Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Aldino Tri Nugroho

KELAS : TPPL 3B

TUGAS : Dinamika Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial

SOAL !

1. Sejak kapan CSR mulai dikenal khususnya di perusahaan ?


2. Faktor-faktor apa yang mendorong perusahaan melaksanakan CSR ?
3. Menurut saudara, apakah kegiatan CSR tersebut merupakan kewajiban dari perusahaan ?

JAWAB :

1. Sejak kapan CSR mulai dikenal khususnya di perusahaan ?

Di Indonesia, istilah CSR masuk pada tahun 1980-an. Namun semakin popular digunakan
sejak tahun 1990-an. Sama seperti sejarah munculnya CSR di dunia dimana istilah CSR muncul
ketika kegiatan CSR sebenarnya telah terjadi. Di Indonesia, kegiatan CSR sebenarnya sudah
dilakukan perusahaan bertahun-tahun lamanya. Namun pada saat itu kegiatan CSR Indonesia
lebih dikenal dengan nama CSA (Corporate Social Activity) atau “aktivitas sosial perusahaan”.
Kegiatan CSA ini dapat dikatakan sama dengan CSR karena konsep dan pola pikir yang
digunakan hampir sama. Layaknya CSR, CSA juga berusaha merepresentasikan bentuk “peran
serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Misalnya saja,
bantuan bencana alam, pembagian Tunjangan Hari Raya (THR), beasiswa, dll. Melalui konsep
investasi sosial perusahaan ini atau disebut juga dengan nama “seat belt”, yang dibangun pada
tahun 2000-an. Sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang
aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan
nasional. Dalam kegiatan ini Departemen Sosial merupakan pelaku awal kegiatan CSR di
Indonesia. Selang beberapa waktu setelah CSR masuk, pemerintah mengimbau kepada pemilik
perusahaan untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya. Namun, hal ini hanya sebatas imbauan
karena belum ada peraturan yang mengikat kegiatan CSR. Sejatinya pemerintah menegaskan
bahwa yang perlu diperhatikan perusahaan bukan hanya sebatas stakeholders atau para
pemegang saham. Melainkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap majunya perusahaan
yang mereka dirikan. Stakeholders dapat mencakup seperti karyawan dan keluarganya,
pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat,
lingkungan, media massa dan pemerintah.

Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang kewajiban
Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan Indonesia telah melakukan program CSR,
meski lagi-lagi kegiatan itu masih berlangsung pada tahap cari popularitas dan keterikatan
peraturan pemerintah. Misalnya, masih banyak perusahaan yang memberikan bantuan maka sang
penerima bantuan harus menempelkan poster perusahaan ditempatnya sebagai tanda bahwa ia
telah menerima bantuan dari perusahaan tersebut. Dalam Undang-Undang ini diatur mengenai
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang bertujuan
mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat bagi Perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat
pada umumnya. Oleh karena itu, mulai adanya CSR menentukan bahwa Perseroan yang kegiatan
usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan.

2. Faktor-faktor apa yang mendorong perusahaan melaksanakan CSR ?

Ada beberapa faktor yang menjadi acuan untuk perusahaan dalam rangka melaksanakan
kegiatan CSR yang dikutip dari pendapat Wahyudi, Azheri dan Mardikanto (dalam Mardikanto,
2014;156) yang menyatakan bahwa aktivitas CSR meliputi 6 (enam) pilar, yaitu (Herman and
Riky Novarizal, no date):

a. Building human capital, hal ini berhubungan dengan permasalahan internal perusahaan
untuk menciptakan SDM yang handal, disisi lain perusahaan juga dituntut melakukan
permberdayaan masyarakat.
b. Strengthening economics, yaitu perusahaan harus memberdayakan ekonomi masyarakat
sekitarnya agar terjadi pemerataan kesejahteraan.
c. Assessing social cohesion, yaitu upaya menjaga keharmonisan dengan masyarakat
sekitar, agar tidak menimbulkan konflik.
d. Encouraging governance, yaitu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mengacu
kepada corporate governance.
e. Protecting the environment, yaitu mengharuskan perusahaan untuk menjaga lingkungan
sekitar.
f. Two ways, program CSR itu bersifat dua arah. Perusahaan tidak berperan sebagai
komunikator saja, tetapi juga harus mampu sebagai komunikan yang mendengarkan
aspirasi masyarakat, dengan melakukan need assessment, yaitu mengetahui needs,
desires, interest, dan want dari masyarakat.

3. Menurut saudara, apakah kegiatan CSR tersebut merupakan kewajiban dari


perusahaan ?

Menurut saya kegiatan CSR bukan suatu kewajiban perusahaan melainkan sebuah komitmen
dari perusahaan tersebut. Oleh karena kegiatan CSR merupakan sebuah komitmen, maka
pelaksanaan CSR sangat bergantung dari kesadaran dan komitmen pada masing-masing
perseroan.
Kegiatan yang wajib melakukan CSR yaitu yang berjalan dibidang sumber daya alam sesuai
dengan Pasal 74 ayat 1 Undang-undang Nomer 40 Tahun 2007.

DAFTAR PUSTAKA

Herman, M. S. and Riky Novarizal, M. K. (no date) ‘Faktor - Faktor Ideal Perusahaan Dalam
Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)’.
Hartono, S.R., Syawali, H. and Imaniyati, N.S., 2000. Kapita Selekta Hukum Perusahaan.
Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai