Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Animasi Berbasis Simulasi Molekul

pada Metode Destilasi

Vini Agustiani*, Tasviri Efkar, Lisa Tania


*
FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1
*
Email: viniagustiani032@gmail.com, Telp: +6285838924599

Received: Mar 2018, 9th Accepted: Apr 2018, 11th Online Published:Apr 2018, 12th

Abstract: The development of animationbased on molecular simulation on distillation


method. This research was aimed to develop animation based on molecular simulation
on distillation method. This research used Research and Development(R&D) methode.
The result of this research was animation on mixture separation by distillation method
that displaying molecule visualization of mixture separation by distillation methode.
Based on preliminary field test result, the response of teachers to the content suitability,
attractiveness and aesynees aspects were 88% and 86% respectively, and categorized as
very hight. The response of students in attractiveness and easyness aspects was
categorized as very hight with percentage of 84%.

Key word : animation, distillation, mixtureseparation, molecular simulation

Abstrak: Pengembangan Animasi Berbasis Simulasi Molekul pada MetodeDestilasi.


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan animasi berbasis simulasi molekul pada
metode destilasi. Metode dari penelitian ini yaitu metode Research and Development
(R&D). Hasil dari penelitian ini berupa animasi pada materi pemisahan campuran dengan
metode destilasi yang menampilkan visualisasi molekul pemisahan campuran dengan
metode destilasi. Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal, guru memberikan tanggapan
pada aspek kesesuaian isi, kemenarikan dan kemudahan penggunaan denganmasing-
masing persentase sebesar 88% dan 86% yang dikategorikan sangat tinggi. Tanggapan
siswa terhadap aspek kemenarikan dan kemudahan penggunaan memilikikategori sangat
tinggi dengan persentase 84%.

