Anda di halaman 1dari 15

Faktor - Faktor Ideal Perusahaan

Dalam Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)

Herman, M.Si & Riky Novarizal, M.Krim

ABSTRACT

Corporate social responsibility (CSR) is an act that the company does to the public in
general in the context of empowerment. The main actors involved in the implementation
of this CSR is all stakeholders who work in sync for the sustainable development. The
implementation of CSR has many aspects, such as sustainable development in the
framework of community empowerment. For the smooth implementation of CSR is
necessary some of the factors that support the implementation of CSR namely Building
human capital, Strengthening economics, Assessing social cohesion, Encouraging
governance, Protecting the environment, Two ways.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Stakholders, Implementation, Sustainable


Development.

Pendahuluan kita. Salah satu implementasi tersebut


Indonesia merupakan negara dapat berupa pelaksanaan pemberdayaan
baru berkembang, dengan demikian manusia yaitu dengan cara perekrutan
kebijakan pembangunan yang dilakukan pegawai atau karyawan. Perekrutan
di Indonesia mengalami kemajuan dari tersebut adalah merupakan salah satu
tahun-ketahun. Pembangunan tersebut dimensi dari pada pelaksanaan program
dilakukan dalam berbagai sektor, baik corporate social responsibility atau yang
dari segi pembangunan ekonomi, fisik, lebih dikenal dengan CSR. Pertanyaan
sosial, budaya, industri, dan lain yang muncul adalah mengapa ada CSR?
sebagainya. Demi terciptanya kelancaran Apa tujuan CSR? Bagaimana
pembangunan maka diperlukan implementasinya? dan lain sebagainya.
kerjasama antar segala stakholder yang Keberadaan perusahaan idealnya
ada di negara kita yang terdri dari bermanfaat untuk masyarakat sekitar
masyarakat secara luas, pemerintah karena prinsip dasarnya adalah
maupun swasta yang bersinegri secara pemberdayaan masyarakat setempat
berkelanjutan. yang miskin agar terbebas dari
Campur tangan swasta dalam kemiskinan. Sedangkan tujuannya
pembangunan sangat dibutuhkan oleh menurut Hendrik Budi Untung, dalam
negara manapun lebih-lebih dinegara bukunya yang berjudul “Corporate

39
Social Responsibility” adalah Tujuan diatas, segala sesuatu yang dilakukan
CSR bukan untuk memanja, karena akan oleh manajemen perusahaan melalui
terjadi pembodohan masyarakat. Selain bagian Humas adalah mencitrakan atau
itu tujuan CSR untuk pemberdayaan, berharap respon baik dari masyarakat
bukan memperdayai. Pemberdayaan secara luas bahwa keberadaan
berarti mengkreasikan masyarakat perusahaan tersebut baik adanya. Oleh
mandiri. sebab itu lah dilakukan berbagai macam
Menurut Budimanta, et al. kegiatan dan program baik bersifat sosial
(dalam Mardikanto, 2014;94) maupun pembangunan.
mengartikan CSR atau tanggungjawab
sosial perusahaan merupakan komitmen Pembahasan
perusahaan untuk membangun kualitas Pelaksanaan CSR ini
kehidupan yang lebih baik bersama sebenarnya telah diatur dalam Undang-
dengan para pihak yang terkait, undang Republik Indonesia yaitu Nomor
utamanya masyarakat disekelilingnya 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
dan lingkungan sosial dimana Terbatas (PT), pada pasal 74 ayat 1 sapai
perusahaan tersebut berada, yang dengan 4 yang berbunyi:
dilakukan terpadu dengan kegiatan 1. Perseroan yang menjalankan
usahanya secara berkelanjutan. Jadi, kegiatan usahanya di bidang
menurut Budimanata tersebut CSR dan/atau berkaitan dengan
merupakan kegiatan yang sumber daya alam wajib
memperhatikan keinginan dari semua melaksanakan Tanggung Jawab
stakeholder yang dilakukan untuk Sosial dan Lingkungan.
keberlangsungan perusahaan itu sendiri. 2. Tanggung Jawab Sosial dan
CSR merupakan tanggung Lingkungan sebagaimana
jawab sosial perusahaan kepada dimaksud pada ayat (1)
masyarakat secara khusus yang berada merupakan kewajiban Perseroan
disekitar lingkungan perusahaan yang dianggarkan dan
tersebut, masyarakat secara umum serta diperhitungkan sebagai biaya
karyawan yang bekerja diperusahaan Perseroan yang pelaksanaannya
tersebut untuk diperhatikan dilakukan dengan
kesejahteraannya. Terkait dengan hal

