Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan
pendekatan one group pre-test post-test design, yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan
dengan hanya melibatkan satu kelompok intervensi. Perbedaan antara pre dan
post test dianggap efek dari treatment (Arikunto, 2013).
Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Populasi hanya satu kelompok yaitu,
dilakukannya perlakuan dengan pemberian terapi okupasi terhadap anak
dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Kota Samarinda
tahun …….. Pengukuran gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
pada anak dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi okupasi.
(Notoadmojo, 2010)
Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental
Pendekatan Pre-Post Test Design
Pre Test Intervensi Post Test
O1 X O2
Sember : (Arikunto, 2013 & Sugiyono, 2014)

Keterangan :

1. O1 : Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak


sebelum diberikan terapi okupasi
2. X : Pemberian terapi okupasi
3. O2 : Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak
setelah diberikan terapi okupasi.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah
anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Kota
Samarinda pada bulan 19 Juni – 19 Juli 2021 sebanyak ... orang.
2. Sampel
Pada penelitian ini peneliti menggunakan non probability sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Pada
penelitian ini menggunakan teknik Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah consecutive sampling, yaitu penentuan sampel dengan
memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan
sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi (Polit & Beck, 2012).
Menurut Agung dalam penelitian Alwi (2019) untuk eksperimen
sederhana dengan kendali ketat keberhasilan penelitian dapat dicapai
dengan memakai sampel berukuran 10 sampai dengan 20. Adapun
individu yang ditemui dalam penelitian ini adalah sebanyak ... sampel
anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

C. Variabel Penelitian
Adapun variable dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel bebas / independent dalam penelitian ini adalah terapi okupasi.
2) Variabel terikat / dependent dalam penelitian ini gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas pada anak yang diukur sebelum dan sesudah
pemberian terapi okupasi.

D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2017). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel
terikat.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Anak
dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas di
Kota Samarinda tahun 2021

Alat Skala
No Variabel Definisi Operasinal Hasil Ukur
Ukur Ukur
1 Intervensi Jenis terapi yang SOP - -
terapi secara khusus terapi
okupasi digunakan untuk okupasi
membantu anak
untuk hidup mandiri
dengan berbagai
kondisi kesehatan
yang telah ada
dengan cara
memberikan
kesibukan atau
aktivitas sehingga
anak akan fokus
untuk mengerjakan
sesuatu yang meliputi
:
1. Penyerahan
2. Penilaian
3. Pembentukan
hubungan
4. Penetapan tujuan
5. Pemilihan
profesional,
delineasi dan
penerapan model
6. Penggunaan
okupasi
7. Pelaksanaan terapi
individu /
kelompok
8. Adaptasi model,
pekerjaan dan
lingkungan
9. Evaluasi
10. Ulasan
(Irawan, 2016)

2 Gangguan Suatu kondisi apabila Observa 1. Normal : jika nilai Ordinal


Pemusatan seorang anak si total hasil
Perhatian menampilkan pemeriksaan < 13
dan beberapa gejala dari 2. Risiko GPPH : jika
Hiperaktivit gangguan perhatian nilai total hasil
as dan konsentrasi, pemeriksaan  13
impulsivitas dan (Susilowati, dkk,
hiperaktivitas yang 2021)
diukur dengan
Abbreviated conners
rating scales (ACRS)
versi bahasa
indonesia yang terdiri
dari 10 pertanyaan.
Setiap pertanyaan
memiliki 4 pilihan
jawaban yaitu :
0= tidak ditemukan,
1= kadang-kadang,
2= sering ditemukan,
3= selalu ada

E. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Peneliti mendatangi Walikota Samarinda untuk meminta izin dan
mendapatankan surat ijin penelitian.
2. Peneliti mewancarai orang tua yang memenuhi syarat kriteria inklusi,
memperkenalkan diri kepada masing-masing orang tua dan calon
responden, menjelaskan secara lengkap tentang tujuan dan ruang
lingkup penelitian diberikan agar orang tua anak usia dini dapat diteima
dan diinformasikan persetujuan orang tua anak usia dini
3. Meminta data pribadi responden.
4. Meminta persetujuan sebagai responden
5. Pre Test
Tahap ini adalah tahap tes awal yaitu dengan melakukan observasi
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas kepada seluruh
responden sebelum melakukan terapi okupasi. Setiap responden
diobservasi untuk mengetahui sejauh mana gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas yang dialami diawal pertemuan.
6. Treathment
a. Memberikan lembar SOP Terapi Okupasi kepada responden untuk
dibaca, serta peneliti membantu menjelaskan tiap langkah-langkah
yang ada di dalam SOP.
b. Peneliti memberikan terapi Okupasi selama beberapa hari.
c. Responden diminta untuk mengikuti perlakuan ini dalam waktu 5
hari berturut-turut. 1 kali siklus selama 1 x 20 menit.
7. Post Test
Setelah 1 kali siklus maka seluruh responden diukur kembali dan
dicatat pada data hasil pengamatan. Tes akhir pelaksanaannya sama
seperti tes awal.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Samarinda Provinsi
Kalimantan Timur
2. Waktu Penelitian
Pelaksaan penelitian ini di lakukan dalam waktu 1 bulan pada
mulai bulan 21 Mei sampai 20 Juni 2021.

G. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitias yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data agar lebih mempermudah peneliti dan
hasil yang didapatkan lebih baik, lebih cermat, lengkap dan tersusun secara
sistematis sehingga mempermudah untuk mengolah data (Notoatmodjo,
2012). Dalam penelitian ini instrument dan teknik pengumpulan data
menggunakan :
1. SOP (Standart Operating Procedur) Terapi Okupasi
2. Untuk memperoleh data anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas menggunakan pedoman wawancara.
3. Untuk menilai gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada
anak sebelum dan sesudah intervensi menggunakan penilaian lembar
observasi.
4. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa foto serta
dokumen lainnya pada saat penelitian. Isi dokumentasi ini terkait dengan
aktivitas dalam proses penelitian ini.

H. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Untuk melihat suatu gambaran distribusi frekuensi dari setiap
variabel yang akan diteliti yang dalam penelitian ini adalah pengaruh
terapi okupasi terhadap anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas di Kota Samarinda, bentuk penyajian distribusi frekuensi
dan persentase berupa tabel.
Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini
adalah pemberian terapi okupasi terhadap anak dengan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas di Kota Samarinda. Tujuan
analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan masing-
masing variabel, baik variabel independent maupun variabel dependent.
Karakteristik umum dan khusus pada pemberian terapi okupasi yaitu
usia, jenis kelamin dan pendidikan orang tua. Analisis yang digunakan
adalah untuk menentukan presentase, mean, median, standar deviasi,
standar eror, minimal-maksimal, koefisien interval dengan menggunakan
aplikasi (Notoatmodjo et al, 2012).
Rumus menurut Notoatmodjo (2012) sebagai berikut :
a. Presentase
Rumus : P = 100
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedua
variabel. Analisis bivariat menggunakan sistem komputerisasi berbasis
data base, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
variabel independen (terapi okupasi) dengan variabel dependen
(gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak) di Kota
Samarinda tahun 2021. Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas
dengan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui data berdistribusi
tidak normal maka uji yang digunakan yaitu uji Wilcoxon. Adapun hasil
uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov Smirnov dan Shapiro-
Wilk
Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Pre .492 11 .000 .486 11 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Post is constant. It has been omitted.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa uji Kolmogorov Smirnov


dan Shapiro-Wilk didapatkan nilai signifikansi 0.000 <  (0.05). Maka
dapat disimpulkan data berdistribusi tidak normal, sehingga uji statistic
yang digunakan adalah uji Wilcoxon.

I. Alur Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa langkah yaitu:
Pengaruh terapi okupasi terhadap anak
dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas di Kota Samarinda

Skema 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian

Pada umumnya penelitian eksperimen ini hanya menggunakan


sampel yang relatif kecil, bila dibandingkan dengan besarnya populasi.
Oleh karena itu, hasil penelitian eksperimen ini diolah dan dianalisi
dengan uji statistik yang cermat sehingga dapat dilakukan generaslisasi
yang memadai (Notoatmodjo, S, 2014).

J. Etika Penelitian
Menurut Vasra, E (2015), etika penelitian adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent
Setiap responden memiliki hak secara otonomi untuk membuat suatu
keputusan secara sadar dan tanpa ada paksaan untuk berpartisipasi atau
tidak dalam suatu penelitian. Sebelum intervensi dilakukan, peneliti
memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dan tujuan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga
oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Justice
Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini diperlukan secara
adil dan mendapatkan hak yang sama, tidak ada perbedaan prioritas pada
setiap sampel.
4. Anomity
Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lempar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang dilakukan.
5. Respect for Pearson
Peneliti memberikan reward kepada responden atas waktu dan
kesediaannya menjadiresponden
6. Jadwal penelitian terlampir

Anda mungkin juga menyukai