Anda di halaman 1dari 13

Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

SlideShare Explore Search You

Upload
Login
Signup

Submit Search

Home
Explore

Successfully reported this slideshow.


We use your LinkedIn profile and activity data to personalize ads and to show you more relevant ads. You can change your ad preferences anytime.

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atasbimbingan dan penyertaan-Nya penulis ...
DAFTAR ISICover ………………………………………………………………………… iKata Pengantar……………………….. ……………………………………… ...
BAB 3 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN 3.1 Metode Jembatan Beton……………………………………………… 18 3.1.1 MSS ...
DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Tiang Pancang dan Pile Cap…………………………………….. 4Gambar 2.2 Struktur Bawah (Sub Stru...
Gambar 2.23 Expantion Joint………………………………………………… 17Gambar 3.1 Flow Chart Movable Scaffolding System…………………...
Gambar 3.23 Survey Bkisting ………………………………………………... 36Gambar 3.24 Install Besi dan Ducting Tendon………………………………. ...
DAFTAR PUSTAKALiono, S. 2009. Metode Konstruksi Precast Segmental Balanced Cantilever (Studi Kasus Jalan Layang Pas...
BAB 1 PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Jembatan merupakan suatu konstruksi yang guna...
1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana metode pelaksanaan yang digu...
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 JEMBATAN Jembatan menurut fungsinya merupakan suatu ko...
Gambar 2.1 Tiang Pancang dan Pile Cap2. Kolom Pier a. Pier b. Pier Head Gambar 2.2 Struktur Bawah (Sub Structur...
3. Abutment Abutment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan,yang memiliki fungsi sebagai pendukung un...
4. Oprit Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada.Perencanaan konstruksi oprit ini sangat per...
Gambar 2.6 Melintang Oprit2.1.2 Bangunan Struktur Atas (Upper Structure) Bangunan struktur atas berfungsi untuk m...
Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :1. Komponen a. Deck Jembatan Deck Jembatan ini bisah berupa I Girder...
Gambar 2.10 Pot Bearingc. Expansion Joint Expansion Joint adalah suatu sabungan yang bersifat flexible, sehinggasaluran ...
2. Pembagian Span (Bentang) Dalam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : a. Approach Span b. Main Span...
2.2 KLASIFIKASI JEMBATAN Secara umum berdasarkan bentuk struktur Jembatan dapatdiklasifika...
Gambar 2.14 Jembatan gelagar I Girderb. Jembatan gelagar Box Girder Jembatan gelagar kotak (box girder) tersusun dari ge...
c. Jembatan gelagar U / V Girder. Jembatan U / V Girder merupakan jembatan yang menggunakanpenampanggirder berbentuk U/V...

1 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap bagian pelengkung menerima gayatekan, karena alasan itulah jembatan pelengkung...
Gambar 2.18 Jembatan rangka (truss bridge)2.2.4 Jembatan portal (rigid frame bridge) Di Jembatan gelagar biasa, g...
2.2.5 Jembatan gantung (suspension bridge) Pada jembatan gantung semua gaya-gaya vertikal disalurkan melaluikabel...
2.3 BEARING dan EXPANSION JOINT Untuk mengakomodir pergerakan struktur maka digunakan Bearing danExpantion Joint....
BAB 3 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN3.1 METODE JEMBATAN BETON Secara umum metode pelaksanaan Jem...
3.1.1 MSS (Movable Scaffolding System) MSS (Movable Scaffolding System) suatu metode yang digunakan padapelaksana...
Gambar 3.2 Movable Scaffolding System 20
Contoh pembangunan Jembatan yang menggunakan metode MovableScaffolding System. Gambar 3.3 Underslung MSS – THSR...
3.1.2 ILM (Increamental Launching Method) ILM adalah suatu metode erection pada jembatan bentang panjang yangsuda...
2. Pada bagian Ujung depan lantai dipasang Nose yang terbuat dari struktur baja. Nose tersebut akan berfungsi sebagai ta...
Gambar 3.7 Pulling Jack4. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini untuk memudahkan prose...
5. Jika diperlukan berdasarkan perhitungan, dapat ditambahkan temporary support di tengah bentang antara pilar jembatan....
6. Pilar jembatan dapat ditambahkan perkuatan. Hal ini disebabkan jembatan akan mendapat beban horizontal tambahan selam...
3.1.3 Balanced Cantilever dengan FormTraveller Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunanjem...
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuksatu kantilever setelah segmen pracetak ditransport...
3. Segmen yang pertama kali dipasang adalah pier segment, karena bearing belum dapat diaktifkan maka harus diadakan tump...
5. Kemudian dipasang field segment-field segment yang lain sampai selesai satu kantilever. Gambar 3.16 P...
7. Setelah 1 buah kantilever selesai dibangun maka kantilever tersebut disatukan dengan kantilever sebelumnya. ...
3.1.4 Cable Stayed Cable stayed adalah jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatantinggi sebagai pengga...
1. Pelaksanaan Pekerjaan Platform Platform merupakan konstruksi pendukung sementara yang berfungsisebagai tempat unt...
e. Pelaksanaan Pekerjaan Pylon a. Konstruksi dasar pylon dan lengan bawah dari pylon. b. Instalasi elevator pada pylon...
3.1.5 Metode Precast Segmental Precast precast segmental box girder adalah salah satu perkembanganpenting dalam t...
3. Survey Bkisting (Formwork) Gambar 3.23 Survey Bkisting4. Install Besi dan Ducting Tendon dalam...
6. Install Besi ke dalam Bekisting (Formwork) Gambar 3.26 Install Besi ke dalam Bekisting7. Setting Elev...
9. Final Survey sebelum Pengecoran Gambar 3.29 Survey10. Pengecoran Segment Box Girder ...
12. Survey Setelah Pengecoran sebagai Data as-Built Gambar 3.31 Survey Setelah Pengecoran13. Buka/Long...
15. Segment Box Girder disimpan di Stock Yard Gambar 3.34 Stock Yard16. Segment Box Girder sia...
3.2 METODE JEMBATAN RANGKA Metode pelaksanaan Jembatan rangka dapat dibedakan menjadi 2 yaituTemporary Support ...
3.2.2 Semi Temporary Support Semi temporary support merupakan metode pelaksanaan Jembatan rangkayang dapat di...
3.2.3 Full Cantilever Full cantilever adalah metode pelaksanaan jembatan rangka denganmenggunakan pemberat pada b...
metode Semi cantilever menggunakan beberapa perancah sebagai alat bantu padasaat proses erection. Pada dasarnya pros...
BAB 4 PENUTUP4.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas mengenai m...
4. Metode Temporary support terdiri dari Full temporary support dan Semi temporary support. Sedangkan metode Cantilev...
Upcoming SlideShare

Loading in …5
×

Before you continue!


