Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARAKSI

GERAK DAN POSISI BENDA LANGIT

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II

Filda Trecya Nureani Bago A 241 18 029


Ayu Mutmainah A 241 18 033
Tri Oktavia A 241 18 036
Era Fazira A 241 18 041
Andan Yani A 241 18 045

DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Amirudin Hatibe, M.si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Gerak dan Posisi
Benda Langit tepat waktu.
Makalah Gerak dan Posisi Benda Langit disusun guna memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Selain itu, kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Gerak dan Posisi
Benda Langit.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu
selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 12 Februari 2021

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerak dan Rotasi Benda Langit
B. Gerak Semu Harian dan Tahunan Matahari
C. Posisi dan Kenampakan Bulan
D. Gerhana
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa sinar bulan yang nampak dari bumi
merupakan sinar matahri yang dipantulkan oleh bulan. Karena revolusi bulan
mengelilingi bumi, maka bulan nampak berubah bentuknya dilihat dari bumi.
Perubahan bentuk bulan dilihat dari bumi inilah yang dinamakan dengan fase-fase
bulan. Fase-fase Bulan (Moon’s phase) ini terulang setiap sekitar 29,5 hari, yaitu
waktu yang diperlukan Bulan mengelilingi Bumi.
Berkaitan dengan matahari, pergerakan harian matahari dari timur ke barat,
terbit dari timur dan terbenam di barat pada dasarnya bukanlah gerak matahari
yang sebenarnya, akan tetapi merupakan akibat perputaran bumi pada porosnya
(evolusi) selama sehari semalam. Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan
mengelilingi bumi dan bersama dengan bumi mengelilingi matahari. Diantara
akibat yang bisa timbul dari hal ini adalah bumi terkadang berada di antara bulan
dan matahari dan terkadang bulan yang berada di antara bumi dan matahari, yang
menyebabkan terjadinya gerhana.
Beradasarkan beberapa penjelasan di atas, dalam makalah ini akan dikaji
lebih jauh mengenai gerak dan posisi benda langit. Gerak ini berupa gerak semua
harian dan tahunan matahari, gerhana bulan dan bumi. Beberapa faktor, akibat dan
syarat fenomena benda langit dapat terjadi dan dapat diamati oleh pengamat di
permukaan bumi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari gerak dan rotasi benda langit ?
2. Bagaimana gerak semu harian dan tahunan matahari terjadi ?
3. Bagaimana posisi dan Kenampakan Bulan ?

4
4. Bagaimana gerhana bulan dapat terjadi ?
5. Bagaimana gerhana matahari dapat terjadi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari gerak dan rotasi benda langit.
2. Untuk mengetahui gerak semu harian dan tahunan matahari.
3. Bagaimana posisi dan Kenampakan Bulan.
4. Untuk mengetahui terjadinya gerhana bulan.
5. Untuk mengetahui terjadinya gerhana matahari.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerak dan Rotasi Benda Langit
Gerak rotasi Bumi adalah gerak Bumi mengitari porosnya sendiri. Gerak ini
dengan arah negatif atau timur, yaitu dari barat ke timur. Jika kita lihat dari
pesawat antariksa tepat di atas kutub utara, maka bumi berotasi berlawanan arah
jarum jam (arah negatif). Gerak rotasi Bumi ini dapat dibuktikan dengan
percobaan bandul Foucoult. Ada enam peristiwa yang diakibatkan oleh gerak
rotasi Bumi ini (Wijaya, 2010) :
1. Peredaran semu harian benda langit
Setiap hari kita mengamati peredaran Matahari dan benda-benda langit
melintas dari timur ke barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari
timur ke barat disebut sebagai peredaran semu harian benda langit. Ini karena
pergerakan yang kita amati bukan semata-mata disebabkan oleh pergerakan
Matahari dan benda-benda langit tersebut, melainkan disebabkan oleh rotasi
Bumi dari arah barat ke timur.
2. Pergantian siang dan malam
Belahan Bumi yang terkena sinar Matahari mengalami siang, sebaliknya
yang tidak terkena sinar Matahari mengalami malam. Karena Bumi berotasi
terus menerus dari barat ke timur, maka setengah bagian Bumi yang
terkena sinar Matahari selalu bergiliran. Dengan kata lain, pada suatu tempat
dalam sehari selalu terjadi pergantian siang dan malam.
3. Perbedaan waktu
Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah kutub.
Perbedaan waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-tempat yang
bebeda bujur 1o akan berbeda 4 menit (360o : 1440 menit) atau berbeda 1 jam
dalam 15o garis bujur (360o : 24 jam). Pembagian waktu berdasarkan garis
bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0o yang berada di kota Greenwich.

