DISUSUN :
TPPL 2B
PRAKTEK KE-I
CILACAP
2019
A. TUJUAN PRALTIKUM
1. Penilaian Tingkat Resiko Banjir di Politeknik Negeri Cilacap
2. Melakukan analisis resiko banjir dan potensi esapan di Polteknik Negeri Cilacap
B. TEMPAT
Politeknik Negeri Cilacap, Jalan Dr.Soetomo Cilacap
C. DASAR TEORI
Banjir air merupakan banjir yang terjadi karena meluapnya air sungai, selokan, dan
saluran pembuangan air lainnya. Hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi dengan
periode yang cukup lama. Banjir juga bisa dilihat sebagai bagian dari siklus hidrologi yaitu
bagian air di permukaan bumi yang menuju ke laut. Contohnya turunnya hujan dengan
intensitas tinggi selama seminggu.
Banjir merupakan masalah yang menyangkut lingkungan hidup dan pada umumnya
merupakan akumulasi dari berbagai faktor penyebab yang sangat banyak dan kompleks. Ada
dua faktor perubahan yang mengakibatkan mengapa banjir air terjadi yaitu faktor perubahan
lingkungan (alam) dan faktor perubahan di masyarakat (campur tangan manusia).
Ada beberapa faktor perubahan lingkungan atau faktor alam yang menyebabkan mengapa
banjir air sering sekali terjadi di berbagai kota di Indonesia. Diantaranya adalah:
1. Perubahan Iklim
Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola
hujan burubah dimana saat ini musim penghujan datang dengan waktu yang lebih pendek
namun dengan intensitas yang sangat tinggi. Akibatnya saluran-saluran yang tidak mampu
lagi menampung besarnya aliran air dan tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.
2. Pemanasan global
Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga menyebabkan terjadinya perubahan tutupan
lahan. Yang dimaksud dengan penggunaan lahan contohnya pemikiman, sawah, tegalan,
ladang, dan lain-lain, sedangkan tutupan lahan merupakan vegetasi yang tumbuh di atas
permukaan kerak bumi. Perubahan tutupan lahan menyebabkan semakin tingginya aliran
permukaan (air yang ada di atas permukaan tanah).
4. Keadaan Geografis
Salah satu faktor alam yang menyebabkan mengapa banjir air sering terjadi di suatu daerah
adalah letak geografis daerah tersebut diantaranya adalah:
Letak geografis daerah tersebut berada di dataran rendah atau di dataran banjir
sehingga rawan terkena genangan dan seringnya tidak bisa terhindarkan dari banjir.
Terdapatnya hambatan pada aliran sungai akibat kondisi geometri alur sungai seperti
misalnya terdapatnya pertemuan anak sungai dengan induk sungai yang tidak streamline.
Kemiringan dasar sungai yang terlalu landai, yang menyebabkan kapasitas pengaliran
sungai relatif kecil.
Gayung
Handphone
Anemometer
- Bahan
Air
E. PROSEDUR KERJA
1. Mentukan tempat yang akan disurvey.
2. Menyiapkan alat bahan yang akan digunakan untuk survey.
3. Lalu melakukan survey di Politeknik Negeri Cilacap menggunakan alat bahan
yang sudah disiapkan.
4. Setelah itu lakukan pencatatan data yang telah di peroleh.
5. Lalu membuat tabel ceklist.
6. Masukan data kedalam tabel ceklist yang sudah di dapat dan dicatat.
F. DATA
Hari/tanggal survey : Selasa, 17 September 2019
Lokasi survey : Politeknik Negeri Cilacap
G. PEMBAHASAN
Pada Indikator 1 Kejenuhan lapisan tanah :
Didapatkan hasil yaitu pada Politeknik Negeri Cilacap kejenuhan lapisan tanahnya
yaitu cenderung cepat menyerap air, dengan fakta saat dilakukan pengujian
menggunakan air hanya membutuhkan waktu 17 detik saja untuk menyerap air.
Pada Indikator 2 Identitas curah hujan :
Menurut data BMKG curah hujan nya yaitu berkisar 1,5 hingga 2 jam setiap turunnya
hujan, jika ini terus menerus terjadi dalam waktu kurung waktu lama akan
menyebabkan banjir di Politeknik Negeri Cilacap
Pada Indikator 3 Curah Hujan :
Kategori curah hujan di Politeknik Negeri Cilacap, Tergolong dalam kategori rendah
berdasarkan intensitas air perharinya, besarnya curah termasuk curah hujan ringan.
Pada Indikator 4 Ruang terbuka hijau :
Menurut pengamatan langsung dan Pemetaan lapangan/pengukuran di Politeknik
Negeri Cilacap masih terdapat banyak ruang terbuka hijau dengan dibuktikanya
dengan banyak kebun di Politeknik Negeri Cilacap.
Pada Indikator 5 Resapan Air :
Kampus Politeknik Negeri Cilacap pada resapan airnya masih sangar minim karena
sebagian lahan di Politeknik Negeri Cilacap tertutup oleh paving yang merupakan
faktor jika saat musim hujan air menggenang, karena air tidak masuk ke dalam
lapisan tanah dikarenakan tertutup paving.
Pada Indikator 6 Tata guna lahan :
Pada Politeknik Negeri Cilacap tata guna lahannya masih belum digunakan dengan
maksimal karena pada saat melakukan survey lahan di politeknik negeri cilacap
masih terbengkalai dan tidak dirawat dengan baik dan pembangunannya masih tidak
teratur.
Pada Indikator 7 Penutupan permukaan tanah oleh material kedap
air :
Penutup permukaan tanah yang digunakan di Politeknik Negeri Cilacap menggukan
paving, semen dan batu, luas yang tertutup oleh paving yaitu 1 hektar.
Pada Indikator 8 Saluran drainase :
Drainase di Politeknik Negeri Cilacap cukup memedai karena disaat menginterview
bagian BAUG drainase di Politeknik Negeri Cilacap di masing-masing gedung
terdapat 2 pembuangan yang berupa selokan dan jumlahnya 10 selokan.
Pada Indikator 9 Kondisi aliran sungai :
Disekitar Politeknik Negeri Cilacap tidak terdapat Sungai.
Pada Indikator 10 Posisi Politeknik Negeri Cilacap :
Politeknik terletak di ketinggian 16 mdpl dan di arah Timur Politeknik Negeri
Cilacap terdapat sungai yang berjarak sekitar 60 meter.
Pada Indikator 11 Data Banjir Sebelumnya :
Di Politeknik Negeri Cilacap pada data banjir sebelumnya yaitu terjadi banjir saat
musim hujan dating dan air yang tergenang didalam kampus dapat merambah ke
jalan raya.
Saran :
1. Jangan menutup lahan menggunakan paving dikarenakan dapat menyebabkan banjir.
2. Politeknik Negeri Cilacap seharusnya menggunakan lahan yang ada lebih bijak
digunakan untuk mebangun pencegahan banjir seperti contoh diperbanyak lagi
selokan yang dimiliki politeknik negeri cilacap.
I. DAFTAR PUSTAKA
www. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/banjir-air