Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KIMIA ORGANIK

Disusun Oleh:

Nama: Ni Wayan Eka Laras Apriani

NIM : 201930B038

Kelas: 2B / D3. Farmasi

Dosen pengampu: Ibu Irmantika Hendriyani.,S.Si.,M.Sc

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIII FARMASI

TAHUN AJARAN 2019/2020

Jln. K.H. Ahmad Dahlan No. 1 Nusa Tenggara Barat Telp. (0370)6610732
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kekuatan, kesempatan dan kemampuan
yang diberikan-Nya pada penyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

penyusun menyadari bahwa pada makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan masukan terutama kepada dosen pembimbing, untuk
membangun perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya penyusun ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Mataram,29 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………......

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………....

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................................................

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN...............................................................................................................................

BAB III

PENUTUP.........................................................................................................................................

Kesimpulan

Daftar pustaka
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam terutama sebagai
penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida (berasal
dari bahasa latin saccharum =  gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroks aldehida atau
polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon ( C ), hydrogen ( H ), dan oksigen ( O )
dengan rumus empiris total. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida di antaranya
glukosa yang mempunyai rumus molekul .

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan
di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau
energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat
sebagai polisakarida dengan dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi
sebagai bentuk penyimpan bagi monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di
dalam diding sel dan jaringan pengikat.

Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari  dan  melalui proses fotosintesis dalam sel
berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam
tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak  dan sebagian
besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat dalam sel tubuh
disimpan dalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen.

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asamamino dapat diperoleh
dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasiprotein di dalam tubuh kita. Protein yang
terdapat dalam makanan di cernadalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang
diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino.
Bilaada kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketoglutarat yang dapatmasuk
kedalam siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksianabolisme dan
katabolisme. Proses metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam
amino yang terdapat dalam darah berasal dari tigasumber yaitu absorpsi melalui dinding usus,
hasil penguraian protein dalam seldan hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi
sebagai pengaturkonsentrasi asam amino dalam darah.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terd
apat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus
-COOH. Jenis-jenis asam amino,urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan
spasial asam-asamamino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat
biologisprotein sederhana.
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,hewan, maupun
manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. senyawa lipid tidak
mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang serupa,tetapi terdiri atas beberapa
golongan.berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air,
tapi larut dalam pelarut organik non polar seperti eter,kloroform,aseton dan benzena. berdasarkan
sifat demikian, lipid dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan
menggunakan eter atau pelarut non polar lainnya.

Lipid merupakan komponen yang memilik peranan biologis penting dalam yakni sebagai
komponen struktur membrane, lapisan pelindung pada beberapa jasad, bentuk energy cadangan,
sebagai lapisan pelindung, dan lain sebagainya ,oleh karena itu untuk menggambarkan kegunaan
dan fungsi lipid, dan segala aspeknya dibutuhkan pengkajian yang ilmiah dan relevan. karna dari
itulah pada makalah ini akan diulas tentang tentang fungsi lipid, penggolongan lipid, reaksi-
reaksi kimia yang terjadi pada lipid, dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan masalah


Mengetahui Pengertian, Klasifikasi, Konfigurasi, dan Reaksi dari Karbohidrat, Asam amino,
dan Lipida.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu bisa mengetahui pembahasan dari perumusan masalah
tentang karbohidrat, asam amino, dan lipida.
Bab II

Pembahasan

2.1 PENGERTIAN KARBOHIDRAT

Karbohidrat berasal dari pengertian atom karbon yang terhidrasi dengan rumus (CH2O)n.
Tetapi pengertian ini sebenarnya sudah tidak tepat lagi karena banyak senyawa karbohidrat yang
tidak mengandung atom hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 2:1, misalnya gula
deoksiribosa yang mempunyai rumus C5H10O4. Disamping itu banyak pula karbohidrat yang
mengandung atom lain seperti nitrogen, sulfur dan lain-lain yang menunjukkan tidak sesuainya
dengan rumus karbohidrat tersebut. Walaupun demikian, nama karbohidrat ini sampai sekarang
masih terus dipergunakan.

Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zatzat yang bila
dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut. Suatu kharbohidrat tergolong
aldehida ( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan dengan suatu atom karbon terminal dan suatu
keton ( C = O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon internal.

Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut dalam
pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ). Sebagian besar karbohidrat
dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk
zat-zat yang tergolong karbohidrat

Karbohidrat tersebar luas di dalam tumbuhan dan hewan. Dalam tumbuhan, glukosa
disintesis dari karbondioksida serta air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati atau diubah
menjadi selulosa yang merupakan kerangka tumbuhan. Hewan dapat mensintesis sebagian
karbohidrat dari lemak dan protein, tetapi jumlah terbesar karbohidrat dalam jaringan tubuh
hewan berasal dari tumbuhan.

Bersama-sama dengan lemak dan protein, karbohidrat memegang peranan dasar bagi
kehidupan di bumi ini. Bukan hanya sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup, tetapi
juga sebagai senyawa yang menyimpan energi kimia. Pada hewan atau manusia energi disimpan
sebagai glikogen dan pada tanaman sebagai pati. Di samping kedua senyawa tersebut, ada pula
karbohidrat pembentuk struktur, misalnya selulosa berperanan sebagai komponen utama dinding
seltumbuhan, dan peptidoglikan yang terdapat di dinding sel bakteri. Selain terdapat pada
dinding sel bakteri dan tumbuhan, polisakarida juga banyak terdapat pada dinging sel binatang.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk di dunia khususnya
bagi penduduk negara yang sedang berkembang walaupun jumlah kalori yang didapat dihasilkan
oleh 1 gram (g) karbohidrat hanya 4 kalori (kal) dibanding lemak. Karbohidrat mempunyai
peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur,
dan lain-lain. Di alam, karbohidrat merupakan hasil sintesa CO2 dan H2O dengan pertolongan
sinar matahari dan hijau daun (chlorophyll). Hasil fotosintesa ini kemudian mengalami
polimerisasi menjadi pati dan senyawasenyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan
makanan pada tanaman.

Organisme yang dapat mensintesa biomolekuluntuk keperluan hidupnya dari bahan-


bahan anorganik (misalnya CO2 dan H2O) disebut organisme autotroph. Sedangkan
mikroorganisme pada umumnya, hewan dan manusia yang hanya dapat mempergunakan hasil
sintesa organisme autotroph untuk keperluan hidupnya disebut organisme heterotrophy.

2.2 KLASIFIKASI KARBOHIDRAT

Klasifikasi karbohidrat disusun berdasarkan ukuran molekul penyusunnya dan gugus yang
dikandungnya. Berdasarkan ukuran molekulnya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu gula
sederhana dan karbohidrat kompleks. Yang disebut dengan gula sederhana adalah kelompok
monosakarida. Karbohidrat kompleks tersusun dari dua atau lebih gula sederhana. Sehingga
klasifikasi karbohidrat berdasarkan ukuran molekulnya dibedakan menjadi tiga yaitu :

1) Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula
yang lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu
aldosa yang memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton.
Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa,
dan heksosa.
Tabel Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C

Nama Generik Aldosa Ketosa


Triosa ( C3H6O3 ) Gliserosa Dihidroksiaseton
Tetrosa ( C4H8O4 ) Eritrosa Eritrulosa
Pentosa ( C5H10O5 ) Ribosa Ribulosa
Heksosa (C6H12O6) Glukosa Fruktosa
2) Oligosakarida
Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh monosakarida.
Oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan tetrasakarida. Disakarida
merupakan hasil kondensasi dua unit monosakarida. Contohnya adalah laktosa, maltosa
dan sukrosa. Trisakarida merupakan hasil kondensasi tiga unit monosakarida dan
tetrasakarida terdiri dari empat unit monosakarida.
3) Polisakarida
Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua puluh unit
monosakarida. Polisakarida terdiri dari homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisarida adalah polisakarida yang terdiri dari unit monosakarida yang sama
sedangkan heteropolisakarida terdiri dari unit monosakarida yang berbeda.

2.3 KONFIGURASI MONOSAKARIDA

1. Proyeksi Fischer dan Konfigurasi R/S


Karbohidrat memiliki atam-atom karbon kiral. Emil Fischer (1891) membuat suatu
proyeksi tetrahedral dari karbohidrat dalam bidang datar. Di alam, molekul berada dalam bentuk
tiga dimensi, proyeksi fischer menggambarkan bentuk tiga dimensi molekul ini menjadi bentuk
dua dimensi dalam bidang datar. Proyeksi fischer ini untuk menunjukkan penataan gugus-gugus
di sekitar atom karbon kiral. Karbon kiral atau karbon asimetrik adalah karbon yang mengikat
empat gugus yang berlainan. Molekul-molekul kiral yang tidak dapat dihimpitkan pada bayangan
cerminnya merupakan senyawa enantiomer.

