Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elshaday umbu djara sipul

NIM : 1913131065

Detektor radiasi
 Ada beberapa macam detektor radiasi secara umum yaitu:

Dengan adanya detektor yang mampu mendeteksi radiasi yang ada di sekitar
kita, para pekerja radiasi tidak akan merasa takut dengan bekerja di sekitar
daerah radiasi. Karena adanya intensitas atau aktivitas radiasi yang besar dapat
terdeteksi secara cepat. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai
Detektor Sintilasi.
Proses sintilasi adalah terpecarnya sinar tampak ketika terjadi transisi elektron dari
tingkat energi (orbit) yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah di dalam
bahan penyerap. (Pusdiklat Batan, 2001).
Proses sintilasi akan terjadi bila terdapat kekosongan elektron pada orbit yang lebih
dalam. Kekosongan tersebut dapat disebabkan karena lepasnya elektron dari ikatannya
(proses ionisasi) atau loncatnya elektron ke lintasan yang lebih tinggi bila dikenai
proses radiasi (proses eksitasi).
Detektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian, yakni bahan sintilasi dan
photomultiplier. Bahan sintilator adalah bahan padat, cair, atau gas yang dapat
menghasilkan cahaya sintilasi ketika dikenai radiasi pengion. Photomultiplier adalah
alat yang digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan oleh bahan
sintilator menjadi pulsa listrik.

 Detektor isian gas merupakan detektor yang paling sering digunakan untuk
mengukur radiasi. Detektor ini terdiri dari dua elektroda, positif dan negatif,
serta berisi gas di antara kedua elektrodanya. Elektroda positif disebut
sebagai anoda, yang dihubungkan ke kutub listrik positif, sedangkan
elektroda negatif disebut sebagai katoda, yang dihubungkan ke kutub
negatif. Kebanyakan detektor ini berbentuk silinder dengan sumbu yang
berfungsi sebagai anoda dan dinding silindernya sebagai katoda.

     Terdapat tiga jenis detektor isian gas yang bekerja pada daerah yang berbeda
yaitu detektor kamar ionisasi yang bekerja di daerah ionisasi, detektor
proporsional yang bekerja di daerah proporsional serta detektor Geiger Mueller
(GM) yang bekerja di daerah Geiger Mueller.dan Detektor isian gas merupakan
detektor yang paling sering digunakan untuk mengukur radiasi. Prinsip kerja
detektor isian gas didasarkan pada pengaruh yang ditimbulkan ketika radiasi
melalui gas. Mode utama interaksi melibatkan ionisasi dan eksitasi molekul-
molekul gas sepanjang jejak radiasi.

Detektor bahan semikonduktor, merupakan jenis detektor yang masih baru.


Detektor ini memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih efisien dibandingkan
dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta memiliki
resolusi yang lebih baik daripada detektor sintilasi. 
Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan,
dan memberikan energi yang cukup, sehingga beberapa electron dalam kristal
berpindah dari pita valensi ke pita konduksi, sehingga menyisakan hole.
Pasangan elektron dan hole ini seperti juga pasangan ion dalam zat cair atau
gas, akan bergerak apabila ada beda tegangan, seperti ion positif dan ion
negatif. Ingat bahwa muatan positif dalam bahan semikonduktor pada
kenyataannya tidak bergerak. Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa hole-hole
dalam kristal akan diisi oleh elektron-elektron tetangganya, elektron-elektron
yang bergerak ini pun akan meninggalkan/ membuat hole-hole baru di
tempatnya semula. Hal ini menyebabkan seolah-olah hole itu bergerak.
Pada umumnya bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silicon (Si)
dan Germanium (Ge). Untuk meningkatkan daya hantar listrik-nya, maka
ditambahkan bahan pengotor (doping). Apabila bahan pengotor memiliki
kelebihan elektron sehingga aliran listrik adalah pergerakan muatan negatif
dalam bahan, yang dikenal dengan sebutan semikonduktor tipe–n. Apabila
bahan pengotor menambah hole, aliran listrik disebabkan oleh adanya
pergerakan efektif muatan positif dalam bahan, yang dikenal dengan sebutan
semikonduktor tipe–p seperti pada Gambar IV.2 berikut :

 
 Beberapa jenis detektor semikonduktor:

1.    Surface barrier: untuk mengukur radiasi alfa dan beta;


Detektor ini memiliki lapisan jenis–p yang sangat tipis, yang diletakan di atas lapisan
jenis–n. Detektor ini sangat efektif dalam pendeteksian partikel bermuatan dan
pemisahan tingkat energi yang berbeda-beda.  Kemampuan untuk memisahkan energi
yang berbeda-beda disebut dengan resolusi energi
2.    PIPS (Passivate Implant Planar Silicon): untuk mengukur radiasi alfa dan
beta;
Salah satu metode yang digunakan untuk memasukan bahan pengotor pada
permukaan semikonduktor adalah dengan memberikan paparan berkas ion pada
permukaan menggunakan akselerator. Sebagai contoh:  kristal silikon diberi
paparan berkas ion boron, akan memiliki lapisan–p yang terbentuk pada
permukaannya.

