Anda di halaman 1dari 6

Visi Ekonomi Vol. 9 No.

2, Mei 2009: 167 – 175

PENGENDALIAN INTERN DALAM Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi
SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik. Oleh
karena itu, di samping laporan yang utama, komputer dapat diprogram untuk
menghasilkan laporan-laporan tambahan lainnya termasuk rincian-rincian
yang diperlukan.
M. Djauhari
Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk
yang dapat dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure)
dapat merugikan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak
dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme backup.
Dengan digunakannya komputer sebagai alat bantu untuk memproses Manipulasi dengan komputer dan kejahatan dengan komputer (computer
data transaksi tidak mengubah hakekat dari sistem informasi akuntansi, crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengandalkan
tetapi prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding operasi dan pencatatan keuangannya dengan komputer. Oleh karena itu,
sistem akuntansi manual. Disamping itu pengendaliannyapun akan berbeda diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang memadai.
jika dibanding sistem manual. 2. Pembahasan
2.1. Sistem Akuntansi Berbasis Komputer
1. Pendahuluan
Sebagai suatu komponen dalam organisasi, sistem informasi akuntansi
Meningkatnya perkembangan di bidang teknologi membuat para mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah, menganalisa dan
pemakai informasi menginginkan kecepatan arus informasi yang segera mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
diterima untuk diantisipasi dalam rangka pengambilan keputusan. Dalam era keputusan bagi pihak- pihak di luar dan di dalam perusahaan. Hasil akhir
globalisasi dewasa ini kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh para dari sebuah sistem informasi akuntansi adalah informasi akuntansi yang
pemakai sangat penting artinya dalam rangka pengambilan keputusan. diperlukan oleh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Ada dua
Untuk itulah sistem akuntansi yang dahulu dikerjakan secara manual pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Yang pertama adalah pihak
sekarang dilaksanakan dengan menggunakan komputer. di luar perusahaan yang berkepentingan terhadap informasi mengenai posisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Informasi tersebut akan digunakan
Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem akuntansi berbasis sebagai dasar untuk pembuatan keputusan mengenai hubungan mereka
komputer memang jelas mempunyai keunggulan, khususnya dalam hal dengan perusahaan tersebut. Pihak yang kedua adalah pihak- pihak di dalam
kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) perusahaan yang pada umunya adalah manajemen perusahaan. Manajemen
pemrosesan. Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer perusahaan memerlukan informasi untuk membuat perencanaan dan
mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). pengendalian perusahaan itu sendiri.
Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses dalam seketika.
Karena informasi merupakan hasil dari proses data, maka sistem
Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah data disiapkan dengan informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi di
benar, komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi dan dalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang
kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan berguna dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan
perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum komputer. Digunakannya komputer sebagai alat bantu untuk memproses
komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trial run) dengan data tidak mengubah hakekat dari sistem informasi akuntansi, tetapi
data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program. Dalam sistem prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding sistem
manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan akuntansi manual.
kesalahan menjadi lebih besar.
Dalam sistem akuntansi berbasis komputer, sistem otomatisasi banyak
digunakan dalam komponen sistem. Jika dilihat dari karakteristik komputer
167 168
M. Djauhari: Pengendalian intern Visi Ekonomi Vol. 9 No. 2, Mei 2009: 167 – 175

