Anda di halaman 1dari 10

Dermatitis

Urtika -> dd dermatitis atopic, tinea.

Obat oral : antihistamin oral (gen 1 dan gen 2), topical kortikosteroid, bedak gatal. AH misal loratadin
1/5 dosis dewasa.

Prick test u/ alergi debu makanan, kalau patch test u/ dermatitis kontak

Bayi sering pada pipi, leher, popok. Lebih basah dan parah

Anak2 seringnya akut

Dewasa seringnya kronis menghitam.

Tentir Morbus Hansen (Leprosy)

Kusta tidak bisa kena ke SSP karena menyerang sel schwann yg ada diperifer. Cara mendiganosis kusta
harus tau tipe2 kusta. Diagnosisnya adanya 1/lebih tanda : lesi hipopigmentasi kemerahan hipoestesi
kadang agak timbul sedikit, pembesaran saraf perifer, dan pengecatan bakteri basil gram positif (ziell
nellsen bakteri warna merah) jika bentuk utuh/ solid biasanya belum pernah diobati, tpi kalau linier
atau selubung pecah brti biasanya sudah diobati dengan pengobatan kusta

Penilaian mikroskopik dengan indeks bacterial dan morfologi  IM dalam persentase jika IM turun dg
pengobatan maka lanjtkan jika naik atau tetap mgkn resisten ganti lini 2

Multibaciler  bentuk ga jelas banyak tak terhitung

Paucibaciler  masih bisa dihitung dan dibedakan.

Dalam minum obat yg day 1 harus dilihat saat minum obat.

Pemeriksaan IB dan IM  3 bulan setelah pengobatan

Rifampicin hanya diminum perbulan karena dia dia membunuh bakteri  ketika bakteri pecah akan
mengeluarkan toksin  tidak boleh langsung dibunuh tpi bertahap. Reaksi toksik  reaksi kusta

Reaksi kusta  ada yg ringan [tanpa reaksi sistemik] dan berat [dengan reaksi sistemik]

Lesi punchout  khas BB/ borderline. Cek apakah ada hipoestesi dan kelemahan otot ga

Lesi TT  mirip dermatitis numuler, ada granuler halus dan batas tegas, cek juga hipoestesi

Cara ambil serum  ditusuk atas iris pake scalpel nanti akan keluar serum.

Selain mati rasa dan lesi kusta juga ada kelainan sistemik kalau ENL [eritema nodosum leprosum]. Facies
leoni yakni ada perubahan morfologi wajah. Ada saddle nose

 Kusta --> infeksi yang kronik, kena kulit secara perifer --> kena semua kecuali SSP
 Etiologi m lepare --> tumbuh di area tropis, jarang di area dingin --> INdo >>
 Epidemiologi lepra sedikit saja hehe xixi
 Transmisi leprosi dengan cara kontak
 Material pemeriksaan kusta = lesi kulit, ear lobe, skret nasal/ujung hidung
 Diagnosis nya = hipopigmentasi dengan adanya hilang sensasi, keterlibatan saraf perifer
(penebalan saraf perifer sehingga kulitnya tebal),BTA positif
 Kalau bentuk fragmen - sudah diobatin
 Ada indeks bakterial dan indeks morfologi --> pertama kali curiga kusta
 Indeks bakterial --> menghitung berapa jumlah bakteri tahan asam per lapangan
pandang
 Indeks morfologi = untuk melihat apakah pasien bisa terobati (evaluasi kemajuan
pengobatan) --> indeks morfologi cek fragmen dan granular --> paakai presntasi dalam
pelaporannya
 low Morphological Index harus segera quick treatment
 low BI slow treatment
 Ridley and Jopling dan WHO
 MB = bentuknya lepromatous gajelas, jumlah lesi sulit dihitung
 PB masih bisa dihitunng jumlah lesinya
 Indeterminate ini dia paling ringan gejalanya = hipopigmentasi saja
 TT dan BT belum infetiious
 Punch out seperti di tinju --> khas pada BB
 lepromin positif pada TT, BT, BB
 Kriteria WHO 1997:
 Paucibacilary sigle lesion hanya ada 1 lesi
 PB (2-5 lesi)
 MB (>5 lesi)
 Pengobatan PB single lesion


 Pengobatan PB (2-5 lesi)
 Kalau ada day 1 harus diminum saat itu juga
 Cukup 6-9 bulan. Kalau 6 bulan pada bulan 9 c

 Pengobatan MB >5 lesi


 Kenapa rifampicinnya hanya diminum 1 kali saja? Karena bakteri lepra kalau dibunuh
dengan rifampicin langsung bisa menghasilkan reaksi lepra
 Reaksi lepra dibeda jadi 2:
 Reaksi 1 : reversal
 Reaksi 2 : ENL
 Klasifikasi reasksi 1

