat. Sementara dalam jangka panjang, Zurich berharap
masyarakat lebih paham mengenai investasi dan menghilangkan stigma bahwa hanya
masyarakat kelas menengah ke atas yang membutuhkan asuransi.
Program CSR ini juga memiliki strukturan komitenya setiap tahun dengan spokes
person biasanya adalah Bapak Wirahadi Suryono dan Bapak Hasan Karim. Dalam
pelaksanaan dan perencanaan kegiatan ini tentunya Zurich dibantu oleh HABITAT Indonesia
dan kepala desa setempat terkait pembangunan dan verifikasi data penerima bantuan
dengan periode planning yang dimulai pada tahun 2018. Walaupun pembangunan sempat
terhenti akibat social restriction terkait COVID-19, pada Desember 2020 lalu pembangunan
35 rumah berhasil diselesaikan.
2. Saran
Di tengah masa krisis pandemi yang penuh ketidakpastian ini, program CSR
“Kampung Zurich Bersahaja” tetap hadir untuk berdedikasi dan membantu masyarakat
sekitar. Sebagai perusahaan asuransi, Zurich berusaha membantu masyarakat agar dapat
melindungi diri sendiri, maupun aset mereka sehingga tercipta kehidupan yang lebih
terjamin. Oleh karena itu, dalam programnya, Zurich memfokuskan pada kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Lebih detail, program ini berfokus pada 3 pilar, yaitu kesehatan
melalui pembangunan rumah layak huni dan sanitasi, pendidikan, serta kewirausahaan.
Program ini mendapatkan tanggapan dan respon yang positif dari masyarakat sekitar
sehingga bisa dibilang berjalan dengan cukup sukses. Saran yang dapat diberikan oleh
kelompok kami adalah berhubung saat ini kita masih berada di pandemi COVID-19, mungkin
Zurich dapat membuat sebuah program CSR baru atau menambahkan ke program
“Kampung Zurich Bersahaja” mengenai panduan perlindungan diri dari COVID-19 saat di
dalam rumah, seperti program sanitasi rumah gratis, program rapid test di rumah, atau
bahkan pelaksanaan vaksinasi di rumah target program CSR.