Inamo d2 Solusi
Inamo d2 Solusi
ar2 = ar + ar − a1 = ar − (a1 − ar )
ar3 = ar2 + ar − a1 = ar − 2(a1 − ar )
..
.
ars+1 = ars + ar − a1 = ar − s(a1 − ar ).
Solusi Alternatif. Pertama akan ditunjukkan bahwa a1 ≤ as untuk setiap bilangan asli s.
Andaikan a1 > as untuk suatu bilangan asli s. Maka untuk setiap bilangan asli k berlaku
a1 + ask > as + ask = ask+1 + a1 . Sehingga ask > ask+1 untuk setiap k dan kita punya barisan
takhingga yang monoton turun tegas (mustahil!).
Sekarang misalkan m | n dan tulis mt = n. Akibatnya am + at = an + a1 ⇔ am − an =
a1 − at ≤ 0. Jadi am ≤ an .
Skema.
1
OSN 2014 Matematika SMA/MA
Hari Kedua Nomor Peserta :
Soal 6. Diberikan segitiga ABC dengan AD sebagai garis bagi dalam ∠BAC. Misalkan titik
M dan N berturut-turut pada AB dan AC sehingga ∠M DA = ∠ABC dan ∠N DA = ∠ACB.
Jika P merupakan titik potong dari garis AD dan garis M N , buktikan bahwa
AD3 = AB · AC · AP.
Solusi.
A
N
P
C
B D
Karena ∠ADM = ∠ABC maka AD menyinggung lingkaran luar segitiga BM D dan karena
∠ADN = ∠ACB, maka AD menyinggung lingkaran luar segitiga CN D. Dari sini diperoleh
AD2 = AM · AB dan AD2 = AN · AC.
Karena
∠M DN = ∠ADM + ∠ABC = 180◦ − ∠BAC,
maka AM DN siklis dan kita mendapatkan ∠AM P = ∠ADN = ∠ACB. Karena AD garis
bagi segitiga ABC, maka ∠M AP = ∠DAN . Jadi, AM P ∼ ADN dan diperoleh AM/AP =
AD/AN , yakni AM · AN = AP · AD.
Jadi,
AM · AB · AN · AC AP · AD · AB · AC
AD3 = = = AB · AC · AP.
AD AD
Skema.
2
OSN 2014 Matematika SMA/MA
Hari Kedua Nomor Peserta :
Solusi.
Pandang suatu permainan mendapatkan k buah kartu merah dari sekumpulan kartu yang
terdiri dari n kartu merah dan m kartu kuning dengan cara mengambilnya satu persatu tanpa
pengembalian. Karena k ≤ n, maka pasti k kartu merah akan terambil dengan peluang 1. Di sisi
lain, kita akan menghitung peluang terambilnya k kartu merah untuk pertama kalinya dengan
terlebih dahulu mendapatkan r kartu kuning diantara r + k kartu yang terambil. Banyaknya
cara mengambil k kartu merah dari n kartu
merah yang tersedia dan r kartu kuning dari m
kartu kuning yang tersedia adalah nk · mr . Sedangkan banyaknya cara untuk mengambil k + r
m+n
kartu dari n + m kartu yang tersedia adalah r+k . Jadi peluang terambilnya k kartu merah
dan r kartu kuning dari n + m kartu yang mengandung n kartu merah dan m kartu kuning
n m
k r
adalah n+m . Sekarang agar kartu yang terakhir terambil adalah kartu merah, peluangnya
k+r
m n
k
menjadi r
· m+nk . Dengan menjumlahkan semua peluang ini untuk 0 ≤ r ≤ m kita
r+k r+k
peroleh identitas yang diinginkan.
Skema.
n m
k r
1. Mengenali n+m sebagai peluang terpilihnya k objek dari grup I yang mengandung n
k+r
objek dan terpilihnya r objek dari grup ke II yang mengandung m objek . . . . ( 2 poin)
k
2. Mengenali sebagai peluang terpilihnya kartu merah sebagai kartu terakhir diantara
r+k
r + k kartu yang ada yang k diantaranya merupakan kartu merah . . . . . . . . . . . . (1 poin)
3
OSN 2014 Matematika SMA/MA
Hari Kedua Nomor Peserta :
Soal 8. Suatu bilangan asli disebut cantik jika dapat dinyatakan dalam bentuk
x2 + y 2
x+y
untuk suatu bilangan asli x dan y yang berbeda.
(a) Tunjukkan bahwa 2014 dapat dituliskan sebagai perkalian bilangan cantik dan bilangan
tidak cantik.
(b) Buktikan bahwa hasil perkalian dua bilangan tidak cantik tetap tidak cantik.
(nx)2 + (ny)2 x2 + y 2
f (nx, ny) = =n· = nf (x, y).
nx + ny x+y
Jadi, untuk setiap a, b ∈ N
Sekarang katakan suatu bilangan cantik bila ia berbentuk f (x, y) dengan x, y ∈ N berbeda.
Kita ingin menentukan semua bilangan cantik.
cantik. Jadi, setiap bilangan asli yang memiliki suatu faktor prima ganjil yang kongruen 1 mod
4 senantiasa cantik.
Kita klaim bahwa tidak ada bilangan cantik yang lain. Kita butuh dua lema sederhana
berikut.
Lema 2. Misalkan m, q bilangan asli dengan q ≡ 3 mod 4 prima. Jika qm cantik, maka m
juga cantik.
4
OSN 2014 Matematika SMA/MA
Hari Kedua Nomor Peserta :
Kembali ke soal, andaikan ada bilangan cantik selain disebut di atas, maka ia berbentuk
2k q1 q2 · · · ql dengan qi ≡ 3 mod 4 untuk setiap i. Dengan lema berkali-kali diperoleh bahwa 1
adalah bilangan cantik. Tulis 1 = f (a, b) dengan a, b berbeda, maka a + b = a2 + b2 sehingga
a(a − 1) + b(b − 1) = 0. Ini berakibat a = b = 1, suatu kontradiksi.
2. Bilangan tak cantik adalah bilangan berbentuk n = 2α m dengan semua faktor prima dari
m berbentuk 4k + 3. Mengalikan dua bilangan seperti itu akan menghasilkan bilangan
yang sama bentuknya.
Skema.
4. Menunjukkan bahwa jika suatu bilangan tidak mempunyai faktor prima berbentuk p =
4k + 1 maka ia bilangan tidak cantik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2 poin)
5. Menyimpulkan bahwa perkalian dua bilangan tidak cantik tetap tidak cantik . ( 1 poin)