Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

Vol. 5, No. 2, December 2017, 242-251 Received October, 2017


E-ISSN: 2548-9836 Accepted November, 2017

EVALUASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA


TERHADAP PERILAKU BELAJAR DAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI
KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Prima Yulianti, Mellyna Eka Yan Fitri
Universitas Dharma Andalas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jl. Sawahan No. 103 A, Simpang Haru Padang
Email: prima.unidha@gmail.com
Abstrak

Mahasiswa sebagai input suatu perguruan tinggi mempunyai sikap dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini adalah sebagai akibat dari adanya perbedaan
pengalaman personal, latar belakang keluarga, maupun budaya. Hal ini tergambar dalam perilaku belajar
mahasiswa tersebut. Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui pengaruh perilaku belajar dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Populasi yang diambil adalah mahasiswa aktif yang dari perguruan tinggi
di kota Padang. Sampel dengan teknik Incidental Sampling berjumlah 358 mahasiswa/i. Hasil yang diperoleh
adalah terdapatnya hubungan perilaku belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada tingkat
signifikan 5%. Dan diperoleh tiga faktor untuk perilaku belajar yaitu faktor kemandirian dalam pembelajaran,
fokus pada minat belajar dan adanya faktor penghambat motivasi yang harus diatasi. Selanjutnya diperoleh tiga
faktor motivasi belajar yaitu metode belajar, strategi belajar dan keterampilan dalam belajar. Terakhir adalah
merancang strategi untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam bentuk analisis SWOT.

Kata kunci: Perilaku belajar, motivasi belajar, prestasi belajar, strategi belajar

Abstract
The college students as an input in university have different attitudes and different assessments on teaching-
learning process from one to another. This is due to differences in personal experience, family background, and
culture. This is reflected in the students learning and motivation behavior.Population of the study are active
student and sample was taken from several public universities and several private universities in Padang, West
Sumatera. The sample was taken about 358 students.This study aims to determine the effect of learning behavior
and learning motivation on student achievement, establish the factors of learning behavior and learning
motivation that must be considered in order to increase student achievement.The Results of this study found that
learning behavior and learning motivation influence student achievement at the significance level 5%. The other
analysis obtained three factors for learning behavior (the process factors in learning, encouragement in learning
and skills in Learning) and the three factors for motivation learning (diligence in learning, focus on interest in
learning and learning inhibitors of motivation. This study also design a strategy to improve the achievement of
student.

Keywords: learning behavior, learning motivation, learning achievement, learning strategies