dan proses akuntansi, maka ada bagian dari tahapan proses dari akuntansi Penerapan sistem pengedalian intern di dalam perusahaan tergantung pada
yang fungsinya dapat diganti dengan komputer. Proses mulai dari keadaan perusahaan yang bersangkutan. Namun ada empat unsur pokok
penjurnalan sampai ke pelaporan sebenarnya bersifat matematis, karena yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi kegiatan perusahaan.
hubungan buku besar dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi, urutan
Dalam sistem akuntansi manual, unsur- unsur pokok sistem
prosesnya sistematis karena urutan kegiatannya sangat jelas dan prosesnya
pengendalian intern terdiri dari :
logis, karena unsur pertimbangan atau judgement tidak terlibat lagi. Dengan
kata lain, proses tersebut sifatnya adalah penambahan, pembandingan, 1. Struktur Organisasi
penyortiran, pereklasifikasian, dan peringkasan dengan cara tertentu yang
Dalam menyusun struktur organisasi harus dipastikan bahwa tidak ada
sudah jelas atau pasti. Pekerjaan atau tugas yang demikian biasanya menjadi
suatu bagian yang diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan
objek yang dapat diambilalih oleh komputer. Langkah yang paling kritis
seluruh tahap suatu transaksi dari awal hingga akhir dan harus diadakan
dalam proses akuntansi adalah langkah analisis transaksi karena kalau
pemisahan antara fungsi pelaksanaan, penyimpanan dan pencatatan.
langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah.
Dalam sistem akuntansi berbasis komputer, jika data transaksi diinput,  Setiap transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi pelaksanaan.
maka transaksi akan langsung terproses ke seluruh bagian dari sistem  Transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi pelaksanaan (operasi) hanya
tersebut. Misalnya pada saat mencatat transaksi pembelian kredit, data jika ada otorisasi dari pihak yang berwewenang.
faktur pembelian yang diinput di jurnal pembelian akan langsung terposting
ke perkiraan hutang usaha dan perkiraan penjualan yang ada dalam buku  Hasil transaksi akan disimpan oleh fungsi penyimpanan.
besar umum dan pada saat yang sama juga terposting ke buku pembantu  Transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi akuntansi.
hutang. Jadi untuk memproses suatu transaksi hanya diperlukan satu entry
dan komputer akan memproses ke suluruh komponen sistem yang 2. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan
diperlukan. Demikian juga yang menyangkut data penyesuaian, jika data Setiap transaksi yang terjadi hanya bisa dilaksanakan atas dasar otorisasi
penyesuaian sudah di-entry ke komputer maka laporan keuangan dan dari pejabat yang berwewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
laporan interim yang dibutuhkan oleh manajemen dapat dicetak dan tersebut. Karena itu harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
disajikan dengan segera. wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Sistem
Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat
sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat dipercaya sebagai masukan dari proses akuntansi, dan prosedur
melaksanakannya dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan dalam pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat
siklus akuntansi, seperti penjurnalan, posting dan penyusunan neraca saldo dipercaya mengenai aktiva, hutang, pendapatan dan biaya suatu
dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat organisasi.
pada layar monitor. Instruksi yang sudah disiapkan pada waktu merancang 3. Praktek kerja yang sehat
sistem biasanya ditampilkan di layar monitor dalam bentuk menu. Menu
akan menyajikan daftar operasi yang dapat diminta oleh operator dan Praktek yang sehat dapat berarti pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki. prosedur yang telah ditetapkan, tapi juga bisa berarti pelaksanaan kerja
yang mendukung tercapainya tujuan pengendalian intern, misalnya :
2.2. Sistem Pengendalian Intern pemeriksaan mendadak, perputaran jabatan, pencocokan periodik antara
Sistem pengendalian intern (internal control system) merupakan catatan dengan fisik kekayaan dan penggunaan formulir yang diberi
pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan nomor urut yang tercetak.
ukuran yang diterapkan di dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk 4. Karyawan yang berkualitas
mengamankan aktiva perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong Kualitas karyawan ditentukan oleh keahlian, pengalaman dan ahlak. Di
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. antara unsur pengendalian intern, maka unsur kualitas karyawan
169 170
M. Djauhari: Pengendalian intern Visi Ekonomi Vol. 9 No. 2, Mei 2009: 167 – 175

