Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Fluor

Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air

termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Ia

bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride. Fluor ini berperan

dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih kuat sehingga

akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam.

Fluor merupakan  unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.

Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang

tinggi di dalam tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di

semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk

bebas di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.

Fluoride sebenarnya terdapat di dalam air dan beberapa makanan,

termasuk teh. Fluor sebenarnya merupakan unsur tambahan yang dibutuhkan

untuk menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat. Pada tulang dan gigi terdapat

kristal apatit yang mengandung Kalsium, Fosfat, Magnesium, dan Hidroksil. Ion

hidroksil bermuatan negatif dan mudah larut. Misalnya, jika kita makan, maka
rongga mulut menjadi asam. Karena kadar keasaman mulut, email (merupakan

lapisan keras dan bersinar yang menjaga gigi) akan cepat larut.

Fluor tersedia melimpah di dalam kerak bumi. Melalui proses yang alami,

karena cuaca serta pencucian batuan dasar atau lapisan tanah yang keras,

(bedrock) yang tinggi kandungan fluornya, fluor memasuki air tanah. Karena itu,

air sumur bisa merupakan sumber fluor yang cukup tinggi. Fluor penting untuk

kesehatan gigi terutama pada anak-anak, karena jumlah asupan (intake) yang tepat

dapat mendukung pembentukan enamel gigi yang lebih tahan terhadap kerusakan

akibat asam-asam yang dihasilkan mulut. Fluor juga menghambat metabolisme

pembentukan asam dari bakteri penyebab gigi busuk (Streptococcus mutan).

2.2 Penggunaan Fluor

Pemberiaan Fluor (fluoridasi) dapat dilakukan secara sistemik maupun

lokal. Fluoridasi secara sistemik dapat dilakukan dengan fluoridasi air minum dan

Fluor dalam bentuk tablet. Sedangkan, fluoridasi secara lokal dapat diberikan

dalam bentuk pasta gigi, obat kumur dan aplikasi topikal.

FLUORIDASI SECARA SISTEMIK

1. Fluoridasi melalui air minum

Fluoridasi air minum secara sentral (fluoridated water supply). Dalam hal

ini konsentrasi fluor yang baik adalah 0,7-1,2 mg fluoride/liter, tergantung

4
temperatur lokal rata-rata tiap tahun. Pengaruh anti karies dan fluoride pada anak-

anak adalah pada masa pertumbuhan dan mineralisasi giginya. Dalam suatu

populasi fluoridasi air minum dengan 1 ppm fluoride terdapat bentuk mottled

teeth paling ringan kurang lebih 10% (WHO, 1970)

2. Fluoridasi melalui tablet fluoride

Untuk mencegah karies dapat diberikan tablet fluoride sesuai dosis yang

dianjurkan pada anak umur 6 bulan - 13 tahun. Efektivitas tablet fluoride sama

dengan fluoridasi melalui air minum dan garam.

FLUORIDASI SECARA LOKAL

1. Pasta gigi fluor

Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang

mengandung fluor terbukti dapat menurunkan karies (Angela, 2005). Akan tetapi

pemakaiannya pada anak pra sekolah harus diawasi karena pada umunya mereka

masih belum mampu berkumur dengan baik sehingga sebagian pasta giginya bisa

tertelan. Kebanyakan pasta gigi yang kini terdapat di pasaran mengandung kira-

kira 1 mg F/g ( 1 gram setara dengan 12 mm pasta gigi pada sikat gigi) (Kidd dan

Bechal, 1991).

2. Obat kumur dengan fluor

Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak

20-50%. Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies

tinggi atau selama terjadi kenaikan karies (Angela, 2005). Berkumur fluor

diindikasikan untuk anak yang berumur diatas enam tahun karena telah mampu

5
berkumur dengan baik dan orang dewasa yang mudah terserang karies, serta bagi

pasien-pasien yang memakai alat ortho (Kidd dan Bechal, 1991).

3. Topikal Aplikasi

Yang dimaksud dengan topikal aplikasi fluor adalah pengolesan langsung

fluor pada enamel. Setelah gigi dioleskan fluor lalu dibiarkan kering selama 5

menit, dan selama 1 jam tidak boleh makan, minum atau berkumur (Lubis, 2001).

Efek Fluor Secara Topikal

Ada beberapa pendapat mengenai efek aplikasi fluor secara topikal dalam

menghambat karies gigi yaitu enamel menjadi lebih tahan terhadap demineralisasi

asam, dapat memacu proses remineralisasi pada permukaan enamel, menghambat

sistem enzim mikrobiologi yang merubahkarbohidrat menjadi asam dalam plak

gigi dan adanya efek bakteriostatik yang menghambat kolonisasi bakteri pada

permukaan gigi (Lubis, 2001).

