* Sensasi oral yang berperan : rasa * tergantung pada konsistensi dan * Menggunakan reflek motorik * memberikan dasar pada * Membangun rasa percaya diri
haus, lapar, stimulasi taktil yang kesamaan pengalaman yang dan sensorik bwaan struktur karakter untuk terhadap ketergantungan dengan
ditimbulkan oleh puting payudara diberikan oleh pengasuh atau (menyedot, enggenggam, kapasitas memberi dan pengasuh dan merupakan obyek
atau penggantinya --> sensasi orang luar melihat) untuk berinteraksi menerima dari orang lain tanpa yang tetap
yang berhubungan dengan dan berakomodasi dengan ketergantungan berlebih atau
menelan dan rasa kenyang dunia luar iri
* Dorongan oral terdiri dari : libido * pada enam bulan kedua, * Reaksi sirkular primer : * Kemampuan untuk * Membangun ekspresi yang baik
dan agresif pertumbuhan gigi dan menggigit mengkoordinasi aktivitas mempercayai orang lain dan pemuasan kebutuhan libido
memindahkan bayi dari pada tubuhnya sendiri dan dengan rasa kejujuran, oral tanpa konflik atau
mendapatkan menjadi mengambil lima indranya (misal, keyakinan dan kepercayaan ambivalensi berlebih dari harapan
mengisap ibu jari). Realitas pada diri sendiri sadistik oral
tetap subjektif (tidak
mencari stimuli di luar
lapangan pandangnya,
menunjukkan kecurigaan)
* Tria oral terdiri dari : keinginan utk * Menunjukkan tanda awal * Kepercayaan di fase ini
makan, untuk tidur, utk mencapai permanensi objek, memiliki ditunjukkan dengan : mudah
relaksasi di akhir pengisapan tepat konsep yang samar-samar diberi makan, tidur nyenyak,
sebelum onset tidur bahwa benda-benda ada relaksasi usus
terlepas dari dirinya sendiri,
bermain cilukba, meniru
perilaku orang
* Erotisme oral (kebutuhan libido) * Reaksi sirkular tersier : * anak mempertahankan sikap
lebih menonjol di fase ini, mencari pengalaman baru, enuh harapan,
bercampur dengan komponen menghasilkan perilaku baru mengembangkan kepercayaan
agresif (sadisme oral) pikiran simbolik, diri
menggunakan perwakilan
peristiwa dan objek simbolik,
menunjukkan tanda
pemikiran (misalnya
menggunakan satu mainan
untuk meraih mainan lain),
mempertahankan per,atensi
objek
* Reaksi sirkular tersier :
SIKLUS KEHIDUPAN mencari pengalaman baru,
menghasilkan perilaku baru
STAGE OF DEVELOPMENT DESKRIPSI pikiran simbolik,
UMUR menggunakan perwakilan KEBAJIKAN TUJUAN
FREUD ERIKSON JEAN PIAGET FREUD ERIKSON JEAN
peristiwa danPIAGET
objek simbolik,
* Sadisme oral : dicerminkan dalam menunjukkan tanda
hal menggigit, mengunyah, pemikiran (misalnya
mengeluarkan air liur atau menggunakan satu mainan
menangis --> berhubungan dengan untuk meraih mainan lain),
harapan primitif untuk menggigit mempertahankan per,atensi
dan menghancurkan objek
* Ditandai penguatan dorongan * Mencakup belajar berjalan, * Deferred imitation, symbolic * Periode dalam mencapai
agresif yang bercampur dengan makan sendiri, berbicara play, graphic imagery kemandirian dan perpisahan dari
komponen libidinal dan dalam (drawing), mental imagery, Resolusi fase anal yang berhasil ketergantungan dan pengendalian