Did you know SlideShare now comes with Scribd
Your destination for professional development
Activate your free 60 day trial
Cancel anytime
You can skip to
the next slide in 5
Next Slide
1 of 54

Education
75,488 views
Oct. 18, 2012
Download

2 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

Like Liked
Share

Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode Konstruksi
Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan

Read more

CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK


Follow

0 Comments
51 Likes
Statistics
Notes

Full Name
Comment goes here.
12 hours ago Delete Reply Block
Are you sure you want to Yes No
Your message goes here

Post

Be the first to comment

SalsaBilla68
2 months ago

JANGLARAR
8 months ago

Tamrin Toaha at Lembaga Pemberdayaan Masyarakat


11 months ago

indahwijayanti7
1 year ago

Bobby310797
2 years ago

Show More
No Downloads
Views
Total views
75,488
On SlideShare
0
From Embeds
0
Number of Embeds
33
Actions
Shares
0
Downloads
4,585
Comments
0
Likes
51
No notes for slide

Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan

1. 1. UNIVERSITAS GUNADARMAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Tugas Mata Kuliah Metode Konstruksi Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Oleh: Yogi
Oktopianto (16309875) Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan : Teknik Sipil Program Studi : SARMAG Dosen : Ida Ayu Anggraeni, ST., MT.Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Trimester IX Metode Konstruksi Juli 2012 i