6
Setiap garis bujur yang jauhnya 15o, di sebelah barat akan lebih lambat 1 jam
sedangkan di sebelah timur akan lebih cepat 1 jam. Waktu pada bujur standar
dinamakan waktu standar atau waktu lokal. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur
standar yang lebih ke barat lebih kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh
bujur standar yang lebih ke timur. Batas penanggalan internasional ialah
tempat-tempat yang terletak pada bujur 180o, di mana tempat di timur dan di
barat bujur ini akan berbeda waktu satu hari.
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi
Akibat rotasi Bumi, garis tengah khatulistiwa lebih besar daripada
garis tengah kutub. Ini menyebabkan percepatan gravitasi di permukaan
2
Bumi berbeda-beda. Karena percepatan gravitasi g= GM/ R atau terbalik
dengan radius R2, maka percepatan gravitasi di ekuator (khatulistiwa) akan
lebih kecil daripada percepatan gravitasi di kutub. Jadi, jika kita bergerak dari
khatulistiwa menuju kutub, maka percepatan gravitasi akan semakin besar.
5. Pembelokan arah angin
Arah angin tidak persis searah dengan arah gradien tekanan, yaitu dari
daerah isobar tekanan tinggi ke isobar tekanan. Ini disebabkan oleh adanya efek
gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis bukanlah gaya sebenarnya melainkan
gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan,yaitu: (i) gerakan rotasi
Bumi dan (ii) gerakan benda relatif terhadap permukaan Bumi.
6. Pembelokan arus laut
Karena arus-aru permukaan laut disebabkan oleh angin, maka seperti
halnya angin, arus lau juga disimpangkan oleh rotasi Bumi. Arus laut dipaksa
membelok searah jarum jam (ke kanan) di laut-laut belahan Bumi utara dan
berlawanan arah jarum jam (ke kiri) di laut-laut belahan Bumi selatan.

7
B. Gerak Semu Harian dan Tahunan Matahari
1. Gerak Semu Harian Matahari
Penyebab dari gerak semu harian matahari adalah rotasi bumi (gerak
putar bumi pada sumbu putarnya). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4.1
detik. Pada pagi hari matahari terbit di sebelah timur tanda hari mulai siang dan
tenggelam di sebelah barat tanda hari mulai malam. Kejadian alam tersebut
disebabkan karena bumi berotasi. Ketika bumi berotasi, daerah-daerah di bumi
yang terkena sinar matahari mengalami siang dan daerah-daerah di bumi yang
tidak terkena matahari mengalami waktu malam. Setiap hari kita melihat
matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Hal ini terjadi karena kita
bergerak mengikuti rotasi bumi dari barat ke timur sedangkan matahari diam.
Dengan demikian, kita akan melihat gerak semu harian matahari. Letak
matahari yang seolah-olah berubah ini menyebabkan panas sinar matahari yang
kita rasakan pada pagi, siang, dan sore berbeda-beda. Hal ini bukan karena
jumlah sinar matahari yang sampai ke bumi berubah-ubah, tetapi karena arah
sinar itu berubah-ubah sehingga luas permukaan yang terkena sinar berbeda-
beda pula. Pada pagi dan sore hari sinar matahari datangnya miring sehingga
daerah yang terkena sinar matahari cukup luas.
Adanya rotasi bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di bumi.
Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan garis bujur
tempat tersebut. Sekali rotasi bumi atau dalam 24 jam, setiap tempat di
permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur. Dengan demikian, setiap
15° bujur ditempuh dalam jangka waktu 1 jam. Setiap garis bujur yang jaraknya
15° atau kelipatannya disebut bujur standar. Waktu bujur standar disebut waktu
lokal. Oleh karena itu, di permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal.
Diamati dari bumi, peredaran Matahari dan benda-benda langit melintas
dari timur ke barat. Pergerakan Matahari dan benda-benda langit dari timur ke
barat ini disebut sebagai peredaran semu harian benda langit, hal ini teramati
karena bumi yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur.