merupakan unsur terpenting. Untuk mendapatkan karyawan berkualitas elektronik harus diadakan pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka dapat ditempuh dengan berikut :
 Mengadakan seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut □ Fungsi analis sistem dan programmer harus dipisahkan dengan fungsi
oleh pekerjaannnya. operasi komputer, agar dapat mencegah analis sistem dan programmer
untuk melakukan manipulasi program demi kepentingan pribadi
 Mengadakan pendidikan dan pelatihan karyawan yang sesuai dengan
mereka.
perkembangan pekerjaan karyawan.
□ Fungsi operasi komputer harus dipisahkan dengan fungsi
2.3. Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Berbasis Komputer
penyimpanan file (library), agar dapat mencegah operator untuk
Sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi manual, lebih menggunakan file data di luar waktu yang diijinkan
difokuskan pada orang yang betanggung jawab melaksanakan prosedur
□ Kegiatan operator komputer dalam mengakses program juga harus
(sistem) tersebut. Jika komputer digunakan sebagai alat bantu pengolahan
dibatasi hanya untuk menu- menu program yang dipakai untuk
data, maka akan terjadi pergeseran dari sistem yang berorientasi pada
pengolahan data, sehingga operator tidak dengan mudah mempelajari
manusia beralih ke sistem yang berorientasi pada komputer. Karena ada
program yang pada akhirnya akan melakukan perubahan atas logika
perbedaan karakteristik atau fokus pengendalian, maka pada pengendalian
program demi kepentingan pribadinya.
intern dalam sistem akuntansi berbasis komputer terdapat perubahan
mengenai unsur- unsur pokok dari pengendalian intern. Pengendalian intern 2. Pengendalian dalam pengembangan sistem
dalam sistem akuntansi berbasis komputer dibagi menjadi dua yaitu :
Pengembangan sistem akan terjadi jika ada perubahan kondisi dan
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
kebutuhan bisnis organisasi. Pengendalian pengembangan sistem
A. Pengendalian umum dirancang untuk menjamin bahwa sistem yang diperbarui disusun dan
dijalankan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Beberapa bentuk
Pengendalian umum ditetapkan dalam bentuk pedoman umum yang harus
pengendaliannya antara lain :
diikuti oleh karyawan dalam menjalankan tugas pengolahan data elektronik
agar dapat menciptakan lingkungan yang baik bagi pemrosesan data dalam □ Pihak pemakai informasi harus dikutsertakan dalam setiap kegiatan
setiap aplikasi. Kelemahan dalam pengendalian umum akan berdampak pengembangan sistem, agar sistem yang dikembangkan dapat
terhadap semua jenis pengendalian aplikasi yang telah dirancang. Bidang- menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
bidang yang termasuk dalam pengendalian umum meliputi : pengendalian
□ Pihak internal auditor juga perlu disertakan dalam proses
dalam bentuk pemisahan fungsi pada organisasi, pengendalian dalam
pengembangan sistem, karena dapat memberikan pandangan
pengembangan sistem, pengendalian perangkat keras, pengendalian atas
mengenai unsur- unsur pengendalian yang dapat dimasukkan dalam
penggunaan perangkat keras dan pengendalian atas akses perangkat lunak.
sistem yang sedang dikembangkan.
1. Pengendalian dalam bentuk pemisahan fungsi pada organisasi
□ Sistem yang dikembangkan harus didokumentasikan baik untuk
Dalam sistem akuntansi manual diperlukan adanya pemisahan fungsi keperluan selama pengembangan maupun setelah sistem dijalankan.
yang berkaitan dengan fungsi otorisasi, pelaksanaan, penyimpanan dan Pada saat pengembangan sistem, dokumentasi akan dapat dijadikan
pencatatan, maka dalam sistem akuntansi berbasis komputer juga sarana komunikasi antara pemakai sistem, analis sistem dan
diperlukan pemisahan fungsi, hanya saja lebih dipusatkan pada bagian programer, dan pada saat sistem dijalankan, dokumentasi akan dapat
pengolahan data elektronik, karena dalam sistem berbasis komputer, digunakan sebagai petunjuk bagi operator dan karyawan baru dalam
fungsi otorisasi, pelaksanaan, penyimpanan dan pencatatan, seringkali pengolahan data.
digabung dalam wujud program komputer. Oleh karena pemisahan fungsi
3. Pengendalian perangkat keras
dalam sistem akuntansi berbasis komputer lebih dipusatkan pada bagian
pengolahan data elektronik, maka pada bagian pengolahan data Dalam pemrosesan data dengan komputer, seringkali terjadi terhentinya
proses karena masalah perangkat yang digunakan, misalnya karena
171 172
M. Djauhari: Pengendalian intern Visi Ekonomi Vol. 9 No. 2, Mei 2009: 167 – 175