3 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

2. 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atasbimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenaisalah metode
konstruksi yang digunakan pada proyek-proyek konstruksi yangdiberi judul “Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan” dengan baik. Makalah ini penulis buat untuk melengkapi persyaratan
tugas yangdiberikan oleh Ibu Ida Ayu Anggraeni, ST., MT sebagai dosen mata kuliahMetode Konstruksi. Tidak lupa penulis berterima kasih kepada berbagai pihakyang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dibutuhkankritik dan saran yang membangun untuk pengembangan penulisan ke depan.Semoga
makalah yang di buat ini dapat diterima dan menambah wawasan parapembaca. Jakarta, Juli 2012 Penulis ii
3. 3. DAFTAR ISICover ………………………………………………………………………… iKata Pengantar……………………….. ……………………………………… iiDaftar
Isi……………………………………………………………………… iiiDaftar Gambar…………………………………………………………........... vBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang ………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………. 2 1.3 Tujuan
Penulisan……………………………………………………… 2 1.4 Batasan Masalah……………………………………………………… 2BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Jembatan.……………………………………………………………… 3 2.1.1 Bangunan Struktur Bawah (Substructure)……………………… 3 2.1.2 Bangunan Struktur Atas (Upper
Structure)……………………. 7 2.2 Klasifikasi Jembatan………………………………………………….. 11 2.2.1 Jembatan gelagar ………………………………………………. 11 2.2.2
Jembatan pelengkung/busur (arch bridge) …………………… . 13 2.2.3 Jembatan rangka (truss bridge)………………………………… 14 2.2.4 Jembatan portal (rigid frame
bridge)…………………………... 15 2.2.5 Jembatan gantung (suspension bridge)………………………… 16 2.2.6 Jembatan kabel (cable-stayed bridge)………………………….. 16 2.3
Bearing dan Expansion Joint…………………………………………. 17 iii
4. 4. BAB 3 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN 3.1 Metode Jembatan Beton……………………………………………… 18 3.1.1 MSS (Movable Scaffolding
System).…..……………………….. 19 3.1.2 ILM (Increamental Launching Method)…………………...…… 22 3.1.3 Balanced Cantilever dengan FormTraveller……………………. 27
3.1.4 Cable Stayed…………………….……………………………… 32 3.1.5 Metode Precast Segmental……………………………………… 35 3.2 Metode Jembatan
Rangka………….………………………………..... 41 3.2.1 Full Temporary Support.………………………..……………… 41 3.2.2 Semi Temporary
Support…………………………..…………… 42 3.2.3 Full Cantilever…………………………………….……………. 43 3.2.4 Semi
Cantilever…………………….…………………………… 43BAB 4 PENUTUP ……………………………………………………….. 27 4.1 Kesimpulan
…………….………….………………………………..... 45 4.2 Saran………………………………………………………………….. 46Daftar
Pustaka………………………………………………………………… viii iv
5. 5. DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Tiang Pancang dan Pile Cap…………………………………….. 4Gambar 2.2 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Pier……………………… 4Gambar
2.3 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Abutment……………….. 5Gambar 2.4 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Oprit…………………….. 6Gambar 2.5 Tampak Atas
Oprit.……………………………………………… 6Gambar 2.6 Melintang Oprit………………………………………………….. 7Gambar 2.7 Struktur Atas (Upper Structure) pada
Deck……………............ 7Gambar 2.8 Deck Jembatanq.………………………………………………… 8Gambar 2.9 Truss.…………………………………………………………….
8Gambar 2.10 Pot Bearing.…………………………………………………… 9Gambar 2.11 Expansion Joint. ……………………………………………….. 9Gambar 2.12 Pembagian nama
Bentang (Span).……………………………… 10Gambar 2.13 Bentang (Span) pada Jembatan Suramadu.…………………….. 11Gambar 2.14 Jembatan gelagar I
Girder.…………………………………….. 12Gambar 2.15 Box Girder.…………………………………………………….. 12Gambar 2.16 U / V
Girder.……………………………………………………. 13Gambar 1.17 Jembatan pelengkung/busur (arch bridge).……………………. 14Gambar 2.18 Jembatan rangka (truss
bridge).………………………………… 15Gambar 2.19 Jembatan portal (rigid frame bridge).………………………….. 15Gambar 2.20 Jembatan gantung (suspension
bridge).………………………... 16Gambar 2.21 Jembatan kabel (cable-stayed bridge)………………………….. 16Gambar 2.22 POT
Bearing……………………………………………………. 17 v
6. 6. Gambar 2.23 Expantion Joint………………………………………………… 17Gambar 3.1 Flow Chart Movable Scaffolding System……………………….. 19Gambar 3.2 Movable
Scaffolding System……………………………………. 20Gambar 3.3 Underslung MSS – THSR, Lot 291, R.O.C. ……………………. 21Gambar 3.4 Underslung MSS – 2nd Nanjing
Crossing, China………………. 21Gambar 3.5 Produksi Lantai Jembatan……………………………………….. 22Gambar 3.6 Nose
…………………………………………………………….. 23Gambar 3.7 Pulling Jack……………………………………………………… 24Gambar 3.8 Permukaan
Teflon……………………………………………….. 24Gambar 3.9 Temporary Support……………………………………………… 25Gambar 3.10 Perkuatan
Kabel………………………………………………… 26Gambar 3.11 Metode Balanced Cantilever…………………………………………….. 27Gambar 3.12 Transportasi Segmen Pracetak
………………………………… 28Gambar 3.13 Field Segment setelah Pier Segment…………………………… 28Gambar 3.14 Erection Pier
Segment…………………………………………. 29Gambar 3.14 Erection Field Segment ……………………………………….. 29Gambar 3.16 Pemasanga Field Segment
Selanjutnya………………………… 30Gambar 3.17 Pemasangan Kantileve Selanjutnya……………………………. 30Gambar 3.18 Struktur Kantilever
Seimbang…………………………………. 31Gambar 3.19 Jalan Layang Pasupati – Bandung …………………………….. 31Gambar 3.20 Flow Chart Cable
Stayed.……………………………………… 32Gambar 3.21 Bekisting (Formwork) …………………………………………. 35Gambar 3.22 External Vibrator
……………………………………………… 35 vi
7. 7. Gambar 3.23 Survey Bkisting ………………………………………………... 36Gambar 3.24 Install Besi dan Ducting Tendon………………………………. 36Gambar 3.25 Rebar
Jig……………………………………………………….. 36Gambar 3.26 Install Besi ke dalam Bekisting ……………………………… 37Gambar 3.27 Setting Elevasi Ducting Tendon
………………………………. 37Gambar 3.28 Setting Bekisting ………………………………………………. 37Gambar 3.29 Survey ………………………………………………………….
38Gambar 3.30 Pengecoran ……………………………………………………. 38Gambar 3.31 Curring…………………………………………………………. 38Gambar 3.31 Survey
Setelah Pengecoran ……………………………………. 39Gambar 3.32 Buka Bekisting (Formwork) …………………………………. 39Gambar 3.33 Segment Dikeluarkan dari Bekisting
………………………….. 39Gambar 3.34 Stock Yard……………………………………………………… 40Gambar 3.35 Segment Box Girder di Lokasi Erection……………………….
40Gambar 3.36 Erection Box Girder……………………………………………. 40Gambar 3.37 Metode Full Temporary Support……………………………… 41Gambar 3.38 Metode Semi
