Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dendi Saeful Bahri

NIM : C2014201059
Kelas : 1B S1 Keperawatan

A. Teori Dorothea Orem


Dorothea Orem mengembangkan konsep keperawatannya pada awal tahun
1971 dimana dia mempublikasikanna dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self
Care”. Perawatan diri yang dilakukan bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen,
air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat. Perawatan mandiri dilakukan karena
adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan. Awalnya teori orem ini hanya berfokus pada individu, lalu edisi kedua
tahun 1980 dikembangkan menjadi keluarga, kelompok dan komunitas. Kemudian
edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan teori yang meliputi teori self care, teori
self care deficit, dan teori nursing system.
1. Teori Self Care
Self care adalah kegiatan untuk membentuk sikap dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu ada beberapa konsep yang
berhubungan dengan self care yaitu :
a. Self care agency adalah kemampuan seseorang untuk melakukan perawatan
sendiri yang dipengaruhi factor usia, jenis kelamin, status kesehatan, system
perawatan kesehatan, keluarga dan pola kehidupan.
b. Therapeutic self care demand adalah totalitas dari Tindakan yan dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan self care.
c. Self care requisite yang terdiri dari 3 kategori
- Universal : pemeliharaan asupan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, interaksi social.
- Developmental : pengembangan siklus kehidupan seperti perubahan struktur
tubuh.
- Health Deviation : perubahan kesehatan akibat penyakit.

2. Teori Self Care Deficit


Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam merawat diri.
Asuhan keperawatan diberikan jika kemampuan merawat tidak terpenuhi. Dalam
teori ini ada lima metode yang digunakan dalam membantu kegiatan self care :
a. Tindakan yang dilakukan
b. Memberikan petunjuk dan pengarahan
c. Memberikan dukungan berupa fisik atau psikologis
d. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal
e. Pendidikan
3. Teori Nursing System
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care. Jika
ada selfcare deificit, self care agency dan self therapeutic maka keperawatan akan
dilakukan. Orem mengidentifikasikan tiga klasifikasi yaitu :
a. Wholly compensatory system : situasi dimana perawat mengambil alih
keseluruhan pemenuhan kebutuhan kepada individu yang tidak dapat melakukan
kegiatan self care.
b. Partly compensatory system : perawat dan klien memiliki peran yang sama dalam
melakukan tindakan self care.
c. Supportive educative system : perawat memberikan pembelajaran kepada klien
untuk dapat melakukan kegiatan self care.
4. Implikasi Keperawatan
a. Sebagai Pendidik
Peran perawat di komunitas sebagai pendidik yaitu untuk memberikan
informasi berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar. Pada
jurnal ini, perawat menjelaskan apa yang kurang dimengerti oleh pasien dari segi
fasilitas maupun yang lainnya.
b. Sebagai Advokat
Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu
untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan yang tidak
diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan. Peran perawat advokat ini
dapat kita temukan saat pasien bingung dan berusaha memutuskan tindakan yang
terbaik bagi kesehatannya, untuk itu perawat dibutuhkan memberikan informasi
lengkap bagi pasien dan berusaha menolak bila tindakan itu membahayakan kondisi
pasien dan melanggar hak-hak pasien. Dalam jurnal ini, perawat bertugas untuk selalu
mendampingi pasien apabila pasien mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.

c. Sebagai Peneliti Perawat


Sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset,
bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis data,
memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode penelitian.
Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu/ pendidikan dan  praktik
keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan keperawatan sesuai
dengan masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut. Pada jurnal ini perawat dapat
membandingkan negara lainnya yang mempunyai fasilitas lengkap dan banyak yang
dikunjungi oleh negara lain untuk pengobatan.

d. Sebagai Pemberi Perawatan


Perawat sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga
dan kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal mungkin.Perawat
ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien, merencanakan, mengimplementasi
dan mengevaluasi asuhan keperawatan.
e. Sebagai Konsultan Perawat
Sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat
konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Dalam mengambil keputusan
mengenai pengobatan yang akan dipilih dan dijalani, klien memerlukan informasi dan
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
f. Sebagai Pemasaran Kesehatan
Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social
marketer yaitu peran perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup
sehat. Kegiatan promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan.
Peran ini dapat kita lihat ketika perawat secara langsung memberikan informasi
mengenai fasilitas yang tersedia.

B. Contoh Kasus
KASUS
Keluarga Tn. H terdiri dari seorang ibu berusia 35 tahun, ayah berusia 38 tahun, dan 2
anak yang berusia 10 tahun dan 8 tahun. Anak yang berusia 10 tahun  menderita
penyakit Asthma. Pada saat kunjungan rumah, perawat mendapatkan data  bahwa ibu
sulit memenuhi therapeutic self care demand pada anak yang sakit dan merawat anak
yang sehat dan tidak mampu melakukan perawatan yang selayaknya / seharusnya. Tn
H berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang seharusnya ,tetapi tidak mampu untuk
memenuhi perawatan anggota  keluarganya. Ny. H memiliki pengalaman yang
kurang dalam mempertahankan asupan makanan yang adekuat, kemudian
keseimbangan antara istirahat dan aktifitas, dan keseimbangan antara  solitude
( kesepian ) dan interaksi social. Hasilnya keluarga ini  tidak dapat memenuhi
kebutuhan anggota keluarganya. Tn. H tidak dapat berpartisipasi dalam memenuhi
kebutuhan dependen care anak – anaknya atau membantu istrinya untuk memenuhi
self care. Fungsi keluarga ini mengalami gangguan karena situasi dependen care dan
self care.
 