Kata kunci : animasi, destilasi, pemisahan campuran, simulasi molekul

PENDAHULUAN mengamati fenomena nyata yang ada


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kehidupan sehari-hari. Menurut
merupakan ilmu yang berkaitan Gabel,pada kenyataanya fenomena
dengan cara mencari tahu tentang kimia yang dilibatkan bersifat abstrak
fenomena alam.Pendidikan IPA yang tidak dapat dijelaskan tanpa
diharapkan dapat menjadi wahana analogi atau model (Muchson, 2013),
bagi siswa untuk mempelajari diri sehingga siswa mengalami kesulitan
sendiri dan alam sekitar (Dewantari dalam memahami konsep kimia.
dkk, 2013). Kimia merupakan salah Maka dari itu, untuk mempermudah
satu cabang dari IPA yang sangat erat siswa dalam memahami konsep kimia
kaitannya dengan kehidupan sehari- dengan baik, maka dipelukannya
hari, yang berkembang berdasarkan suatu media pembelajaran.
pada pengamatan terhadap fenomena Media adalah segala sesuatu
alam (Jalal, 2006). Pada dasarnya, yang digunakan untuk menyalurkan
kimia dapatdidekati dengan cara pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, yang mencerminkan keadaan atau
perasaan, perhatian dan minat siswa situasi sebenarnya (Imaniastu, 2011).
sehingga proses belajar dapat terjadi Media animasi dari molekul dapat
(Sadiman dkk, 2011). Penggunaan merangsang imajinasi dan membawa
media pembelajaran akan sangat dimensi baru untuk belajar kimia
membantu keefektifan proses serta membantu siswa dalam
pembelajaran dan penyampaian mengaplikasikan ilmu kimia di sekitar
informasi (pesan dan isi pelajaran) (Tasker dan Dalton, 2006). Simulasi
pada saat pembelajaran berlangsung molekul sendiri dapat memberikan
(Annu’man dkk, 2012). Menurut gambaran secara rinci pada skala
Hamalik, media pembelajaran dapat molekul yang tidak dapat
membangkitkan keinginan dan minat digambarkan dalam metode
baru, meningkatkan motivasi dan eksperimen. Simulasi molekul juga
rangsangan kegiatan belajar, dan dapat dijadikan sebagai pendekatan
bahkan berpengaruh secara psikologi langsung untuk mengenalisis interaksi
kepada siswa (Sukiman, 2012). atom pada tingkat molekular (Shen
Ilmu kimia akan bisa diterima dkk, 2008).
dengan baik menggunakan media Penelitian menggunakan media
pembelajaran. Hambatan yang simulasi molekul pernah dilakukan
terdapat dalam pembelajaran akan para peneliti sebelumnya. Salah
bisa diatasi dengan penggunaan satunya Khaled (2007) yang
media pembelajaran, sehingga siswa menggunakan simulasi molekul untuk
akan lebih bisa menerima pesan mempelajari prilaku adsorbsi turunan
dengan lebih baik dan menjadikan triazol sebagai penghambat korosi
pembelajaran sangat menarik dan pada permukaan Fe dalam HCl 1 M.
efektif (Umar, 2013). Dari hasil penelitian menunjukkan
Salah satu media pembelajaran bahwa simulasi molekul dapat
yang dapat digunakan untuk menarik digunakan untuk mensimulasikan
perhatian siswa dalam membantu adsorbsi turunan triazol dalam
memahami konsep kimia adalah menghambat korosi baja ringan dalam
media animasi. Animasi sendiri larutan HCl 1 M secara signifikan.
merupakan rangkaian gambar yang Salah satu materi kimia yang
membentuk gerakan (Utami, 2011). dapat dijelaskan melalui simulasi
Media animasi dapat membantu molekul yaitu pemisahan campuran.
menunjang proses pembelajaran agar Pembelajaran inidilakukan di kelas
menjadi lebih menyenangkan dan VII SMP dengan kompetensi dasar
menarik bagi siswa dan juga dapat 3.5 yaitu memahami karakteristik zat,
memperkuat motivasi, serta dapat serta perubahan fisika dan kimia pada
menanamkan pemahaman pada siswa zat yang dapat dimanfaatkan untuk
tentang materi yang diajarkan kehidupan sehari-hari (Anonim,
(Haryati dkk, 2013). 2014).
Salah satu animasi yang dapat Campuran sendiri terdiri dari
digunakan untuk menanamkan campuran heterogen dan homogen.
pemahaman konsep kimia pada siswa Dimana campuran heterogen dapat
yaitu media animasi berbasis simulasi dibedakan antara zat penyusunnya
molekul. Simulasi molekul dan dapat dipisahkan menggunakan
merupakan model penyederhanaan penyaring biasa, sedangkan campuran
untuk menirukan prilaku molekul homogen tidak dapat dibedakan
antara zat penyusunnya, sehingga sangat mahal, sehingga tidak semua
sulit untuk diamati dan tidak dapat sekolah memiliki alat praktikum
dipisahkan menggunakan penyaring destilasi.