40
memperhatikan kepatutan dan petunjuk standar internasional tentang
kewajaran. tanggung jawab sosial, ISO 1400
3. Perseroan yang tidak Tentang Manajemen Lingkungan,
melaksanakan kewajiban bahkan di Provinsi Riau sendiri ada
sebagaimana dimaksud pada ayat Peraturan Daerah sendiri yang mengatur
(1) dikenai sanksi sesuai dengan tentang CSR tersebut yaitu Peraturan
ketentuan peraturan perundang- Daerah Provinsi Riau Nomor 6 Tahun
undangan. 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Perusahaan (TJSP), dan banyak
Tanggung Jawab Sosial dan peraturan lain yang menyangkut dengan
Lingkungan diatur dengan pelaksanaan kegiatan CSR tersebut.
Peraturan Pemerintah. Permasalahan yang timbul
Dari hal tersebut diatas jelas dewasa ini adalah apakah perusahaan
bahwa pelaksanaan CSR ini ada payung melaksanakan tanggungjawab sosial
hukum yang mengatur pelaksanaannya, perusahaan merupakan murni karena
dan tentunya setiap produk hukum atau pembangunan berkelanjutan (sustainable
peraturan harus dipatuhi oleh seluruh development) atau kah promosi sesaat,
peruhsaan yang beroperasi. Adapun pencitraan sesaat, pembangunan sesaat
konsekuensi dari peraturan adalah dan lain sebagainya. Apakah
apabila tidak melaksanakannya maka tanggungjawab sosial perusahaan
perusahaan tersebut telah melanggar tersebut hanya merupakan balas jasa atau
peraturan-peraturan yang talah penebusan dosa dari dosa-dosa yang
diberlakukan. sudah perusahaan lakukan terhadap
Mengenai peraturan yang masyarakat sehingga perusahaannya
merupakan payung hukum dari aman dalam rangka melaksanakan roda
pelaksanaan CSR bukan hanya Undang- kehidupan organisasi/perusahaan
undang diatas saja, masih banyak lagi mereka.
peraturan lain seperti Undang-undang Namun pada kenyataannya
Nomor 25 Tahun 2007 Tentang bahwa implementasi pelaksanaan
Penanaman Modal (UUPM), program CSR tersebut belum lah tepat
International Organization for sasaran secara keseluruhan, masih
Standardization (ISO) 2600 Tentang ditemui pelaksanaan program CSR

41
dilakukan tidak secara berkelanjutan mengurangi angka kemiskinan
(continue) sesuai dengan harapan semua disekitaran perusahaan.
pihak, masih dijumpai dilapangan Faktor selanjutnya yang
terjadinya kecemburuan sosial dalam merupakan permasalahan dalam kegiatan
pelaksanaannya. CSR adalah faktor lingkungan bagi
Selain itu, pemberdayaan perusahaan yang melakukan reproduksi
masyarakat disekitar lingkungan yang menghasilkan limbah perusahaan,
perusahaan tersebut berdiri masih hal tersebut perlu ditangani dengan
menjadi sorotan hal layak. Dalam hal ini serius oleh perusahaan agar efek dari
pada saat perekrutan sumber daya limbah tersebut tidak merusak kehidupan
manusia (resources) misalnya, masih masyarakat ditinjau dari segi kesehatan,
terjadinya gesekan disana sini. Hal ini ekonomi dan lain sebagainya.
dapat dilihat dimana masyarakat pada Dari hal tersebut diatas dapat
umumnya merasa pegawai yang diterima kita menilai apakah pelaksanaan
untuk bekerja diperusahaan tersebut program CSR hanya sebagai pelengkap
kebanyakan bukan orang tempatan saja demi keberlanjutan hidup
disekitaran perusahaan berdiri. perusahaan, ataukah CSR hanya sebagai
Pemberdayaan terhadap kewajiban saja, ataukah CSR merupakan
ekonomi atau perhatian terhadap kebutuhan dari perusahaan tersebut
perekonomian masyarakat juga menjadi secara utuh.
perbincangan hangat. Menurut Hendrik Mengacu kepada permasalahan
Budi Untung (2008) bahwa Keberadaan diatas, ada beberapa faktor yang menjadi
perusahaan idealnya bermanfaat untuk acuan untuk perusahaan dalam rangka
masyarakat sekitar karena prinsip melaksanakan kegiatan CSR yang
dasarnya adalah pemberdayaan dikutip dari pendapat Wahyudi, Azheri
masyarakat setempat yang miskin agar dan Mardikanto (dalam Mardikanto,
terbebas dari kemiskinan. Memang 2014;156) yang menyatakan bahwa
perkara kemiskinan sepenuhnya bukan aktivitas CSR meliputi 5 (lima) pilar,
tanggun jawab perusahaan, melainkan yaitu:
oleh Negara itu sendiri, tetapi setidaknya 1. Building human capital, hal ini
dengan adanya perusahaan dapat berkaitan dengan internal
perusahaan untuk menciptakan

