• Dalam Statistik Parametrik diperlukan syarat bahwa data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. Untuk itu perlu dilakukan pengujian normalitas data.
• Pengujian normalitas data antara lain dilakukan dengan : t-test.
• T-test: I) untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk
interval dan ratio, maka digunakan t-test satu sampel.
• 2) untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk
interval dan ratio, digunakan t-test sampel berpasangan.
𝒙 − 𝝁𝒐
𝒕= 𝒔
√𝒏
• di mana: t= nilai t yang dihitung, x = rata-rata, 𝜇 0 = nilai yang dihipotesiskan s =
Kelompok sering kali dependen karena berisi subjek yang sama, penjelasan itulah contoh
paling umum. Namun, tidak selalu demikian. Kelompok dengan subjek berbeda dapat
menjadi sampel dependen jika subyek banyak pada kelompok lain.
Misalnya, ahli statistik dan statistika sering menganggap sampel berbeda yang
menyertakan pasangan saudara sebagai dependen karena satu saudara kandung dapat
memberikan informasi tentang saudara kandung lainnya untuk beberapa pengukuran.
Studi lain menggunakan pasangan yang cocok. Dalam studi tersebut, peneliti sengaja
memasangkan subjek dengan karakteristik yang mirip. Meskipun pasangan yang cocok
adalah orang yang berbeda, analisis statistic memperlakukan mereka sebagai orang yang
sama karena mereka sengaja sangat mirip.
Uji t dua sampel berpasangan Menguji apakah rata-rata dua sampel yang berpasangan
sama/berbeda
̅
𝐷
𝑡= Di mana D rata-rata selisih skor pasangan
𝑆𝐷
̅
∑ 𝑑2 2 ∑ 𝐷2 −(∑ 𝐷)2
𝑆𝐷 = √ ∑𝑑 =
𝑁(𝑁−1) 𝑁
Contoh 1:
Seorang guru ingin mengetahui efektivitas model pembelajaran diskusi. Setelah selesai
pembelajaran pertama, ia memberikan tes dan setelah selesai pembelajaran kedua kembali ia
memberikan tes. Kedua hasil tes tersebut dibandingkan dengan harapan adanya perbedaan rata rata
tes pertama dengan kedua.
Ho: Nd-No
Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua,
sehingga ia menyimpulkan model diskusi efektif meningkatkan hasil belajar
siswanya
Istri 3 2 1 0 0 1 2 2 2 0
suami 2 3 2 2 0 2 1 3 1 2
Uji apakah kita dapat mengatakan bahwa Wanita (istri) menginginkan anak lebih sedikit
dibanding pria (suami)? Jika taraf nyata uji 0.01 ( = 0.01)
Penyelesaian kasus suami istri
• Diketahui : data di atas = 0.01
• Ditanyakan : apakah ada perbedaan jumlah anak yang di inginkan antara istri dan
suami?
• Jawab :
- 𝐻0 : Tidak ada perbedaan jumlah anak yang diinginkan antara suami dan istri, atau p
= 0.5
- 𝐻1 : ada perbedaan jumlah anak yang diinginkan antara suami dan istri, p < 0.5
- Taraf nyata uji : 0.01
- Wilayah kritis : P(S ≤ s) <
- Perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan
Pasangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Istri 3 2 1 0 0 1 2 2 2 0
Suami 2 3 2 2 0 2 1 3 1 2
Selisih + - - - 0 - + - + -
Contoh 1 :
Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan penghasilan (sebelum setifikasi) antara guru
yang lulusan S1 dengan yang lulusan S3
H0 = pb = pk
Diperoleh rata-rata x = 1951613 ; y = 2722222 ; t hitung = - 7,369
Berdasarkan tabel df = 69 dan 𝛼 = 0,025 diperoleh t tabel = 1,994
Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga H0 ditolak
Rata-rata penghasilan guru yang S1 bereda secara signifikan dengan penghasilan guru yang S3
Contoh 2 :
Seorang peternak ingin membandingkan perbedaan berat sapi potong yang diberikan jenis
“pakan A” dan berat sapi potong yang diberi jenis “pakan B”. Dan setelah 2 bulan pemberian
pakan, dilakukan pengukuran berat badan terhadap masing-masing sapi potong, dan hasilnya
adalah:
a. Pakan A: 350; 355; 370; 340; 342; 365; 360; 367; 360; 353 kg/ha,
b. Pakan B: 375; 395; 382; 400; 380; 368; 390; 371; 387; 390 kg/ha.