biasa maupun penyaring yang Dalam pembelajaran, sebanyak
berukuran nano (Sujana, 2014). 83,3% guru sudah menggunakan
Contoh campuran homogen yaitu media. Sebanyak 50% guru
campuran etanol dan air. menggunakan media gambardan
Terdapat beberapa metode sebanyak 50% lainnya menggunakan
pemisahan campuran. Salah satu powerpoint.Tidak ada guru yang
metode yang dapat digunakan untuk menggunakan media animasi dalam
memisahkan campuran etanol dan air proses pembelajaran, sehingga
menjadi komponen penyususnnya sebanyak 56,67% siswa berpandapat
yaitu metode destilasi. media yang digunakan guru masih
Destilasi atau penyulingan sulit dipahami dan menyebabkan
adalah proses pemisahan campuran sebanyak 77,5% siswa masih
berdasarkan perbedaan titik didih dari mengalami kesulitan dalam
zat-zat penyusunnya, dimana zat yang memahami proses pemisahan
memiliki titik didih lebih rendah akan campuran. Sebanyak 94,16% siswa
menguap terlebih dahulu (Syukri, menyarankan media yang digunakan
2007). guru dalam pembelajaran perlu
Bentuk molekul zat penyusun diperbaiki.
yang sangat kecil (tidak kasat mata) Berdasarkan uraian di atas,
membuat sulit dibedakan, sehingga maka dilakukan pengembangan
siswa mengalami kesulitan karena media animasi berbasis simulasi
materi kimia yang diajarkan bersifat molekul pada materi pemisahan
abstrak dan kompleks, membutuhkan campuran dengan metode destilasi.
penalaran dan pemahaman tingkat Diharapkan siswa dapat mudah
tinggi (Tsaparlis, 2003; Lubezky dkk, memahami konsep kimia pada materi
2004). Menurut Kean dan pemisahan campuran khususnya pada
Middlecamp, sulitnya memahami metode destilasi.
materi kimia menyebabkan siswa
tidak menyukai pelajaran kimia METODE
(Maysara, 2016). Maka dari itu, Metode penelitian yang
sebagai seorang pendidik perlu digunakan pada penelitian ini adalah
membuat inovasi baru dalam metode penelitian dan pengembangan
membelajarkan kimia. Seperti (Research and Development/R&D).
mempresentasikan fenomena kimia Menurut Borg dan Gall langkah-
secara simultan. Simulasi dan langkah yang ada dalam metode ini
visualisasi dalam kimia dapat yaitu penelitian dan pengumpulan
membantu siswa dalam memahami informasi, perencanaan produk,
pembelajaran (Xie dan Tinker, 2006) pengembangan draf produk, uji coba
Berdasarkan hasil studi lapangan awal, revisi hasil uji coba,
lapangan yang dilakukan di enam uji coba lapangan, penyempurnaan
SMP yang ada di Bandarlampung, produk hasil uji lapangan, uji
pembelajaran pemisahan campuran pelaksanaan lapangan, selanjutnya
khususnya pada praktikum destilasi penyempurnaan produk akhir,
jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan diseminasi dan implementasi
alat destilasi memiliki harga yang (Sukmadinata, 2015). Pada
prakteknya dalam penelitian ini hanya tertentu. Flowchart ini dijadikan
dilakukan hingga tahap ke lima saja sebagai acuan dalam pembuatan
yaitu tahap revisi hasil uji coba animasi.
lapangan awal, dikarenakan Selanjutnya yaitu pembuatan
keterbatasan waktu. storyboard. Pembuatan storyboard
mengacu pada flowchart yang telah
Pengumpulan Informasi dirancang sebelumnya. Storyboard
Pada tahap ini dilakukan studi merupakan penjelasan lebih lengkap
pustaka dan studi pendahuluan. Pada dari setiap alur yang terdapat pada
studi pustaka diperoleh dari studi flowchart.
kurikulum dan studi literatur dengan
menganalisis Kompetensi Inti (KI) Pengembangan Draf Produk dan
dan Kompetensi Dasar (KD) serta Validasi Ahli
merumuskan indikator pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan
Selain itu, mencari referensi seperti pembuatan dan pengembangan media
materi pemisahan campuran dan animasi menggunakan software
penelitian sejenis sebagai landasan Macromedia Flash 8. Pembuatan
dalam membuat media animasi yang media animasi ini disusun
baik. berdasarkan storyboard yang telah
Studi pendahuluan dilakukan di dirancang sebelumnya. Pembuatan
enam sekolah tingkat SMP yang ada animasi ini meliputi gambar
di Bandarlampung yaitu SMP Negeri fenomena nyata dan animasi gerak
4 Bandarlampung, SMPN 23 yang dirancang sedemikian rupa
Bandarlampung, SMP Negeri 9 sehingga mirip dengan keadaan di
Bandarlampung, SMP Al Kautsar laboratorium. Animasi yang dibuat
Bandarlampung, SMP Al Azhar yaitu animasi berbasis simulasi
Bandarlampung dan SMP molekul, dimana struktur molekul