Temporary Support……………………………… 42Gambar 3.39 Metode Full Cantilever………………………………………… 43Gambar 3.40 Metode Semi
Cantilever…………………………...…………… 44 vii
8. 8. DAFTAR PUSTAKALiono, S. 2009. Metode Konstruksi Precast Segmental Balanced Cantilever (Studi Kasus Jalan Layang Pasupati – Bandung). Volume 5, No 2. Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.Luper, P. 2012. . Jembatan Lengkung (Arch Bridge). http://www.scribd.com/doc/ 78156234/Jembatan-ArchPutu, K. 2012. Jembatan Gelagar.
http://www.scribd.com/doc/80922962/ jembatan-gelagarReza, I. 2012. Jembaran I Girdir.http://www.scribd.com/doc/61454790/Jembatan -i-GirderSoetrisno,F. 2012. Jembatan Cable Stayed.
http://fadlysutrisno.wordpress.com /2010/07/17/jembatan-cable-stayed/Struyk, J., Van der Veen, K.H.C.W., dan Soemargono. 1995. Jembatan. PT. Pradaya Paramita. Jakarta.Suanda, B. 2012.
Metode Pelaksanaan Jembatan Le Viaduc De Millau. http://manajemenproyekindonesia.com/?p=618Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2000. Jembatan. FT Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.Zarkasi dan Rosliansjah. 1995. Perkembangan Akhir Jembatan Cable-stayed. Makalah pada Konferensi Regional Teknik Jalan (KRTJ) IV, Padang.Materi Kuliah Metode
Konstruksi Jembatan. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma, Jakarta. viii
9. 9. BAB 1 PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskanjalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana
rintangan inibiasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995).Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentinganyang berbeda-
beda tiap orangnya (Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. BambangSupriyadi, jembatan bukan hanya kontruksi yang berfungsi menghubungkan suatutempat ke tempat lain akibat terhalangnya
suatu rintangan, namun jembatanmerupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka sistem akanlumpuh. Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan
sejarahperadaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks,dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenisjembatan yang terus
berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorangperencana harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu. Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang
penting, terutama dalammenentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu danmetode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang
tepat,praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan padasuatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepatbiaya/kuantitas dan tepat
waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai. 1
10. 10. 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana metode pelaksanaan yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi Jembatan. 2. Bagaimana
metode pelaksanaan Jembatan Beton 3. Bagaimana metode pelaksanaan Jembatan Rangka1.3 TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode
pelaksanaan yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi Jembatan. 2. Untuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan Beton. 3. Untuk mengetahui metode
pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan Rangka.1.4 BATASAN MASALAH Dalam penyusunan makalah ini, batasan masalah yang digunakan yaituhanya meninjau metode pelaksanaan
konstruksi Jembatan pada struktur utama. 2
11. 11. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 JEMBATAN Jembatan menurut fungsinya merupakan suatu konstruksi yang dapatmeneruskan jalan untuk melewati suatu rintangan yang berada lebih
rendah,sehingga jembatan dapat dikatakan sebagai alat penghubung suatu daerah kedaerah lain yang terpisah akibat rintangan seperti sungai, selat, dan bahkan jalanlain yang memotong jalan
yang dimaksud. Suatu bangunan jembatan padaumumnya terbagi atas beberapa bagian-bagian pokok, yaitu terdiri dari strukturbawah dan struktur atas.2.1.1 Bangunan Struktur Bawah
(Substructure) Bangunan struktur bawah berfungsi untuk menerima atau menahan beban-beban yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban – bebantersebut disalurkan ke
pondasi.Struktur bawah ini terdiri dari : 1. Pondasi Pondasi pada jembatan memiliki fungsi yang sama dengan pondasi yang ada pada struktur bangunan gedung, dimana fungsi dari pondasi
itu sendiri adalah menyalurkan beban-beban yang di tahan ke tanah. Pondasi memiliki 2 bagian yaitu : a. Tiang Pancang / Bore Pile / Sumuran b. Pile Cap 3
12. 12. Gambar 2.1 Tiang Pancang dan Pile Cap2. Kolom Pier a. Pier b. Pier Head Gambar 2.2 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Pier 4
13. 13. 3. Abutment Abutment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan,yang memiliki fungsi sebagai pendukung untuk bangunan struktur atas danjuga berfungsi untuk
penahan tanah. Abutment mempunyai bagian sebagaiberikut :a. Abutmentb. Wing Wallc. Pelat Injakd. Back Wall Gambar 2.3 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Abutment 5
14. 14. 4. Oprit Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada.Perencanaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprityang dihasilkan nantinya dapat
aman dan awet sesuai dengan umur rencanayang telah ditentukan Gambar 2.4 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Oprit Gambar 2.5 Tampak Atas Oprit 6
15. 15. Gambar 2.6 Melintang Oprit2.1.2 Bangunan Struktur Atas (Upper Structure) Bangunan struktur atas berfungsi untuk menampung beban-beban yangditimbulkan oleh lalu lintas orang,
kendaraan, dan lain sebagainya. Bangunan atasbiasanya terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan gelagar dari jembatan. Upper Structure Gambar 2.7 Struktur Atas (Upper Structure)
pada Deck 7
16. 16. Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :1. Komponen a. Deck Jembatan Deck Jembatan ini bisah berupa I Girder, U Girder , Box Girder , Truss, dll. Gambar 2.8 Deck Jembatan
Gambar 2.9 Truss b. Bearing Bearing adalah bantalan yang bertujuan untuk mengurangi gesekan untuk benda/poros yang bergerak secara rotasi ataupun linier. 8