impuls sadistik and language akan : orangtua
* Pencapaian kontrol terhadap * Membutuhkan pengendalian luar, * Anak menggunakan simbol * memberi dasar bagi * Pengendalian spingter tanpa
sfingter yang bersifat volunter ketetapan pengasuh sebelum dan bahasa secara lebih luas perkembangan otonomi pribadi pengendalian yang berlebihan
disertai dengan bertambahnya perkembangan otonomi dibanding stadium sblmnya (retensi fokal) atau kehilangan
pergeseran dari passifitas menjadi kendali (mengeluarkan kotoran)
aktifitas disesuaikan dengan usaha anak
dalam mencapai otonomi dan
kemandirian tanpa rasa malu dan
* Konflik terhadap kontrol anal dan * Rasa malu terjadi bila anak secara * Konsep berpikir masih * Kemampuan untuk mandiri dan keraguan diri yang berlebih atau
perebutan dengan orangtua dalam berlebihan dibuat menyadari primitif, mereka bisa berinisiatif tanpa rasa bersalah kehilangan kendaliu
hal toilet training memungkinkan dirinya sendiri melalui pemaparan manamai benda tapi tidak
munculnya peningkatan negatif dan hukuman bisa menamakan kelas
ambivalensi, perebutan separasi, benda
individuasi dan kemandirian
* Erotisme anal : berhubungan * Rasa ragu-ragu terhadap diri * Menggunakan bahasa dan * Kemampuan untuk * Berhubungan dngan menahan
dengan pemuasan seksual dalam sendiri terjadi jika orang tua gambar dalam cara yang menentukan diri sendiri tanpa dan mebiarkan
fungsi anal (menahan feses sbg hal secara berlebihan membuat malu lebih rinci rasa malu atau keraguan
Autonomy vs. yang berharga) dan mengeluarkan anak, misalnya tentang eliminasi terhadap diri sendiri, tidak ada
1 -3 thn Fase Anal shame and (sbg hadiah yang berharga bagi ambivalensi
doubt orang tua)
* Sadisme anal : ekspresi harapan * Tidak mampu menghadapi * Kemampuan untuk bekerja
agresif yang berhubungan dengan dilema moral sama tanpa keras kepala yang
pengeluaran feses sebagai senjata berlebihan, pemerasan atau
yang kuat dan destruktif penaklukan
* Erotisme uretral digunakan untuk * inisiatif timbul berhubungan * Komptensi uretra * Kontrol dan kinerja uretra dan
menyebutkan kesenangan dalam dengan tugas untuk kepentingan menimbulkan rasa bangga dan hilangnya kontrol, tidak jelas
urinasi, kesenangan retensi uretra aktivitas, baik motorik dan keyakinan diri dari kinerjanya sejauh mana tujuan fungsi uretra
= retensi anal intelektual berbeda dengan tujuan fungsi
anal
* Kualtas sadistik mempengaruhi * Rasa bersalah timbul pada * Resolusi konflik uretra * Berhubungan dengan cara
fungsi uretra sama halnya pada perenungan tujuan (terutama menentukan stadium untuk kompetisi dan agresi
Fase Urethral dorongaan sadistik anal yang tujuan yang agresif) bibit identitas jenis kelamin
persisten. selanjutnya
* Hilangnya kontrol uretra seperti * Keinginan untuk meniru dunia * Persaingan saudara kandung
pada enuresis, memiliki orang dewasa : keterlibatan sering terjadi
kepentingan regresif yang dalam persaingan oedipal
mengaktifkan kembali konflik anal menyebabkan resoluai melalui
identifikasi peran sosial
3 thn s/d 5- Initiative vs.