Muhammadiyah 3 Bandarlampung. dibuat menggunakan software Chem
Penelitian ini dilakukan dengan Draw Ultra 12.0.
menyebar angket. Angket diberikan Setelah produk dikembangkan,
kepada satu guru dan 20 siswa kelas selanjutnya yaitu melakukan validasi
VII yang telah memperoleh materi produk yang telah dikembangkan.
pemisahan campuran pada masing- Validasi ini dilakukan oleh dua orang
masing sekolah. Setelah diperoleh ahli yang merupakan dosen
data, maka selanjutnya dianalisis pendidikan kimia dengan
menggunakan teknik analisis data memberikan angket untuk menilai
secara deskriptif. kesesuaian isi, kemenarikan dan
kemudahan penggunaan.
Perencanaan Produk
Setelah dilakukan uji Uji Coba Lapangan Awal,
pendahuluan, dilanjutkan dengan Instrumen Penelitian dan Teknik
tahap perencanaan produk yang Pengumpulan Data
diawali dengan perancangan Uji coba lapangan ini dilakukan
flowchart. Flowchart secara di SMP Al Kautsar Bandarlampung
menyeluruh menggambarkan alur dengan memberikan instrumen
program dari suatu tampilan ke berupa angket ke enam guru IPA dan
tampilan yang lain secara lengkap 20 siswa kelas VII sebagai responden.
yang dibuat dengan simbol-simbol Aspek yang dinilai oleh guru yaitu
berupa aspek kesesuaian isi, ∑S adalah skor jawaban total, dan
kemenarikan dan kemudahan Smaks adalah skor maksimum yang
penggunaan. Aspek yang dinilai oleh diharapkan. Setelah itu menghitung
siswa yaitu hanya aspek kemenarikan rata-rata persentase jawaban setiap
dan kemudahan pengguaan saja. angket untuk mengetahui kesesuaian
Adapun teknik pengumpulan isi, kemenarikan dan kemudahan
data yang digunakan pada penelitian penggunaan media animasi
ini adalah kuisioner (angket) yang menggunakan rumus dari (Sudjana,
diberikan kepada enam guru mata 2005) sebagai berikut:
pelajaran IPA dan 20 siswa kelas VII ∑
̅̅̅̅̅̅
SMP AlKautsar Bandarlampung.
Angket yang digunakan pada ̅̅̅̅̅̅ adalah rata-rata persentase
penelitian ini berupa Skala Likert tiap butir pernyataan pada angket,
dengan lima pilihan jawaban yaitu adalah jumlah persentase tiap
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), butir pernyataan pada angket, dan
Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju adalah jumlah pernyataan.
(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Menafsirkan persentase skor
Pada angket dilengkapi kolom pernyataan pada angket secara
komentar agar responden dapat keseluruhan dengan menggunakan
memberi komentar dan saran. tafsiran dari (Arikunto, 2010) seperti
Tabel 2.
Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data Tabel 2. Tafsiran persentase angket
angket validasi, angket tanggapan Persentase Kriteria
guru, dan tanggapan siswa dilakukan 80,1%-100% Sangat Tinggi
dengan cara mengkode dan 60,1%-80% Tinggi
mengklasifikasikan data lalu 40,1%-60% Sedang
20,1%-40% Rendah
mentabulasikan data tersebut. 0,0%-20% Sangat Rendah
Selanjutnya memberi skor jawaban
responden berdasarkan skala HASIL DAN PEMBAHASAN
Likertyang dapat dilihat padaTabel 1.
Pengumpulan Informasi
Berdasarkan pengumpulan
Tabel 1. skala Likert informasi pada tahap studi pustaka
Pilihan Jawaban Skor
diperoleh hasil berupa perangkat
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4 pembelajaran seperti analisis KI dan
Kurang Setuju (KS) 3 KD, rumusan indikator, analisis
Tidak Setuju (TS) 2 konsep, silabus dan Rancangan
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dijadikan acuan dalam
Selanjutnya mengelola jumlah mengembangkan media animasi.
skor jawaban responden dan Selanjutnya pada tahap studi
menghitung persentase jawaban pendahuluan diperoleh hasil
responden pada setiap pernyataan berupatanggapan guru mata pelajaran
dengan menggunakan rumus IPA dan siswa terhadap media
(Sudjana, 2005): animasi yang dikembangkan, maka
%Xin=(∑S/Smaks) x 100% diperoleh bahwa 83,3% guru sudah
Dimana %Xin adalah persentase menggunakan media pembelajaran
jawaban pernyataan ke-ipada angket, dalam membelajarkan pemisahan
campuran. Media yang digunakan memahami materi pemisahan
guru dalam pembelajaran berupa campuran.
powerpoint yang diperoleh dengan Berdasarkan hasil studi pustaka
membuat sendiri dan gambar yang dan studi pendahuluan. Maka
diperoleh dari mengunduh di internet. dianggap perlu dilakukan
Akan tetapi, media yang digunakan pengembangan media animasi
guru masih belum menggambarkan berbasis simulasi molekul pada materi
