Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi dalam jumlah yang cukup dan dengan mutu yang baik pada saat diperlukan
telah merupakan kunci keberhasilan dan perkembangan yang pesat kegiatan-kegiatan industri
di masa lalu dinegara-negara maju. Hal tersebut telah menyumbangkan kepada kemajuan
ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat di negara-negara itu.

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital
yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa pada saat ini
kebutuhan energi listrik termasuk dalam kebutuhan primer sehingga pasokan dan penyaluran
energi listrik harus dijaga kontinyuitasnya. Energi listrik dengan kualitas dan kontinunitas
yang baik didapat dengan cara melakukan pemeliharaan secara berkala guna menjaga kondisi
setiap peralatan agar dapat mencegah gangguan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
sistem.

Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) energi listrik,
atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi)
merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub
sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu
induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari
sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.

Betapa pentingnya peranan dari Gardu Induk maka diperlukan manajemen


pemeliharaan yang baik agar terhindar dari kerusakan atau gangguan secara mendadak karena
mala fungsi peralatan yang menunjang penyaluran energi listrik di dalam Gardu Induk. Salah
satu bentuk pencegahan atau tindakan preventive dari gangguan mendadak dan merupakan
bagian dari pemeliharaan adalah pemantauan suhu dari sambungan konduktor antar peralatan
dengan metode thermovisi secara berkala. Suhu panas yang berlebih pada sambungan yang
melebihi kekuatan dari bahan sambungan dapat menyebabkan sambungan menjadi meleleh
sehingga mengganggu penyaluran dari energi listrik.

1
2

Atas dasar peranan dari thermovisi ini, maka peneliti melakukan thermovisi di gardu
induk 150 kV Banaran Transmission Line 150 kV Kediri 1 dan 2 karena kedua Line ini
merupakan penyaluran utama wilayah Kediri dan sekitarnya yang diperoleh dari GITET
Kediri, untuk mengetahui suhu panas (hot spot) pada sambungan dan konduktor, agar
mendapatkan nilai selisih suhu sambungan terhadap suhu konduktor, sehingga dapat
mendeteksi keadaan pada peralatan switchyard dalam keadaan normal atau tidak normal, serta
membahas metode pengukuran nilai emisivitas untuk memperoleh metode uji yang akurat dan
baik, agar menyatakan bahwa nilai pengukuran suhunya memiliki tingkat akurasi dan presisi
yang baik.

1.2 Tujuan

Tujuan yang harus dicapai dalam penelitian akhir ini ada dua yaitu:

1.2.1 Tujuan umum


Sebagai Syarat kelulusan di Universitas Islam Kadiri untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik (ST)

1.2.2 Tujuan Khusus


Dalam penyelesaian penelitian akhir ini, terdapat tujuan khusus yang ingin dicapai
adalah membuat analisa terhadap hasil pemantauan hotspot sehingga diperoleh
kesimpulan yang tepat dalam pelaporan operator gardu induk.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

1.4 Batasan Masalah

Mengingat permasalahan diatas sangat luas, maka dalam penulisan skripsi nantinya perlu
dibatasi, sehingga dalam penulisan skripsi ini terfokus pada:

1. Analisa jaringan

1.5 Metodologi

Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan proyek akhir ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a. Studi Literatur
3

Studi literatur diperoleh dari jurnal-jurnal, buku-buku teks, dan beberapa sumber dari
internet yang sesuai dengan bahasan proyek akhir. Pada studi literatur dipelajari mengenai
gambaran umum dan dasar teori penunjang yang dipakai untuk merealisasikan alat.

b. Pengumpulan Data
Data-data yang berhubungan dengan pengukuran thermovisi diperoleh di gardu induk 150
kV Banaran Transmission Line 150 kV Kediri 1 dan 2 yang sudah disetujui oleh Manajer
Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Kediri dan supervisor gardu induk Banaran.

c. Survei Lokasi
Lokasi sebagai pengumpulan data dan sebagai pembuatan judul penelitian akhir adalah
gardu induk 150 kV Banaran dengan Transmission Line 150 kV Kediri 1 dan 2.