4 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

17. 17. Gambar 2.10 Pot Bearingc. Expansion Joint Expansion Joint adalah suatu sabungan yang bersifat flexible, sehinggasaluran yang disambungkan memiliki tolerasi gerak. Gambar 2.11
Expansion Joint 9
18. 18. 2. Pembagian Span (Bentang) Dalam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : a. Approach Span b. Main Span Gambar 2.12 Pembagian nama Bentang (Span) Gambar 2.13
Bentang (Span) pada Jembatan Suramadu 10
19. 19. 2.2 KLASIFIKASI JEMBATAN Secara umum berdasarkan bentuk struktur Jembatan dapatdiklasifikasikan sebagai berikut.a. Jembatan gelagarb. Jembatan pelengkung/busur (arch
bridge)c. Jembatan rangka (truss bridge)d. Jembatan portal (rigid frame bridge)e. Jembatan gantung (suspension bridge)f. Jembatan kabel (cable-stayed bridge)2.2.1 Jembatan gelagar
Jembatan Gelagar merupakan tipe jembatan yang paling umum dan palingtua. Jembatan ini memiliki bagian penyangga yang ditanamkan pada halanganyang dilewati. Penyangga ini akan
menopang bagian yang akan dilewati olehsarana transportasi. Jembatan gelagar terdiri dari I Girder, Box Girder, dan U / VGirder.a. Jembatan gelagar I Girder Jembatan I girder merupakan
jembatan yang menggunakan penampang girderberbentuk I. Pekerjaan pembuatan I girder ini biasanya dilakaukan pada tempatproyek atau dipesan dari pabrik ( precast ). 11
20. 20. Gambar 2.14 Jembatan gelagar I Girderb. Jembatan gelagar Box Girder Jembatan gelagar kotak (box girder) tersusun dari gelagar longitudinal denganslab diatas dan dibawah yang
berbentuk rongga (hollow) atau gelagar kotak. Tipegelagar ini digunakan untuk jembatan bentang-bentang panjang. Gambar 2.15 Box Girder 12
21. 21. c. Jembatan gelagar U / V Girder. Jembatan U / V Girder merupakan jembatan yang menggunakanpenampanggirder berbentuk U/V. Pekerjaan pembuatan V girder ini biasanya
dilakaukanpada tempat proyek atau dipesan dari pabrik ( precast ). Gambar 2.16 U / V Girder.2.2.2 Jembatan pelengkung/busur (arch bridge) Jembatan pelengkung/busur (arch bridge) adalah
struktur setengahlingkaran dengan abutmen dikedua sisinya. Desain lengkung (setengah lingkaran)secara alami akan mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan jembatanmenuju ke
abutmen yang menjaga kedua sisi jembatan agar tidak bergerakkesamping. Jembatan Arch sangat umum. Jembatan ini dibangun dengan batusebelum jembatan besi dan baja diperkenalkan.
Ketika menahan beban akibat 13
22. 22. berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap bagian pelengkung menerima gayatekan, karena alasan itulah jembatan pelengkung harus terdiri dari material yangtahan terhadap gaya tekan.
Gambar 1.17 Jembatan pelengkung/busur (arch bridge)2.2.3 Jembatan rangka (truss bridge) Jembatan rangka (truss bridge), tersusun dari batang-batang yangdihubungkan satu sama lain
dengan pelat buhul, dengan pengikat paku keling,baut atau las. Batang batang rangka ini hanya memikul gaya dalam aksial(normal) tekan atau tarik, tidak seperti pada jembatan gelagar yang
memikul gaya-gaya dalam momen lentur dan gaya lintang. 14
23. 23. Gambar 2.18 Jembatan rangka (truss bridge)2.2.4 Jembatan portal (rigid frame bridge) Di Jembatan gelagar biasa, gelagar dan pier adalah adalah struktur yangterpisah, namun pada rigid
frame bridge adalah dimana gelagar dan pier adalahsalah satu struktur yang solid. Gambar 2.19 Jembatan portal (rigid frame bridge) 15
24. 24. 2.2.5 Jembatan gantung (suspension bridge) Pada jembatan gantung semua gaya-gaya vertikal disalurkan melaluikabel-kabel penggantung ke tiang (pylon) dan perletakan ujung. Gambar
2.20 Jembatan gantung (suspension bridge)2.2.6 Jembatan kabel (cable-stayed bridge) Pada jembatan struktur kabel (cable-stayed bridge) sepenuhnya gaya-gayavertikaldipikul oleh tiang
(pylon) yang disalurkan melalui kabel-kabelpenggantung. Gambar 2.21 Jembatan kabel (cable-stayed bridge) 16
25. 25. 2.3 BEARING dan EXPANSION JOINT Untuk mengakomodir pergerakan struktur maka digunakan Bearing danExpantion Joint.a. POT Bearing Gambar 2.22 POT Bearingb. Expantion
Joint. Gambar 2.23 Expantion Joint 17
26. 26. BAB 3 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN3.1 METODE JEMBATAN BETON Secara umum metode pelaksanaan Jembatan beton dibedakan menjadiCast insitu
dan Precast segmental. Cast insitu merupakan metode pelaksanaanJembatan dimana dilakukan pengecoran di lokasi pembangunan sedangkanPrecast segmental merupakan metode
pelaksanaan dimana beton disuplai dari luarberupa Precast yang siap untuk dilakukan instalasi.Metode Cast insitu terdiri dari :a. MSS (Movable Scaffolding System)b. ILM (Increamental
Launching Method)c. Balanced Cantilever dengan FormTravellerd. Cable Stayed dengan FormTravellerMetode Precast Segmental terdiri dari :a. Balanced Cantilever Erection With
Launching Gantryb. Balanced Cantilever Erection With Lifting Framesc. Span by Span Erection With Launching Gantryd. Balanced Cantilever Erection With Cranese. Precast Beam 18
27. 27. 3.1.1 MSS (Movable Scaffolding System) MSS (Movable Scaffolding System) suatu metode yang digunakan padapelaksanaan Cast insitu dimana pengecoran dilaakukan di lokasi
setelahselesainya bekisting. Prinsipnya adalah memindahkan Scaffolding dengan caradigeser ke segmen berikutnya setelah beton mengeras. Berikut adalah langka-langka pekerjaan pada
metode MSS (Movable Scaffolding System). START SUPPORTING BRACKETS LAUNCHING WAGON MAIN GIRDER TRANSVERSE BEAM SUSPENSION GALLOWS
EXTERNAL FORMWORK INTERNAL FORMWORK END Gambar 3.1 Flow Chart Movable Scaffolding System 19
28. 28. Gambar 3.2 Movable Scaffolding System 20
29. 29. Contoh pembangunan Jembatan yang menggunakan metode MovableScaffolding System. Gambar 3.3 Underslung MSS – THSR, Lot 291, R.O.C. Gambar 3.4 Underslung MSS – 2nd
Nanjing Crossing, China 21
30. 30. 3.1.2 ILM (Increamental Launching Method) ILM adalah suatu metode erection pada jembatan bentang panjang yangsudah diimplementasikan sejak tahun 1962 yaitu di Rio Caroni
Bridge diVenezuela. Metode ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ing. F. Leonhardt dan partnernyaWilli Baur. Metode ini telah dipatentkan sejak tahun 1967. Metode jembatan inidibangun biasanya
karena adanya syarat bahwa tidak diperbolehkan adanyagangguan pada sisi bawah lantai jembatan. Metode ini mengharuskan tersedianyalahan yang cukup luas di lokasi belakang abutment
untuk produksi segment lantaijembatan. Adapun mekanisme proses pelaksanaan erection jembatan denganmenggunakan metode ILM ini dapat dijelaskan secara prinsip sebagai berikut:1.
Lantai jembatan diproduksi di area belakang jembatan secara kontinu tiap segment. Segment tersebut dihubungkan secara monolit dengan segment sebelumnya. Panjang segment berkisar 15
– 25 m. Gambar 3.5 Produksi Lantai Jembatan 22
31. 31. 2. Pada bagian Ujung depan lantai dipasang Nose yang terbuat dari struktur baja. Nose tersebut akan berfungsi sebagai tambahan lantai sedemikian mengurangi momen yang besar yang
terjadi ketika rangkaian pelat lantai membentuk struktur Cantilever. Nose berfungsi mengurangi besarnya momen kantilever yang terjadi. Nose didesign seringan mungkin untuk mengurangi
