Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BODY MEKANIK DAN AMBULASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia


Dosen Pembimbing
Estin Gita Maringga, SST., MPH

Disusun oleh :

1. Diah Ayu Setyowati (201902007)

2. Hermita Nugraheni (201902009)

3. Niki Septia Maha Dewi (201902011)

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Body Mekanik dan Ambulasi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Terlepas dari semua itu, penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah
ini. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
bu Estin Gita Maringga SST., MPH
Makalah ini dibuat agar semakin memahami mengenai Body Mekanik dan
Ambulasi. Semoga bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kediri, 12 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I

KATA PENGANTAR........................................................................................... II

DAFTAR ISI........................................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masala..........................................................................................1
C. Tujuan Masalah ...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
1. Konsep Dasar Body Mekanik.....................................................................2
A. Pengertian Body Mekanik.....................................................................2
B. Prinsip-prinsip Body Mekanik..............................................................2
C. Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik.........................................3
D. Pergerakan Dasar Dalam Body Mekanik..............................................3
E. Akibat Body Mekanik...........................................................................4
2. Konsep Dasar Ambulasi..............................................................................5
A. Definisi Ambulasi..................................................................................5
B. Tujuan Ambulasi...................................................................................5
C. Manfaat Ambulasi.................................................................................6
D. Tindakan-Tindakan Ambulasi...............................................................6
E. Alat Ambulasi........................................................................................6
F. Faktor yang Mempengaruhi Ambulasi..................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................7

A. Kesimpulan .................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Body mekanik meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan


mengapa kelompok otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan
mempertahankan gerakan secara aman. Dalam menggunakan Body
mekanik yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang
pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan gerakan tubuh yang
meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf.
Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan unutk
pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.
Manusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai keinginannya.
Gerak bebas tersebut terjadi sebagia hasil kerja sama antara dua sistem
organ, yaitu kerangka atau rangka dan otot. Rangka yang tersusun atas
tulang-tulang dapat bergerak karena di gerakkan otot. Jadi sebenarnya
rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh
sebab itu, rangka disebut alat gerak pasif.
Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek
dan berlelaksasi atau mengendur. Jika otot memendek akan dihasilkan
tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang dilekati atau pun organ
disekitarnya kearah tertentu. Bila otot mengendur maka organ-organ akan
bergerak kearah yang berlawanan. Berdasarkan ini maka otot disebut alat
gerak aktif.

B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian body mekanik dan ambulasi?
b. Bagaimana komponen body mekanik dan ambulasi?
c. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik dan
ambulasi?
d. Apa dampak body mekanik dan ambulasi?

C. Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui pengertian body mekanik dan ambulasi
b. Untuk mengetahui komponen body mekanik dan ambulasi
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik
dan ambulasi
d. Mengetahui dampak body mekanik dan ambulasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Body Mekanik

A. Pengertian Body Mekanik


Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien,
terkendali dan aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan
keseimbangan selama aktivitas. Body mekanik dan ambulasi merupakan
bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
1. Body Aligement (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian tubuh yang lain.
Struktur abnormal yang mempengaruhi posisi body alignment :
a. Skoliosis

 Suatu keadaan kelaina pada tulang belakang


 Penyebab : kondisi congenital, panjang kaki tidak sama,
poliomyeltis
 Penatalaksanaan : operasi dan imobilisasi
b. Kifosis

 Suatu kelainan pada tulang belakang terjadi fleksi yang


berlebihan pada tulang lumba

2
 Penyebab : penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal
 Penatalaksanaan : tidur tanpa bantal, memakai jaket,
menggunakan papan tempat tidur
c. Lordosis

 Suatu kelainan pada tulang belakang dimana hyperektensi dari


tulang lumba
 Penyebab : kehamilan, kondisi congenital
 Penatalaksanaan : latihan perenggangan spinal berdasarkan
penyebab

2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravitasi, garis
gravitasi dan base of support.
3. Gerakan tubuh yang dapat dikendalikan
Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan
sistem syaraf.

B. Konsep Pengaturan Posisi Pada Pasien


1. Posisi Fowler

Posisi setengah duduk kepala lebih tinggi dari kaki untuk


mempertahankan kenyamanan dan jalan nafasnya terbuka

3
2. Posisi Sim

Posisi miring ke kanan/kiri untuk memberi kenyamanan dan


memberikan obat per anus (supositoria)
3. Posisi Trendelenburg

Berbaring di tempat tidur dengan kepala lebih rendah dari kaki untuk
memperlancar peredaran darah ke otak
4. Posisi Dorsal Recumbent

Berbaring terlentang dengan kedua lutut ditekuk di atas tempat tidur


untuk memeriksa genital dan persalinan
5. Posisi Litotomi

Berbaring dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas


bagian perut untuk memasang alat kontrasepsi, memeriksa genital dan
persalinan
C. Dampak Body Mekanik
1. Jatuh yaitu tidak seimbangnya berat benda dan tubuh