2.3 Manfaat Fluorida

PRA ERUPSI

 Selama pembentukan gigi, fluorida melindungi enamel dari pengurangan

sejumlah matriks yang dibentuk

 Pembentukan enamel yang lebih baik dg kristal yang lebih resisten terhadap

asam

 Pemberian yang optimal, kristal lebih besar, kandunga karbonat lebih rendah

kelarutan terhadap asam berkurang

6
 Pengurangan jumlah dan ukuran daerah yang menyebabkan akumulasi

makanan dan plak

PASCA ERUPSI

 Fluoroapatit Menurunkan Kelarutan Enamel Dalam Asam

 Fluoroapatit lebih padat dan membentuk kristal sedang daerah permukaan

yang bereaksi dengan asam lebih sedikit

 Pembentukan kalsium fluorida pada permukaan kristal (lapisan pelindung

karena sedikit larut dalam asam)

 Fluoride menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit. Kristal apatit

dengan karbonat rendah lebih stabil dan kurang larut dibanding karbonat

tinggi

 Adanya fluoride dlm saliva meningkatkan remineralisasi, shg merangsang

perbaikan /penghentian lesi karies awal

 Fluoride menghambat banyak sistem enzim. Hambatan terhadap enzim yang

terlibat dalam pembentukan asam serta pengangkutan dan penyimpanan

glukosa dalam streptokokus oral dan juga membatasi penyediaan bahan

cadangan untuk pembuatan asam dalam sintesa polisakarida.

 Fluor itu merupakan salah satu makromineral yang penting untuk

tumbuh  kembang tulang dan gigi.Fluor ini berperan dalam pembentukan

email gigi.

 Menguatkan struktur gigi serta Melindungi gigi dari serangan karies

 Berperan menghambat karies di dalam lingkungan mulut melalui mekanisme

fisik kimiawi dan biologi

7
 Menghambat demineralisasi melalui pembentukan fase tahan asam dan

meningkatkan remineralisasi email yang karies (demineralisasi) dan belum

berlubang

 Menghambat metabolisme karbohidrat oleh mikroflora plak asidogenik

 Konsentrasi sub-lethal dari fluorida dapat mengubah toleransi asam dari

streptococcus mutans dan organisme lain, menjurus ke flora plak yg tidak

terlalu asidogenik

 Dalam bahan gigi, efektivitas fluorida dalam mengendalikan keseimbangan

demineralisasi-remineralisasi yang didasarkan pada variabel konsentrasi dan

kecepatan pelepasan dari restorasi

 Fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi memberikan efek

deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya disamping bahan abrasi.

 Fluoride berfungsi melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses

pembusukan serta pemicu proses mineralisasi. Unsur kimia dalam zat ini

mengeraskan email gigi pada persenyawaannya.

Fluoride yang banyak digunakan jenis Sodium Monofluoro Fosfat atau

Sodium Fluoride. Secara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat

pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan maupun setelah

kelahiran. Fluor dan kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan gigi

dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa

kalsium yang tinggi di dalam tulang.

8
2.4 Efek Samping Pemakaian Fluor

Menurut Colqunoun fluor tidak memberikan efek menyehatkan dalam

mencegahkerusakan gigi dan tulang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan

pada 60.000 anaksekolah, ditemukan hasil bahwa tidak ada perbedaan kerusakan

gigi pada anak yangmenggunakan fluoride dan yang tidak menggunakan fluor.

Bahkan ditemukansejumlah anak pada wilayah itu yang diberi fluor menderita

keropos gigi yang disebutfluorosis.

“Fejerskov mengemukakan fakta bahwa pasta gigi yang beredar di

masyarakat pada umumnya mengandung fluorida dalam bentuk Natrium Fluorida

(NaF), Stanous Fluorida (SnF), dan Natrium Monoflorofosfat (NaMFP).

Fluoride sebagai bahan kandungan pada pasta gigi bersifat sebagai anti

bakteri.Namun, Fluor dalam dosis yang tinggimenimbulkan efek samping berupa

fluorosis.Salah satu gejala dari fluorosis, yaitu warna gigi menjadi tidak putih,

pucat danburam. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap,

enamel gigimenjadi lunak dan rapuh.n Tanda pertamanya berupa erupsi gigi

dengan email yang berbintik-bintik (mottled enamel). Fluorosis email dapat terjadi

akibat dosis tunggal yang tinggi, dosis rendah yang berulang, atau kontak

langsung dengan fluor rendah yang terjadi terus menerus.

Selain menimbulkan fluorosis, mengonsumsi Fluor dalam jumlah

berlebihdapat menimbulkan penuaan dini, aborsi spontan, kerapuhan tulang dan

kanker.Selain itu, sebuah penelitian di Cina menunjukkan pemberian fluoride

dalam dosisrendah menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak-anak.

9
Kadar Fluor Efek toksisitas
1ppm Mereduksi karies
2ppm/ lebih Mottled enamel
8ppm Osteosklerosis
> 50ppm Kelainan tiroid
100ppm Growth retardation
> 125ppm Kelainan ginjal
2,5–5g Kematian (dosis akut)

akan tetapi ada juga efek samping bila kelebihan dan kekurangan

konsumsi fluor diantaranya adalah :

1. Kekurangan Fluor

Kekurangan Flour dapat menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan,

pada gigi akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh. Bila kekurangan flour ini dapat

menyebabkan gigi mudah terserang karies atau gigi gigis (caries dentis), terjadi

perubahan warna pada gigi anak dan dapat terjadi penipisan tulang.