Penamaan untuk enantiomer menggunakan konfigurasi R/S. R berarti rectus (kanan) dan
S adalah sinister (kiri). Pusat atom kiral diberi nama R atau S berdasarkan aturan ChanIngold-
prelog (CIP), dimana keempat gugus diurutkan berdasarkan prioritasnya. Nomor 1 adalah gugus
dengan nomor atom terbesar dan nomor 4 adalah gugus dengan nomor atom terkecil. Jika urutan
no 1-4 searah jarum jam maka disebut konfigurasi R, sebaliknya jika berlawanan arah jarum jam
disebut S. penamaan dengan R atau S dapat ditentukan dengan beberapa langkah :

1) tentukan prioritas tiap gugus

2) letakkan gugus yang prioritasnya paling kecil sedemikian rupa sehingga gugus ini akan
berada di belakang.

3) Tentukan arah rotasi dari gugus yang paling tinggi prioritasnya ke gugus dengan 3,
bila searah jarum jam berarti konfigurasi R dan 2 prioritas tinggi berikutnya 1 bila
berlawanan adalah S.

2. Konfigurasi D dan L pada monosakarida

Untuk memberikan tanda D atau L yang digunakan sebagai patokan adalah letak
terikatnya gugus OH pada atom karbon kiral terbesar ( karbon kiral terjauh dari karbon 1). Suatu
monosakarida anggota deret D jika hidroksil pada karbon kiral yang terjauh dari karbon 1
terletak di sebelah kanan dalam proyeksi Fischer. Bila hidroksil pada karbon kiral terjauh dari
karbon 1 terletak pada sebelah kiri maka monosakarida tersebut merupakan anggota deret L.

3. Konfigurasi aldoheksosa

Glukosa mempunyai enam atom karbon, empat diantaranya bersifat kiral (karbon 2, 3, 4,
dan 5). Proyeksi Fischer dari semua D-aldosa dari D-gliseraldehida sampai dengan Daldoheksosa
dipaparkan dalam gambar di bawah ini. Dimulai dari triosa, yaitu dgliseraldehida yang
menghasilkan sepasang tetrosa. Tiap tetrosa menghasilkan sepasang pentosa, dan tiap pentosa
menghasilkan sepasang heksosa

2.4 REAKSI MONOSAKARIDA

1. Oksidasi Monosakarida
Gugus aldehida dapat dioksidasi menjadi gugus karboksil, Gula mempunyai gugus
aldehid. Salah satu zat pengoksidasi yang dapat mengoksidasi gula adalah regensia Tollens, yaitu
suatu larutan basa dari Ag(NH3)2+, gula yang mengalami oksidasi karena reagensia Tollens ini
disebut sebagai gula pereduksi, karena gula dapat menyebabkan reduksi dari zat pengoksidasi
tersebut. Reaksi ini ditandai dengan terbentuknya cincin perak yang merupakan endapan dari Ag.
Zat pengoksidasi yang lain yang dapat bereaksi dengan gula adalah reagensia Benedicts (Cu+
dalam Natrium sitrat) dan reagensia Fehling (Cu+ dalam Natrium tartrat).

Fruktosa tidak memiliki gugus aldehid tetapi fruktosa juga merupakan gula pereduksi
karena dalam suasana basa fruktosa berada dalam keseimbangan dengan dua aldehid
diastereomerik.

Reagensi Tollens dapat mengoksidasi suatu aldosa menjadi asam aldonat, tetapi kondisi
basa dapat menyebabkan dekomposisi dari karbohidrat. Sehingga untuk mendapatkan hasil asam
aldonat yang lebih mudah dan murah dapat digunakan pereaksi larutan brom (Br 2). Reaksi
oksidasi dengan larutan brom spesifik untuk aldosa, ketosa tidak dapat bereaksi dengan Br2.

Bila oksidasi monosakarida menggunakan suatu zat pengoksidasi kuat seperti HNO3
maka gugus hidroksil ujung dan gugus aldehid pada monosakarida akan dioksidasi menjadi
karboksilat.