4
2. Terjadinya ketegangan yang menimbulkan lelah dan gangguan
moskuloskelatal
3. Resiko terjadinya kecelakaan pada gangguan moskuloskeletal

D. Prinsip- Prinsip Body Mekanik


1) Gravitasi
Suatu prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan body
mekanik dengan benar. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang perlu
diperhatikan :
a. Pusat Gravitasi
b. Garis Gravitasi
c. Dasar Tumpuan
2) Keseimbangan
Keseimbangan dalam body mekanik dicapai dengan memperthankan
posisi garis gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3) Berat
Dalam penggunaan body mekanik ini sangat diperhatikan karena berat
atau bobot benda yang akan diangkat akan mempengaruhi body
mekanik.
Beberapa gerakan dasar dalam penggunaan body mekanik:
a. Gerakan
Gerakan yaitu gerakan yang benar-benar dapat membantu dalam
mempertahankan keseimbangan tubuh.
b. Menahan
Menahan yaitu mempertahankan posisi dalam posisi tertentu.
c. Menarik
Menarik yaitu penarikan yang benar- benar akan memudahkan dalam
memindahkan benda.
d. Mengangkat
Gunakan otot besar dari kulit.
e. Memutar

5
Memutar yaitu memutar posisi tubuh dari posisi kanan ke posisi kiri
atau sebaliknya.

E. Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik


1. Status kesehatan
2. Emosi
3. Gaya hidup
4. Pengetahuan
5. Situasi dan kebiasaan

F. Pergerakan Dasar Dalam Body Mekanik


1. Berjalan
Terjadi perpindahan dasar tumpuan dari satu sisi ke sisi yang lain.

2. Jongkok
Dasar tumpuan yang tepat akan memudahkan gerakan

3. Menarik
 Untukmemindahkan benda dengan mudah.
 Hal yang perlu diperhatikan:

6
1. Ketinggian
2. Letak benda
 Posisi kaki & tubuh : condong ke depan, lutut, dan kaki ditekuk

4. Berputar
Memutar anggota tubuh dan bertumpu tulang belakang.

G. Akibat Body Mekanik


1. Terjadi ketegangan sehingga mudah lelah
2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal

7
2. Konsep Dasar Ambulasi

a. Definisi Ambulasi
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada
pasien pasca operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun
dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan
kondisi pasien (Asmadi, 2008). Terapi ambulasi yang dilakukan pada
pasien pasca operasi adalah mobilisasi, latihan ROM aktif dan pasif,
latihan fungsional dan rekreatif, latihan duduk dan keseimbangan, latihan
aktifitas kegiatan sehari-hari serta latihan berjalan menggunakan alat-alat
mekanik (Carpenito, 2000).

b. Tujuan Ambulasi
Menurut Asmadi (2008) manfaat ambulasi untuk mencegah dampak
Immobilisasi pasca operasi meliputi :
a. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti Abrasi, sirkulasi
yang terlambat yang menyebabkan terjadinya Atropi akut dan
perubahan turgor kulit.
b. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan
beban kerja jantung, hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
c. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi
volunter maksimal, penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme
batuk yang menurun.
d. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
e. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada Eliminasi Urine,
infeksi saluran kemih, hiperkalsiuria
f. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis,
pemendekan serat otot

8
g. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan
syaraf pada bagian distal, nyeri yang hebat.

c. Manfaat Ambulasi
1. Mengurangi kesulitan respirasi dan sirkulasi
2. Mempercepat pemulihan peristaltik usus
3. Mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi
4. Mengurangi tekanan pada kulit
5. Penurunan intensitas nyeri

d. Tindakan-Tindakan Ambulasi
a. Duduk diatas tempat tidur

b. Duduk di tepi tempat tidur

c. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi

9
d. Membantu berjalan

e. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard

f. Melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan

10
e. Alat Ambulasi
a. Kruk, walker

b. Sabuk pengaman

f. Faktor yang Mempengaruhi Ambulasi


a. Kesehatan
b. Nutrisi
c. Emosi
d. Tingkat kesadaran
e. Tingkat pendidikan
f. Pengetahuan
g. Tahapan-tahapan Melakukan Ambulisasi
 Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi Program terapi/ pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