representasi kimia pada level pemisahan campuran guna membantu
submikroskopis pada proses siswa dalam memahami materi
pemisahan campuran. Tidak ada guru dengan baik.
yang menggunakan media animasi
dalam pembelajaran pemisahan Perencanaan Produk
campuran. Hal ini dikarenakan Perencanaan produk meliputi
sulitnya memperoleh media animasi perancangan flowchart dan
yang dapat menunjang pembelajaran perancangan storyboard yang
khususnya pada materi pemisahan dijadikan sebagai acuan dalam
campuran.Sedangkan untuk membuat pengembangan media animasi
media animasi sendiri, butuh waktu berbasis simulasi molekul. Flowchart
yang lama dan keterampilan khusus merupakan gambaran alur program
dalam menggunakan software yang secara utuh dan lengkap dari tampilan
dibutuhkan untuk membuat media awal sampai tampilan akhir media
animasi seperti Macromedia Flash 8, berupa simbol-simbol tertentu.
sehingga guru setuju diadakan Flowchart yang telah dirancang
pengembangan media animasi diawali tombol “Mulai” untuk masuk
berbasis simulasi molekul untuk ke “Menu Utama” yang terdiri dari
mempermudah siswa dalam tujuh menu yaitu profil pengembang,
memahami materi pemisahan prakata, petunjuk penggunaan,
campuran. indikator pembelajaran, materi
Hasil angket yang diberikan ke pengantar, alat dan bahan dan animasi
20 siswa kelas VII pada masing- destilasi serta diakhiri dengan tombol
masing sekolah diperoleh bahwa selesai. Flowchart ini dijadikan
sebanyak 80,83% menyatakan lebih sebagai dasar dalam membuat
bersemangat mengikuti pembelajaran storyboard, dimana storyboard
dengan adanya media pembelajaran merupakan deskripsi dari tiap bagian
dan sebanyak 74,12% siswa yang ada di flowchart. Setelah
berpendapat media yang digunaan membuat storyboard, dilanjutkan
guru sudah menarik. Akan tetapi, dengan mengembangkan media
56,67% siswa berpendapat media animasi berbasis simulasi molekul
yang digunakan guru masih sulit pada materi pemisahan campuran
dipahami, sehingga sebanyak 77,5% dengan metode destilasi.
siswa mengalami kesulitan dalam Storyboard menggambarkan
memahami materi pemisahan secara jelas bagian-bagian dari
campuran. Maka dari itu, seluruh animasi yang dikembangka, dimana
siswa menyarankan perlu diadakan storyboard media animasi ini
pengembangan media animasi berbentuk tabel yang di dalamnya
berbasis simulasi molekul untuk terdapat rancangan media animasi
mempermudah siswa dalam yang diberi keterangan mengenai hal-
hal yang ada di tampilan media Layar Materi Pengantar. Layar
animasi. ini menampilkan materi mengenai
Storyboard ini terdiri dari pemisahan campuran. dimulai dari
beberapa layar/scene yaitu Layar campuran yang terbagi menjadi
Tampilan Awal. Layar ini berisi judul campuran homogen dan heterogen.
media animasi, nama pengembang Kemudian dilanjutkan dengan
dan nama dosen pembimbing serta pengertian pemisahan campuran dan
nama program studi. Pada tampilan macam-macam metode pemisahan
awal ini terdapat tombol navigasi campuran dan fenomena yang ada
yang berfungsi untuk masuk ke dikehidupan sehari-hari. Pada layar
tampilan menu utama. Layar Menu ini terdapat tombol navigasi “Home”
Utama memuat menu media animasi untuk kembali ke manu utama dan
berupa tombol-tombol navigasi untuk tombol navigasi “Next” untuk lanjut
masik ke layar prakata, profil ke layar berikutnya serta tombol
pengembang, petunjuk pelaksana, navigasi ”Back” untuk kembali ke
indikator pembelajaran, materi layar sebelumnya. Selanjutnya Layar
pengantar, alat dan bahan dan animasi Definisi Destilasi. Layar ini
destilasi. menampilkan definisi dari destilasi
Layar Prakata. Layar ini dan prinsip dari pemisahan campuran
berisikan kalimat pembuka animasi. menggunakan metode destilasi. Pada
Dalam layar ini terdapat tombol layar ini tedapat tombol navigasi
navigasi “Home” untuk kembali ke “Home” untuk kembali ke menu
layar menu utama. utama dan tombol navigasi “Next”
Layar Profil Pengembang. Pada untuk lanjut ke berikutnya serta
layar ini memuat tampilan keterangan tombol navigasi ”Back” untuk
data diri pengembang media animasi kembali ke layar sebelumnya.
beserta nama lengkap dosen Layar Fenomena. Pada layar ini
pembimbing. Dalam layar ini juga menampilkan fenomena dari
terdapat tombol navigasi “Home” pemisahan campuran dengan metode
untuk kembali ke layar menu utama. destilasi yang ada kehidupan sehari