1. Pendahuluan dan berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas


Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya manusia melalui pendidikan perlu
sumber daya terpenting yang dapat mengelola dan ditingkatkan yaitu dengan pengembangan institusi
mengatur sumber daya lainnya. Sumber daya pendidikan baik melalui pelajar, pengajar atau pun
manusia yang terbentuk dipengaruhi oleh beberapa sarana dan prasarana pendidikan.
faktor yang salah satunya adalah faktor pendidikan. Ketiga hal tersebut harus mampu berkolaborasi
Dengan adanya pendidikan yang baik maka sehingga pendidikan yang dihasilkan sesuai dengan
terbentuklah sumber daya manusia yang terdidik yang diharapkan yaitu menghasilkan sumber daya
manusia yang berprestasi. Harapan ini tentunya
242 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
dijawab oleh dunia kerja yang menginginkan pengalamannya sendiri dengan lingkungannya dan
lulusan berkualitas dan terdidik serta siap untuk guna memperoleh prestasi yang baik.
berpartisipasi. Fenomena kualitas belajar di Motivasi belajar dapat dipengaruhi dari dalam
perguruan tinggi seringkali dipertanyakan dalam hal diri mahasiswa itu sendiri atau pun dari luar diri
mencetak tenaga yang profesional, apakah mampu mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang kuliah karena
menjawab kebutuhan dunia kerja. dorongan diri sendiri dan dorongan orang tua akan
Kenyataannya para lulusan perguruan tinggi menghasilkan prestasi yang berbeda. Apapun yang
banyak mengalami perbedaan pandangan dan dilakukan, motivasi merupakan salah satu hal utama
pemahaman dalam hal dunia kerja. Masalah yang yang harus diperhatikan agar memperoleh hasil
sering ditemui adalah mahasiswa kurang memiliki yang sesuai harapan.
keterampilan dan kreativitas dalam hal Dosen sebagai pendidik harus mampu
implementasi ilmu pengetahuan yang diperolehnya menemukan cara yang tepat untuk memotivasi
di perguruan tinggi untuk diterapkan pada dunia mahasiswa agar belajar sebaik mungkin. Menurut
kerja. Akibatnya lulusan yang berprestasi belajar Brophy (1998) dalam Sudaryono dan Bharata
yang baik pun tidak mampu berkecimpung di dunia (2004) menyatakan bahwa “Pendidik harus
kerja. membantu siswanya untuk menghargai nilai dari
Mahasiswa sebagai input suatu perguruan kegiatan-kegiatan sekolah dan memastikan bahwa
tinggi mempunyai sikap dan penilaian terhadap siswa dapat mencapai keberhasilan dalam kegiatan-
proses belajar-mengajar yang berbeda antara satu kegiatan tersebut.” Sebaik apapun tenaga pengajar
dengan yang lain. Perbedaan ini adalah sebagai dan fasilitas pendidikan yang disediakan, siswa
akibat dari adanya perbedaan pengalaman personal, tidak akan berprestasi jika tidak memiliki motivasi
latar belakang keluarga, maupun budaya. Hal ini belajar.
tergambar dalam perilaku belajar mahasiswa Selain itu, perguruan tinggi sebagai salah satu
tersebut. kunci utama yang dapat memotivasi mahasiswa
Banyak hal dalam perilaku belajar yang dapat untuk menghasilkan prestasi yang baik, maka
mempengaruhi proses belajar mahasiswa. Seorang berupaya memberikan stimulan untuk mengajarkan,
mahasiswa mampu mengikuti perkuliahan tanpa menumbuhkan, dan mengembangkan potensi yang
memiliki buku panduan dan catatan perkuliahan, dimiliki oleh setiap mahasiswa agar dapat
namun terdapat mahasiswa lainnya yang tidak mewujudkan prestasi atau kinerja yang optimal.
mampu mengikuti perkuliahan tanpa memiliki buku Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
panduan. Selain itu, seorang mahasiswa memiliki peneliti memiliki tujuan dalam hal sebagai berikut:
rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas- Mengetahuipengaruh perilaku belajar dan motivasi
tugas perkuliahan secara mandiri. Namun ada belajar terhadap prestasi belajar (2)
mahasiswa lainnya yang membutuhkan diskusi Mengidentifikasi faktor-faktor perilaku belajar dan
dalam penyelesaian tugas-tugas perkuliahan. motivasi belajar mahasiswa yang harus
Selain itu, fenomena yang sering terjadi adalah diperhatikan agar prestasi belajar mahasiswa, (3)
mahasiswa sangat tegantung kepada para dosen Menyusun strategi dalam meningkatkan prestasi
sebatas materi yang diberikan dalam perkuliahan. belajar mahasiswa melalui perilaku belajar dan
Jarang ditemukan mahasiswa yang berusaha motivasi belajar mahasiswa pada perguruan tinggi
mencari referensi dan materi perkuliahan secara di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
mandiri. Semua yang diberikan dosen, hanya itu
yang mereka terima. Model perkuliahan yang 2. Kajian Pustaka
dibawakan oleh dosen seringkali juga Prestasi Belajar
mempengaruhi pemahaman mahasiswa terhadap Prestasi dalam bahasa Inggris yaitu kata
materi perkuliahan. achievement yang berasal dari kata to achieve yang
Dari segi motivasi belajar antara satu mahasiswa berarti mencapai. Menurut Kamus Besar Bahasa
dengan mahasiswa lainnya akan berbeda. Menurut Indonesia (2014) bahwa “Prestasi adalah hasil yang
Stephen P. Robbins bahwa “Motivasi merupakan telah dicapai”. Jadi, prestasi merupakan hasil usaha
kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang yang telah dicapai seseorang atas hal yang dilakukan
tinggi untuk mencapai organisasi.” Sedangkan pada suatu kegiatan. Prestasi bisa dilihat dari
menurut Slameto (2013) bahwa “Belajar adalah berbagai segi misalnya pekerjaan dan pembelajaran.
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk Belajar menurut Kamus Besar Bahasa
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang Indonesia memiliki (2014) tiga arti, yakni berusaha
baru secara keseluruhan, sebagai hasil memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih dan
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang
lingkungannya.” Jadi motivasi belajar adalah disebabkan oleh pengalaman. Selanjutnyamenurut
kesediaan mahasiswa atau pelajar dalam Arnold N dalam Slameto (2010) bahwa “Belajar
mengeluarkan upaya yang tinggi untuk suatu adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