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Nama : Kel. Tn H
Usia : 38 th
Jenis kelamin : Laki –laki
Budaya                  : Suku Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
 
Pengkajian menurut teori Orem 1991 :
 
a.      Universal Self Care
Tempat tinggal : rumah sendiri dengan ukuran 5  x 13 m, kamar 2 ruang keadaan
rumah cukup rapi  makanan: kurang dapat memberikan intake yang adekuat,
ketidakseimbangan antara istirahat dan aktifitas. Sosialisasi : kurang berinteraksi
dengan lingkungan.
b.      Developmental Self Care
Keluarga dengan anak usia sekolah yang salah satunya menderita penyakit kronis.
Tahap tumbuh kembang anak usia sekolah terganggu Peran sebagai orang tua
terganggu dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga Fungsi sosialisasi terganggu.
c.       Health Deviations
Keluarga tidak mampu merawat anak yang sakit asthma. Keluarga tidak mampu
memenuhi kebutuhan anak sakit seperti : Nutrisi, istirahat, sosialisasi.
d. Diagnosa
Keluarga Tn. H tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tn. H tidak
dapat berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan dependen care anak – anaknya atau
membantu istrinya untuk memenuhi self care. Fungsi keluarga ini mengalami
gangguan karena situasi dependen care dan self care.
e. Intervensi
Intervensi ini betujuan untuk terpenuhinya kebutuhan seluruh anggota   keluarga
seperti: nutrisi, istirahat dan aktifitas, sosialisasi dan meningkatnya kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Rancangan Kegiatan :
Tingkatkan motivasi, pengetahuan dan ketrampilan keluarga  melalui:
1. Manajemen nutrisi
2. Monitoring aktifitas dan istirahat
3. Monitoring social interaksi
4. Manajemen koping keluarga
5. Pendidikan kesehatan tentang penyakit athsma: pengertian,
penyebab/pencetus kekambuhan, penanganan saat kambuh di rumah.
 

f. Implementasi
1. Perawat menganjurkan untuk membuat jadwal makanan untuk setiap harinya
dengan nutrisi yang seimbang.
2. Perawat memberikan pemahaman untuk mengatur pola  aktifitas dan istirahat
kemudian melakukan pemantauan terhadap aktifitas dan istirahat keluarga Tn. H
dalam beberapa hari.
3. Perawat melakukan pemantauan interaksi sosial keluarga Tn. H dalam beberapa
hari.
4. Memberikan pengarahan tentang baiknya untuk dapat saling mendukung dan
membantu anggota keluarga dalam melakukan tugasnya masing-masing.
5. Perawat memberikan informasi kepada keluarga tentang pengertian penyakit
asthma, penyebab kekambuhan, penanganan saat kambuh di rumah.

g. Evaluasi
1. Kebutuhan nutrisi keluarga Tn. H sudah terpenuhi dengan adanya jadwal
makan.
2. Kebutuhan istirahat dan aktifitas dalam keluarga Tn. H mulai seimbang.
3. Sosial interaksi keluarga Tn. H masih belum menunjukan perubahan yang
baik.
4. Manajemen koping keluarga Tn. H sudah membaik.
5. Pemahaman keluarga Tn. H lebih luas, memahami apa penyebab asthma dapat
kambuh dan bagaimana cara penanganannya saat dirumah

RINGKASAN PENERAPAN TEORI MODEL KEPERAWATAN MENURUT


OREM
Judul jurnal/artikel: Aplikasi Konsep Self Care dalam Praktik Keperawatan Keluarga
dengan Kasus Diabates Melitus dan Ashma
NO Telaah teori dan model Data Kasus Telaah antara Kasus
keperawatan OREM dan Teori model Orem