42
SDM yang handal, disisi lain Building human capital
perusahaan juga dituntut (pemberdayaan manusia).
melakukan permberdayaan Setelah organisasi berdiri,
masyarakat. struktur organisasi telah dibuat serta
2. Strengthening economics, yaitu tugas dan fungsi telah dilaksanakan, hal
perusahaan harus yang tidak kalah penting adalah
memberdayakan ekonomi pengelolaan sumberdaya manusia.
masyarakat sekitarnya agar Sumber daya yang dimaksud disini
terjadi pemerataan kesejahteraan. adalah pengadaan hingga pemutusan
3. Assessing social cohesion, yaitu hubungan kerja yang dilakukan oleh
upaya menjaga keharmonisan organisasi atau perusahaan. Sumber daya
dengan masyarakat sekitar, agar manusia atua dikenal dengan sebutan
tidak menimbulkan konflik. human resources merupakan elemen
4. Encouraging governance, yaitu terpenting didalam organisasi karena
perusahaan dalam menjalankan dalam buku literatur manajemen, sumber
bisnisnya mengacu kepada daya manusia terletak diposisi paling
corporate governance. atas sebelum lima sumber organisasi
5. Protecting the environment, yaitu lainnya.
mengharuskan perusahaan untuk Menurut Ulber Silalahi
menjaga lingkungan sekitar. (2002;261) staffing atau sumber daya
6. Two ways, program CSR itu manusia adalah proses yang
bersifat dua arah. Perusahaan berhubungan dengan rekturmen, seleksi,
tidak berperan sebagai dan orientasi organisasi atau sosialisasi
komunikator saja, tetapi juga serta penempatan pegawai baru melalui
harus mampu sebagai komunikan mana organisasi memenuhi atau mengisi
yang mendengarkan aspirasi sumber daya manusia dari tingkat
masyarakat, dengan melakukan manajer hingga karyawan.
need assessment, yaitu Dari definisi diatas dapat
mengetahui needs, desires, disimpulkan bahwa sumber daya
interest, dan want dari manusia merupakan proses panjang yang
masyarakat. dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan dalam rangka pengadaan

43
sumber daya organisasi yang disebut dipungkiri pasti akan terjadi
dengan pegawai atau karyawan. Proses kecemburuan sosial yang berlebihan dari
tersebut dimulai dengan perencanaan masyarakat tempatan yang berakibat
sumber daya manusia, menganalisis terjadinya demonstrasi, protes yang
jabatan, permintaan, rekrutmen, seleksi, berlebihan dan hal lainnya yang dapat
penempatan, pengembangan melalui mengganggu kelancaran operasional
pendidikan dan pelatihan, penilaian perusahaan.
kinerja, penggajian/kompensasi, hingga Menyinggung mengenai
pemutusah hubungan kerja (PHK). gangguan operasional perusahaan atau
Dalam pelaksanaan pengadaan yang disebabkan protes masyarakat
sumber daya manusia tidak akan terlepas karena merasa kurang diperhatikan oleh
dari salah satu kegiatan CSR yaitu perusahaan, baru-baru ini melalui media
memberdayakan masyarakat sekitaran on line hangat diberitahakan bahwa
perusahaan berdiri atau masyarakat terjadinya penyanderaan kendaraan-
secara umum untuk direkrut dan bekerja kendaraan perusahaan dimana kendaraan
diperusahaan tersebut. Dalam proses tersebut sebagai motor operasional
penerimaan atau pengadaan sumber daya perusahaan untuk mengangkut bahan
ini hendaknya dilakukan secara baik agar baku peruhsaan. Ramai juga diberitakan
tidak terjadi gesekan-gesekan atau bahwa penyanderaan tersebut bukan
kecemburuan sosial dari masyarakat hanya sekedar penyenderaan, tetapi
luas. berakhir dengan anarkis yaitu
Sebagai contoh sebuah pembakaran. Adapun tuntutan mereka
perusahaan yang melakukan perekrutan adalah masyarakat disekitaran
karyawan hendaknya memperhatikan perusahaan kurang diperhatikan oleh
penduduk tempatan yang berada perusahaan dalam pengadaan sumber
disekitaran perusahaan, bukannya daya manusia atau perekrutan karyawan.
mendatangkan karyawan dari jauh Untuk kedepannya, hendaknya
tempat. Jika hal mengenai perekrutan perusahaan dapat meperhatikan hal-hal
karyawan yang dilakukan perusahaan yang demikian agar perencaan sumber
tidak memperhatikan masyarakat daya manusia perusahaan benar-benar
tempatan melainkan merekrut karyawan diperhatikan secara cermat agar tidak
dari luar daerah, maka tidak akan ada terjadinya gesekan yang