Uji t dua sampel independen dapat digunakan untu menyelesaikan contoh kasus tersebut.
Penyelesaian:
H0 : Pengaruh penggunaan pakan A dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badan sapi potong
= pengaruh penggunaan pakan B dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badan sapi
potong.
H1 : Pengaruh penggunaan pakan A dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badab sapi potong
≠ pengaruh penggunaan pakan B dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badab sapi
potong.
Berat Sapi 0,029 0,867 -5,989 18 0,000 -27,6000 4,60821 -40,86444 -14,33556
Dalam -5,989 17,985 0,000 -27,6000 4,60821 -40,86577 -14,33423
Satuan kg
▪ Bila nilai sig. > 0,01, maka varians datanya diasumsikan sama,
▪ Bila nilai sig. < 0,01, maka varians datanya diasumsikan tidak sama.
Karena pada kasus ini nilai sig. 0,867 > 0,01 sehingga dapat diasumsikan data memiliki varians
data sama.
▪ H0 diterima bila : nilai sig. > 0,01
▪ H0 ditolak bila : nilai sig. < 0,01
Pada kasus ini nilai signifikansinya 0,000 < 0,001 sehingga H0 ditolak sehingga yang diterima
adalah hipotesis alternatif yaitu H1.
H1 : Pengaruh penggunaan pakan A dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badab sapi potong
≠ pengaruh penggunaan pakan B dalam mempengaruhi pertumbuhan berat badab sapi
potong.
Kesimpulannya pakan B memberi pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan berat badan
sapi potong secara signifikanyaitu rata-rata 383, 8000 kgbila dibandingkan dengan pakan A
yang rata-rata pertumbuhan berat badannya hanya 356,2000 kg.
Uji Mann-Whitney
• Alternatif lain uji t dua sampel
• Perhitungannya berdasarkan frekuensi yang teramati
- H0 : Dua sampel bebas berasal dari populasi yang identik atau mempunyai rata2 yang
sama ( 1 = 2).
- H1 : dua sampel bebas berasal dari populasi berbeda ( 1 2).
Uji Mann-whitney
𝑼−𝑬(𝑼)
𝐳=
√𝑽𝒂𝒓(𝑼)
𝒏𝟏 ( 𝒏𝟏 + 𝟏)
𝐔 = 𝒏𝟏 𝒏𝟐 − 𝑹𝟏
𝟐
𝒏𝟏 ( 𝒏𝟏 +𝟏) 𝒏𝟏 𝒏𝟐
E(𝐔) = 𝒏𝟏 𝒏𝟐 − 𝑬 (𝑹𝟏 ) = ⁄𝟐
𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟐 (𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 + 𝟏)⁄
Var(𝐔) = 𝐯𝐚𝐫(𝑹𝟏 ) = 𝟏𝟐
Jawab:
Diketahui: data diatas dengan alfa (𝛼) = 00.5
Dinyatakan: Uji hipotesis perbedaan gaji antara pria dan wanita
Jawaban :
▪ Hipotesis Nol (H0): tidak ada perbedaan antara rata-rata gaji wanita dengan rata-rata
gaji pria, atau rata-rata gaji wanita dan pria berasal dari populasi yang berdistribusi
sama, atau 1 = 2
▪ Hipotesis Alternatif (H1): ada perbedaan antara rata-rata gaji wanita dengan rata-rata
gaji pria atau 1 2
▪ = 0.05
▪ Wilayah kritis adalah : Zhit < - Z0.025 atau Zhit>Z0.025 atau Zhit < -1.96 atau Zhit > 1.96
▪ Perhitungan:
- Pertama, urutkan data dan berikan peringkat
- Jumlah peringkat salah satu sampel (sampel wanita atau sampel pria)
- Hitung nilai E(U), var (U) dan z
Tabulasi data
Jenis Wanit Wanit Wanit Pria Wanit Wanit Wanit Pria Pria Wanit Wanit Pria
kelamin a a a a a a a a
Gaji 18,7 19,2 19,8 20, 20,6 20,7 20,9 21, 21, 21,6 21,6 21,
5 2 6 9
Peringka 1 2 3 4 5 6 7 8 10 10 10 12
t
• Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan jika datanya
berbentuk ordinal atau rangking. Jika datanya berbentuk interval atau ratio maka data tersebut
diubah dulu menjadi bentuk data ordinal.