kerusakan perangkat. atau karena terputusnya aliran listrik. Pengendalian □ Digunakan sistem alarm yang dapat memberi tanda jika ada akses
perangkat keras merupakan pengendalian yang sudah ada dalam tanpa izin selama tutup kantor.
perangkat keras yang sudah dirancang sebelumnya oleh penjual
5. Pengendalian atas akses perangkat lunak
komputer. Beberapa cara pengendalian perangkat keras antara lain :
Beberapa bentuk pengendalian akses perangkat lunak antara lain :
□ Untuk menghindari kegagalan sistem karena tegangan listrik tidak
stabil atau padam secara mendadak, dapat digunakan peralatan UPS □ Untuk dapat mengakses sistem, setiap pemakai harus terlebih dulu
(Uninteruptible Power System) yang bisa menyetabilkan tegangan memasukkan nama dan password yang hanya diketahui sistem dan
sekaligus menyediakan cadangan tegangan jika aliran listrik tiba- tiba pemakai yang bersangkutan.
padam.
□ Hak akses atas program harus dibatasi pada program tertentu yang
□ Untuk menghindari kegagalan dalam penyimpanan data, dapat benar- benar diperlukan.
dilakukan dengan disk mirroring yang menggunakan teknik penulisan
data ke dua disk secara paralel. Jika salah satu disk gagal, maka data □ Setiap penyimpanan dan pengiriman data yang penting dari terminal
masih dapat diakses melalui disk lainnya. jarak jauh sebaiknya digunakan password agar tidak dapat dimonitor
tanpa sepengetahuan pemakainya.
□ Untuk mengurangi masalah kerusakan perangkat keras, sebaiknya
□ Petugas komputer yang dipindahkan ke unit lain tidak diperkenankan
perangkat keras dipelihara dengan mengadakan pengecekan secara
lagi mengakses data.
periodik.
B. Pengendalian Aplikasi
□ Ruang komputer ataupun library harus dijaga dari kemungkinan panas
atau kelembaban yang berlebihan dan kemungkinan bahaya Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang dirancang untuk
kebakaran. mendeteksi dan memperbaiki kesalahan selama tahapan pemrosesan data
transaksi, yang dimulai dari tahap masukan, proses dan tahap keluaran.
□ Media simpan program dan data harus dilindungi dari kemungkinan
Agar proses data tersebut dapat menghasilkan informasi yang akurat,
kerusakan atau hilang.
lengkap dan tepat pada waktunya, maka diperlukan pengendalian aplikasi
□ File data yang penting sebaiknya dibuatkan duplikatnya dan disimpan untuk ketiga tahapan tersebut, yaitu pengendalian input, pengendalian
pada tempat yang terpisah. proses dan pengendalian output.
□ Seluruh komponen perangkat keras sebaiknya diasuransikan, karena 1) Pengendalian Masukan (Input Control)
jika terjadi musibah, maka ada penggantian dari pihak asuransi dan
Pengendalian masukan bertujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi
dengan demikian sistem masih bisa diharapkan untuk berjalan kembali
yang dimasukkan telah lengkap, akurat (bebas dari kesalahan) dan valid
seperti semula.
(memenuhi syarat untuk diproses). Selain itu pengendalian masukan didisain
4. Pengendalian atas penggunaan perangkat keras untuk memberikan keyakinan bahwa : data yang akan diproses telah
diotorisasi, diidentifikasi dengan baik dan data tersebut tidak tergabung
Pengendalian akses perangkat keras berhubungan dengan proteksi
dengan data yang lain. Komputer bekerja dengan prinsip, garbage in -
fasilitas fisik komputer.
garbage out, jika yang masuk sampah maka yang keluar juga sampah.
□ Harus ada pembatasan waktu untuk masuk ke dalam ruang komputer Karena itu data yang dimasukkan harus benar, karena jika data masukan
dan akses pada setiap terminal yang online dan kases hanya dibatasi salah maka hasil keluarannya juga salah. Pengendalian masukan dapat
untuk personil yang telah mendapatkan otorisasi. dilakukan pada saat pengumpulan data, pencatatan data, penyiapan
(transkripsi) data hingga akses komputer. Misalnya untuk pengumpulan data
□ Setiap orang yang masuk dan keluar ruangan komputer harus
digunakan formulir umpan balik yang akan memberikan penegasan dari
didaftarkan identitasnya.
pihak tertentu atas kebenaran data, untuk pengendalian terhadap pencatatan
data dilakukan dengan cara pembuatan formulir pracetak (preprinted form).
173 174
M. Djauhari: Pengendalian intern Visi Ekonomi Vol. 9 No. 2, Mei 2009: 167 – 175