44
menyebabkan mengganggu operasional ekonomi kerakyatan seperti berternak,
dari perusahaan. Jika dalam perekrutan budidaya ikan/keramba, Home Industri
sumber daya manusia dapat dan hal-hal lain yang dapat
memprioritaskan tenaga kerja lokal atau meningkatkan perekonomian
tempatan maka sedikit banyaknya masyarakat.
perusahaan dapat membantu mengurangi Menurut Walker (dalam Zulkifli,
kemiskinan yang ada didaerah tersebut. 2005;159) tujuan pelaksanaan pelatihan
Namun tidak lupa pula, hal ini harus adalah untuk membantu karyawan agar
didukung sepeneuhnya oleh pemerintah memiliki keterampilan yang sesuai
setempat, seperti Bupati, Dinas-dinas dengan pekerjaanya dan memiliki
yang terkait yang mengatur tentang pengetahuan yang cukup untuk
pemberdayaan tenaga kerja dan pihak- meningkatkan kinerja dan memenuhi
pihak lain yang juga turut andil dalam sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh
pemberdayaan ini. Adapun contoh logis perusahaan (organisasi). Dari definisi
yang dilakukan oleh pemerintah adalah diatas memang mengartikan pelatihan
dengan mengeluarkan kebijakan berupa untuk karyawan disebuah oganisasi,
Peraturan Daerah (Perda) tentang namun tujuan pelatihan kepada
penempatan dan pemanfaatan tenaga masyarakat adalah hakekatnya sama
kerja lokal bagi perusahaan agar jika yaitu agar masyarakat memiliki
perusahaan tidak mengindahkan keterampilan untuk memenuhi
peraturan tersebut maka perusaan telah kebutuhan hidupnya untuk
melanggar peraturan yang telah meningkatkan ekonomi dengan baik,
ditetapkan. Adapun tujuan dari hal ini memiliki penetahuan tentang hal-hal
adalah agar terjadinya singkronikasasi yang harus dikerjakan dalam memenuhi
antara Masyarakat, Pemerintah, maupun kebutuhannya dan sasaran-sasaran lain
Swasta tentang pemberdayaan sumber dalam rangka kebaikan pangsa pasar.
daya manusia. Tujuan dari dilaksanakannya
kegiatan CSR adalah untuk melatih
Strengthening economics
masyarakat yang bukan karyawan
(kemandirian bidang ekonomi)
disebuah perusahaan agar lebih kreatif
Kemandirian dibidang ekonomi
dan inovatif untuk melihat peluang
dapat dilakukan dengan memberikan
bisnis. Pelatihan tersebut dapat
pelatihan kepada masyarakat melalui
45
dilakukan dengan menggalakkan home lah salah satu contoh dari pembangunan
industris misalnya. Disini perusahaan berkelanjutan yang dilakukan oleh
dituntut untuk memberikan pelatihan- manajemen perusahaan dalam rangka
pelatihan kepada masyarakat disekitar kemandirian dibidang ekonomi untuk
perusahaan untuk melakukan ekonomi masyarakat yang ada disekitar
kreatif. Misalnya dapat berupa perusahaan.
membudidayaakan ikan keramba.
Assessing social cohesion (menjaga
Menurut hemat penulis, budidaya
keharmonisan)
ikan keramba tersebut jangan dilakukan
Idealnya perusahaan berdiri
hanya setengah-setengah, tetapi harus
adalah untuk mencari keuntungan demi
keseluruhan. Misalnya pihak perusahaan
kelangsungan kehidupan organisasi
tidak hanya memberikan bibit ikan serta
tersebut. Disamping mencari
modal untuk membuat keramba, tetapi
keuntungan, ada hak-hak masyarakat
masyarakat juga harus diberikan
disekitar perusahaan untuk dibina dan
pengetahuan dan pelatihan tentang
disejahterakan oleh perusahaan.
bagaimana beternak ikan yang benar,
Memang benar adanya, bahwa
kadar air yang baik untuk beternak serta
tanggungjawab perusahaan dalam
hal-hal lain lain yang dianggap penting
memberdayakan masyarakat tidak
menyangkut tentang budidaya ikan
sepenuhnya kerja dari perusahaan, tetapi
keramba. Jika persoalan budidaya
andil pemerintah juga sangat besar
keramba ini dilakukan perusahaan hanya
dalam hal ini.
sekedarnya saja maka usaha untuk
Dalam pelaksanaan tanggung
kemandirian dibidang ekonomi tidak
jawab terhadap masyarakat tersebut
akan tercapai secara berkesinambungan
implementasinya adalah jangan sampai
atau terus menerus. Intinya adalah usaha
terjadi gesekan-gesekan atau kendala-
pelatihan yang dilakukan harus benar-
kendala yang disebabkan oleh
benar sampai tuntas seperti
kecemburuan sosial, keharmonisan
mendatangkan para ahli yang benar-
antara swasta dalam hal ini perusahaan
benar paham tentang budidaya ikan
terhadap masyarakat dan pemerintah
keramba yang tujuannya adalah untuk
setempat harus tetap erat. Adapun
mengajarkan kepada masyarakat tentang
bentuk kecemburuan sosial ini adalah
budidaya ikan keramba yang baik. Itu
sebagaimana penulis contohkan pada
46
