By Odette
2. Secara fungsional berikut adalah struktur dimana terjadinya exchange O2 dan CO2
dalam paru-paru
a. Trakea, bronkus
b. Bronkus, bronkiolus
c. Bronkiolus terminalis dan respiratorius
d. Bronkiolus respiratorius dan alveoli
e. Alveoli
3. Pertukaran udara antara gas darah antara kapiler sistemik dengan jaringan ditemukan
pada
a. Respirasi seluler
b. Ventilasi pulmoner
c. Respirasi internal
d. Respirasi eksternal
e. Hiperventilasi
7. Pusat pernapasan yang mengatur koordinasi pernafasan dalam mengirim sinyal inhibisi
a. Area pneumotaksik
b. Area apneustik
c. Medullary ventral nucleus
d. Medullary dorsal nucleus
e. Sistem limbik
9. Mengatur segera setelah Anda mulai berolahraga, laju dan kedalaman pernapasan Anda
meningkat, bahkan sebelum perubahan PO2, PCO2, atau level H terjadi
a. Kemoreseptor medulla oblongata
b. Kemoreseptor karotis b
c. Propioseptor
d. Kortek motoric
e. Kortek sensorik
10. Antisipasi aktivitas atau kecemasan emosional dapat merangsang sistem limbik, yang
kemudian mengirimkan input rangsang ke area inspirasi akan memicu
a. Peningkatan laju ventilasi
b. Peningkatan kedalaman ventilasi
c. Peningkatan laju dan kedalaman ventilasi
d. Apneu
e. Dispneu
GANGGUAN ASAM-BASA DAN TUMOR MARKER- dr. Agustyas
Ada yang sempat SS?? KALO ADA PC GW
3. Phenotype bronkiektasis oleh reid terdiri dari 3 jenis, jenis yang paling berat adalah
a. Tubular
b. Silindrik
c. Kistik
d. Varicosis
e. Linear
8. Modalitas terapi yang tersedia saat ini di Indonesia untuk menangani kanker paru
kecuali
a. Kemoterapi
b. Targeted therapy
c. Immunoterapi
d. Radioterapi
e. Transplantasi paru
9. Diagnosis pasti kanker paru hingga saat ini merujuk dari pemeriksaan
a. Pemeriksaan histopathologi
b. Pemeriksaan tumor marker
c. Pemeriksaan PET scan
d. Pemeriksaan thorax CT-Scan dengan kontras
e. Pemeriksaan bronkoskopi
10. Yang termasuk kelompok penapisan atau skrining kanker paru yaitu
a. Wanita
b. Usia > 20 tahun
c. Perokok
d. Petugas kesehatan
e. Semua penderita TB paru
4. Bila pada pasien spirometri VEP1/KVP 75% uji bronkhodilator >20% maka terapi adalah
a. Salbutamol MDI bila sesak saja
b. Salbutamol MDI rutin
c. Salbutamol MDI Rutin dan Budesonide bila sesak saja
d. Salbutamol MDI bila sesak dan Budesonide Rutin
5. Laki laki 13 tahun datang ke UGD RSAM dengan mengeluh sesak napas sejak semalam,
sebelumnya os batuk dan demam 3 hari yang lalu. Saat pemeriksaan os dapat
menceritakan dengan baik, kata per kata walau kadang diiringi sesak. Riwayat alergi
debu dan udara dingin. Ibu os alergi debu. Pada pemeriksaan fisik, sakit sedang, compos
mentis, suhu 37,8o C, RR 24x/mnt HR 100/x mnt, Tekanan darah 110/70 mmHg. Faring
tampak hiperemis Paru : vesikuler +/+ ronkhi -/- wheezing +/+ Terapi paling tepat
diberikan setelah oksigenasi adalah
a. Injeksi ADRENALIN subcutan
b. Nebulisasi BUDESONIDE tiap 20 menit dan evaluasi
c. SALBUTAMOL secara oral dan dievaluasi tiap 20 menit
d. MDI TERBUTALINE SULFATE tiap 20 menit dan evaluasi
5. Bagian yang paling sering mengalami atelektasis pada middle lobe syndrome adalah:
a. Lobus inferior
b. lobus media paru kanan
c. lobus media paru kiri
d. Lobus superior
5. Yang perlu dievaluasi untuk melihat respon penderita terhadap terapi TBC
a. Demam turun setelah 1 bulan
b. Batuk menghilang setelah 2 bulan
c. Konversi sputum setelah 4 bulan
d. Perbaikan radiologis setelah 6 bulan
e. Salah semua
6. Informasi penting yang harus diketahui oleh seorang PMO adalah kecuali:
a. Cara penularan
b. Cara pengobatan
c. Mengenali efek samping OAT
