Anda di halaman 1dari 1

Faktor kurangnya asupan makanan.

menjadi faktor penyebab terjadinya stunting yang paling dominan


(71,01%) di desa lokus stunting di Kabupaten Pati. Berdasarkan data penelitian, balita stunting terbanyak
bertempat tinggal di Desa Klakahkasihan yaitu sebanyak 30,4%. Penyebab balita stunting di desa lokus
stunting yang kedua adalah pola asuh yang ku- rang memadai (37,68%). Penyebab balita stunting di desa
lokus stunting yang ketiga adalah faktor keturunan (14,49%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penyebab stunting di desa lokus yang keempat adalah balita tidak mendapatkan ASI eksklusif (14,49%).
Penyebab balita stunting di desa lokus stunting yang kelima adalah balita tidak mendapatkan Inisiasi
Menyusu Dini atau IMD (5,58%). Penyebab balita stunting di desa lokus stunting keenam adalah masih
adanya keluarga balita stunting dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik (5,58%). Penyebab balita
stunting di desa lokus stunting yang ketujuh adalah BBLR (4,35%). Penyebab balita stunting di desa lokus
stunting yang kedelapan adalah anemia pada kehamilan (2,90%).

Efektivitas/kemudahan dalam penanggulangan masalah, dilihat dari perbandingan antara perkiraan


hasil/manfaat penyelesaian masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya yang ada (tenaga,
sarana/prasarana cara dan metode) untuk menyelesaikan masalah. Skor 0-10 (sulit-mudah) D. PEARL
faktor, yaitu berbagai pertimbangan yang harus dipikirkan dalam kemungkinan pelaksanaannya. Skor 0 =
Tidak dan 1 = Ya

Alternatif Kriteria dan NPD Faktor PEARL NPT


Pemecahan Masalah Bobot
Maksimum
A B C P E A R L
1. Kurangnya asupan
makan
2. Pola asuh yang
kurang
3. Keturunan
4. Tidak
mendapatkan ASI
ekslusif
5. Tidak
mendapatkan IMD
6. Sanitasi yang
kurang baik
7. BBLR
8. Anemia pada Ibu

Anda mungkin juga menyukai