pembahasan sebelumnya, yaitu didesign sedemikian rupa agar
perekrutan karyawan didominasi oleh orperasional organisasi akan berjalan
pegawai yang bukan pegawai lokal atau lancar adanya. Menurut Mardikantor
tempatan, maka hal ini dapat (2014;142) Tata kelola perusahaan yang
menyebabkan kecemburuan sosial, baik atau dikenal dengan istilah good
akibatnya hubungan antara perusahaan governance corporate merupakan
dengan masyarakat tidak harmonis lagi. seperangkat hubungan antara manajemen
Selain hal diatas, contoh kasus perusahaan, dewan, pemegang saham
yang sering terjadi adalah bantuan atau dan pemangku kepentingan lainnya. Tata
pelaksanaan CSR tidak berimbang antara kelola perusahaan juga menyediakan
desa satu dengan desa lainnya. Misalnya struktur untuk menetapkan tujuan
ada sebuah perusahaan yang berdiri perusahaan, dan cara-cara mencapai
diantara 2 (dua) desa yaitu desa A dan tujuan, dan memantau kinerja yang
desa B, dalam pelaksanaan CSR nya ditentukan.
ternyata hanya desa A saja yang selalu Dari pendapat diatas dapat
mendapat bantuan baik itu dalam aspek penulis ambil kesimpulan bahwa
sosial, kesehatan, pendidikan, tanggungjawab sosial perusahaan diatas
pembangunan dan lain sebagainya. Maka termasuk kedalam dimensi internal
hal tersebut juga menyebabkan perusahaan, adapun bagian dari dimensi
kecemburuan sosial dari desa B. Jika hal internal ini adalah yang berkaitan dan
ini tidak cepat diatasi maka desa B akan bersinggungan langsung dengan
melakukan protes, syukur-syukur protes karyawan yang berada didalam
tersebut tidak kearah yang anarkis. Maka organisasi, baik itu dari segi
diharapkan kepada perusahaan tersebut kesejahteraan karyawan, kesehatan,
jika melakukan kegiatan CSR harus adil keselamatan, kompensasi atau
antara desa A dan desa B agar kedua penggajian, dan lain sebagainya.
desa tersebut sama-sama menikmati Sedangkan dimensi eksternal adalah
hasil dari kegiatan CSR. yang melibatkan masyarakat setempat
seperti pamangku kepentingan
Encouraging governance (Tata kelola
(stakeholder), mitra bisnis perusahaan,
perusahaan yang baik)
pemasok, perwakilan masyarakat atau
Agar organisasi berjalan dengan
lembaga sosial masyarakat (LSM).
baik, maka tata kelola perusaan harus
47
Mengenai tata kelola perusahaan pekerja kurang diperhatikan oleh
yang baik ini dapat penulis berikan perusahaan.
ilustrasi sebagai contoh adalah dimana Hal lain mengenai penghargaan
pada saat memberikan penggajian ini yang paling penting adalah
kepada karyawan perusahaan harus penghargaan atau reword berupa
bersifat adil dan tidak diskriminasi. konpensasi non materil yaitu konpensasi
Disini perusahaan harus jelas dalam yang diberikan melalui pengharaan dan
memberikan konpensasi yang melihat pujian, karena tidak semua karyawan
ukuran dari lama pekerjaan, pendidikan menganggap financial adalah segala-
pegawai, pangkat dan golongan serta galanya. Penghargaan dan pujian dari
hal-hal lain yang merupakan dasar acuan atasan kepada karyawannya sangat
bagi perusahaan untuk memberikan diharapkan sekali oleh karyawan sebagai
konpensasi kepada pegawai. Tidak lah pemicu spirit karyawan didalam bekerja.
ideal adanya jika konpensasi yang Alangkah bangganya seorang kayawan
diberikan perusahaan sama antara yang mendapatkan penghargaan berupa
pegawai yang lebih senior dibandingkan sertifikat sebagai karyawan yang
pegawai yang baru atau junior. Jika hal berprestasi, disiplin dan teladan
tersebut terjadi maka tata kelola misalnya. Maka hal tesebut akan
perusahaan harus ditinjau lagi dalam memicu semangatnya untuk bekerja
rangka pelaksanaan pemeberian lebih optimal lagi agar pengharaan
konpensasi. Selain itu, masalah lembur tersebut dapat diraihnya kembali yang
juga harus diperhatikan karena idealnya mana optimal dalam bekerja merupakan
seorang karyawan perusahaan bekerja bagian dari pada keuntungan untuk
rentang waktunya samapai 8 (delapan) perusahaan tersebut. Jadi intinya adalah
jam, apabila lebih maka akan salah satu dimensi atau bagian dari tata
dihitungkan lemburnya. Namun kelola perusahaan yang baik adalah
demikian masih ada perusahaan yang konpensasi atau penghargaan terhadap
memperkerjakan karyawannya tidak karyawan yang dikelola sedemikian rupa
memperhatikan masalah lebur ini. Maka agar kayawan perusahaan dapat bekerja
hal ini dapat merugikan karyawan secara maksimal untuk mencapai tujuan
tersebut karena hak-haknya sebagai yang telah ditetapkan sebelumnya.

48
Protecting the environment (menjaga beragam dari lapisan masyarakat, baik
lingkungan sekitar) dari warga sekitar desa tersebut, Tokoh
Tidak bisa dipungkiri dalam Masyarakat, Akifis/LSM, Himpunan
setiap operasional perusahaan yang Mahasiswa, hingga Pemerintah
menggunakan bahan baku untuk Setempat.
usahanya tidak luput dari limbah atau Dari kejadian tersebut kita sama-
sisa-sisa dari reproduksi mesin sama mendapat pelajaran yang berharga
perusahaannya. Misalkan untuk bahwa dalam rangka mengelola limbah
perusahaan yang bahan bakunya dari hendaknya dikelola dengan sebaik
kayu akasia untuk memproduksi kertas, mungkin dan sedemikian rupa agar tidak
tentu saja setelah kayu yang merupakan merusak lingkungan atau biota sungai
bahan baku dikelola dengan sedemikian yang berakibat ikan banyak yang mati,
rupa akan mennghasilkan limbah, maka akibat ikan banyak mati maka
hendaknya limbah tersebut dikelola penghasilan dari masyarakat yang
dengan sedemikian rupa agar ramah bermata pencaharian nelayan akan
terhadap lingkungan. berefek juga dari kejadian tersebut.
Masih hangat berita beberapa Selain itu, pihak Birokrat seperti Badan
tahun yang lalu yaitu pada akhir Lingkungan Hidup (BLH) harus
Desember 2014 melalui media cetak melakukan fungsi pengawasan yang
maupun online dengan tema ribuan ikan tepat terhadap perusahaan yang menjadi
mati dialiran sungai Kampar penyebab kejadian tersebut. Namun
dikarenakan limbah perusahaan yang ada disini fungsi dari BLH pada saat
di Pelalawan. Ribuan ikan mati bahkan kejadian itu masih diragukan dan
mengapung disepanjang aliran sungai dipertanyakan akuntabilitasnya.
Kampar yang terdiri dari 3 (tiga) desa Untuk kedepannya diharapkan
yaitu Desa Kuala Tolam, Desa dalam pengelolaan limbah ini dikelola
Rangsang, dan Desa Sungai Ara yang dengan sedemikian rupa agar tidak
terletak di Kecamatan Pelalawan merugikan orang banyak atas akibat
Kabupaten Pelalawan. Belum diketahui yang ditimbulkan, selain itu fungsi
penyebab kematian ikan tersebut namun birokrat juga lebih dioptimalkan lagi
diduga kuat tercemar limbah perusahaan. dalam melakukan fungsi pengawasan
Maka hal tersebut mendapat reaksi yang

