Anda di halaman 1dari 14

MAKALA

AYAT AL-QUR'AN DAN HADITS NABI TENTANG MEKANISME PASAR

TAFSIR EKONOMI

Disusun Oleh :

Kelompok IX

Misrawati (2004020058)

Nadia intan bahar (2004020063)

Dosen Pengampu :

Muh. Saukani, S.Th.I,M,Th.I

KELAS PBS 2C

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “ Ayat Al-Qur’an Dan Hadis
Nabi Tentang mekanisme pasar”. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ayat Al Qur’an Dan
Hadis Nabi Tentang Perkongsian Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR....................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian mekanisme pasar..........................................................................................2

B. Ayat Dan Hadis Tentang mekanisme pasar......................................................................4

C. Mekanisme Pasar Menurut Para Ulama..........................................................................6

D. Yang Harus Dilakukan Dalam. Mewujudkan Mekanisme Pasar.......................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................................................10

B. Saran........................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang sempurna. Hal ini dikarenakan didalamnya dibahas
nilai-nilai, etika, dan pedoman hidup secara komperhensif. Islam pula merupakan agama
penyempurna agama-agama terdahulu dan mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
baik persoalan aqidah maupun muamalah. Dalam hal muamalah, Islam mengatur
kaitannya dengan relasi manusia dengan sesama dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari termasuk didalamnya dituntun bagaimana cara pengelolaan pasar
dan segala bentuk mekanismenya.
Peranan ekonomi Islam dalam mekanisme pasar menyumbangkan andil yang
amat penting di tengah carut-marut kondisi perekonomian bangsa Indonesia. Praktek
pasar sejatinya harus ditampilkan nilai-nilai yang sesuai dengan norma dan nilai yang
dibenarkan. Dua paham ekonomi yang selama ini menjadi acuan dan barometer dunia,
yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis ternyata tidak dapat mengatur mekanisme
kegiatan pasar saat ini yang serba tidak menentu dan tidak jelas, malah semakin
memperparah keadaan (Wiharto, 2008).
Menurut ekonomi kapitalis (klasik), pasar memainkan peranan yang sangat
penting dalam sistem perekonomian. Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk
menyelesaikan permasalahan ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi.

B. RUMUSAN MMASALA

1. Apa yang dimaksud dengan mekanisme pasar ?


2. Apa ayat Al-Qur’an dan hadis tentang mekanisme pasar?
3. Apa Asbabu Nuzul Dan Dalil Ayat AL-Qur’an tentang mekanisme pasar?
4. Bagaimana pandangan ulama tentang mekanisme pasar ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian mekanisme pasar


2. Mahasiswa dapat mengetahui ayat Al-Qur’an dan hadis tentang mekanisme pasar
3. Mahasiswa dapat mengetahui Asbabun Nuzul dan Dalili ayat Al-Qur’an tentang mekanisme
pasar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pandangan ulama tentang mekanisme pasar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEGERTIAN MEKANISME PASAR

Mekanisme pasar adalah gambaran bagaimana produsen dan konsumen


akhirnya menyepakati harga dan kuantitas. Harga berfungsi sebagai sinyal
untuk mengalokasikan sumber daya. Produsen menetapkan harga
berdasarkan pertimbangan keuntungan. Sebaliknya, konsumen membeli
barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Keduanya terhubung di pasar.

Hukum penawaran dan permintaan memastikan alokasi sumber daya yang


efisien. Kekuatan penawaran dan permintaan membantu dalam mencapai
ekuilibrium pasar. Pada kondisi itu, pasar menentukan harga dan kuantitas
yang terbaik, baik bagi produsen maupun konsumen.Tapi, terkadang,
pemerintah mencoba mengendalikan proses ekonomi. Pemerintah mungkin
mengeluarkan kebijakan seperti upah minimum dan pajak. Intervensi semacam
itu mengganggu mekanisme pasar untuk bekerja.

Islam adalah agama yang sempurna. Hal ini dikarenakan didalamnya


dibahas Nilai-nilai, etika, dan pedoman hidup secara komperhensif. Islam pula
merupakan agama Penyempurna agama-agama terdahulu dan mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia Baik persoalan aqidah maupun muamalah.
Dalam hal muamalah, Islam mengatur Kaitannya dengan relasi manusia
dengan sesama dalam rangka memenuhi kebutuhan Hidupnya sehari-hari
termasuk didalamnya dituntun bagaimana cara pengelolaan pasar Dan segala
bentuk mekanismenya.

Peranan ekonomi Islam dalam mekanisme pasar menyumbangkan


andil yang Amat penting di tengah carut-marut kondisi perekonomian bangsa
Indonesia. Praktek Pasar sejatinya harus ditampilkan nilai-nilai yang sesuai
dengan norma dan nilai yang Dibenarkan. Dua paham ekonomi yang selama
ini menjadi acuan dan barometer dunia, Yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi
sosialis ternyata tidak dapat mengatur mekanisme Kegiatan pasar saat ini yang
serba tidak menentu dan tidak jelas, malah semakin Memperparah keadaan

2
(Wiharto, 2008). Menurut ekonomi kapitalis (klasik), pasar memainkan peranan
yang sangat Penting dalam sistem perekonomian. Ekonomi kapitalis
menghendaki pasar bebas untuk Menyelesaikan permasalahan ekonomi, mulai
dari produksi, konsumsi sampai distribusi.

a) . HARGA DAN PERSAINGAN SEMPURNA PADA PASAR ISLAMIAda


beberapa Sarjana Muslim memberikan penjelasan mengenai mekanisme
pasar (P3EI, 2011). Pertama, menurut Abu Yusuf, masyarakat luas
memahami bahwa harga suatu barang hanya ditentukan oleh jumlah
penawarannya saja. Dengan kata lain, bila hanya tersedia sedikit barang,
maka harga akan mahal. Sebaliknya, jika tersedia banyak barang, maka
harga akan turun. Mengenai hal ini Abu Yusuf dalam kitab AlKharaj (1997)
mengatakan, “Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal
yangdapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak
bisa diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga
mahal bukan karena kelangkaan makan. Murah dan mahal merupakan
ketentuan Allah (sunnatullah)”.