243 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai
lingkungannya.” tujuan. Sedangkan menurut Griffin (2013) bahwa
Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono “Motivasi adalah serangkaian kekuatan yang
(2006) bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil dari mengakibatkan orang-orang berprilaku dengan cara
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.” tertentu.” Jadi, motivasi adalah dorongan yang
Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar timbul dari diri seseorang yang menyebabkan
adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah terjadinya perubahan untuk mencapai tujuan,
melakukan pembelajaran melalui suatu penilaian kebutuhan dan keinginan. Dalam pembelajaran,
dalam kurun waktu tertentu. motivasi pun dibutuhkan yaitu motivasi untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Perilaku Belajar Menurut Astuti (2010) bahwa “Motivasi
Kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak belajar adalah sesuatu yang mendorong,
hanya perkuliahan di kelas saja, akan tetapi juga menggerakkan dan mengarahkan siswa dalam
meliputi diskusi, seminar, dan praktikum. Dalam belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan tercermin
kegiatan ini terjadi interaksi langsung antara dalam ketekunan untuk mencapai kesuksesan dan
mahasiswa dan dosen yang memungkinkan mampu mengatasi semua kesulitan yang dihadapi
mahasiswa menangkap astusiasme dosen dalam selama pembelajaran. Bila pengajar membangkitkan
menjelaskan suatu topik. Selanjutnya, mahasiswa motivasi belajar anak didik, maka mereka akan
dapat langsung bertanya apabila ada sesuatu hal memperkuat respon yang telah dipelajarinya. (Tim
yang belum dimengerti. Dalam hal ini disebut Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007).
perilaku belajar mahasiswa dalam merespon
pembelajaran. Perencanaan Strategi Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Menurut Suwarsono (2010) bahwa tujuan
bahwa “Perilaku adalah tanggapan atau reaksi menerapkan manajemen stratejik adalah untuk
individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” meningkatkan keberhasilan manajemen dengan
Selanjutnya, menurut Walgito (2010) bahwa meningkatkan peluang bisnis sebagai faktor
“Perilaku adalah suatu aktivitas yang mengalami eksternal dan mengurangi kelemahan sebagai faktor
perubahan dalam diri individu.” Perubahan itu internal. Perencanaan strategik untuk meningkatkan
didapat dalam segi kognitif, afektif dan prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh faktor
psikomotorik. Sedangkan menurut (Notoatmodjo, internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri
2010) bahwa “Perilaku adalah semua tindakan atau dari faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa
aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai itu sendiri sedangkan faktor eksternal terdiri dari
bentangan yang sangat luas, baik yang dapat diamati faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yang
langsung atau pun tidak dapat diamati.” Jadi, dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor
perilaku adalah semua tindakan sebagai respon internal meliputi strategi belajar, perilaku belajar,
terhadap rangsangan atau lingkungan sehingga motivasi belajar serta pengaturan diri, sedangkan
mengalami perubahan dalam diri individu tersebut. faktor eksternal meliputi kurikulum, materi ajar,
Perilaku belajar yang efektif dapat membantu dosen, buku panduan, jadwal perkuliahan dan sarana
seseorang dalam meningkatkan kemampuannya serta prasarana.
sesuai dengan harapan yang dituju. Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah kondisi internal dari Kerangka Pemikiran
dalam diri mahasiswa, kondisi eksternal dari luar Penelitian ini dilakukan dalam lingkup
diri mahasiswa, strategi belajar seperti keadaan manajemen sumber daya manusia dan pendidikan.
jasmani, emosional dan sosial, lingkungan, mulai Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa dalam
belajar, membagi pekerjaan, pengendalian, waktu meningkatkan prestasi belajar melalui perilaku
belajar dan jangan membaca belaka (Slameto, belajar dan motivasi belajar mahasiswa.
2010). Selanjutnya adalah metode belajar yaitu Keterbatasan dalam memberikan pemahaman
pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca kepada perilaku belajar dan motivasi belajar sering
dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, menyebabkan kurangnya upaya untuk
konsentrasi dan mengerjakan tugas (Slameto, 2010). meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa
Motivasi Belajar perguruan tinggi di Kota Padang Provinsi Sumatera
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Barat mengenai peningkatan prestasi belajar melalui
movere yang berarti “menggerakkan”. Menurut perilaku belajar dan motivasi belajar.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa Adapun kerangka Pemikiran dari penelitian ini
“Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri pada Gambar 1, sebagai berikut:
seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu.” Menurut
Robbins (2015) bahwa “Motivasi adalah proses
yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan

244 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
Pengambilan sampel sebanyak 50 responden
untuk tiap perguruan tinggi yang ada di Kota
Padang, yaitu (1) Universitas Islam Negeri, (2)
Universitas Andalas, (3) Universitas Negeri Padang,
(4) Universitas Bung Hatta, (5) Universitas Eka
Sakti, (6) Universitas Putra Indonesia, (7) Stkip
PGRI Sumbar, Poltekkes Kemenkes RI Padang,
sehingga diperoleh 400 responden namun hanya
sekitar 358 responden yang memenuhi kriteria,
sedangkan sisanya tidak memenuhi syarat untuk
bisa diolah datanya.

Variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel perilaku belajar
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
dan motivasi belajar sebagai variabel bebas
sedangkan variabel prestasi belajar sebagai variabel
Hipotesis Penelitian terikat.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah
diuraikan sebelumnya, maka peneliti menduga Tabel 1. Operasional Variabel
bahwa perilaku belajar dan motivasi belajar Nama Penjelasan Skala Pengukuran
berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Variabel
Perguruan Tinggi Kota Padang Sumatera Barat. Perilaku Suatu tindakan mental Skala Likert
belajar dan psikis yang
berlangsung dalam
3. Metode Penelitian interaksi aktif dengan
lingkungan yang
Lokasi dan Waktu Penelitian menghasilkan
Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa perubahan-perubahan
perguruan tinggi di Kota Padang Provinsi Sumatera dalam pengetahuan,
Barat. yaitu empat perguruan tinggi negeri dan pemahaman,
keterampilan dan nilai
empat perguruan tinggi swasta pada semester genap
sikap
2016/2017 bulan Mei, Juni dan bulan Juli tahun Motivasi Motivasi belajar adalah Skala Likert
2017. belajar sesuatu yang mendorong,
menggerakkan dan
mengarahkan siswa
Populasi penelitian dalam belajar
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini Prestasi Hasil yang diperoleh Skala Likert
adalah mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan belajar seseorang setelah
swasta di Kota Padang Sumatera Barat yang melakukan pembelajaran
melalui suatu penilaian
memiliki jenjang pendidikan Strata 1 dan Diploma 3 dalam kurun waktu
di perguruan tinggi tersebut. tertentu