Selanjutnya Layar Petunjuk hari. Pada layar ini terdapat tombol
Penggunaan. Pada layar ini memuat navigasi “Home” untuk kembali ke
petunjuk penggunaan media animasi menu utama dan tombol navigasi
yang dikembangkan beserta fungsi “Next” untuk lanjut ke layar
tombol navigasi yang terdapat dalam berikutnya serta tombol navigasi
media animasi untuk mempermudah ”Back” untuk kembali ke layar
penggunaan dalam menjalankan sebelumnya. Selanjutnya Layar
media animasi. Pada layar ini juga Referensi. Layar ini menampilkan
terdapat tombol navigasi “Home” referensi yang digunakan dalam
untuk kembali ke manu utama. mengembangkan media animasi
Layar Indikator Pembelajaran. berbasis simulasi molekul ini. Pada
Layar ini menampilkan Kompetensi layar ini terdapat tombol navigasi
Dasar (KD) dan indikator “Home” untuk kembali ke menu
pembelajaran yang hendak dicapai utama dan tombol navigasi “Back”
melalui media animasi yang untuk kembali ke layar sebelumnya.
dikembangkan. Pada layar ini juga Layar Alat dan Bahan. Pada
terdapat tombol navigasi “Home” layar ini menampilkan alat dan bahan
untuk kembali ke manu utama. dalam bentuk animasi yang
digunakan dalam proses pemisahan Pengembangan Media Animasi
campuran menggunakan metode Pengembangan media animasi
destilasi seperti kondensor, gelas ini mengacu pada storyboard yang
kimia, labu destilasi, termometer, telah dirancang sebelumnya.
pemanas, labu erlenmeyer, batu didih, Pembuatan media animasi ini
sumbat gabus, ember, selang air, statif menggunakan softwareMacromedia
& klem, dan campuran etanol dan air. Flash 8 untuk membuat tampilan
Pada layar ini terdapat tombol media animasi dan menggabungkan
navigasi “Home” untuk kembali ke semua bahan atau komponen media
menu utama. animasi. Pembuatan media animasi
Layar Animasi Destilasi. Pada ini dilakukan dengan bekerjasama
layar ini mula-mula menampilkan alat dengan pihak yang berkompeten di
sebelum dirangkai. Selanjutnya bidang Ilmu Komputer khususnya
menampilkan gelas kimia yang berisi pada pengoperasian software
campuran etanol dan air dengan Macromedia Flash 8.
menampilkan molekul etanol dan air. Media animasi yang
Kemudian memasukkan campuran dikembangkan berisi materi dan
etanol dan air ke dalam labu destilasi contoh gambar fenomena dalam
dilanjutkan dengan merangkai alat kehidupan sehari-hari. Animasi
destilasi lengkap. Setelah alat simulasi molekul (pada level
dirangkai, pemanas mulai dinyalakan submikroskopis) pada proses
dan dengan seiring waktu, terjadi pemisahan etanol dan air dengan
peningkatan yang dapat dilihat pada metode destilasi dibuat selayaknya
termometer. Pada saat mencapai suhu percobaan di laboratorium yang
78o C (mencapai titik didih etanol) sesungguhnya. Contoh fenomena
etanol mulai menguap menuju dimuat dalam bentuk gambar yang
kondensor. diperoleh dari hasil mengunduh dari
Selanjutnya pada layar ini internet. Sedangkan untuk animasi
menampilkan animasi proses alat praktikum seperti kondensor,
pemisahan etanol dari air pada level labu alas, gelas kimia, termometer,
submikroskopis. Pemisahan etanol labu erlenmeyer, pemanas, ember,
dari air ini digambarkan dengan selang air, statif dan klem, serta
simulasi molekul dimana etanol yang sumbat gabus dibuat semirip dan
memiliki titik didih lebih rendah dari semenarik mungkin menggunakan
air akan menguap terlebih dahulu software Macromedia Falsh 8.
menuju kondensor dan akan Molekul etanol dan air dibuat
mengalami pengembunan di dalam menggunakan software Chem Draw
kondensor, yang kemudian menuju Ultra 12.0 yang kemudian di input ke
erlenmeyer menjadi etanol murni dalam Macromedia Flash 8. Gambar
yang telah terpisah dari air. molekul dibuat bergerak, disesuaikan
Sedangkan air akan tetap berada di dengan materi dan teori yang
dalam labu destilasi, tidak ikut mendukung agar dapat meningkatkan
menguap dikarenakan belum pemahaman siswa terhadap prinsip
tercapainya titik didih air. Sehingga proses pemisahan campuran
diperoleh destilat berupa etanol di menggunakan metode destilasi,
dalam labu erlenmeyer dan residu sehingga pengamatan yang dilakukan
berupa air di dalam labu destilasi. lebih terlihat nyata dan menarik.
Contoh tampilan pada media animasi
dapat dilihat pada Gambar 1 dan simulasi molekul dapat dilihat pada
contoh tampilan animasi berbasis Gambar 2.