Contoh soal Uji Friedman
• Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap efektivitas
kerja pegawai yaitu gaya kepemimpinan direktif, supportif dan partisipatif. Penelitian dilakukan
terhadap tiga kelompok kerja (N) dengan 15 orang (k) dalam 1 kelompok. Jadi, jumlah total
pegawai 45 orang. Setelah sebulan, afektivitas kerja pegawai diukur dengan satuan instrument
yang terdiri dari 20 butir. Setiap butir yang digunakan pengamatan diberi skor 1,2,3,4. Skor 1
untuk sangat tidak efektif. Skor 2 untuk tidak afektif. Skor 3 untul efektif. Skor 4 untuk sangat
efektif. Jadi untuk setiap pegawai akan mendapat skor tertinggi 80 (4x20) dan terendah 20
(1x20)
Jawaban soal uji friedman
• Judul: Pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai atau perbedaan
efektivitas tiga gaya kepemimpinan
• Variabel: Gaya kepemimpinan sebagai variabel independent dan efektivitas kerja pegawai
sebagai variabel dependen
• Rumusan masalah: Adakah perbedaan pengaruh ketiga gaya kepemimpinan terhadap efektivitas
kerja pegawai
• Sampel: Tiga kelompok sampel masing – masing terdiri atas 15 pegawai
• Hipotesis
Ho : Ketiga gaya kepemimpinan tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap efektivitas
kerja pegawai
Ha : Ketiga gaya kepemimpinan tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
efektivitas kerja pegawai
• Kriteria pengujian hipotesis
Ho diterima jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil daripada harga chi kuadrat table dan
ditolak jika sebaliknya atau sama dengan harga chi kuadrat table
• Untukn keperluan analisis, skor seluruh data 3 kelompok yang berupa data interval
diubah menjadi data ordinal/ranking misalnya 76, 70, 75 menjadi 3, 1, 2 (angka 70 yang
terkecildiberi ranking 1)
• Perhitungan untuk pengujian
Pada table dapat diketahui jumlah ranking dalam kelompok adalah 32, 22, 36. Harga
tersebut dimasukkan kedalam rumus chi kuadrat hitung.
12
x2 = ∑𝑘𝐽=1(𝑅)𝑗 2 − 3𝑁(𝑘 + 1)
𝑁𝑘(𝑘+1)
12
x2 = [(322 ) + (222 ) + (362 )] − 3(15)(3 + 1) = 6,93
(15)(3)(3+1)
• Untuk menguji signifikansi ini maka perlu dibandingkan dengan table VI (harga kritis
untuk chi kuadrat)
• Untuk tes ini dk = k.1=2. Jadi untuk dk=2 dan 𝛼 = 0,05 maka harga chi kuadrat table
adalah 5,59
• Harga chi kuadrat hitung ternyata lebih besar dari table (6,93 > 5,59)
• Jadi Ho ditolak
• Kesimpulan : Ketiga gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
efektivitas kerja pegawai.