Sampel Penelitian Rancangan Penelitian


Sampel yang diambil dengan teknik Jenis penelitian ini adalah penelitian survey
pengambilan sampel kluster yang dilakukan dengan kuantitatif. Sampel yang dipilih adalah mahasiswa
beberapa tahap lalu dilanjutkan dengan Incidental yang sudah memiliki IPK yaitu minimal semester
Sampling. Incidental Sampling adalah teknik dua. Setiap mahasiswa yang dipilih diberikan
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu kuisioner untuk memperoleh informasi mengenai
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu perilaku belajar dan motivasi belajar yang
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, selanjutnya ditemukan faktor-faktor perilaku belajar
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu dan motivasi belajar yang dapat mendorong prestasi
cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2012) belajar mahasiswa.
Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa
perguruan tinggi baik swasta ataupun negeri yang Pelaksanaan Penelitian
ada di Kota Padang Sumatera Barat. Dengan alasan Pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa
bahwa adanya perubahan prestasi belajar mahasiswa tahap, yaitu mengumpulkan data terdiri dari
jika adanya perubahan perilaku belajar dan motivasi membuat kuisioner sebagai instrumen penelitian,
belajar mahasiswa tersebut. Selanjutnya Kota menyebarkan kuisioner untuk mendapatkan
Padang adalah pusat pendidikan yang memiliki informasi dari mahasiswa. Selanjutnya adalah
perguruan tinggi terbanyak dibanding kota lainnya pengolahan data yaitu melakukan pengujian
di Sumatera Barat. validitas dan reliabilitas instrumen dan melakukan
analisis data sebagai berikut :

245 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
1. Melakukan pengujian validitas dan Karakteristik Responden Berdasarkan
reliabilitas instrumen. Gender dan Jenjang Pendidikan
2. Melakukan analisis data penelitian yaitu Hasil survey yang dilakukan dari 358
dengan metode sebagai berikut : responden yang mewakili populasi mahasiswa di
a. Uji asumsi klasik regresi untuk faktor- kota Padang, maka diperoleh hasil pada tabel 2
faktor yang dihasilkan. berikut ini:
b. Analisis regresi untuk mengetahui Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Gender dan
pengaruh perilaku belajar dan motivasi Jenjang Pendidikan
belajar terhadap terhadap prestasi belajar Sarjana
No. Gender Diploma Total
Strata 1
mahasiswa.
c. Analisis multivariat analisis faktor 1 Laki-laki 9 139 148
untuk mengidentifikasi
faktor-faktor perilaku belajar dan 2 Perempuan 41 169 210
motivasi belajar yang mendukung
prestasi belajar mahasiswa. Total 50 308 358
d. Analisis SWOT untuk rancangan Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20, 2017
strategi peningkatan prestasi belajar
mahasiswa melalui perilaku belajar dan Diperoleh bahwa sekitar 84,92% responden adalah
motivasi belajar. sarjana S1 atau sekitar 304 responden dan sisanya
3. Selanjutnya, penafsiran hasil analisis yang adalah diploma. Hasil penelitian ini memperlihatkan
dapat digunakan untuk rekomendasi dalam kondisi perilaku belajar dan motivasi belajar
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa mayoritas mahaiswa/i sarjana Strata 1 yang pada
melalui perilaku belajar dan motivasi umumnya lebih lama setahun untuk berada di
belajar mahasiswa. perguruan tinggi dibandingkan diploma. Sehingga
akan tergambarkan bagaimana perilaku belajar dan
motivasi belajar yang sudah terbentuk.
4. Hasil dan Pembahasan
Analisis Karakteristik Responden Karakteristik Responden berdasarkan
Responden yang dipilih dalam penelitian ini
Jenjang Pendidikan dan Tingkatan
adalah mahasiswa yang sudah memiliki IPK yang
berasal dari beberapa perguruan tinggi yang Perkuliahan
terpilih di Kota Padang. Adapun karakteristik Dari survey yang dilakukan bahwa 358
responden yang dipilih adalah beragam baik dari responden yang mewakili populasi mahasiswa di
segi gender, usia, tingkatan perkuliahan, serta IPK. kota Padang, maka diperoleh hasil pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Jenjang
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Tingkatan Perkuliahan
Gender dan IPK Jenjang Tahun Tahun Tahun Tahun
No. Total
Pendidikan 1 2 3 4
Hasil survey yang dilakukan, tercatat
1 Diploma 3 44 3 50
sejumlah 358 responden yang ikut berpartisipasi
mewakili jumlah populasi mahasiswa di kota 2 Sarjana 48 106 116 38 308
Padang. Dari 358 responden diperoleh rentang IPK Total 51 106 160 41 358
mahasiswa pada tabel 1 berikut ini :
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20, 2017
Tabel 2. Karakteristik Responden berdasarkan Gender dan
IPK
No. Gender
IPK IPK 2.75
IPK > 3.5 Total
Diperoleh bahwa sekitar 86,04% atau 308
<2.75 - 3.5 mahasiswa/i adalah mahasiswa sarjana Strata 1
1 Laki-laki 6 100 43 149 dengan jumlah mahasiswa tahun ketiga lebih
2 Perempuan 11 118 80 209 banyak terpilih yaitu sekitar 32,40% atau 116
mahasiswa/i. Hal ini menunjukkan bahwa prilaku
Total 17 218 123 358
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 20, 2017
belajar yang terbentuk lebih cenderung mahasiswa
yang lebih lama berkuliah di perguruan tinggi,
Diperoleh bahwa IPK mahasiswa berkisar antara tentu mendukung penelitian yang akan dilakukan
2.75 - 3.5 adalah sebanyak 218 mahasiswa atau yaitu mengetahui perngaruh perilaku belajar yang
selama ini mereka lakukan dan motivasi belajar
sekitar 60.89% yang terdiri dari 100 mahasiswa dan
yang sudah terbentuk selama diperkuliahan
118 mahasiswi. Perilaku belajar dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
saat ini yang dimiliki mahasiswa memberikan hasil
yang baik. Hal ini dibuktikan oleh nilai IPK
mahasiswa/i yang lebih banyak bekisar pada grade Uji Hipotesis
2.75 - 3.5. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui
pengaruh perilaku belajar dan motivasi belajar
246 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
terhadap prestasi belajar mahasiswa secara bersama- berada antara 0 hingga 1. Bila mendekati 0 berarti
sama. Diperoleh hasil pada tabel 8 yaitu nilai sedikit sekali variasi variabel terikat yang
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari nilai taraf diterangkan oleh variabel bebas. Jika nilai
signifikansi yang dipilih yaitu 5%. Artinya bahwa mendekati 1 berarti semakin banyak variasi variabel
terdapat pengaruh perilaku belajar dan motivasi terikat yang dapat diterangkan oleh variabel bebas.
belajar secara bersamaan terhadap prestasi belajar. Dalam hal ini pada tabel 10 diperoleh nilai koefisien
Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. determinasi sebesar 0,733 Artinya bahwa sekitar
Tabel 5. Uji Pengaruh Perilaku Belajar dan Motivasi 73,3% variasi perilaku belajar dan motivasi belajar
Belajar secara Simultan terhadap Prestasi Belajar
dapat menjelaskan variasi prestasi belajar
mahasiswa, sedangkan sisanya sebesar 26,7%
dipengaruhi oleh variasi faktor lainnya.
Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi

Uji Parsial (Uji t)


Uji parsial digunakan untuk mengetahui Analisis Faktor
apakah ada pengauh perilaku belajar dan motivasi Analisis Kelayakan Data
belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dalam Untuk mengetahui faktor-faktor perilaku
hal ini tabel 9 daat mengetahui nilai signifikansi belajar dan motivasi belajar mahasiswa perguruan
koefisien regresi yang dihasilkan. Dengan tingkat tinggi di Kota Padang maka digunakan analisis
signifikansi yang dipilih 5% diperoleh bahwa faktor metode komponen utama. Sebelum analisis
terdapatnya pengaruh yang signifikan antara faktor dilakukan, item-item yang akan digunakan
perilaku belajar dan motivasi belajar terhadap harus memiliki korelasi antar sesamanya. Jika
prestasi belajar secara parsial. terpenuhi maka analisis faktor tepat digunakan.
Tabel 6. Uji Pengaruh Perilaku Belajar dan Motivasi Pengujian dilakukan untuk dua item variabel bebas
Belajar secara Parsial terhadap Prestasi Belajar
yaitu item perilaku belajar dan item motivasi belajar.
Analisis multivariat dengan analisis faktor dapat
dilakukan jika langkah pertama dalam pengujian
kelayakan data terpenuhi. Hal ini diuji dengan Nilai
KMO dan uji Bartlet yang dapat dilihat pada tabel 7
berikut ini :
Tabel 8. Output KMO and Bartlett’s Test of Sphericity
Perilaku Motivasi

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
,754 ,758
Sampling Adequacy.
Approx. Chi-
535,409 627,17
Square
Bartlett's Test of
Sphericity df 45 45
Dari tabel 9 di atas diperoleh bahwa terdapat
pengaruh positif perilaku belajar terhadap prestasi Sig. ,000 ,000
belajar artinya prestasi belajar akan naik sekitar Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 20, 2017
9,7% apabila perilaku belajar meningkat sekitar
100% tanpa adanya motivasi belajar. Selain Dari tabel 7 di atas diperoleh bahwa angka KMO
daripada itu bahwa terdapat pengaruh positif sebesar 0,754 untuk perilaku belajar serta 0,758
motivasi belajar terhadap prestasi belajar artinya untuk motivasi belajar dan hasil koreksi Bartlett
prestasi belajar akan naik sekitar 70,4% apabila dengan tingkat signifikansi 0,000 yang jauh dibawah
motivasi belajar meningkat sekitar 100% tanpa 0,05 mengindikasikan bahwa data tepat digunakan
adanya prestasi belajar. dalam analisis faktor.

Koefisien Determinasi (R2) Penentuan Banyak Faktor dan


Koefisien determinasi digunakan untuk Pengelompokkan Variabel
mengetahui berapa persentase variabel terikat dapat Penentuan banyak faktor dilakukan dengan
dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Nilai ini menggunakan nilai eigen dari masing-masing item.