(a) (b)
Gambar 1. Contoh tampilan media animasi. (a) tampilan awal, (b) menu utama

(a)

(b) (c)
Gambar 2. Contoh tampilan animasi berbasis simulasi molekul. (a) keadaan etanol
masih bercampur dengan air, (b) etanol menguap menuju kondensor, (c) etanol
sudah mengembun dan menuju labu erlenmeyer
Validasi Ahli dimana pada tampilan ini terdapat
Setelah media animasi selesai penggunaan jenishuruf yang tidak
dikembangkan, selanjutnya yaitu sesuai, ukuranhurufterlalukecil,
menyusun instrumen untuk uji sehingga kurangterbacadenganbaik.
validasi dan uji lapangan. Adapun Selain itu, terdapat
validasi dilakukan oleh dua orang ketidaksesuaian terhadap ukuran
dosen pendidikan kimia Universitas tombol navigasi “Mulai”, dimana
Lampung yang berkompeten di ukuran tombol sangat kecil sehingga
bidang konten dan kemenarikan. kurang terlihat dengan baik. Validator
Adapun instrumen yang dibuat menyarankan untuk merubah jenis
meliputi aspek kesesuaian isi, font pada media animasi khususnya
kemenarikan dan kemudahan pada tampilan awal dan memperbesar
penggunaan media animasi yang ukuran tombol navigasi agar dapat
dikembangkan. Berdasarkan hasil terlihat dengan baik. Hasil revisi
validasi yang diperoleh data dapat dilihat pada Gambar 3.
persentase terhadap aspek kesesuaian
isi yaitu sebesar 86% dan terhadap
aspek kemenarikan dan kemudahan
penggunaan yaitu sebesar 89%.
Kedua aspek tersebut termasuk
kedalam kategori sangat tinggi. Oleh
karena itu, media animasi berbasis
simulasi molekul pada materi
pemisahan campuran dengan metode
destilasi dinyatakan valid dan layak
digunakan dalam pembelajaran di
sekolah.
Adapun hasil validasi terhadap (a)
aspek kesesuaian isi dan kemenarikan
dankemudahan penggunaan media
animasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase hasil validasi