2. Reduksi monosakarida

Reduksi aldosa atau ketosa dapat dilakukan dengan zat pereduksi seperti hidrogen dan
katalis atau suatu hidrida logam. Hasil reduksi berupa polialkohol yang disebut alditol. Produk
reduksi D-glukosa disebut D-glusitol atau sorbitol.

2.5 PENGERTIAN ASAM AMINO.

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu
senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil.
Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung
menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena
asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling
banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusun protein.
Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus
karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam
amino terikat pada atom karbon yang sama.

Asam amino tersederhana adalah asam amino asetat (H2NCH2CO2H) yang disebut glisina


(glycine).Glycine tidak memiliki rantai samping sehingga tidak mengandung satu karbon
kiral.Asam amino lain memiliki rantaisamping, sehingga karbon α-nya bersifat kiral. Asam
amino yang berasal dariprotein termasuk dalam deret-L, artinya gugus-gugus disekeliling karbon
α mempunyai konfigurasi yang sama seperti dalam L-gliseraldehida.

2.6 KLASIFIKASI ASAM AMINO.

Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan
relatif gugus R-nya, yaitu:

1) Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)


Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai
selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari
lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin,
valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu
mengandung atom sulfur (metionin).
2) Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus  R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus
hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang
termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang
kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH 2) serta sistein oleh gugus
sulfidril (-SH).
Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari
asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein
yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol
bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.
3) Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam
aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil
(COOH).
4) Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin
dan arginin:
 Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
 Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul
histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.
 Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.
 Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan  menjadi tiga jenis, yaitu  Asam
amino essensial, Asam amino nonessensial dan  Asam amino essensial bersyarat.
 Asam amino esensial, adalah disebut esensial bagi suatu spesies organisme
apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi
sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan., sehingga
harus didapat dari konsumsi makanan sebagai penyusun protein atau sebagai
kerangka molekul-molekul penting.
 Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial,
namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi
dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus
didapat dari makanan maupun suplemen protein.
2.7 KONFIGURASI ASAM AMINO.
Konfugurasi absolut struktur asam amino yang optik aktif diturunkan dari struktur stereo
isomer molekul monosakarida yang paling kecil yang mempunyai atom karbon, yaitu
gliseraldehida yang mempunyai satu atom karbon asimetris. Berdasarkan konvensi kedua
bentuk stereo isomer tersebut dinyatakan dengan L dan D (tidak ada hubungannya dengan
destrorotatory dan levorotatory).
2.8 REAKSI ASAM AMINO.
Asam amino dapat menjalin reaksi pada gugus asam karboksilat atau amino.
a) Reaksi esterifikasi pada gugus karboksilat, seperti berikut:
b) Reaksi diasilasi gugus amino menjadi amida.

Kedua jenis reaksi ini bermanfaat dalam modifikasi atau pelindung


sementara bagi kedua gugus tersebut, terutama sewaktu mengendalikan
penautan asam amino untuk membentuk peptida atau protein.
c) Reaksi Ninhidrin
Ninhidrin adalah reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan
menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat
dari triketon siklik. Bila bereaksi dengan asam amino akan menghasilkan
zat warna ungu. Perhatikan reaksi seperti berikut.