247 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
Hal ini dapat dijelaskan melalui Total Variance Untuk variabel motivasi belajar diperoleh
Explained masing-masing variabel. Dan diperoleh faktor-faktor sebagai berikut:
hasil bahwa 3 faktor untuk perilaku belajar terbentuk 1. Faktor 1, kemandirian dalam pembelajaran yang
dengan nilai variansi sekitar 52,647%. Artinya merupakan kemandirian mahasiswa untuk dapat
bahwa sekitar 52,647% variansi dari variabel mula- mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan
mula dapat dijelaskan oleh tiga faktor tersebut. Hal orang lain dalam hal pembelajaran. Adapun
ini merupakan angka yang baik dan dapat diwakili faktor-faktor tersebut didukung oleh :
oleh ketiga faktor tersebut. a) Mencari informasi yang berhubungan
dengan mata kuliah
Pengelompokkan variabel-variabel ke b) Berusaha dalam belajar walaupun tahu
dalam Faktor-Faktor tidak mendapatkan prestasi yang baik
Hasil SPSS metode ekstraksi yang digunakan c) Pantang menyerah dalam menyelesaikan
untuk pembagian variabel adalah principal tugas-tugas kuliah
component factoring analysis. Pembagian variabel- d) Keyakinan akan mampu memperbaiki
variabel ke dalam kelompok faktor tertentu nilai yang kurang agar lebih baik lagi
didasarkan pada perbandingan nilai loading faktor e) Membuat jadwal kegiatan di rumah agar
secara mutlak mana yang lebih besar. Untuk dapat mengetahui waktu yang pas untuk
variabel perilaku belajar diperoleh faktor-faktor belajar
sebagai berikut: f) Berusaha untuk menemukan alternatif
1. Faktor 1, metode belajar yang merupakan pemecahan jika menghadapi kesulitan
suatu cara yang diimplementasikan dalam mempelajari mata kuliah
mahasiswa dalam proses pembelajaran. 2. Faktor 2, fokus pada minat belajar yang
Adapun faktor-faktor tersebut didukung oleh merupakan perhatian dan rasa suka mahasiswa
beberapa pernyataan yang sudah ditanyakan serta ketertarikan tehadap proses belajar yang
kepada mahasiswa yang bersangkutan, yaitu dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui
: partisipasi dan antusias dalam mengikuti proses
a) Membuat catatan atau pertanyaan pembelajaran. Adapun faktor-faktor tersebut
pada setiap mata kuliah yang didukung oleh :
diajarkan a) Rajin mengahadiri perkuliahan yang
b) Membaca buku teks sebelum disukai
mengikuti perkuliahan b) Hadir tepat waktu ketika belajar pada
c) Membaca catatan yang dibuat mata kuliah yang dianggap lebih mudah
sewaktu mengikuti perkuliahan 3. Faktor 3, penghambat motivasi yang merupakan
d) Jam belajar menjadi lebih banyak faktor negatif yang pasti ada dalam diri
sebelum mengikuti ujian mahasiswa. Namun hal ini bisa menjadi
e) Memusatkan perhatian kepada pertimbangan bagi mahasiswa, dosen dan
materi di kelas keluarga agar pembelajaran tetap berjalan
2. Faktor 2, strategi belajar yang merupakan sesuai sasaran. Adapun faktor-faktor tersebut
langkah-langkah tindakan yang mendasar didukung oleh:
dan berperan besar dalam proses a) Merasa putus asa bila menghadapi
pembelajaran untuk mencapai sasaran. kesulitan dalam mempelajari mata kuliah
Adapun faktor-faktor tersebut didukung b) Menghabiskanbanyak waktu untuk
oleh: mengikuti kegiatan organisasi
a) teks lain selain yang diminta
dosen Pembahasan Hasil Olah Data
b) Menyempatkan berkunjung ke Dari hasil olah data yang sudah dilakukan,
perpustakaan secara teratur terdapat pengaruh perilaku belajar dan motivasi
c) Sering berlatih mengerjakan soal- belajar terhadap prestasi belajar. Motivasi belajar
soal adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan.
3. Faktor 3, keterampilan dalam pembelajaran Hal ini didukung dari hasil pengujian dengan
yang merupakan suatu keterampilan yang koefisien regresi lebih tinggi dibandingkan perilaku
dapat mengembangkan kemandirian belajar. Yaitu sekitar 70,4%, artinya jika motivasi
mahasiswa untuk belajar. Adapun faktor- belajar 100% meningkatk maka prestasi belajar
faktor tersebut didukung oleh: 70,4% meningkat juga. Sehingga motivasi belajar
a. Sering meminta penjelasan ke dosen harus diperhatikan baik oleh mahasiswa, dosen dan
jika ada yang kurang jelas lingkungan keluarga.
b. Sering memberi tanda pada bagian Adapun faktor-faktor penting yang terkait
penting atas materi yang dibaca dari motivasi belajar adalah kemandirian dalam
buku pembelajaran, fokus pada minat belajar dan adanya
faktor penghambat motivasi yang harus diatasi.