 Klasifikasi reaksi 2

 Terapi reaksi lepra prednisone 30-80 mg/hari dosis tebagi


 Bordeline type ada punch put lession
 BT leprosy --> mirip dengan tinea tapi mati rasa

 Indeterminate ada hipopigemntasi


 TT --> bentuknya numuler, hanya ada makula saja tanpa nodul
 LL --> banyak nodul --> ambil serum di cuping hidung dan lobulus telinga

 LL lain --> banyak sekali lesinya >5

 LL lain, sudah disertai dengan saddle nose

Tambahan mengenai dasar UKK

 Status dermatologi dan status venereologi


 Status dermatologi = Lokasi, UKK, palpasi
 Lokasi misal ada di muka, ada di tangan dan badan
 Status venereologi = inspeksi (lokasinya di mana, UKK nya apa misal herpes ada papul,
bentuknya, ada sekret atau enggak)

Tentir Dermatomikologi

Membedakan asal jamur u/ tau tingkat peradangan dan kecepatan penyembuhan

- Geofilik peradangan dan bisa sembuh lebih cepat (eritem)


- Binatang  peradangan hebat dan bisa sembuh spontan (eritem)
- Manusia  peradangan kronik lebih terlihat hiperpigmentasi dan sembuh lama
Karena geofilik dan zoofilik  dari luar sehingga system imun bisa mengenali lebih cepat
peradangan lebih hebat sehingga penyembuhan lebih cepat. Sedangkan kalau yg manusia
sebenernya sudah lama ada ditubuh shg system imun sudah mengenali biasa sehingga
inflamasinya ga terlalu hebat shg sembuhnya lama.
P. penunjang :
Woodlamp  pitiriasis veticolor  malaseia furfur  kuning keemasan
Tinea  kehijauan
Vitiligo  putih kapur
Periksa diruang gelap, woodlamp nyalakan min 10 menit agar panas  jaraknya 15-20 cm dari
lesi untuk melihat pancaran flurosensi dari lesi
Preparat langsung  dibersihkan dg kapas alcohol  kerokan langsung pada lesi dg scalpel
ujung tumpul (yg dikerok lesi yg paling baru (biasanya skuamanya paling banyak) pada tepi lesi )
 KOH (kulit 10%, rambut 20%, kuku 40%)  harus langsung diperiksa dimikroskop (KOH
fungsinya mencerna keratin) cari elemen jamur
Tinea  hifa panjang dan bersepta (double contour) dan spora.
Candidia  pseudohifa (seperti sosis bulat2 lonjong yg menyatu) dan his
Malazesia  spagetty and meatball (hifa pendek dan spora)
Kultur  u/ mau tau spesiesnya, candida dan tinea pakai agar saboroud waktu min 2mg, kalau
u/ malasezia pakai tambahan minyak zaitun (krn organisme komensal yg hidup pd daerah yg
banyak mengandung lemak)
Biopsi PA  u/ mikosis profunda

Allylamin  hambat enzim squalen epoxide

Nondermatofitosis
1. Pitiriasis vesicolor
Disebabkan oleh jamur komensal biasanya karena kelembapan, dan tertutup. Keluhan
paling sering gatal saat berkeringat. Tampak bercak hipopigmentasi dengan skuama.
Pitiriasis (skuama halus) vesicolor (bermacam2 warna, pd org hitam tampak putih, pada
kulit putih tampak seperti salmon). Gambarannya macula- plakat hipopigmentasi
dengan skuama halus
Woodlamp tampak keemasan, KOH akan tampak spaghetti and meatball app (spageti 
hifa pendek dan meatball adalah sporanya) atau banana and grape
Terapinya topical ketoconazole krim klo lesi sempit, klo banyak pake scalp solution 2%
(dibusain ditempel lesi dan dibiarin 10 menit dan dibilas), oral ketoconazole 200mg 1x1
dlm 10 hari. Biasanya 2 minggu sembuh, tpi bekasnya bisa agak lama hilang.
2. Piedra
Ada hitam dan putih, dia menempel pada rambut yg berbentuk lingkaran. Jika p.hitam
tidak erat dan keras dirambut jika p.putih lebih erat dan lengket dirambut.
Terapi dipotong rambutnya dan keramas anti jamur.
Pemeriksaan akan tampak hifa diluar dan dalam keratin rambut
3. Tinea nigra palmaris
DD melanoma, diagnosis dikerok akan tampak hifa bersepta coklat atau olive
4. Otomikosis
Pada telinga luar, gatal nyeri gg pendengaran dan klo telinga dalam ada skuama
Dermatofitosis
(epidermofiton, trikosprorum dan mikosprorum)  mengandung enzim keratosporum
Tinea kruris pada inguinal dan bokong, klo paha disebut tinea corporis