1 Universal self care

a. pemeliharaan dalam Pada kasus tidak Seharusnya dijelaskan


pengambilan udara. dijelaskan apakah pasien terpasang
infus atau tidak
b. pemeliharaan pengambilan air Pada kasus tidak Seharusnya dijelaskan
dijelaskan berapa liter air yang
harus digunakan untuk
minum apakah 4 gelas
atau 8 gelas perharinya
c. pemeliharaan dalam 1. Ny. H memiliki Dijelaskan apakah pada
mengkonsumsi makanan pengalaman yang kurang saat mengkonsumsi
dalam mempertahankan makan menggunakan alat
asupan makanan yang atau tidak
adekuat
2. Asupan makanan
mulai seimbang setelah
adanya jadwal makan
d. pemeliharaan kebutuhan proses Pada kasus tidak Seharusnya dijelaskan
eliminasi dijelaskan apakah saat proses
eliminasi pasien
mengalami kendala atau
tidak dan tekstur dari
BAB nya cair atau
bagaimana
e. keseimbangan antara istirahat 1. Ny. H memiliki Selain itu, harusnya
dan aktivitas. pengalaman yang kurang dijelaskan bagaimana
dalam mempertahankan supaya tidurnya teratur
keseimbangan antara apakah 8 jam/hari atau 9
istirahat dan aktifitas. jam/harinya
2. Aktivitas dan istirahat
mulai seimbang
f. pemeliharaan dalam 1. Tn. H tidak dapat Sudah memenuhi teori
keseimbangan antara berpartisipasi dalam orem
kesendirian dan interaksi sosial memenuhi kebutuhan
dependen care anak –
anaknya
2. Interaksi sosial
antara anggota
keluarga belum
mengalami
perubahan
g. kebutuhan akan pencegahan Pemahaman keluarga Tn. Sudah memenuhi teori
risiko pada kehidupan manusia H mengenai penyebab orem
dalam keadaan sehat . ashma dan cara
mengatasinya saat di
rumah sangat baik
h. peningkatan fungsi tubuh dan Tn. H tidak dapat Sudah memenuhi teori
pengimbangan manusia dalam berpartisipasi dalam orem
kelompok sosial sesuai dengan memenuhi kebutuhan
potensinya. dependen care anak –
anaknya

2 Developmental self care Pada kasus tidak Menurut orem yaitu


requisites dijelaskan kebutuhan yang
dihubungkan pada proses
perkembangan dapat
dipengaruhi oleh kondisi
3 Health deviation self care Keluarga tidak mampu Sudah memenuhi teori
requisites merawat anak yang sakit orem
asthma. Keluarga tidak
mampu memenuhi
kebutuhan anak sakit
seperti : Nutrisi, istirahat,
sosialisasi.
4 Therapeutic self care Pada kasus tidak Menurut orem terapi
dijelaskan pemenuhan kebutuhan
mengenai suatu program
perawatan yang ditandai
dengan gejala yang
ditimbulkan klien
5 Self care deficit Ny H dan Tn H t tidak Sudah memenuhi teori
mampu untuk memenuhi orem
kebutuhan nutrisi,
istirahat dan sosialisasi
sang anak sehingga
perawat menganjurkan
untuk membuat jadwal
makanan untuk setiap
harinya dengan nutrisi
yang seimbang,
memberikan pemahaman
untuk mengatur pola 
aktifitas dan istirahat
kemudian melakukan
pemantauan terhadap
aktifitas dan istirahat
keluarga Tn. H dalam
beberapa hari,
Memberikan pengarahan
tentang baiknya untuk
dapat saling mendukung
dan membantu anggota
keluarga.
6 Nursing System
a. Wholly compensantory system Tn H berusaha untuk Jika seperti itu dipelukan
memenuhi kebutuhan bantaun secara penuh
yang seharusnya ,tetapi dari perawat dalam
tidak mampu untuk memenuhi Tindakan
memenuhi perawatan keperawatan secara
anggota  keluarganya mandiri menurut orem
b.Partly compensantory system Perawat melakukan Sudah memenuhi teori
pemantauan interaksi orem
sosial keluarga Tn. H
dalam beberapa hari.
c. Supportif education system . Perawat menganjurkan Sudah memenuhi teori
untuk membuat jadwal orem
makanan untuk setiap
harinya dengan nutrisi
yang seimbang.
2. Perawat memberikan
pemahaman untuk
mengatur pola  aktifitas
dan istirahat kemudian
melakukan pemantauan
terhadap aktifitas dan
istirahat keluarga Tn. H
dalam beberapa hari.
3. Perawat melakukan
pemantauan interaksi
sosial keluarga Tn. H
dalam beberapa hari.
4. Memberikan
pengarahan tentang
baiknya untuk dapat
saling mendukung dan
membantu anggota
keluarga dalam
melakukan tugasnya
masing-masing.
5. Perawat memberikan
informasi kepada
keluarga tentang
pengertian penyakit
asthma, penyebab
kekambuhan,
penanganan saat kambuh
di rumah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.   Ny H sulit memenuhi therapeutic self care demand pada anak yang sakit dan
merawat anak yang sehat dan tidak mampu melakukan perawatan yang selayaknya /
seharusnya. Tn H berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang seharusnya ,tetapi tidak
mampu untuk memenuhi perawatan anggota  keluarganya. Ny. H memiliki
pengalaman yang kurang dalam mempertahankan asupan makanan yang adekuat,
kemudian keseimbangan antara istirahat dan aktifitas, dan keseimbangan antara 
solitude ( kesepian ) dan interaksi social. Hasilnya keluarga ini  tidak dapat
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tn. H tidak dapat berpartisipasi dalam
memenuhi kebutuhan dependen care anak – anaknya atau membantu istrinya untuk
memenuhi self care. Fungsi keluarga ini mengalami gangguan karena situasi
dependen care dan self care
2. dst

Anda mungkin juga menyukai