248 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
Faktor penghambat ini selanjutnya akan diberikan c. Opportunity (Kesempatan)
alternatif atau pertimbangan bagi mahasiswa, dosen bahwa dari hasil analisis kategori
dan keluarga agar dapat meningkatkan motivasi perilaku belajar menunjukkan adanya
belajar. peluang untuk memperoleh prestasi
Untuk perilaku belajar juga mempengauhi yang baik yaitu dengan menyediakan
prestasi belajar sebesar 9,7% artinya jika perilaku buku-buku dan referensi belajar
belajar 100% diperbaiki menjadi lebih baik akan diperpustakaan serta menyajikan materi
meningkatkan prestasi belajar sekitar 9,7% dari yang menarik dan mudah dipahami
sebelumnya. Perilaku belajar ini lebih dominan mahasiswa.
dimiliki oleh mahasiswa, sedangkan dosen dan d. Threats (Ancaman)
keluarga hanya mengarahkan dan membimbing bahwa perilaku belajar dari hasil
mereka agar perilaku belajar lebih baik kedepannya. analisis metode belajar adanya ancaman
Adapun faktor-faktor penting dalam perilaku belajar mahasiswa akan cepat merasa lelah
adalah metode belajar, strategi belajar dan dalam belajar, karena terlalu
keterampilan dalam belajar. memaksakan diri menambah jam
Hal ini sejalan dengan penelitian yang belajar saat menghadapi ujian. Selain
dilakukan oleh Amrai dkk (2011) dalam The daripada itu, adanya ancaman bahwa
relationship between academic motivation and mahasiswa lain akan salah
academic achievement students diperoleh bahwa menggunakan catatan yang dipelajari
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara selama perkuliahan, seperti melakukan
motivasi belajar dengan prestasi belajar. Dalam hal kecurangan dengan melihat catatan saat
ini prestasi belajar memerlukan koordinasi dan ujian.
interaksi antara berbagai aspek motivasi, seperti
usaha, persaingan dan kepedulian sosial. Sedangkan 2. Kategori Motivasi Belajar
penelitian yang dilakukan oleh Rafiqah dkk (2013) a. Strength (Kekuatan)
diperoleh bahwa motivasi belajar berpengaruh 1. Minat Belajar
signifikan terhadap prestasi belajar. bahwa motivasi belajar mahasiswa
Begitu juga dengan penelitian yang berdasarkan analisis minat belajar
dilakukan oleh Wulandari (2014) bahwa motivasi menunjukkan Strength dengan nilai
belajar, perilaku belajar dalam hal kebiasaan standar sepuluh ( [10+10]/2 = 10 ).
membaca buku teks dan kebiasaan mengikuti ujian, 2. Kemandirian
serta model pembelajaran konstruktivisme bahwa motivasi belajar mahasiswa
berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. berdasarkan analisis kemandirian
menunjukkan Strength dengan nilai
Hasil Analisis SWOT standar delapan koma tiga (
1. Kategori Perilaku Belajar [10+8+8+8+8+8]/6 = 8,33 ).
a. Strength b. Weakness (Kelemahan)
(Kekuatan) 1 bahwa dari hasil analisis motivasi
Keterampilan terdapat kelemahan mahasiswa dalam
bahwa perilaku belajar mahasiswa belajar yaitu masih adanya mahasiswa
berdasarkan hasil analisis keterampilan yang merasa putus asa bila
menunjukkan Srengthdengan nilai menghadapi kesulitan dalam
standar sembilan ( [8+10]/2 = 9 ). menghadapi mata kuliah yang sulit.
2 Metode Belajar c. Opportunity (Kesempatan)
bahwaperilakubelajarmahasiswa bahwa motivasi belajar dari hasil
berdasarkan analisis metode belajar analisis kemandirian menunjukkan
menunjukkan Strength dengan nilai adanya peluang untuk mengurangi
standar delapan ( [8+8+8+8+8]/5 = 8 ). rasa putus asa bila menghadapi
3 Strategi Belajar kesulitan dalam menghadapi kuliah,
bahwa perilaku belajar yaitu dengan menemukan alternatif
mahasiswa lain dalam pemecahan kesulitan
berdasarkan analisis strategi belajar tersebut dan mencari informasi
menunjukkan Strength dengan nilai seoptimal mungkin yang tekait
standar delapan ( [8+8+8]/3 = 8 ). dengan mata kuliah tersebut.
b. Weakness (Kelemahan) d. Threats (Ancaman)
bahwa dari hasil analisis kategori bahwa motivasi belajar dari hasil
perilaku belajar adanya kelemahan analisis penghambat motivasi akan
mahasiswa dalam belajar yaitu ada ancaman terganggunya
memaksakan diri menambah jam perkuliahan mahasiswa karena
belajar saat menghadapi ujian. keterlibatan mahasiswa dalam