Tinea (terapi ketoconazole kecuali capitis dan unguium), dibagi berdasarkan tempat krn
etiologinya dan pengobatannya bisa beda

1. Tinea capitis
Paling sering mikrosporum canis atau audoini, lebih sering pada anak2 karena
kandungan sebum masih sedikit padahal fungsinya fungalstatik.
Ada 2 macam : inflamatori (kerion Kelsi dan tinea favosa ) dan non inflamatori (black dot
dan grey patch)
- Blackdot gambarannya ada titik2 hitam krn putus di permukaan scalp dan rambut
masih bisa tumbuh lagi krn folikel ga kenapa2
- Gray patch : seperti alopecia abu2, rambut masih bisa tumbuh
- Kerion kelci : kebotakan permanen
- Tinea favosa : skutula khasnya adanya krusta dan mousy odor, kebotakan permanen
Cari hifa eksotrik dan endotrik, wood warna kehijauan

Terapi pakai griseovulvin

2. Tinea barbae
Jaman dahulu sering krn pisau cukur gentian sehingga disebut tinea barbae, DD
folikulitis u/ bedakan lakukan kerokan KOH
Terapi ketoconazole 2x200 mg selama 7-14 hari (dosis lebih besar dari panu karena
panu penyebabnya komensal yakni fisiologis ada sebenarnya gaperlu dosis tinggi. Klo
tinea etiologinya patologis sehingga membutuhkan dosis obat lebih tinggi)
Obat topical krim klo luas shampoo
Kortikosteroid klo peradangan hebat
3. Tinea facialis
Lokasi pada wajah, ada central healing (infeksi selalu dimulai dari bagian tengah nanti
lama2 keratin habis sehingga pindah ketepi u/ cari keratin)
4. Tinea corporis
Tinea imrikata  banyak pd Kalimantan dan Sulawesi, bentukan seperti genting yang
susun2, dan bentuknya consentris  penyebab tricophyton consentrikum
5. Tinea kruris
UKK dan terapi sama kaya tinea corporis, contoh yg antropoflik
Tinea corporis et cruris (2 lesi, yg pertama yg timbul diawal)
6. Tinea pedis
Seringnya sela2 jari, biasanya kenanya lokasi di telapak kaki baru nyebar ke punggung
kaki. Klo punggung kaki saja mungkin scabies
Moccasin foot  karena mirip sepatu mokasin
Tipe : interdigitalis (sela jari dan paling baru), hiperkeratotik (punggung kaki, moccasin
foot), vesicobulosa (pada punggung dan vesikel pecah
7. Tinea manus
Biasanya ada tinea pedis jg, dan tinea inguium
8. Tinea unguium
Terapi ekstraksi kuku, kutek lochetar, kutek poprox, dan itrakonazole pulse terapi
(dalam 1 bulan minum hanya 1 minggu pertama saja misal 2x2 keto 200mg minggu
pertama ) kuku tangan 6 siklus, kuku kaki 9 siklus
Terapi itrakonazole

Mikosis intermedia  bisa dikulit dan mukosa


1. Candidiasis mukoas
Khasnya maserasi/ lesinya basah. Dan bisa jadi kandidiasis oral, perleche, dll
2. Kandidiasis kutis
Biasanya pada lipatan2 karena lembab dan tertutup, khasnya lesi satelit / hen and
chicken pattern. Khasnya maserasi/ lesinya basah
3. Kandidiasis interdigitalis. Khasnya maserasi/ lesinya basah

Tinea  hifa panjang dan bersepta (double contour) dan spora.


Candidia  pseudohifa (seperti sosis bulat2 lonjong yg menyatu) dan his

Reaksi id  lesi utama dan ada lesi jauh dari lesi utama, bisa sembuh sendiri asal lesi
utama diterapi tan sembuh

Dermatomikosis profunda
- Biasanya ada riwayat perlukaan kecil dan kemudian ada riwayat berkebun dan dalam
waktu 6 bulan baru muncul
- Obat amphotericin B dll (oral dan IV)
Sporotrikosis  khas nodul2 mengikuti aliran kel limfa
Misetoma  khasnya Madura foot
Kromoblastomikosis  mirip KSS verocous, DD TBC kutis, harus biopsy dulu

Tinea jarang di skrotum dan penis krn kulit tipis dan keratin sedikit, lebih sering candida.

Kasus 1  tinea capitis grey patch


Kasus 2  pitiriasis vesikolor
Kasus 3  kandidiasis kutis (maserasi da nada lesi satelit)

Anda mungkin juga menyukai