No Aspek yang Rata- Kategori
dinilai rata
1 Kesesuaian isi 86% Sangat
Tinggi
2 Kemenarikan 89% Sangat
dan kemudahan Tinggi
penggunaan
(b)
Perbaikan Desain Gambar 3. Layar tampilan awal.
Terdapat beberapa perbaikan (a) sebelum revisi, (b)
dari validator ahli. Perbaikan ini sesudah revisi
ditujukan agar media animasi yang
dikembangkan menjadi lebih baik Kemudian pada animasi proses
lagi. Adapun bagian yang dianjurkan pemisahan etanol dan air ada bagian
validator untuk dilakukan perbaikan yang harus direvisi yaitu bagian yang
yaitu pada layar tampilan awal, merepresentasikan molekul etanol
dan air. Saran dari validator yaitu uap di SMP Al Kautsar Bandarlampung.
biru yang terdapat pada animasi Hasil tanggapan guru dan siswa
destilasi lebih baik dihilangkan, jadi terhadap media animasi yang
hanya terfokus pada simulasi molekul dikembangkan yaitu pada hasil
etanol dan air saja agar tidak penilaian guru terhadap aspek
mengganggu proses pengamatan kesesuaian isi, kemenarikan dan
siswa, sehingga menimbulkan kemudahan penggunaan media
kesalahan pahaman dalam animasi yang dikembangkan.
merepresentasikan molekul etanol Keduanya dikategorikan sangat tinggi
dan air. Hasil revisi dapat dilihat pada dengan masing-masing persentase
Gambar 4. sebesar 88% dan 86%. Hasil penilaian
siswa terhadap aspek kemenarikan
dan kemudahan penggunaan
penggunaan media animasi yang
dikembangkan dikategorikan sangan
tinggi dengan persentase 84%.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa telah
dikembangkan media animasi
berbasis simulasi molekul pada materi
(a) pemisahan campuran dengan metode
destilasi. Hasil penilaian validator
terhadap aspek kesesuaian isi,
kemenarikan dan kemudahan
penggunaan dikategorikan sangat
tinggi dengan masing-masing
persentase sebesar 86% dan 89%.
Tanggapan guru terhadap aspek
kesesuaian isi, kemenarikan dan
kemudahan penggunaan diperoleh
persentase pada masing-masing aspek
yaitu sebesar 88% dan 86% dan
masuk dalam kategori sangat tinggi.
(b) Persentase hasil tanggapan siswa
Gambar 4. Animasidestilasi. (a) terhadap aspek kemenarikan dan
sebelum revisi, (b) sesudah revisi kemudahan penggunaan sebesar 84%
dan masuk dalam kategori sangat
Uji Coba Produk tinggi.
Pada uji coba produk dilakukan
uji coba terbatas untuk mengetahui DAFTAR RUJUKAN
tanggapan guru dan siswa terhadap Annu’man, M. A. H,. D. Syarifuddin,
aspek kesesuaian isi, kemenarikan dan M. Kharis. 2012.
dan kemudahan penggunaan media Pengembangan Media
animasi yang telah dikembangkan. Pembelajaran Berbasis Animasi
Tahap uji coba produk ini dilakukan pada Mata Kuliah
Literaturgeschichte Jurusan Pendidikan.Jakarta. Makalah
Sastra Jerman Universitas disampaikan pada Rapat
Negeri Malang. Skripsi. Koordinasi 12 PPPG.
Malang. Jurusan Sastra Jerman Khaled, K. F. 2007. Molecular
Fakultas Sastra UM. Simulation, Quantum Chemical
Anonim. 2014. Permendikbud RI Calculations
Nomor 58 tentang Kurikulum andElectrochemical Studies for
2013 SMP, Karakteristik Mata Inhibition of Mild Steel By
Pelajaran IPA Lampiran I Triazoles. Journal of
tentang Mapel Electrichemica Acta. 53 (9):
IPA.Jakarta.Kementrian 3484–3492
Pendidikan dan Kebudayaan RI. Lubezki, A., Dori, Y. J., & Zoller, U.
Arikunto, S. 2010. Prosedur 2004. Hocspromoting
Penelitian Suatu Pendekatan Assessment of Students’
Taktik Edisi Revisi. Jakarta: Performance on Environment-
Rineka Cipta. related Undergraduate
Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto. Chemistry. Journalof Chemistry
2013. Studi Komparasi Education Research and
Penggunaan Macromedia Flash Practice. 5(2): 175-184.
dan Worksheet Dalam Maysara. 2016.The Effectiveness of
Pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (Pb1)
Metode Learning Cycle 5e Pada Model on Students’ Learning
Materi Pokok Koloid Kelas XI Outcomes at Class XI IPA 2 of
Semester Genap SMA Negeri 1 Senior Hight School 5 South
Surakarta Tahun Pelajaran Konawe on The Subject Of
2012/2013. Jurnal Pendidikan Colloid System. International
Kimia (JPK).2 (4): 142-150 Journal of Education and
Haryati, S., Miharty., dan R. Pratiwi. Research. 4(7): 493-504.
2013. Pemanfaatan media Muchson, M. 2013. Pengembangan
animasi dalam pembelajaran Multimedia Pembelajaran
kimia untuk meningkatkan Interaktif Topik Gaya
motivasi dan prestasi belajar Antarmolekul pada Mata Kuliah
siswa di SMAN 12 Pekanbaru. Ikatan Kimia. Jurnal
Prosiding SEMIRATA 2013. 1 Pendidikan Sains, 1 (1): 14-25
(1): 363-368. Sadiman, A.S., R. Rahardjo,A.
Imaniastuti, R. 2011. Simulasi Haryono, dan Rahardjito. 2011.
Dinamika Molekul Media Pendidikan: Pengertian,
Neuraminidase Virus Influenza Pengembangan dan
A Subtipe H1N1 dengan Pemanfaatannya.Jakarta:
Inhibitor Potensial Peptida Rajawali Pers.
Siklis Disulfida (DNY, LRL, Shen, J. W., T. Wu., Q. Wang., dan
NNY). Skripsi.Jakarta. H. H. Pan. 2008. Molecular
Universitas Indonesia. Simulation of Protein
Jalal, F. 2006. Peran PPPG dalam Adsorption and Desorption on
Memfasilitasi Peningkatan Hydroxyapatite Surfaces.
Mutu Pendidikan dan Tenaga Biomaterials. 29 (5): 513-532.
Kependidikan dalam Upaya Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Meningkatkan Mutu Bandung: Tarsito.
Sujana, A. 2014. Dasar-Dasar IPA: Tsaparlis, G & Zoller, U. 2003.
Konsep dan Aplikasinya. Evaluation of Higher vs.
Bandung: UPI PRESS Lower-order Cognitive
Sukiman. 2012.Pengembangan Media Skillstype Examination in
Pembelajaran.Yogyakarta: Chemistry: Implications for
Pustaka Insan Madani. University inclass Assessment
Sukmadinata. 2015. Metode and Examination. Journal of
Penelitian Pendidikan. Chemical Education. 7: 50-57.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Umar. 2013. Media Pendidikan:
Syukri. 2007. Kimia Dasar 2. Peran dan Fungsinya dalam
Bandung: ITB. Pembelajaran. Jurnal
Tasker, R. dan R. Dalton. 2006. Tarbawiyah. 10(2): 126-141.
Research Into Practice: Utami, D. 2011. Animasi Dalam
Visualisation of the Molecular Pembelajaran. Majalah Ilmiah
World Using Animations. Pembelajaran.7(1): 44-52.
Journal of Chemistry Education Xie, Q., dan R. Tinker. 2006.
Research and Practice. 7 (2): Molecular Dynamics
141-159.
Simulations of Chemical
Reactions for Use in Uducation.
Journal of Chemical Education.
83(1): 77-83

Anda mungkin juga menyukai