Hanya atom nitrogen dari zat ungu yang berasal dari asam amino,
selebihnya terkonversi menjadi aldehida dan karbondioksida. Jadi, zat
warna ungu yang dihasilkan dari asam amino α dengan gugus amino
primer, intensitas warnanya berbanding lurus dengan konsentrasi asam
amino yang ada. Adapun prolina yang mempunyai gugus amino sekunder
bereaksi dengan ninhidrin menghasilkan warna kuning.
2.9 PENGERTIAN LIPID
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam
dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid adalah
senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik.
Lipida adalah senyawa penyusun jaringan tumbuhan dan hewan yang mempunyai
struktur beragam. Contoh kelompok senyawa lipida adalah lemak, minya, lilin, beberapa
vitamin dan hormon, dan komponen penyusun membran sel nonprotein. lipida
dikelompokkan berdasarkan sifat fisisnya. Sifat fisis dari lipida tersebut adalah :
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti dietil eter, benzena,
dan kloroform.
2. Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat yang dikenal dengan asam lemak
3. Mempunyai fungsi dalam sistem metabolisme organisme
4. Lipida bukan merupakan polimer yang mempunyai satuan berulang.
Lipid merupakan biomolekul yang sangat penting dalam kebutuhan makanan kita. Salah
satu bentuk lipid adalah trigliserol dan lipoprotein. Trigliserol adalah sumber cadangan kalori
yang memiliki energi tinggi. Jika dibandingkan, metabolisme karbohidrat dan protein akan
menghasilkan energi sekitar 4 sampai 5 kkal/g, sedangkan trigliserol bisa menghasilkan 9
kkal/g. Fungsi biologi lipid tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lema merupakan
cadangan makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan struktur primer
pembentuk membran. Beberapa jenis lipid yang jumlahnya terbatas pada sel organisme
memiliki fungsi sebagai kofaktor, electron carriers, pigmen pengabsorpsi cahaya, ujung
hidrofobik protein, agen pengemulsi, hormon dan messenger intraselular. Sebagai bentuk
umum lipid yang berfungsi sebagai cadangan makanan, minyak dan lemak memiliki bentuk
sebagai asam lemak dan derivatnya. Asam lemak merupakan derivat hidrokarbon yang
memiliki tingkat oksidasi rendah. Lipid relatif tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dalam
pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform.
2.10 KLASIFIKASI LIPID
1) Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus
alkohol.
a. Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan bentuk cair
dari lemak.
b. Lilin. Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar dengan bentuk
alkohol monohidrat.
2) Lipid Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain
yang teradisi pada gugus alkohol atau asam lemak.
a. Fosfolipid. Lipid yang mengandung residu asam fosfat. Molekul ini mengandung
basa nitrogen dan subtituen lainnya, misalnya gliserofosfolipid memiliki gugus
alkohol berupa gliserol dan spingofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa
spingosin.
b. Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat.
c. Lipid kompleks lainnya. Misalnya sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.
3) Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol,
steroid,
4) aldehid lemak, keton bodies, lipid yang terlarut pada vitamin dan hormon.
2.11 KONFIGURASI LIPID
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon.
(Pasangan atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan
dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh
karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.)
Dua atom karbon dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan rangkap dapat membentuk
konfigurasi cis  atau  trans.
cis
Konfigurasi cis berarti bahwa dua atom hidrogen yang berdekatan dengan ikatan rangkap
berada pada sisi yang sama dari rantai. Kekakuan ikatan rangkap membekukan konformasi
dan, dalam kasus isomer cis, menyebabkan rantai membengkok dan menghalangi kebebasan
konformasi asam lemak. Semakin banyak ikatan rangkap dalam rantai dengan konfigurasi
cis, semakin kecil fleksibilitasnya. Ketika suatu rantai memiliki banyak ikatan cis, ia semakin
melengkung dalam konformasi yang dapat dicapai. Misalnya, asam oleat, dengan satu ikatan
rangkap, memiliki "patahan" di dalamnya, sementara asam linoleat, dengan dua ikatan
rangkap memiliki lekukan yang lebih jelas. Asam α-linolenat, dengan tiga ikatan rangkap,
memiliki bentuk kait. Efek dari ini adalah bahwa, dalam lingkungan terbatas, ketika asam
lemak adalah bagian dari fosfolipida dalam lipida dua lapis, atau trigliserida dalam droplet
lipida, ikatan cis membatasi kemampuan asam lemak untuk dimampatkan, dan oleh karena
itu dapat mempengaruhi titik lebur membran atau lemak.
trans
Konfigurasi trans, sebaliknya, berarti bahwa dua atom hidrogen yang berdekatan berada
pada sisi yang berseberangan dari rantai. Alhasil, mereka tidak banyak menyebabkan
pembengkokan rantai, dan bentuknya mirip dengan asam lemak jenuh lurus.
Dalam hampir semua asam lemak tak jenuh alami, masing-masing ikatan rangkap
memiliki n atom karbon di sebelahnya, untuk beberapa n, dan seluruhnya berikatan cis.
Hampir semua asam lemak dengan konfigurasi trans (lemak trans) tidak dijumpai di alam
dan merupakan hasil pengolahan manusia (misalnya, hidrogenasi).

