Anda di halaman 1dari 3

1.

Bidan yang otonom itu adalah Bidan yang bertanggung jawab atas semua tindakan yang
dilakukan nya sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan berbasis kompetensi dan didasari
suatu evidence based. Dengan adanya kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak
otonomi dan mandiri untuk bertindak secara profesionalisme yang dilandasi kemampuan
berpikir logis dan sistematis serta bertindak sesuai standart profesi dan etika profesi
Contoh Bidan yang otonom adalah
 Bidan dapat mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien
 Bidan dapat menyusun rencana asuhan kebidanan
 Bidan dapat melaksanakan asuhan kebidanan
 Bidan dapat melaksanakan dokumentasi kebidanan
 Bidan harus dapat mengelola keperawatan pasien dengan lingkup dan tanggung jawab

2. Alur pengembangan Pendidikan Kebidanan adalah


 D-III Kebidanan = Jenjang Pendidikan D-III Kebidanan
Waktu Pendididkan D-III Kebidanan lebih pendek yaitu 6 semester atau 3 tahun. Mendapat gelar
Amd.Keb
 D-IV Kebidanan = Jenjang D-IV Kebidanan terdiri dari D-IV Bidan Pendidik dan D-IV Bidan Klinik
kurikulum D-IV Bidan klinik terfokus tentang Asuhan Praktek patologi dan gawat darurat di
klinik-klinik Kebidanan atau Rumah Sakit. Sedangkan D-IV Pendidik lebih focus tentang Dunia
Kependidikan.Lulusan D-IV Kebidanan ini setara dengan Sarjana, oleh karena itu setelah
menamatkan pendidikan ini siswi tersebut akan mendapatkan gelar S.SIT atau S.ST.Keb
 S1 Kebidanan = Pendidikan S1 Kebidanan mempunyai 2 kategori, yang pertama yaitu:
 Mahasiswi regular yang pesertanya adalah para siswi tamatan SMA / Mahasiswi transfer dari
DIII KEbidanan. Mahasisiwi tersebut nantinya akan memperoleh gelar sarjana Kebidanan atau
S.Keb untuk pendididkan akademi ini. Tetapi, tidak cukup disana karena Mahasiswi tersebut
harus mengambil lagi kurikulum Pendidikan Profesi.

Syarat menjadi Mahasiswa Kebidanan antara lain :

a. Lulusan SMA / SMK / MA / sederajat


b. Lulusan D-III Kebidanan ter-akreditasi
Lulusan Sarjana Kebidaan ini nantinya diharapkan dapat mengikuti kemajuan Ilmu
Pengetahuan Kebidanan guna peningkatan pelayanan kesehatan sebagai Bidan yang
professional, yang jauh lebih terampul dan berpengetahuan dibanding tamat D-III
Kebidanan dan dapat memimpin dengan ilmu-ilmu terbarunya di klinik-klinik Kebidanan.
 S2 Kebidanan = S2 Kebidanan saat ini adalah Jenjang tertinggi dalam pendidikan Kebidanan di
Indonesia, ditempuh selama 4 semester dan paling lama 8 semester, termasuk dengan
pengerjaan tesis.
Lulusan S2 Kebidanan ini berhak menyandang gelar Magister Kebidanan atau M. Keb. Sebelum
mengikuti perkuliahan yang sesungguhnya Mahasiswi S2 Kebidanan diharuskan mengikuti
Matrikulasi terlebih dahulu yang di akhiri dengan ujian untuk melihat apakah bisa melanjutkan
S2 Kebidanan atau tidak.
Persyarataan khusus S2 Kebidanan : Lulus D-IV Kebidanan
a. Bukti Memiliki pengalaman kerja sebagai Dosen Kebidanan stelah lulus D_IV Kebidanan.
b. Bukti memiliki pengalaman di bidang pelayanan klinik Kebidanan setelah lulus D-III
Kebidanan.

3. Menjadi Bidan yang Profesional adalah


 Memiliki Standart Pelayanan
 Memilki Kode Etik Kebidanan
 Memberikan Pelayanan kepada Masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis
 Mempunyai Kompetensi yang jelas dan terukur
 Memiliki atau Memperkuat Organisasi Profesi sebagai Bidan
 Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
 Memiliki Standart Pendidikan yang berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi
 Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
 Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
 Menggunakan keterampilan dan komunikasi
 Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan Asuhan Kebidanan
 Menghargai Budaya setempat sehubungan dengan Praktek Kesehatan, Kehamilan, Kelahiran,
Periode Pasca Persalinan, bayi Baru Lahir dan Anak.

4. Buatlah Contoh Khasus yang berhubungan dengan Kecerdasan Emosional


Contoh kasus yang berhubungan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali
emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk
membina hubungan (kerjasama )dengan orang lain.
Contohnya :
Cinta tak terbalas dikatakan marak, karena beberapa penelitian bahwa cinta tak terbalas hampir
dialami wanita dan pria 95% . Cinta tak terbalas menjadi menarik untuk dibahas, seseorang
yang disukai hampir cenderung untuk membalas perasaan yang diberikan oleh orang yang
menyukainya.

5. Bagaimana pendapat anda tentang undang-undang Kebidanan no.4 tahun 2019, jelaskan !
Berdasarkan UU No.04 Bidan lulus Diploma tidak boleh Praktek Mandiri. Umtuk Praktek Mandiri
Bidan wajib mengambil pendidikan profesi. Hal ini wajib dilakukan baik oleh Bidan dengan
pendidikan akademik maupun pendidikan vokasi. Tanpa mengambil pendidikan profesi Bidan
hanya diperbolehkan berpraktek di fasilitas kesehatan.
Undang-undang Kebidanan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya
perempuan, bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh Bidan masih dihadapkan pada kendala
profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan dengan adanya undang-undang Kebidanan
tersebut, profesi bidan mendapat perlindungan hukum dan memberikan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai