METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan
pendekatan one group pre-test post-test design, yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan
dengan hanya melibatkan satu kelompok intervensi. Perbedaan antara pre dan
post test dianggap efek dari treatment (Arikunto, 2013).
Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Populasi hanya satu kelompok yaitu,
dilakukannya perlakuan dengan pemberian terapi okupasi terhadap anak
dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Kota Samarinda
tahun …….. Pengukuran gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
pada anak dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi okupasi.
(Notoadmojo, 2010)
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental
Pendekatan Pre-Post Test Design
Pre Test Intervensi Post Test
O1 X O2
Sember : (Arikunto, 2013 & Sugiyono, 2014)
Keterangan :
C. Variabel Penelitian
Adapun variable dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas / independent dalam penelitian ini adalah terapi okupasi.
2) Variabel terikat / dependent dalam penelitian ini gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas pada anak yang diukur sebelum dan sesudah
pemberian terapi okupasi.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2017). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Anak
dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas di
Kota Samarinda tahun 2021
Alat Skala
No Variabel Definisi Operasinal Hasil Ukur
Ukur Ukur
1 Intervensi Jenis terapi yang SOP - -
terapi secara khusus terapi
okupasi digunakan untuk okupasi
membantu anak
untuk hidup mandiri
dengan berbagai
kondisi kesehatan
yang telah ada
dengan cara
memberikan
kesibukan atau
aktivitas sehingga
anak akan fokus
untuk mengerjakan
sesuatu yang meliputi
:
1. Penyerahan
2. Penilaian
3. Pembentukan
hubungan
4. Penetapan tujuan
5. Pemilihan
profesional,
delineasi dan
penerapan model
6. Penggunaan
okupasi
7. Pelaksanaan terapi
individu /
kelompok
8. Adaptasi model,
pekerjaan dan
lingkungan
9. Evaluasi
10. Ulasan
(Irawan, 2016)
E. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Peneliti mendatangi Walikota Samarinda untuk meminta izin dan
mendapatankan surat ijin penelitian.
2. Peneliti mewancarai orang tua yang memenuhi syarat kriteria inklusi,
memperkenalkan diri kepada masing-masing orang tua dan calon
responden, menjelaskan secara lengkap tentang tujuan dan ruang
lingkup penelitian diberikan agar orang tua anak usia dini dapat diteima
dan diinformasikan persetujuan orang tua anak usia dini
3. Meminta data pribadi responden.
4. Meminta persetujuan sebagai responden
5. Pre Test
Tahap ini adalah tahap tes awal yaitu dengan melakukan observasi
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas kepada seluruh
responden sebelum melakukan terapi okupasi. Setiap responden
diobservasi untuk mengetahui sejauh mana gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas yang dialami diawal pertemuan.
6. Treathment
a. Memberikan lembar SOP Terapi Okupasi kepada responden untuk
dibaca, serta peneliti membantu menjelaskan tiap langkah-langkah
yang ada di dalam SOP.
b. Peneliti memberikan terapi Okupasi selama beberapa hari.
c. Responden diminta untuk mengikuti perlakuan ini dalam waktu 5
hari berturut-turut. 1 kali siklus selama 1 x 20 menit.
7. Post Test
Setelah 1 kali siklus maka seluruh responden diukur kembali dan
dicatat pada data hasil pengamatan. Tes akhir pelaksanaannya sama
seperti tes awal.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Samarinda Provinsi
Kalimantan Timur
2. Waktu Penelitian
Pelaksaan penelitian ini di lakukan dalam waktu 1 bulan pada
mulai bulan 21 Mei sampai 20 Juni 2021.
H. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Untuk melihat suatu gambaran distribusi frekuensi dari setiap
variabel yang akan diteliti yang dalam penelitian ini adalah pengaruh
terapi okupasi terhadap anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas di Kota Samarinda, bentuk penyajian distribusi frekuensi
dan persentase berupa tabel.
Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini
adalah pemberian terapi okupasi terhadap anak dengan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Kota Samarinda. Tujuan
analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan masing-
masing variabel, baik variabel independent maupun variabel dependent.
Karakteristik umum dan khusus pada pemberian terapi okupasi yaitu
usia, jenis kelamin dan pendidikan orang tua. Analisis yang digunakan
adalah untuk menentukan presentase, mean, median, standar deviasi,
standar eror, minimal-maksimal, koefisien interval dengan menggunakan
aplikasi (Notoatmodjo et al, 2012).
Rumus menurut Notoatmodjo (2012) sebagai berikut :
a. Presentase
Rumus : P = 100
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedua
variabel. Analisis bivariat menggunakan sistem komputerisasi berbasis
data base, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
variabel independen (terapi okupasi) dengan variabel dependen
(gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak) di Kota
Samarinda tahun 2021. Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas
dengan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui data berdistribusi
tidak normal maka uji yang digunakan yaitu uji Wilcoxon. Adapun hasil
uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov Smirnov dan Shapiro-
Wilk
Tests of Normalityb
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pre .492 11 .000 .486 11 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Post is constant. It has been omitted.
I. Alur Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa langkah yaitu:
Pengaruh terapi okupasi terhadap anak
dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas di Kota Samarinda
J. Etika Penelitian
Menurut Vasra, E (2015), etika penelitian adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent
Setiap responden memiliki hak secara otonomi untuk membuat suatu
keputusan secara sadar dan tanpa ada paksaan untuk berpartisipasi atau
tidak dalam suatu penelitian. Sebelum intervensi dilakukan, peneliti
memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga
oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Justice
Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini diperlukan secara
adil dan mendapatkan hak yang sama, tidak ada perbedaan prioritas pada
setiap sampel.
4. Anomity
Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lempar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang dilakukan.
5. Respect for Pearson
Peneliti memberikan reward kepada responden atas waktu dan
kesediaannya menjadiresponden
6. Jadwal penelitian terlampir