d. Menganjurkan imunisasi BCG
e. Benar semua
3. Jika ada lesi di apex paru maka proyeksi CXR yang digunakan adalah
a. PA
b. AP
c. Top lordotik
d. Lateral decubitus
INFARK PARU, EDEMA PARU, EMBOLI PARU, DAN ABSES PARU- dr. Gatot
1. Emboli paru (EP) akut merupakan suatu kegawatan dalam bidang kardiovasular, karena:
a. Insidens cukup tinggi dengan tingkat mortalitas yang juga tinggi
b. Diagnosis sulit Karena manifestasi klinis bervariasi
c. Diagnosis tepat dan tatalaksana awal dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
d. Emboli paru adalah sumbatan arteri pulmoner atau cabang - cabangnya oleh suatu
material
e. Emboli paru dapat bersifat akut dan kronik
9. Tatalaksana pada EP
a. Stabilisasi hemodinamik dan jalan napas
b. Antikoagulasi
c. Trombolisis
d. Embolektomi pembedahan, Embolektomi transkateter dan filter vena
e. Benar semua tanpa kecuali
2. Kista mediastinum dengan dinding jaringan ikat dan granulasi, tidak dilapisi epitel
a. Kista bronkial
b. Kista esophageal
c. Kista gastroenteric
d. Kista pankreas
3. Mediastinum posterior
a. Timus
b. Esophagus
c. Jantung
d. Aorta
8. Eksudat
a. Berat jenis rendah
b. Protein tinggi
c. Rasio LDH<0.6
d. Cairan putih keruh
12. Mesothelioma
a. Asbes
b. Del 1p:7p
c. Mutasi p3
d. EBV
19. Kista mediastinum dengan dinding dilapisi epitel torak, lamina propia mengandung
kelenjar, tunika muskularis dua lapis
a. Kista bronkial
b. Kista esofageal
c. Kista gastroenterik
d. Kista pankreas
21. Transudat
a. Berat jenis rendah
b. Protein tinggi
c. Rasio LDH > 0.6
d. Cairan putih keruh
9. Pada awal pemberian ARV atau ARV yang diberikan bersamaan dengan OAT dapat
menimbulkan gejala
a. Sindrome wasting HIV
b. IRIS
c. PCP
d. Window periode
3. Pasien TBC perlu mendapatkan asupan protein yang tinggi, sehingga edukasi yang bisa
diberikan untuk pasien di rumah dengan memperhatikan kondisi sosioekonomi adalah
a. perbanyak konsumsi tahu tempe
b. konsumsi daging 3x seminggu
c. konsumsi telur terutama putih telur setiap hari
d. konsumsi semua jenis seafood karena tinggi protein
4. Kondisi berikut dapat terjadi gagal napas hipoksemia karena konsumsi oksigen jaringan
yang tinggi
a. Pneumonia
b. asma akut
c. emboli paru
d. syok sepsis
e. ARDS
2. Setelah dilakukan pemeriksaan toraks foto tak tampak infitrat dan tampak diafragma
mendatar dan jantung terlihat gambaran tear drops. Bila pasien dianggap PPOK murni,
maka pemeriksaan spirometrinya adalah
a. FEV1/FVC ≥ 80%
b. FEV1/FVC < 70%
c. Bronkodilator test > 20%
d. Semua betul
3. Pada pemeriksaan spirometri ternyata derajat FEV1 50 % dan uji bronkodilator < 12%
dan ditegakan diagnosis PPOK. Maka pencetus terjadinya PPOK pada pasien ini adalah
a. Asap rokok
b. Riwayat penyakit jantung
c. Riwayat bekerja di pertambangan
d. Gangguan perkembangan paru saat kecil
6. PPOK merupakan salah satu penyakit yang berdampak sistemik, beberapa Comorbid
pada PPOK adalah
a. Depresi
b. Penyakit cardiovascular
c. Osteoporosis
d. Semua salah
e. Semua benar
7. Penatalaksanaan PPOK, diberikan LAMA yang mengikat secara jangka panjang reseptor
muskarinik M3 sehingga memberikan efek bronkodilator selama 24 jam, yakni
a. Terbutaline sulfate
b. Tiopropium bromide
c. Salmeterol xinafoate
d. Iprapropimum bromide
e. Becometason dipropionate
3. Apakah obat anti asma yang diindikasikan kepada pasien dengan kondisi asma berat
a. Kortikosteroid
b. Agonis B2
c. Antagonis muskarinik
d. Metilxantin
4. Obat asma berikut ini memiliki mekanisme kerja menstimulus reseptor beta-adrenergik
adalah:
a. Albuterol
b. Teofilin
c. Kromolin
d. Zileuton