d. Pengukuran Thermovisi
Pengukuran thermovisi adalah salah satu teknik untuk melihat suhu dari jarak jauh
menggunakan sinar inframerah dengan menggunakan alat thermal imagers yang kemudian
ditangkap dan ditampilkan ke sebuah display.

e. Analisa
Analisa dari data hasil pengukuran thermovisi akan diolah dengan menggunakan:

1. Perhitungan suhu klem dan suhu konduktor


2. Perhitungan Emisivitas
3. Analisis Validasi yang terdiri dari uji presisi dan akurasi

1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan penyusunan Skripsi ini direncanakan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup
permasalahan, batasan masalah, metodologi, sistematika pembahasan serta tinjauan pustaka
dari Skripsi ini.

BAB II : TEORI PENUNJANG

Bab ini membahas teori-teori yang menunjang dan berkaitan dengan Skripsi, antara lain teori
dasar generator sinkron, inverter SPWM satu fasa, mikrokontroller AT-Mega 16.

BAB III : PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

Bab ini membahas tahap perencanaan dan proses pembuatan perangkat keras Proyek Akhir.
4

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISA


Bab ini membahas secara keseluruhan dari sistem dan dilakukan pengujian serta analisa pada
setiap percobaan perangkat keras. Mengintegrasikan seluruh sistem dan pengujian, kemudian
berdasar-kan data hasil pengujian dilakukan analisa terhadap keseluruhan sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas kesimpulan dari pembahasan, perencanaan, pengujian dan analisa
berdasarkan data hasil pengujian sistem. Untuk meningkatkan hasil akhir yang lebih baik
diberikan saran-saran terhadap hasil pembuatan Proyek Akhir.

1.7 Tinjauan Pustaka

Buku Pedoman Pemeliharaan PLN No. 0520-2.K/DIR/2014 (2014), dalam buku ini dijelaskan
secara mendetail mengenai pengelolaan aset PLN sesuai standar agar dapat memberikan
manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.

Ramadhani Roni Putra (2018), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan


penelitiannya mengenai “Thermovisi Dalam Melihat Hotpoint Pada Gardu Induk 150 kV
Palur”. Dalam penelitiannya, Ramadhani melakukan pengamatan dan pengambilan data
menggunakan alat thermovisi merk Fluke Ti110. Alat thermovisi tersebut juga digunakan
untuk mencari nilai emisivitas objek yang diukur untuk dicari nilai rata-rata nilai
emisivitasnya. Kemudian dari pengamatan tersebut akan dilakukan uji perhitungan melalui
metode validasi untuk mendapatkan metode uji yang presisi dan akurasinya baik.

Deddy Kurniajaya, dengan penelitiannya berjudul “Pengaruh Emissivity Terhadap Hasil


Pengukuran pada Sistem dengan Menggunakan Kamera Inframerah”. Dalam penelitiannya,
Deddy Kurniajaya melakukan pengamatan dan pengambilan data menggunakan kamera infra
merah TH7102WR NEC San-ei Instruments, Ltd. Kamera infra merah tersebut digunakan
untuk mengamati pengaruh emissivity objek yang tidak sesuai dengan kamera inframerah dan
untuk mengamati pengaruh lingkungan terhadap suhu ukur sehubungan dengan perbedaan
emissivity objek.

M.S. Sangeetha dan N.M. Nandhitha dalam penelitiannya berjudul “Linear and non
Linear Analysis of the Impact of Emissivity and Distance on Hotspot Temperature in
Condition Monitoring of Electrical Equipments by Thermal Imaging” melakukan pengamatan
korelasi antara jarak pengukuran titik hotspot dengan tingkat emisivitas pada alat thermal
imaging.
5

Satir D300 User’s manual, buku ini memuat spesifikasi dan cara penggunaan dari alat
thermovisi Satir D300 serta ketentuan parameter emisivitas ukur untuk melakukan
pengukuran dengan akurat.

Thermodynamics: An Engineering Approach 8th Edition (2015), penulisnya yaitu Yungus A.


Cengel, Michael A. Boles dan McGraw-Hill. Buku ini juga memuat materi yang berkaitan
dengan sifat thermal conductivity suatu bahan atau material.
6

Halaman ini sengaja di kosongkan

Anda mungkin juga menyukai