DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. AYU SAFITRI
2. NURFADILLAH
3. YUNITA MAKMUR
4. WULAN WARDANI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2015-2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
B. RUMUSAN DAN PERTANYAAN
C. TUJUAN
D. METODE PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PAHAM NATIVISME
B. PAHAM ENVIRONMENTALISME
BAB III ANALISIS
A. ANALISIS TEORETIS
B. ANALISIS PRAKTIS
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN” ini dengan baik.
Makalah ini berisi ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.
Faktor-faktor ini meliputi faktor pengaruh nature yang direfleksikan dari paham nativisme, faktor
pengaruh nurture yang terefleksikan dari paham environmentalisme dan gabungan keduanya
dalam aliran konvergensi.
Kelompok kami telah berusaha untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. mohon
maaf apabila ada kesalahan yang terdapat dalam makalah kami.
Terima kasih.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan merupakan suatu proses perubahan seorang individu untuk lebih maju.
Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yaitu, pendidikan, pergaulan,
lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya kita setiap hari banyak menemui orang-orang, yang
satu baik dan aktif, yang satu terbilang nakal. Apa pandangan kita terhadapnya? Tentu berbeda
bukan?
Fakta dalam keseharian itu yang memunculkan pertanyaan. Mengapa dia demikian? Apa
penyebabnya? Para ahli yang mendalami hal ini memiliki pandangan-pandangan yang berbeda.
Karena itu, terbentuk aliran-aliran atau paham tertentu tentang faktor yang mempengaruhi
perkembangan. Dalam makalah ini hanya akan dipaparkan 3 paham tentang perkembangan
yaitu : Nativisme, environmentalisme / empirisme, dan konvergensi. Bahasan ketiga faktor
tersebut juga akan dimunculkan dengan pengaruh bagi dunia pendidikan.
C. Tujuan
Menggunakan studi literatur yaitu, mengumpulkan literatur buku, artikel dan jurnal yang
kemudian di pelajari sesuai dengan tema yang diperlukan. Kemudia memahami data dan
menuliskan kembali pokok-pokok materi dari literatur tersebut.setelah itu kami kembangkan
semua data tersebut dengan bahasa kami sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
A. Paham Nativisme
Pada hakekatnya aliran nativisme bersumber dari leibnitzian tradition yang menekankan
pada kemampuan dalam diri seorang anak, oleh karena itu faktor lingkungan termasuk faktor
pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan ditentu kan
oleh pembawaan sejak lahir dan genetik dari kedua orangtua.
Tokoh aliran Nativisme adalah Schopenhauer ( 1788-1880) Aliran ini berpandangan bahwa
perkembangan individu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir. Faktor lingkungan kurang
berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil pendidikan
ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut aliran ini,
keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak
memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya jika anak memiliki bakat
baik, ia akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak
akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.
Pandangan itu tidak menyimpang dari kenyataan. Misalnya, anak mirip orangtuanya secara
fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtua. Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah
pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu
daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang
kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang sampai pada
titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik tertentu. Misalnya,
seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan berkembang menjadi
seniman musik yang mungkin melebihi ke-mampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai
pada setengah kemampuan orangtuanya.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak
lahir atau bakat. Teori ini muncul dari filsafat nativisma (terlahir) sebagai suatu bentuk dari
filsafat idealisme dan menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh
hereditas, pembawaan sejak lahir, dan faktor alam yang kodrati. Teori ini dipelopori oleh filosof
Jerman Arthur Schopenhauer (1788-1860) yang beranggapan bahwa faktor pembawaan yang
bersifat kodrati tidak dapat diubah oleh alam sekitar atau pendidikan. Dengan tegas Arthur
Schaupenhaur menyatakan yang jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi baik.
Pandanga ini sebagai lawan dari optimisme yaitu pendidikan pesimisme memberikan dasar
bahwa suatu keberhasilan ditentukan oleh faktor pendidikan, ditentukan oleh anak itu sendiri.
Lingkungan sekitar tidak ada, artinya sebab lingkungan itu tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak.
Walaupun dalam kenyataan sehari-hari sering ditemukan secara fisik anak mirip orang
tuanya, secara bakat mewarisi bakat kedua orangtuanya, tetapi bakat pembawaan genetika itu
bukan satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan anak, tetapi masih ada faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan anak menuju kedewasaan, mengetahui
kompetensi dalam diri dan identitas diri sendiri (jatidiri).
Didalam teori ini menurut G. Leibnitz:Monad “Didalam diri individu manusia terdapat
suatu inti pribadi”. Sedangakan dalam teori Teori Arthur Schopenhauer (1788-1860) dinyatakan
bahwa perkembangan manusia merupakan pembawaan sejak lahir atau bakat. Sehingga dengan
teori ini setiap manusia diharapkan:
Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri seseorang
Teori ini dikemukakan untuk menjadikan manusia berperan aktif dalam pengembangan
potensi diri yang dimilii agar manusia itu memiliki ciri khas atau ciri khusus sebagai jati diri
manusia.
BAB III
ANALISIS
A. Analisis Teoretis
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Factor- factor yang mempengaruhi perkembangn suatu individu banyak sekali ragamnya.
Tetapi, yang paling dominan di antaranya muncul ketiga aliran :
B. Rekomendasi
Bagi para pendidik yang mengalami masalah dalam kegiatan belajar mengajar, dan
bermasalah dengan peserta didk, sebelum anda menyalahkan, memarahi, atau menilai perserta
didik tersebut, ada baiknya kita mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku dan
sikap dia. Karena dalam perkembangan hidup seseorang dipengaruhi olek fator internal dan
eksternal, jadi kita harus mempelajari karakter setiap orang yang berbeda-beda. Setelah kita
pelajari dan mendapat jawaban dari semuanya, kita harus mengambil tindakan jika itu positif kita
arahkan agar perkembangannya baik sedangkan jika itu negatif kita harus memberi arahan dan
bimbingan penuh agar faktor negatif yang melekat itu berkurang dan tertutup oleh arahan dan
pandangan dari kita sebagai pendidik sehingga peserta didik kita dapat berkembang kearah yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin. 2009.Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena. Yogyakarta : AR-
RUZZ MEDIA
B uno, Hamzah.2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara
Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Syah, muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA
Yusuf, Syamsu,dkk.2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Grafindo Persada