49
terhadap pengelolaan limbah terencana, dan diarahkan untuk
perusahaan. memperbesar akses masyarakat guna
mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan
Two ways (program bersifat dua
kualitas kehidupan yang lebih baik.
arah).
Untuk pelaksanaan program dua
Dalam pelakanaan CSR harus
arah selanjutnya adalah perusahan
memiliki prinsip yang bersifat dua arah,
sebagai pendengar atau komunikan,
disini dituntut perusahaan melalui humas
maksud mendengar disini adalah
hendaknya mampu menyampaikan apa
mendengarkan apa yang menjadi
saja yang menjadi tugas dan
keinginan dan tuntutan dari masyarakat
tanggungjawabnya sebagai pelaksana
luas terhadap perusahaan.
CSR, dan Apa saja yang menjadi
Mendengarkan juga berarti mengetahui
keinginan masyarakat. Jadi inti dari
needs (kebutuhan), desires (keinginan),
program bersifat dua arah ini adalah
interes (kepentingan) dan wants
menyampaikan dan mendengarkan.
(keperluan) dari masyarakat.
Implementasi dari apa saja yang
Dalam rangka pelaksanaan
disampaikan oleh pelaksanaan CSR
perusahaan sebagai pendengar, disini
adalah dapat berupa kegiatan apa saja
perusahaan dituntut agar peka terhadap
yang menyangkut dengan segala sesuatu
keinginan dari masyarakat secara umum.
yang akan dilakukan oleh perusahaan
Misalnya saja mengenai pembangunan
untuk kemasalahatan masyarakat yang
jalan, tidak bisa dipungkiri lagi dan
berupa pembangunan fisik, kegiatan
lumrah adanya bahwa kerusakan jalan
sosial, pendidikan, pelatihan,
umum disebabkan sebahagian besar
pemberdayaan, ekonomi dan lain
adalah karena kendaraan operasional
sebagainya.
dari persuhaan. Beban barang yang
Baru-baru ini, salah satu program
dibawa oleh kendaraan operasional
yang dilakukan oleh perusahaan adalah
perusahaan selalu saja melebihi beban
dengan melakukan community
kemampuan dari kendaraan itu sendiri
Development (CD) yang didefinisikan
dan kemampuan jalan untuk menopang
oleh Budimanta (dalam Mardikanto,
beban berat kendaraan. Apa lagi
2014;157) yaitu sebagai kegiatan
kasusnya jalan-jalan yang bukan jalan
pengembangan masyarakat yang
lintas atau jalan utama atau jalan desa,
diselenggarakan secara sistematis,
50
sering sekali rusak dikarenakan menimbulkan kecemburuan sosial
kendaraan operasional perusahaan. Oleh berlebihan terhadap masyarakat
sebab itu hendaknya perusahaan beserta tempatan, tidak adanya diskriminasi
pemerintah mau bertanggung jawab serta azas kesamaan hak hendaknya
terhadap apa yang telah dilakukannya diterapkan secara baik. Selain
demi kelancaran dan kenyamanan pemberdayaan kepada manusia,
masyarakat dalam bertransportasi. lingkungan juga perlu diperhatikan
dengan baik agar efek dari pengaruh
Penutup lingkungan tidak mengganggu
Pelaksanaan program CSR kehidupan seluruh makhluk hidup, baik
merupakan tanggungjawab sosial itu manusia, hewan maupun tumbuhan.
perusahaan kepada masyarakat Oleh sebab itu hendaknya limbah yang
disekitaran tempat perusahaan berada, dihasilkan dari reproduksi perusahaan
kepada karyawan dan keluarga hendaknya dikelola dengan sebaik
karyawan, serta kepada masyarakat pada mungkin.
umumnya dalam setiap dimensi, baik itu Berhasilanya pelaksanaan sebuah
dimensi ekonomi, sosial, budaya, program CSR memang tidak semudah
pembangunan dan lain sebagainya. yang dibayangkan dan tidak semudah
Pelaksanaan program CSR ini membalikan telapak tangan. Disni sekali
hendaknya dilakukan sungguh-sungguh lagi perlu dituntut sinergi dari pada
oleh segala pihak pemangku stakeholders dalam rangka susksesnya
kepentingan, baik itu dari swasta sebagai suatu pelaksanaan program CSR.
pelaksana, masyarakat yang menikmati Khususnya dari pemerintah diharapkan
pelaksanaan tersebut serta pemerintah ada payung hukum yang secara
selaku lembaga yang mengawasi dari gamblang dapat mengarur pelaksanaan
pelaksanaan tersebut. program CSR ini. Sebenarnya ada
Dalam rangka pemberdayaan payung hukum yang mengatur tentang
manusia disini hendaknya perusahaan hal tersebut diantaranya adalah Undang-
memang dituntut serius dalam Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
pelaksanaanya. Hal ini dapat dilakukan Perseroan Terbatas, Undang-Undang
dengan cara memberikan kesempatan Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
pekerjaan kepada masyarakat yang tidak Penanaman Modal, Peraturan Daerah

51
Provinsi Riau Nomor 06 Tahun 2012. masukan bagi Pemerintah untuk
Namun dari ketiga perwakilan peraturan membuat peraturan perundang-
tersebut belum lah kuat, karena belum undangnan tentang CSR ini secara
secara gamblang untuk mengatur tentang mandiri bukannya menumpang pada
pelaksanaan CSR ini. Sebagai contoh undang-undang lain agar pelaksanaan
kita lihat tentang penerapan Sanksi, Pada CSR ini benar-benar dilakukan dengan
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 serius karena ada konsekuen regulasi
pada Pasal 74 ayat 3 dijelaskan bahwa: hukum apabila perusahaan tidak serius
“Perseroan yang tidak melaksanakan dalam melaksanakan CSR ini. Yang
kewajiban sebagaimana dimaksud pada mana manfaatnya adalah untuk kebaikan
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan seluruh rakyat Indonesia, Pemerintah
ketentuan peraturan perundang- dan Perusahaan itu sendiri.
undangan”. Begitu juga pada Peraturan
Daftar Pustaka
Daerah Provinsi Riau Nomor 06 Tahun
2012 pada Bab XII Pasal 32 yang
Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori
berbunyi: “Mekanisme dan syarat-syarat Profesi Kehumasan Serta
pelaksanaan sanksi administratif Aplikasinya. Bumi Aksara, Jakarta.
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 Azheri, Busyra, 2011. Corporate Social
dilaksanakan oleh pemerintah darah Responsibility (dari voluntary
menjadi mandatory). Raja
sesuai dengan peraturan perundang-
Grafindo Persada, Jakarta.
undangan”. Pertanyaanya adalah: mana
Mardikanto, Totok, 2014. Corporate
bunyi sanksinya? Sedangkan di Undang-
Social Responsibility
undang sendiri saja tidak ada kejelasan (Tanggungjawab Sosial
karena Undang-Undang tentang SCR ini Korporasi). Alfabeta, Bandung.
tidak ada mengatur secara khusus, masih Untung, Budi Hendrik, 2008. Corporate
menumpang pada Undang-Undang lain Social Responsibility. Sinar
(Perseroan Terbatas, Penanaman Modal Grafika, Jakarta.

dll) serta belum mandiri dan tersendiri. Silalahi, Ulbert, 2002. Pemahaman
Oleh sebab itu saya menilai peraturan Praktis Azas-Azas Manajemen.
Mandar Maju, Bandung.
tentang CSR ini belum kuat adanya.
Oleh sebab itu saya berharap Zulkifli, 2005. Pengantar Studi Ilmu
Administrasi dan Manajemen. UIR
untuk kedepannya hal ini merupakan
Press, Pekanbaru.

52
Undang-undang Republik Indonesia Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 6
yaitu Nomor 40 Tahun 2007 Tahun 2012 Tentang Tanggung
Tentang Perseroan Terbatas. Jawab Sosial Perusahaan.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal (UUPM).

53

Anda mungkin juga menyukai