249 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
berorganisasi. Jika mahasiswa tidak belajar dan adanya faktor penghambat
mampu mengendalikan dan motivasi yang harus diatasi.
membatasi kegiatan organisasinya 3. Terdapat tiga faktor motivasi belajar yang
maka akan mengganggu prestasi berpern penting dalam mempengaruhi
belajar mahasiswa tersebut. prestasi belajar pada mahasiswa perguruan
tinggi di kota Padang, yaitu metode belajar,
3. Kategori Prestasi Belajar strategi belajar dan kemandirian dalam
a. Strength belajar.
(Kekuatan) 4. Dari penyusunan strategi dalam
1. Bakat meningkatkan prestasi belajar dengan
bahwa prestai belajar mahasiswa menggunakan analisis SWOT, dapat
berdasarkan analisis bakat disimpulkan bahwa standar nilai tertinggi
menunjukkan Strength dengan nilai terletak pada kekuatan yaitu motivasi belajar
skor delapan ( [8+8]/2 mahasiswa berdasarkan minat belajar,
= 8 ). setelah itu pada kategori prestasi belajar
2. Intelegensi terletak pada motivasi belajar mahasiswa.
bahwa prestasi belajar mahasiswa
berdasarkan analisis tingkat Saran
intelegensi atau kecerdasan
menunjukkan Strength dengan nilai Adapun saran yang dapat diberikan adalah
skor delapan ( [8+8+8+8+8+8]/6 = 8 mengetahui faktor-faktor perilaku belajar dan
). motivasi belajar mahasiswa yang dapat
3. Motivasi meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Seperti
bahwa prestasi belajar mahasiswa hal-hal kemandirian dalam pembelajaran apakah dia
berdasarkan analisis motivasi belajar menyadari pentingnya belajar sehingga seain di
menunjukkan Strength dengan nilai kelas, mereka pun mencari informasi terkait
skor sepuluh ( [10+10]/2 = 10 ). pembelajaran secara mandiri. Selain daripada itu,
b. Weakness (Kelemahan)` mengidentifikasi hal yang menjadi fokus minat
belajar mahasiswa. Selain daripada itu
bahwa dari hasil analisis prestasi
belajar tidak ada kelemahan mengidentifikasi strategi yang dapat menunjang
mahasiswa yang ditemukan. kegiatan belajar mahasiswa seperti membuat jadwal
c. Opportunity (Kesempatan) pelajaran diluar kelas, mengulangi pelajaran di
bahwa prestasi belajar dari hasil rumah, menggaris bawahi catatan utama, membuat
analisis bakat menunjukkan adanya catatan pinggiran dan lain-lain. Selanjutnya dalam
hal keterampilan belajar yaitu keterampilan dalam
peluang untuk meningkatkan prestasi
teknik mencatat sehingga mengingat pelajaran
belajar mahasiswa yaitu adanya
dengan cepat, keterampilan mengatai kejenuhan
keterampilan dan kemampuan
dalam belajar, keterampilan cara mengatur waktu,
mahasiswa dalam menggali bakat dan
keterampilan dalam membaca sehingga tidak
minatnya dalam belajar, sedangkan
membosankan, dan lain-lain.
dalam tingkat kecerdasan
memberikan peluang mahasiswa
untuk mampu menyelesaikan REFERENSI
perkuliahannya dengan tepat waktu.
d. Threats (Ancaman) A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi
bahwa dari hasil analisis prestasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
belajar mahasiswa adanya ancaman
Amrai, Kourosh, dkk. 2011. The Relationhip
pada mahasiswa yang berprestasi
Between
diluar kampus yaitu akan lupa
kewajibannya untuk menyelesaikan Academic Motivation and Academic
tugasnya di dalam kampus. Achievement Students, Procedia Social and
Behavioral Science, 15 (2011) : 399-402
Kesimpulan Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori-teori Belajar dan
1. Terdapat pengaruh perilaku belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga
motivasi belajar terhadap prestasi belajar
mahasiswa perguruan tinggi di kota Padang. Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar Dan
2. Terdapat tiga faktor perilaku belajar yang Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
berperan penting dalam mempengaruhi Djamarah
prestasi belajar pada mahasiswa perguruan
tinggi di kota Padang, yaitukemandirian Endang Sri Astuti, Resminingsih. 2010. Bahan
dalam pembelajaran, fokus pada minat Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada

250 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836
Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta: Kemampuan Pembelajaran Mahasiswa.
PT Grasindo. Jurnal Organisasi dan Manajemen. Vol. 10,
No. 2
Fitransyah L, Andy. 2013. Pengaruh Motivasi
Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi. Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Skripsi. UPN Veteran Jawa Timur
Sudaryono, Arief dan Bharata. 2004. Perilaku
Khasan, Mas’ud, Abdul Qohar. 1994. Kamus Istilah Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal
Pengetahuan Populer. Gresik. CV. Bintang Pelajar. Akuntansi dan Manajemen. Maret. STIE
YKPN. Yogyakarta.
Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku Organisasi.
Jakarta : Salemba Empat Sugiyono., 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Sukmadinata, N. Syaodih (2007). Kurikulum dan
Pembelajaran. Dalam Ali, M., Ibrahim R,.
Omar, Mohaffyza, and Nazura P. 2015. Sukmadinata, N.S., dan Rasjidin, W.
Dimension of Learning Styles and (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan
Student’s Academic Achievement”. Procedia : Handbook ok. Bandung : Fifupi Press,
Social Behaviour Science, 204 (2015) : 172- Halaman 441 sampai 476
182
Suwarsono, D. 2010. Manajemen Stratejik. Jakarta :
Poerwati, Tjahjaning. 2010. Pengaruh Perilaku Universitas Terbuka
Belajar Dan Motivasi Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam
Akuntansi Di Universitas STIKUBANK Perspektif Islam. Bandung: Rosda karya
(UNISBANK) Semarang. Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas STIKUBANK. Vol 8, Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,
No 16 2007, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Seri 3,
PT Imperial Bhakti Utama. Bandung
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi
Rafiqah, M. Yumansyah, dan Mayasari, S. 2013.
Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Wulandari. 2014. Pengaruh Motivasi Belajar,
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Bimbingan Perilaku Belajar dan Model Pembelajaran
Konseling. Vol. 2, No. 2 Konstruktivisme Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Kelas Reguler Fakultas Ekonomi
Robbins, Stephens. 2015. Perilaku Organisasi. dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta : Salemba Empat Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 4 No. 1,
April 2014
Silalahi, W.R. 2014. Peranan Pendekatan
Manajemen Stratejik Dalam Meningkatkan

251 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis|Vol. 5, No. 2, Dec 2017, 242-251|E-ISSN: 2548-9836

Anda mungkin juga menyukai