tambahan beban yang harus dipikul oleh struktur lantai jembatan. Struktur Nose memiliki panjang sekitar 65% terhadap bentang jembatan yang typical. Gambar 3.6 Nose3. Pada saat segment
yang telah diproduksi dan umur beton telah mencukupi, maka seluruh lantai jembatan didorong dengan menggunakan metode Pulling Jack yang dipasang di abutment. 23
32. 32. Gambar 3.7 Pulling Jack4. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini untuk memudahkan proses mendorong rangkaian segment lantai jembatan. Dapat
menggunakan suatu alat khusus dengan permukaan teflon. Gambar 3.8 Permukaan Teflon 24
33. 33. 5. Jika diperlukan berdasarkan perhitungan, dapat ditambahkan temporary support di tengah bentang antara pilar jembatan. Temporary support ini akan berfungsi mengurangi besarnya
momen yang dipikul oleh struktur pelat lantai jembatan. Gambar 3.9 Temporary Support 25
34. 34. 6. Pilar jembatan dapat ditambahkan perkuatan. Hal ini disebabkan jembatan akan mendapat beban horizontal tambahan selama proses launching. Tambahan beban ini akan
mempengaruhi kemampuan pilar dalam menahan beban. Untuk mengatasi tambahan beban gaya horizontal, maka pilar dipasang perkuatan kabel. Gambar 3.10 Perkuatan Kabel Contoh
jembatan yang menggunakan metode ILM (Incremental LaunchingMethod) adalah Jembatan Le Viaduc De Millau. Viaduc de Millau merupakanjembatan jalan raya tertinggi di dunia.
Jembatan Millau Viaduct (bahasa Perancis :le Viaduc de Millau) adalah jembatan kabel raksasa yg membentang di ataslembah sungai Tarn dekat Millau di Perancis Selatan. 26
35. 35. 3.1.3 Balanced Cantilever dengan FormTraveller Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunanjembatan dimana dengan memanfaatkan efek kantilever
seimbangnya makastruktur dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuansokongan lain (perancah/falsework). Metode ini dilakukan dari atas struktursehingga tidak
diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapatmengganggu aktivitas di bawah jembatan. Metode balanced cantilever dapatdilakukan secara cor setempat (cast in situ) atau secara
segmen pracetak (precastsegmental). Konsep utamanya adalah struktur jembatan dibangun dengan pertama kalimembangun struktur-struktur kantilever seimbang. Kantilever yang
pertamadibuat adalah kantilever ”N”, dan seterusnya dibangun kantilever ”N+1”,kantilever ”N+2”, kantilever ”N+3” dan kantilever ”N+i”. Gambar 3.11 Metode Balanced Cantilever. 27
36. 36. Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuksatu kantilever setelah segmen pracetak ditransportasi dari casting yard kelapangan adalah:1. Pier segment
diterima pertama kali di lokasi perakitan Gambar 3.12 Transportasi Segmen Pracetak2. Satu buah field segment (segmen di depan/belakang pier segment) diterima setelah pier segment Field
Segment Pier Segment Gambar 3.13 Field Segment setelah Pier Segment 28
37. 37. 3. Segmen yang pertama kali dipasang adalah pier segment, karena bearing belum dapat diaktifkan maka harus diadakan tumpuan sementara untuk mendukung segmen tersebut.
Kemudian dilakukan penyesuaian koordinat untuk alinyemen horisontal dan elevasi untuk alinyemen vertikal. Gambar 3.14 Erection Pier Segment4. Field segment pertama dipasang di arah
depan/belakang pier segment, dilakukan lagi penyesuaian koordinat untuk alinemen horisontal dan elevasi untuk alinemen vertical untuk kedua segmen. Kemudian dilakukan grouting pot
bearing. Field Segment bagian depan Gambar 3.15 Erection Field Segment 29
38. 38. 5. Kemudian dipasang field segment-field segment yang lain sampai selesai satu kantilever. Gambar 3.16 Pemasanga Field Segment Selanjutnya6. Pemasangan dilanjutkan ke kantilever
yang berikutnya. Gambar 3.17 Pemasangan Kantileve Selanjutnya 30
39. 39. 7. Setelah 1 buah kantilever selesai dibangun maka kantilever tersebut disatukan dengan kantilever sebelumnya. Gambar 3.18 Struktur Kantilever Seimbang Metode konstruksi balanced
cantilever sangat umum, telah banyakdigunakan di dalam maupun luar Negeri. Salah satu contoh yang menerapkanMetode konstruksi balanced cantilever ini adalah pada pembangunan
JalanLayang Pasupati – Bandung, dengan panjang jalan berkisar 2,5 kilometer dandifungsikan pada tahun 2005. Gambar 3.19 Jalan Layang Pasupati – Bandung 31
40. 40. 3.1.4 Cable Stayed Cable stayed adalah jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatantinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara. Padaumumnya
jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton ataubeton pratekan sebagai gelagar utama (Zarkasi dan Rosliansjah, 1995). Pemilihanbahan gelagar tergantung pada
ketersediaan bahan, metode pelaksanaan dan hargakonstruksi. Berikut adalah flow chart metode pelaksanaan konstruksi cablestayed. Mulai Pelaksanaan Pekerjaan Platform Pelaksanaan
Pekerjaan Bored Pile Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap Pelaksanaan Pekerjaan Pylon Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas Selesai Gambar 3.20 Flow Chart Cable Stayed. 32
41. 41. 1. Pelaksanaan Pekerjaan Platform Platform merupakan konstruksi pendukung sementara yang berfungsisebagai tempat untuk menginstalasi batching plan, menyimpan material
sepertitiang pancang serta sebagai tempat bagi berbagai aktivitas di tengah laut selamakegiatan konstruksi berlangsung.2. Pelaksanaan Pekerjaan Bored Pile a. Pemasangan Casing Baja. b.
Pengeboran sampai kedelaman yang diinginkan. c. Pemasangan tulangan pengecoran lubang bored pile dengan beton.d. Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap a. Setelah pekerjaan bored pile
selesai dikerjakan, semua komponen platform yang menumpu ke steel casing di bongkar. b. Caisson baja yang berfungsi sebagai bekisting bawah pile cap kemudian dipasang. c. Pengecoran
lapisan sealing concrete untuk menahan masukkan air laut ke pile cap. d. Pemasangan tulangan pile cap. e. Pengecoran beton pile cap yang dilakukan tiga lapis 33
42. 42. e. Pelaksanaan Pekerjaan Pylon a. Konstruksi dasar pylon dan lengan bawah dari pylon. b. Instalasi elevator pada pylon. c. Konstruksi balok pengikat pylon bagian bawah. d. Konstruksi
lengah pylon di tengah. e. Konstruksi balok pengikat tengah. f. Konstruksi lengan atas pylon. g. Konstruksi balok pengikat atas.h. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas a. Pemasangan struktur
bantu sementara di atas pile cap. b. Pemasangan segmen girder baja pertama dengan crane barge, hubungan antara segmen dengan pylon dibuat tetap (fix) untuk sementara. c. Pemasangan
cantilever crane pada lantai jembatan untuk mengakat segmen berikutnya. d. Pemasangan girder baja dengan mneggunakan cantilever crane diikiti dengan penenganan kabel. e. Pemasangan
pelat lantai jembatan pada segmen pertama dan kedua dilanjutkan dengan pengecoran sambungan. f. Pemasangan girder baja selanjutnya dengan menggunakan cantilever crane diikuti dengan
peregangan kabel. Pada saat bersamaan dipasang pilar sementara. 34
43. 43. 3.1.5 Metode Precast Segmental Precast precast segmental box girder adalah salah satu perkembanganpenting dalam teknik jembatan yang tergolong baru dalam beberapa tahunterakhir.
Berbeda dengan sistem konstruksi monolit, sebuah jembatan segmentalbox girder terdiri dari elemenelemen pracetak yang dipratekan bersama-sama olehtendon eksternal. Berikut adalah