8
sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang kita
(sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak mengelilingi.

Gambar 2 Gerak Semu Harian Matahari

2. Gerak Semu Tahunan Matahari


Penyebab dari gerak semu tahunan matahari revolusi bumi Bumi
membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari
(revolusi). Bumi selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar
terhadap sumbunya (rotasi). Tetapi sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap
sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. Akibat dari
miringnya sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat di atas
khatulistiwa mumi, matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan
bumi. selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian
utara, dan setengah tahun berikutnya matahari lebih banyak menerangi bumi
bagian selatan. Dalam gerak semunya, matahari akan tampak bergerak dari
khatulistiwa (equator) antara 23,5 derajat lintang utara dan lintang selatan. Pada
tanggal 21 maret – 21 juni, matahari bergeser dari khatulistiwa menuju ke utara
dan akan berbalik arah setelah mencapai 23,5 derajat lintang utara dan kembali
bergerak menuju khatulistiwa. setelah itu, matahari akan tampak bergerak ke
selatan dan berbalik arah setelah mencapai 23,5 derajat lintang selatan.

9
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu
dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan
posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah
bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu
tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 3 Gerak Semu Tahunan Matahari

C. Posisi dan Kenampakan Bulan


Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi.
1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali
rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak
memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
2. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan
mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari).Saat berevolusi, luas bagian Bulan
yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari
Bumi juga berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-
rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari. Bidang
berwarna hitam merupakan bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari.

10
Bidang berwarna putih merupakan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari
namun tidak terlihat dengan jelas dari Bumi.
Berikut fase-fase nya:
 Hari Pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak

terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak


dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
 Hari ke-4, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak

melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.


 Hari ke-8, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah

lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.


 Hari ke-11, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak

seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.


 Hari ke-14, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak

seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
 Hari ke-17, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan

Bulan kembali seperti cakram.


 Hari ke-21, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama

dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
 Hari ke-25, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi

ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti
sabit.
Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati.
Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.

11
Gambar 4 Fase-fase Bulan

D. Gerhana
Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi dan bersama
dengan bumi mengelilingi matahari. Diantara akibat yang bisa timbul dari hal ini
adalah bumi terkadang berada di antara bulan dan matahari dan terkadang bulan
yang berada di antara bumi dan matahari. Ketika bulan berada di antara bumi dan
matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, bulan akan menghalangi cahaya
matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Inilah yang
menyebabkan terjadinya gerhana matahari pada daerah bumi yang cahaya
mataharinya terhalang bulan. Sedangkan ketika bumi berada di antara bulan dan
matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, maka bayangan bumi akan
menutupi bulan sedikit demi sedaikit. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana
bulan.
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah penampakan gelap di bulan saat purnama. Kita
sudah mengetahui bahwa bumi mengitari matahari. Sementara itu bulan
mengitari bumi. Akibatnya bulan kadang-kadang berada di antara matahari dan
bumi. Pada saat lain bumi yang berada di antara matahari dan bulan.

12
Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, ketiganya belum tentu
segaris. Bulan mungkin berada lebih rendah, mungkin pula lebih tinggi dari
garis hubung antara matahari dan bumi. Bila suatu waktu bulan berada tepat
segaris di antara matahari dan bulan, bulan akan menghalangi cahaya matahari
yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Ini menyebabkan terjadinya
gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi yang bisa
mengamati gerhana tersebut. Hanya daerah yang tergelapi oleh bulan itu yang
akan melihat gerhana matahari. Pada saat yang lain, bumi berada di antara
matahari dan bulan. Tetapi ini pun belum tentu segaris. Pada keadaan ini bumi
melihat bundaran penuh permukaan bulan yang tersinari oleh matahari, bulan
purnama. Pada saat-saat tertentu, bumi segaris dengan matahari dan bulan.
Akibatnya bayangan bumi menutupi bulan sedikit-demi sedikit. Itulah yang
menyebabkan gerhana bulan. Tak seperti gerhana Matahari, gerhana Bulan
aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa perlu pelindung.
Ciri – ciri gerhana bulan:
a. Pada bulan purnama
b. Posisinya Matahari – Bumi – Bulan segaris
c. Bulan seharusnya menerima cahaya matahari tetapi terhalangi bumi pada
saat bulan purnama.
d. Bulan memasuki bayang – bayang bumi.
e. Terjadi pada malam hari
f. Berlangsung selama 6 jam