2. Kelebihan Flour

Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan kerusakan

pada gigi. Semua zat bila digunakan tidak semestinya atau berlebihan maka akan

menyebabkan masalah atau berbahaya bagi kesehatan. Seperti juga fluor yang

akan menyebabkan:

·         Kelebihan flour juga dapat mengakibatkan kelainan tulang dan gigi. Flour

dalam tubuh separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus bertambah sesuai

umur, akibatnya tulang menjadi mudah patah karena terjadi flourosis pada tulang.

10
Fluorosis sendiri adalah perubahan yang tampak pada gigi akibat konsumsi fluor

yang berlebihan pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh.

Dampak fluorosis ini bisa ringan dan bisa pula fatal, Flourosis gigi ditandai

dengan:

 noda coklat atau bintik-bintik kuning yang menyebar di permukaan gigi akibat

pembentukan email gigi yang tidak sempurna.

 Email gigi yang tidak sempurna menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang

 Timbul bercak putih dan cokelat di gigi

 Kasus ini banyak ditemukan di Indonesia. Walau berdampak ringan dan tidak

menimbulkan rasa nyeri pada gigi, namun bisa mengurangi penampilan akibat

gigi yang tidak sedap dipandang mata.

 Gigi bisa berlubang yang akhirnya hancur atau tanggal.

 Kerusakan hati, karena Gejala-gejala penyakit/kerusakan hati akibat fluorosis

biasanya sama dengan gejala penyakit lever yang disebabkan faktor lain.

Walau kasus fluorosis yang menyebabkan penyakit lever ini belum ditemukan,

orang tua harus tetap memantau pemakaian pasta gigi pada anak

 Kerusakan ginjal Hingga saat ini kasus semacam ini amat jarang ditemukan.

Namun kelebihan fluor juga bisa mengakibatkan kerusakan ginjal yang bila

tidak segera ditangani akan mengarah pada gagal ginjal

 Kerapuhan tulang (osteoporosis) Tidak hanya gigi yang dibuat rapuh/rusak,

tapi juga seluruh tulang akan terancam rapuh. Akibat lebih lanjut, tumbuh-

kembang si kecil jadi terhambat sementara pengobatan Kerusakan pada gigi

berupa perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi seperti gigi yang sehat

11
tetapi menjadi pucat dan buram dan yang paling parah adalah warna gigi

menjadi gelap dan gigi menjadi rapuh. Proses tersebut disebut fluorosis.

Fluorosis tidak dapat diobati, tetapi kalau tanda tersebut diketahui lebih awal

dapat dicegah agar tidak lebih berlanjut.

 Kelebihan fluor tersebut juga akan merusak tulang, mengakibatkan rasa sakit

yang hebat pada tulang dan akibat yang paling fatal dapat mengakibatkan

kelumpuhan. Hal ini juga dapat menyebabkan anemia, email gigi kita terlihat

ada bercak-bercak putih yang dinamakan mottled enamel. Mottled enamel

(spot putih) akibat kelebihan flour karena pengaruh air minumnya.

 Terkadang dapat menimbulkan noda yang berwarna coklat sampai hitam.

kerusakan gigi yang pada stadium lanjut gigi menjadi bergaris-garis gelap dan

terlihat seperti lubang dan gigi yang tanggal.

 Kepadatan gigi meningkat, mengganggu impuls syaraf serta pertumbuhan

tulang diluar tulang belakang.

 Selain itu juga dapat menimbulkan gangguan teroid atau yang lebih dikenal

dengan penyakit gondok.

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Spektrofotometri Sinar Tampak
    Spektrofotometri Sinar Tampak
    Dokumen21 halaman
    Spektrofotometri Sinar Tampak
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Presentation 2
    Presentation 2
    Dokumen21 halaman
    Presentation 2
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • File 1
    File 1
    Dokumen8 halaman
    File 1
    DitoAPrasetyo
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • 18 THN 2015 Persyartan Teknis Bahan Kosmetika
    18 THN 2015 Persyartan Teknis Bahan Kosmetika
    Dokumen169 halaman
    18 THN 2015 Persyartan Teknis Bahan Kosmetika
    ayling
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Makalah Munson Walker
    Makalah Munson Walker
    Dokumen10 halaman
    Makalah Munson Walker
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • DFTR Pustaka
    DFTR Pustaka
    Dokumen1 halaman
    DFTR Pustaka
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Munson Walker
    Munson Walker
    Dokumen9 halaman
    Munson Walker
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Jurnal
    cindy
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen9 halaman
    Bab 2
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • DFTR Pustaka
    DFTR Pustaka
    Dokumen2 halaman
    DFTR Pustaka
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • DFTR Pustaka
    DFTR Pustaka
    Dokumen2 halaman
    DFTR Pustaka
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • DFTR Pustaka
    DFTR Pustaka
    Dokumen2 halaman
    DFTR Pustaka
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen9 halaman
    Bab 2
    marisa aprilia
    Belum ada peringkat