6 thn guilt
* Ditandai fokus primer terhadap * Fase Falik memberikan dasar * Memusatkan minat erotik pada
minat, stimulasi dan kegembiraan terhadap timbulnya identitas daerah genital dan fungsi genital
seksual pada daerah genital seksual, suatu rasa
keingintahuan tanpa rasa malu,
inisiatif tanpa rasa bersalah,
* Penis dianggap sebagai organ yang penguasaan terhadap * Penting untuk kemajuan
menjadi perhatian utama anak- objek/orang dalam lingkungan identifikasi selanjutnya yang akan
anak bagi kedua jenis kelamin dan proses serta impuls berperan sebagai dasar untuk
internal oranisasi karakter
Fase Phallic
* Fase Falik disertai penngkatan
masturbasi genital, khayalan yang
tidak disadari dan menonjol
tentang keterlibatan seksual
dengan orang tua berjenis kelamin
kebalikan
* Pembentukan super ego pada * Anak-anak sibuk membangun, * Conservation of quantity, * Dianggap sebagai periode * Integrasi identifikasib oedipal
akhir periode oedipal dan maturasi mencipta dan menyelesaikan weight, volume, length, and inaktivasi yang relatif tidak lebih lanjut dan konsolidasi
fungsi ego memungkinkan derajat time based on reversibility pening dalam skema identitas peran jenis kelamin
pengendalian impuls instingtual by inversion or reciprocity; perkembangan
yang lebih besar operations; class inclusion
and seriation
* Minat seksual pada fase ini * Mendapatkan instruksi sistematis Pikiran egosentrik digantikan * Periode integrasi dan
dianggap tenang dan teknologi dasar dengan pikiran operasional, konsolidasi pencapaian
berupa memperhatikan dan perkembangan psikoseksual
mengatasi berbagai sebelumnya dan menegakkan
informasi di luar anak penentu fungsi adaptif
* Maturasi fisiologis dari fungsi * Perjuangan untuk * Combinatorial system, * Resolusi dan reintegrasi dari Perpisahan dari ketergantungan
genital (seksual) dan sistem mengembangkan identitas ego whereby variables are fase genital yang penuh pada dan perlekatan dengan orangtua
hormonal menyebabkan (rasa kesamaan dan kontinuitas isolated and all possible masa remaja, menentukan
penguatan dorongan, terutama dalam diri) combinations are examined; stadium normal bagi
dorongan libido hypothetical-deductive kepribadian matur yang
thinking lengkap
* Menghasilkan regresi organisasi * Preokupasi dengan penampian, * Ditandai dengan * Dengan kapasitas untuk Penegakan relasi objek matur dan
kepribadian yang membuka kepahlawanan, ideologi kemampuan anak berpikir memenuhi dan memuaskan penerimaan dari integrasi peran
kembali konflik dari stadium abstrak, mempertimbangkan potensial genital dan integrasi dan fungsi dewasa yang
perkembangan psikoseksual secara deduktif dan diri dan identitas yang memungkinkan integrasi adaptif
sebelumnya mendefinisikan konsep- konsisten yang sesuai dengan harapan sosial
konsep dan nilai kultural
* Memberi kesempatan bagi resolusi * Identitas kelompok (dengan * Ketrampilan dalam * Mencapai kapasitas yang
11-13 thn Identity vs. Formal kompleks dalam mencapai teman sebaya) berkembang menghadapi kemungkinan memuaskan untuk pencapaian
Genital Stage
s/d dewasa role confusion operations identitas seksual dan dewasa dan kombinasi, anak mampu diri, peran berarti dalam hal
matur menangkap konsep pekerjaan, cinta dan penerapan
kemungkinan. Remaja kreatif produktif utk
berusaha mengatasi semua menghargai tujuan dan nilai
hubungan dan hipotesis yang
mungkin untuk menjelaskan
data dan peristiwa
* Sebagai orang normal hendaknya * Tugas untuk mencinta dan untuk Keintiman hubungan seksual,
mempunyai kemempuan yang baik bekerja persahabatan dan pergaulan
dalam hal mencinta dan bekerja yang tidak menakutkan dengan
krisis identitas
SIKLUS KEHIDUPAN
* Konflik antara integritas dan * Rasa kepuasan bahwa hidup telah Dapat merupakan kesenangan, Penerimaan diri dalam siklus
keputusasaan produktif dan berharga bersenang-senang dengan cucu kehidupan