13
Gambar 5 Posisi matahari, bumi dan bulan saat terjadi gerhana bulan

2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan
Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun
Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari
sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari
Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata
149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1) Gerhana matahari total
Terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau
lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan
Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-
Bulan dan Bumi-Matahari.
2) Gerhana matahari sebagian
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada
bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

14
3) Gerhana matahari cincin
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi
bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga
ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh
piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan
Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling
piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik.
Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata
telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan.

Gambar 6 Posisi matahari, bumi dan bulan saat terjadi gerhana matahari

Ciri gerhana matahari:


a. Terjadinya siang hari
b. Posisinya Matahari – Bulan – Bumi sejajar
c. Bumi seharusnya menerima cahaya matahari, tetapi terhalang oleh bulan
d. Terjadi jika bayangan bulan menutupi permukaan bumi
e. Berlangsung selama 6 menit

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerak rotasi Bumi adalah gerak Bumi mengitari porosnya sendiri. Gerak ini
dengan arah negatif atau timur, yaitu dari barat ke timur. Jika kita lihat dari pesawat
antariksa tepat di atas kutub utara, maka bumi berotasi berlawanan arah jarum jam
(arah negatif). Ada enam peristiwa yang diakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini
(Wijaya, 2010) : Peredaran semu harian benda langit, Pergantian siang dan malam,
Perbedaan waktu, Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi, Pembelokan
arah angin dan Pembelokan arus laut.
Penyebab dari gerak semu harian matahari adalah rotasi bumi (gerak putar bumi
pada sumbu putarnya). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4.1 detik. Ketika
bumi berotasi, daerah-daerah di bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang
dan daerah-daerah di bumi yang tidak terkena matahari mengalami waktu malam.
Setiap hari kita melihat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Hal ini
terjadi karena kita bergerak mengikuti rotasi bumi dari barat ke timur sedangkan
matahari diam. Adapun Penyebab dari gerak semu tahunan matahari adalah revolusi
bumi. Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi
matahari (revolusi).
Posisi dan kenampakan bulan terdiri atas 2 macam, yakni : Rotasi bulan dan
Revolusi bulan. Rotasi Bulan adalah peristiwa perputaran pulan pada porosnya.
Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan
tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi. Adapun revolusi
bulan adalah gerakan Bulan mengelilingi Bumi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang
terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga

16
berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan. Berikut fase-fase
nya:
 Hari Pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena

sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari


Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
 Hari ke-4, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak

melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.


 Hari ke-8, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah

lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.


 Hari ke-11, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak

seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.


 Hari ke-14, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak

seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
 Hari ke-17, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan

Bulan kembali seperti cakram.


 Hari ke-21, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan

Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.


 Hari ke-25, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi

ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti
sabit.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi, Adapun
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan
Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Gerhana
matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : Gerhana matahari total,
Gerhana matahari sebagian dan Gerhana matahari cincin.

17
DAFTAR PUSTAKA
Furqon, Muhammad. 2016. Gerak dan Posisi Benda langit. (Online) Terdapat di
https://www.scribd.com/document/333897581Gerak-Dan-Posisi-Benda-Langit
Rahayu, desi dan Harianto Andi Ma’tu. 2018. Gerak dan Posisi Benda Langit.
(Online) Terdapat di https://www.scribd.com/document/442553293/GERAK-
DAN-POSISI-BENDA-LANGIT-docx. Di akses pada tanggal 12 Februari 2020

18

Anda mungkin juga menyukai