5 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

metode plaksanaan precast segmental box girder.1. Setting Bekisting (Formwork) Gambar 3.21 Bekisting (Formwork)2. Pasang External Vibrator Gambar 3.22 External Vibrator 35
44. 44. 3. Survey Bkisting (Formwork) Gambar 3.23 Survey Bkisting4. Install Besi dan Ducting Tendon dalam Cetakan Sementara (Rebar Jig) Gambar 3.24 Install Besi dan Ducting Tendon5.
Pengangkatan Besi dari Rebar Jig Gambar 3.25 Rebar Jig 36
45. 45. 6. Install Besi ke dalam Bekisting (Formwork) Gambar 3.26 Install Besi ke dalam Bekisting7. Setting Elevasi Ducting Tendon Gambar 3.27 Setting Elevasi Ducting Tendon8. Setting
Bekisting bagian dalam (Inner Formwork) Gambar 3.28 Setting Bekisting 37
46. 46. 9. Final Survey sebelum Pengecoran Gambar 3.29 Survey10. Pengecoran Segment Box Girder Gambar 3.30 Pengecoran11. Curring Gambar 3.31 Curring 38
47. 47. 12. Survey Setelah Pengecoran sebagai Data as-Built Gambar 3.31 Survey Setelah Pengecoran13. Buka/Longgarkan semua Bekisting (Formwork) Gambar 3.32 Buka Bekisting
(Formwork)14. Segment dikeluarkan dari Bekisting (Formwork) Gambar 3.33 Segment Dikeluarkan dari Bekisting 39
48. 48. 15. Segment Box Girder disimpan di Stock Yard Gambar 3.34 Stock Yard16. Segment Box Girder siap dikirim ke lokasi Erection Gambar 3.35 Segment Box Girder di Lokasi Erection17.
Erection Gambar 3.36 Erection Box Girder 40
49. 49. 3.2 METODE JEMBATAN RANGKA Metode pelaksanaan Jembatan rangka dapat dibedakan menjadi 2 yaituTemporary Support dan Cantilever. Dimana secara lebih rinci adalah
sebagaiberikut.a. Full Temporary Supportb. Semi Temporary Supportc. Full Cantileverd. Semi Cantilever3.2.1 Full Temporary Support Full temporary support merupakan metode jembatan
rangka yang dapatditerapkan apabila kondisi sungai memungkinkan untuk dipasang perancahdengan jumlah yang banyak. Kondisi sungai yang memungkinkan untuk dipasangperancah
dalam artian kedalaman sungai dapat dijangkau perancah/temporarysupport. Pada metode Full temporary support setiap buhul dapat dipasangperancah. Metode ini dapat dilihat pada gambar
berikut. Gambar 3.37 Metode Full Temporary Support 41
50. 50. 3.2.2 Semi Temporary Support Semi temporary support merupakan metode pelaksanaan Jembatan rangkayang dapat diterapkan apabila metode Full temporary support
tidakmemungkinkan untuk dilakukan. Semi temporary support digunakan karenakedalaman sungai tidak memungkinkan untuk dipasang perancah, sehinggapemasangan perancah tidak pada
setiap buhul akan tetapi bisa loncat daribeberapa titik sampai pada tempat yang bisa untuk dipasang perancah. Padaproses pelaksanaan setelah dipasang perancah maka dilakukan pemasangn
rangper perbatang, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 3.38 Metode Semi Temporary Support 42
51. 51. 3.2.3 Full Cantilever Full cantilever adalah metode pelaksanaan jembatan rangka denganmenggunakan pemberat pada bagian ujung atau counter weight. Pada tahapanawal rangka
dipasang didarat, setelah selesai pada bagian ujung ditambah bebanpemberat dengan tujuan sabagai penyeimbang kantilever pada saat ereksi.Kemudian tahapan terahir adalah proses erection
dimana jembatan yang telah dirangkai diluncurkan menggunkan Link set, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar 3.39 Metode Full Cantilever3.2.4 Semi Cantilever Semi cantilever
adalah metode pelaksanaan jembatan rangka yang dapatdigunakan selain Full cantilever. Semi cantilever digunakan apabila bentangjembatan terlalu panjang dan kondisi sungai
memungkinkan untuk dipasangperancah. Perbedaan antara kedua metode ini adalah pada penggunaan perancahdimana pada Full cantilever tidak menggunakan perancah akan tetapi pada 43
52. 52. metode Semi cantilever menggunakan beberapa perancah sebagai alat bantu padasaat proses erection. Pada dasarnya proses pelaksanaanya sama dimana Jembatan dirangkai didarat,
kemudian setelah selesai ditambahkan beban pemberat pada bagian ujungdan terahir adalah proses erection yang diluncurkan menggunakan Link setkenudian dibantu oleh perancah sebagai
penyangga, sebagaiman terlihat padagambar berikut. Gambar 3.40 Metode Semi Cantilever 44
53. 53. BAB 4 PENUTUP4.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas mengenai metode pelaksanaan konstruksiJembatan didapat kesimpulan sebagai berikut:1. Berdasarkan struktur
metode pelaksanaan jembatan terdiri dari metode pelaksanaan Jembatan Beton dan metode pelaksanaan Jembatan Rangka.2. Metode pelaksanaan Jembatan Beton dibedakan menjadi 2 yaitu
Cast insitu dan Precast segmental. Metode Cast insitu terdiri dari : a. MSS (Movable Scaffolding System) b. ILM (Increamental Launching Method) c. Balanced Cantilever dengan
FormTraveller d. Cable Stayed dengan FormTraveller Metode Precast Segmental terdiri dari : a. Balanced Cantilever Erection With Launching Gantry b. Balanced Cantilever Erection With
Lifting Frames c. Span by Span Erection With Launching Gantry d. Balanced Cantilever Erection With Cranes e. Precast Beam3. Metode pelaksanaan Jembatan Rangka ada 2 yaitu metode
Temporary support dan metode Cantilever. 45
54. 54. 4. Metode Temporary support terdiri dari Full temporary support dan Semi temporary support. Sedangkan metode Cantilever terdiri dari Full cantilever dan Semi cantilever.4.2 SARAN 1.
Setiap pembangunan Jembatan harus menggunakan metode pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku. 2. Setiap pemilihan metode pelaksanaan harus disesuikan dengan
kondisi alam dilokasi pembangunan. 3. Keselaman kerja menjadi hal penting dalam pemilihan metode konstruksi. 46