Perbedaan geometri antara berbagai jenis asam lemak tak jenuh, dan juga antara asam
lemak jenuh dan tak jenuh, memainkan peran penting dalam proses biologi, dan dalam
konstruksi struktur biologis (misalnya membran sel).
2.12 REAKSI KIMIA LIPID
1. Reaksi pembentukan-hidrolisis
Reaksi pembentukan-hidrolisis adalah dua reaksi yang saling berkebalikan. Reaksi
kimianya adalah sebagai berikut:

Contoh dari reaksi pembentukan lipid dan reaksi hidrolisis lipid adalah pembuatan gliseril
tripalmitin dan pembuatan gliserol laurolinoleolinolenat. Gambar struktur kimianya adalah
sebagai berikut:
2. Reaksi saponifikasi/penyabunan

Reaksi saponifikasi/penyabunan adalah campuran lemak dan basa kuat yang menghasilkan sabun
(garam lemak) dengan gliserol. Reaksi kimia dari reaksi saponifikasi adalah sebagai berikut:

Sabun dibagi menjadi 2 jenis yaitu sabun keras dan sabun lunak. Sabun keras adalah sabun yang
terbentuk dari NaOH contohnya sabun cuci sedangkan sabun lunak adalah sabun yang terbentuk
dari KOH contohnya sabun mandi, dan sabun kali.

3. Reaksi hidrogenasi

Reaksi hidrogenasi adalah reaksi penjenuhan lemak yang mengubah wujud lemak menjadi
bentuk padat. Contoh reaksi kimia pada reaksi hidrogenasi adalah sebagai berikut:
Reaksi Turunan Lipid

Senyawa lipid memiliki reaksi turunan yaitu terdiri atas fosfolipid dan steroid. Penjelasan dan
perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:

1. Fosfolipid
Adalah turunan lipid yang gugus hidroksi pada gliserolnya diganti dengan asam
karboksilat dan asam fosfat. Fosfolipid bersifat amfifilik yang memiliki gugus kepala
(fosfat) dan gugus ekor (lipid) yang bersifat hidrofil (sistem koloid yang fase
pendispersinya suka menarik medium pendispersinya) dan gugus ekor (lipid) yang
bersifat hidrofob ( istem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium
pendispersinya). Contoh dari foslolipid antara lain fosfolipid bilayer (membrane sel),
fosfatidikolin (lestin), fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.
2. Steroid
Adalah turunan lemak yang tidak mengandung gugus asam lemak dan gugus ester.
Steroid sama seperti fosfolipid bersifat amfifilik dan tersusun atas 4 cincin karbon dengan
jumlah ikatan rangkap berbeda-beda dan mengikat bermacam-macam gugus. Steroid
banyak ditemukan pada hormon contohnya progesterone, estrogen dan testosterone.
Bab III

Penutup

Kesimpulan

Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen,dan oksigen.
Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida.
Karbohidrat juga dibagi atas 2yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. Klasifikasi
karbohidrat dapat di jelas bermacam-macam klasifikasi yangdibagi menjadi 2 yaitu sederhana
dan kompleks.

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asamamino yang terdapat
sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –
COOH. Terdapat 20 asam amino penyusun suatuprotein. Asam amino esensial adalah asam
amino yang diperoleh hanya darimakanan sehari- hari karena tidak dapat disintesis di dalam
tubuh. Jenis-jenis asamamino esensial adalah: arginina, histidina, isoleusina, luesin, lisina,
metionina,fenilalanina, treonina, triptofan, valin. Sedangkan Asam amino non esensial
adalahasam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh melalui perombakan senyawa lain.Jenis
asam amino non esensial yaitu: alanina, asparagina, asam aspartat, sisteina,asam glutamat,
glisina, prolina, serina, tirosina.

Lipid merupakan senyawa yang tidak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup
menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.

Lipid dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar yakni : Lipid Sederhana, lipid Kompleks, dan
derivat lipid.

Lipid mempunyai reaksi: Reaksi pembentukan-hidrolisis, Reaksi saponifikasi/penyabunan,


Reaksi hidrogenasi.

Daftar Pustaka

Universitas Udayana Karbohidrat

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/7ef6b6bab5224263afe23dd8157640
8d.pdf

Modul Karbohidrat

http://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/1.-KARBOHIDRAT-2.pdf

Pengertian, Sifat, Contoh, Kegunaan, Fungsi Asam Amino

https://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-asam-amino-sifat-contoh-struktur-fungsi.html
KIMIA ORGANIK

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-
Komprehensif.pdf

Lipid Kimia

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/lipid-kimia-kelas-12/#:~:text=Contoh
%20gliserol%20laurolineleo.-,Jenis%20Reaksi%20Kimia%20pada%20Lipid,penyabunan)%2C
%20dan%20Reaksi%20hidrogenasi.

Anda mungkin juga menyukai