11
 Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada Pasien/keluarga.
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan.
 Tahap Kerja
 Dari tempat tidur ke kursi roda
1. Membantu klien duduk di sisi tempat tidur
2. Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur
mengunci rodanya dan membuka tatakan kakinya.
3. Memastikan klien stabil
4. Melebarkan kakinya (membuka jarak antara kedua kaki)
5. Memfleksikan pinggul dan kedua lutut (lutut perawat dan klien
sejajar).
6. Meletakkan tangan perawat di skapula klien.
7. Menegakkan klien untuk bediri pada hitungan ketiga dengan
meluruskan pinggul dan tungkai.
8. Memutar kaki yang terjauh dari kursi roda.
9. Meminta klien menggunakan lengan bersandar pada kursi untuk
topangan.
10. Memfleksikan pinggul dan lutut selama menurunkan klien ke
kursi.
11. Mengkaji kesejajaran klien yang sesuai untuk duduk.
12. Menurunkan tatakan kaki kursi roda dan meletakkan kedua kaki
klien diatasnya.
 Dari kursi roda ke tempat tidur
1. Mengatur posisi tempat tidur setinggi lutut atau pertengahan paha
klien.
2. Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur lalu
mengunci kursi roda.
3. Meletakkan kaki klien di atas lantai kemudian melipat tatakan
kursi roda.

12
4. Berdiri di depan klien dengan posisi kaki terjauh dari tempat tidur
berada di depan.
5. Memfleksikan pinggul dan lutut, meletakkan kedua tangan di
skapula klien, dan meminta klien meletakkan kedua tangannya di bahu
perawat.
6. Membantu klien berdiri dari kursi roda dengan meluruskan
pinggul dan lutut.
7. Membantu klien berjalan keluar dari kursi roda dengan
melahkahkan kaki terdepan ke belakang.
8. Membantu memutar badan klien membelakangi tempat tidur
dengan memutar kaki terjauh dari tempat tidur mendekati tempat tidur.
9. Membantu klien mendekati tempat tidur dengan meminta klien
berjalan mundur ke arah pinggir tempat tidur hingga belakang lutut
atau pertengahan paha klien berada dekat dengan tempat tidur.
10. Memfleksikan lutut dan pinggang sambil meminta klien duduk di
pinggir tempat tidur.
11. Menahan punggung klien dengan tangan terdekat dari arah kepala
tempat tidur dan tangan yang lain membantu mengangkat kedua kaki
klien.
12. Memutar ke arah kepala tempat tidur sambil membantu
membaringkan klien.
13. Merapikan klien

 Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

H. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi


a. Rentang Gerak Pasif

13
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif.
b. Rentang Gerak Aktif
Dalam gerakan ini untuk melatih, kelenturan, dan kekuatan otot serta
sendi.
c. Rentang Gerak Fungsional
Gerakan yang berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan
melakukan aktifitas.
I. Latihan Rentang Gerak
A. Latihan ROM Aktif
1. Pengertian
Merupakan latihan gerak istonik (terjadi kontraksi dan pergerakan
otot) dimana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai
dengan rentang gerak yang normal.
2. Tujuan
a) Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan
otot
b) Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian
c) Mempertahankan fungsi cardiorespirasi
3. Prosedur
Memberikan bimbingan dan instruksi atau motivasi kepada klien
untuk menggerakkan persendian-persendian tubuh sesuai dengan
rentang geraknya masing-masing.
B. Latihan ROM Pasif
1. Pengertian
Latihan pergerakan dimana tenaga medis dan petugas lain
menggerakkan persendian dari klien sesuai dengan rentang
geraknya.
2. Tujuan
Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian.
3. Prosedur
a. Mulai gerakan dari sisi lengan klien

14
b. Fleksi dan ekstensikan bahu
c. Abdusikan bahu, gerakan lengan menjauhi tubuh dan menuju
kepala
d. Rotasikan bahu internal dan eksternal membentuk 90º dengan
kasur

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang terkoodinir dan
aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan
selama aktivitas. Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat
mengurangi pengeluaran energy secara berlebihan.
Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera
pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari
tempat tidur dan mulai berjalan.Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan pasien. Latihan
ambulasi seperti duduk di atas tempat tidur, turun dan berdiri dari tempat
tidur, membantu berjalan, dan memindahkan pasien dari tempat tidur ke
branchard.

16
DAFTAR PUSTAKA

Eny Retno Ambarawati, S.Si. T, Tri Sunarsih. KDPK Kebidanan. ISBN


Adelina Pratiwi. Keterampilan Dasar Kebidanan. Penerbit Salemba Medika.
ISBN
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/download
/464/463
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/155863026?
extension=docx&ft=1568021892&lt=1568025502&user_id=390298147&uahk=l
V3LO8Tr_BaQY_SQ1erWDyrF0Jc
https://www.academia.edu/9236475/BODY_MEKANIK_DAN_MOBILISASI
https://www.slideserve.com/kolya/mekanik-tubuh-ambulasi
https://docplayer.info/47098199-Bab-1-pendahuluan-ambulasi-adalah-aktifitas-
berjalan-kozier-1995-dalam-asmadi-2008.html
https://www.academia.edu/11960191/ambulasi_dan_mobilisasi
https://www.scribd.com/doc/243076231/Ambulasi-Menggunakan-Alat-Bantu

17

Anda mungkin juga menyukai