Kemudian untuk kegiatan penyiapan data yang akan dimasukkan ke dalam 3.1. Penutup
komputer dikendalikan dengan cara digunakannya preformatted screen
Komputer merupakan alat yang dapat membantu dalam pengolahan
(layar yang sudah terformat), Pengendalian akses komputer berhubungan
data transaksi secara cepat dan tepat. Saat ini banyak perusahaan yang
dengan hak atas akses komputer pusat melalui terminal komputer,
menggunakan komputer dalam mengolah data transaksinya. Banyak
pengendaliannya dapat berupa pembatasan terhadap akses logis ke komputer
keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan bantuan komputer dalam
pusat, untuk setiap akses ke komputer pusat harus memasukkan password
memproses data, karena di samping cepat dalam memberikan informasi
dan hanya dibatasi khusus pada mereka yang berwewenang saja.
kepada pihak manajemen juga tepat dalam melakukan perhitungan serta
2) Pengendalian Proses (Process Control) mampu untuk menyimpan dan mengolah data dalam jumlah yang besar.
Pengolahan data yang dikerjakan secara manual akan memerlukan waktu
Pengendalian ini didisain untuk meyakinkan bahwa pengolahan data
yang lama dan tenaga yang banyak sehingga mengakibatkan biaya operasi
elektronik telah dilaksanakan sebagai dimaksud untuk aplikasi tertentu;
menjadi besar pula.
yaitu bahwa seluruh transaksi diproses sebagaimana yang diotorisasikan.
Pengendalian proses bertujuan untuk meyakinkan bahwa tidak ada Pengendalian intern ditetapkan untuk memberi jaminan bahwa tujuan
kesalahan kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang sistem akuntansi akan dapat tercapai. Pengendalian intern yang ditetapkan
dilakukan oleh komputer. Setelah data dimasukkan ke dalam komputer pada sistem informasi akuntansi sangat berguna untuk mencegah atau
maka data tersebut sudah tidak dapat diolah secara manual melalui campur menjaga terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan, baik yang berupa
tangan manusia dan karenanya pengendaliannya hanya dapat dilakukan kesalahan ataupun kecurangan. Sebagai konsekwensinya, pengendalian
melalui pemrosesan yang dilakukan oleh program komputer itu sendiri. intern harus diaplikasikan pada sistem informasi akuntansi tanpa
Untuk itu pengendalian proses dilakukan dengan memasukkan pengendalian memandang media pengolahan data yang dipergunakan. Pengendalian intern
tersebut ke dalam program yang dapat berjalan secara otomatis selama harus diaplikasikan baik pada sistem akuntansi manual maupun sistem
pemrosesan data. Bentuk pengendalian proses dapat berupa : pengendalian akuntansi berbasis komputer.
angka total kontrol dan penghitungan catatan (record count), pengendalian
Dalam sistem akuntansi berbasis komputer, sistem otomatisasi
dengan test editing, pengendalian dengan digit pengecek (digit check),
banyak digunakan dalam komponen sistem. Sekali data dimasukkan untuk
pengendalian penyimpanan data dan pengendalian manipulasi data
diproses maka akan lenyap dari jangkauan manusia. Hal ini menutup
3) Pengendalian Keluaran (Output Control) pentingnya perancangan pengendalian intern yang baik pada awal
perancangan suatu sistem. Pengendalian intern pada umumnya akan lebih
Hasil pemrosesan komputer dapat disimpan terlebih dahulu ke dalam
efektif bila dibangun dalam suatu sistem dari pada jika ditambahkan setelah
media penyimpanan atau dapat langsung ditampilkan kedalam bentuk
suatu sistem itu diimplementasikan. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa
cetakan (print-out) untuk didistribusikan kepada pemakai laporan. Tujuan
mengembangkan sistem akuntansi berbasis komputer berarti juga
dari pengendalian keluaran adalah untuk memberi keyakinan bahwa hasil
mengembangkan pengendalian intern di dalam sistem tersebut.
pemrosesan sudah akurat dan lengkap serta meyakinkan bahwa laporan
hanya didistribusikan kepada pemakai yang berwewenang saja. Bentuk
pengendaliannya dilakukan dengan echo check (cek pantul) yang
Rujukan Pustaka
merupakan bentuk pengendalian yang dilakukan untuk mengecek
kecermatan penyimpanan data hasil olahan dengan menggunakan pencatatan Abdul Kadir, Manajemen Database, Penerbit P.T Elex Media KOmputindo,
ganda. Dan pengendalian terhadap distribusi laporan dilakukan dengan cara Jakarta, 1999.
mendistribusikan laporan hanya kepada pihak- pihak yang memang
pekerjaannya bergantung terhadap informasi yang disajikan dalam laporan AL. Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid Satu, STIE YKPN,
tersebut. Yogyakarta, 2001
Bodnar, George H., Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Salemba
Empat, Jakarta, 2001

175 176
M. Djauhari: Pengendalian intern

Cushing, Barry E., Accounting Information System and Bussines


Organization, Edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991
Harnanto, Sistem Akuntansi Survei dan Teknik Analisis, Edisi Kesatu, BPFE,
Yogyakarta, 1992
Horngren, Charles T., Akuntansi di Indonesia, Jilid Kesatu, Salemba Empat,
Jakarta, 1997
H.S. Suryadi, Pengenalan Komputer, Edisi Kedua, Gunadarma, Jakarta,
1992
Jogiyanto HM., Pengenalan Komputer, Edisi Ketiga, Andi Yogyakarta,
Yogyakarta, 2002
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Nogroho Wijayanto, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta, 2001
Romney, Marshall B. Dan Paul John Steinbart, Accounting Information
Systems, Buku Satu, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Embat,
Jakarta, 2004
Wilkinson, Joseph W., Sistem Akuntansi dan Informasi, Edisi Ketiga,
Erlangga, Jakarta, 1994
Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi
Kelima, BPFE, Yogyakarta, 1998.
-----------------, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, BPFE,
Yogyakarta, 1994.

177

Anda mungkin juga menyukai