Related Books & Audiobooks

Free with a 30 day trial from Scribd

No One Succeeds Alone: Learn Everything You Can from Everyone You Can Robert Reffkin
(5/5)
Free

Live Your Life: My Story of Loving and Losing Nick Cordero Amanda Kloots
(5/5)
Free

Group: How One Therapist and a Circle of Strangers Saved My Life Christie Tate
(4/5)
Free

6 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

The Full Spirit Workout: A 10-Step System to Shed Your Self-Doubt, Strengthen Your Spiritual Core, and Create a Fun & Fulfilling Life Kate Eckman
(5/5)
Free

Happiness Becomes You: A Guide to Changing Your Life for Good Tina Turner
(5/5)
Free

The Awe Factor: How a Little Bit of Wonder Can Make a Big Difference in Your Life Allen Klein
(4.5/5)
Free

Rude: Stop Being Nice and Start Being Bold Rebecca Reid
(4.5/5)
Free

What Happened To You?: Conversations on Trauma, Resilience, and Healing Oprah Winfrey
(5/5)
Free

Keep Moving: Notes on Loss, Creativity, and Change Maggie Smith


(4/5)
Free

Influence, New and Expanded: The Psychology of Persuasion Robert B. Cialdini


(5/5)

7 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

Free

Think Like a Monk: Train Your Mind for Peace and Purpose Every Day Jay Shetty
(4.5/5)
Free

Let's Talk About Hard Things Anna Sale


(4/5)
Free

Never Split the Difference: Negotiating As If Your Life Depended On It Chris Voss
(4.5/5)
Free

High Conflict: Why We Get Trapped and How We Get Out Amanda Ripley
(4.5/5)
Free

Boundaries Updated and Expanded Edition: When to Say Yes, How to Say No To Take Control of Your Life Henry Cloud
(4/5)
Free

The Pillars of Self-Love D'Yonna Riley


(4.5/5)
Free

8 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

Girl, Wash Your Face: Stop Believing the Lies About Who You Are so You Can Become Who You Were Meant to Be Rachel Hollis
(3.5/5)
Free

Goodbye, Again: Essays, Reflections, and Illustrations Jonny Sun


(4.5/5)
Free

Maybe You Should Talk to Someone: A Therapist, HER Therapist, and Our Lives Revealed Lori Gottlieb
(4.5/5)
Free

Live Free: Exceed Your Highest Expectations DeVon Franklin


(5/5)
Free

Girl, Stop Apologizing: A Shame-Free Plan for Embracing and Achieving Your Goals Rachel Hollis
(3.5/5)
Free

No Pain, No Gaines: The Good Stuff Doesn't Come Easy Chip Gaines
(4.5/5)
Free

9 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

Less Fret, More Faith: An 11-Week Action Plan to Overcome Anxiety Max Lucado
(4.5/5)
Free

Quiet Your Inner Critic: Overcoming Imposter Syndrome to Get Gutsy and Play Bigger Becky Mollenkamp ACC
(4/5)
Free

The 7 Habits of Highly Effective People Personal Workbook Stephen R. Covey


(4/5)
Free

Enough About Me: The Unexpected Power of Selflessness Richard Lui


(4.5/5)
Free

Dry: A Memoir Augusten Burroughs


(4.5/5)
Free

The Uncertain Sea: Fear is everywhere. Embrace it. Bonnie Tsui


(4/5)
Free

10 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

The Secret Rhonda Byrne


(4/5)
Free

Life Is a 4-Letter Word: Laughing and Learning Through 40 Life Lessons David A. Levy
(4.5/5)
Free

The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life Mark Manson
(4.5/5)
Free

Average Expectations: Lessons in Lowering the Bar Shep Rose


(4/5)
Free

Recommended

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4


MOSES HADUN

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN


MOSES HADUN

2. analisis pembljr peta cp


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

11 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

Documents.tips brosur peri-pd-8


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Sistem utilitas bangunan tinggi


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Tempat pembuangan akhir sampah


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Sengketa jual beli tanah adat


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Reklamasi dan revitalisasi


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

Pembangunan irigasi rejang lebong


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INDONESIA KORIDOR EKONOMI PAP...


CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK

English
Español
Português
Français
Deutsch

About
Dev & API
Blog
Terms
Privacy
Copyright
Support

Share Clipboard

Facebook
Twitter
LinkedIn

Link

Public clipboards featuring this slide

12 of 13 16/06/2021, 16:06
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan https://www.slideshare.net/YogieVianto/metode-pelaksanaankonstruksij...

No public clipboards found for this slide

Select another clipboard

Looks like you’ve clipped this slide to already.

Create a clipboard

You just clipped your first slide!

Clipping is a handy way to collect important slides you want to go back to later. Now customize the name of a clipboard to store your clips.

Name*
Description
Visibility
Others can see my Clipboard
Cancel Save
Save this document

13 of 13 16/06/2021, 16:06

Anda mungkin juga menyukai