3.    HPGe: untuk mengukur radiasi gamma;


Detektor semikonduktor germanium memiliki efisiensi yang tinggi untuk mengukur
radiasi gamma, namun pada kenyataannya detektor Ge(Li) harus tetap berada dalam
temperatur yang sangat rendah, walaupun sedang tidak digunakan, pada umumnya
digunakan nitrogen cair. Hal inilah yang merupakan salah satu keterbatasan jenis
detektor ini.
4.    LEGe : untuk mengukur radiasi Sinar-X dan gamma;
LEGe merupakan kependekan dari Low Energy Germanium Detektor, merupakan
konsep baru dalam geometri detector germanium dengan beberapa kelebihan tersendiri
dibandingkan dengan detector planar atau coaxial dalam beberapa aplikasi. Detektor
LEGe dibuat dengan jendela bagian depan yang tipis.
5.    SiLi: untuk mengukur radiasi Sinar-X.
Detektor jenis ini sama dengan detektor semikonduktor Ge(Li), namun memiliki
kelebihan yaitu detektor ini dapat disimpan pada temperatur kama tanpa
menimbulkan kerusakan pada kristal, dan dapat dioperasikan pada temperatur
kamar.

6.    Ge (Li)
\Detektor semikonduktor yang terbuat dari bahan-bahan seperti silicon dan germanium,
dapat ditambahkan ke dalamnya bahan lithium. Daerah, tempat ditambahkannya bahan
lithium tersebut dinamakan sebagai intrinsic region atau lithium drifted yang berada di
antara bahan semikonduktor jenis –p dan jenis –n.

Detektor bahan semikonduktor, merupakan jenis detektor yang masih baru.


Detektor ini memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih efisien dibandingkan
dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta memiliki
resolusi yang lebih baik daripada detektor sintilasi

 Ada pula prinsip kerjanya sebagai berikut

Prinsip kerja dari detektor sintilasi adalah dengan mengubah radiasi pengion
yang menumbuk bahan sintilator menjadi percikan cahaya. Jumlah percikan
cahaya yang dihasilkan oleh bahan sintilator sangat sedikit, oleh karena itu
percikan cahaya tersebut haruslah diperkuat dengan photo multiplier tube agar
dapat dihasilkan pulsa/sinyal yang mampu dideteksi oleh detektor sintilasi. Cara
kerjanya sebagai berikut : percikan cahaya yang diterima oleh PMT jumlahnya
sedikit, kemudian diperkuat hingga didapatkan pulsa/sinyal yang mampu
dideteksi sebagai keluarannya. Sinyal yang masuk ke PMT diperkuat hingga 106
kali.
Detektor isian gas bekerja dengan memanfaatkan ionisasi yang dihasilkan
oleh radiasi selama melewati suatu gas. Secara khas pencacah seperti ini
terdiri dari dua buah elektrode yang diberi beda potensial listrik tertentu.
Ruang antara dua elektrode itu diisi dengan suatu gas. Radiasi pengion,
yang melewati ruang antara elektrode tersebut, akan melesapkan sebagian
atau semua energinya dengan membangkitkan pasangan-pasangan elektron
ion. Elektron dan ion ini merupakan pembawa muatan yang bergerak karena
pengaruh medan listrik. Ketika radiasi memasuki detektor kemudian
berinteraksi dengan atom-atom gas isian maka atom-atom tersebut akan
mengeluarkan elektron dari orbitnya. Elektron-elektron ini kemudian
dikumpulkan menggunakan medan listrik dan dibentuk menjadi pulsa
tegangan atau arus listrik yang dapat dianalisa oleh suatu rangkaian
elektronik. Dengan kata lain muatan yang dihasilkan oleh radiasi tersebut
diubah menjadi pulsa oleh piranti elektronika dan partikel-partikel itu
dicacah secara individual.

prinsipnya bekerja melalui konsep pengukuran perubahan konduktivitas


suatu bahan yang disebabkan oleh adanya radiasi ionisasi. Detektor
semikonduktor memiliki kesamaan dengan jenis detektor isian gas dalam
beberapa prinsip sistem kerjanya.
Semikonduktor adalah bahan-bahan yang dapat mengalirkan arus listrik,
namun kemampuan daya hantarnya tidak sebaik bahan konduktor, juga
dapat menghambat aliran arus listrik, namun daya hambatnya tidak sebaik
bahan insulator. Pada dasarnya, terdapat juga bahan-bahan isolator yang
terbuat dari bahan semikonduktor tidak dapat mengalirkan arus listrik.

http://anan-dk.blogspot.com/2011/11/detektor-sintilasi.html

http://oditioradiografer.blogspot.com/2017/06/makalah-proteksiradiasi-detektor-isian.html

http://yogaswaradipta.blogspot.com/2017/11/detektor-radiasi-jenis-semikonduktor.html

Anda mungkin juga menyukai