Kedua, menurut Ibn Taimiyah, pasar yang ideal menurut Ibnu Taimiyyah
adalah pasar bebas dalam bingkai nilai dan moralitas Islam, yaitu pasar
yang bersaing bebas –kompetitif dan tidak terdistorsi- antara permintaan
dan penawaran. Ibnu Taimiyyah

b) KEKUATAN PASAR DALAM EKONOMI ISLAM

Kontribusi dari para sarjana Muslim terdahulu belum mampu


menyeimbangi dengan keadaan yang terjadi saat ini, karena pada saat itu
masih dalam mekanisme pasar sederhana dan mengukurnya dari segi
permintaan dan penawaran barang atau jasa. Permintaan dan penawaran
yang dijelaskan oleh sarjana Muslim pada saat itu, seperti yang terangkum
dalam penjelasan sebagai berikut (P3EI, 2011):

Rasulullah SAW adalah seorang pedagang menjunjung tinggi keadilan dan


kejujuran maka dari itu beliau dijuluki ‘al-amin (yang dipercaya). Nabi
Muhammad SAW mulai belajar menjadi pedagang yaitu pada umur tujuh
tahun. Namun ketika itu bangasa arab merasa aneh dan merasa bahwa
tidak sepantasnya seorang nabi mempunyai aktivitas di pasar, apalagi untuk
berdagang.

3
B. AYAT AL-QUR’ANDQN HADITS TENTANG MEKANISME PASAR

• Ayat Al-Qur’an tentang mekanisme pasar

a). . Allah SWT berfirman : ‫عطال ُلكأي لوسالر اذه لام والاقيف يشميو َم َا‬
, Artinya : Dan mereka berkata ‫يفًاَيرَذن‬ َ ‫ك‬ َ ‫س ْاْلَُه‬
َ ‫عم ََُ ون‬ َ ‫اقْو‬
َ ‫نأ َََ ل َْول‬
ُ ‫يلإ َل ْز‬
َ ‫لم ْه‬
َ ‫ك‬
َ
mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makann dan berjalan di pasar -“
pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu
memberikan peringatan bersama dia. (QS. Al-Furqon: 7)

b). . ‫يلس ْرمال َنم َكلبق ََ انلس ْرأ ام َوونلكأيل ْمهانإ‬


‫س ْاْل‬
َ ‫عج َو ۗ اق َْو‬
َ ‫ل‬
َ ‫ن‬
ْ ‫عب ََ ا‬
َ ‫ض‬
ْ ‫ك‬
َ ‫امعاالط ل ُْم‬
َ َ ‫شَمي َو‬
ْ ‫ون‬
ُ ‫ن‬َ َ ‫اََ َلإ‬
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus rasul- ‫بر‬ َ ‫ك‬ َ َ ‫عب َۗ َون‬
ُ َ ‫انك َواير َْب‬ َ ْ ‫نف‬
ْ ًَ ‫بأ‬
َْ ‫فر‬
ُ ‫ي‬
rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi
sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah tuhanmu maha
melihat” (Al-Furqan : 20)

c).. Al-Qur’an juga mengoreksi kesalahan perspepsi bangsa arab mengenai


hukum larangan berdagang dan melakukan kegiatan ekonomi lainnya pada
musim haji, Allah SWT berfirman : ‫م ًَ لضف واغب ْنأ حََ انج ْمكيلع ََْ سيلم ْمضفأ‬
‫اذإف ۚ ْمكب َر ْنواركذاف اتفرع ْن َمك ُهوركذا َو ۖ ام َرحال رعشمال َدنع َ ااَّللنإ َو ْمكاد‬
Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari ‫بق ْنَمينالاضال َنَمل هل‬ َ ‫ك‬
ْ ‫ن‬
ُ ‫ْا ُْم‬
karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhannmu, Maka apabila kamu telah
bertolak dari”Arafat, berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah)
sebagaimana yang ditunjukka_Nya kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang sesat.”. (Al-Baqarah : 198)

d). Mekanisme Pasar Pada zaman Rasulullah SAW mekanisme pasar ini
sangatlah di hargai. Dimana pada saat itu beliau menolak permintaan para
sahabat untuk membuat kebijakan mengenai penentapan harga pasar
dengan alasan tingkat harga beli di Madinah tiba-tiba naik.

e). . HR. Anas yang berbunyi: ‫غل‬ ً ‫وآله عليه هلل َْ لى النبي عهد على السعر‬:’‫عنقال أنس‬
، ‫ ربي ألقى أن َْ لرجو إني‬، ‫المسعر ََ و هلل إن أحد وليس‬:‫فقال‬.‫ هلل رسول يا‬، ‫لنا سعر‬:‫فقالوا وسلم‬
: Artinya: Anas berkata) ‫ القاب مال َّول دم في ًبمظلم يطالبني منكم(الدارمي رواه‬، ‫الرزاق الباسط‬
Wahai Rasulullah tentukanlah harga untuk kita!”. Beliau menjawab, “Allah“
itu sesungguhnya adalah penentu harga penahan, pencurah, serta pemberi
rizki. Aku mengharapkan dapat menemui tuhanku dimana salah seorang
.”dari kalian tidak menuntutku karena kezaliman dalam hal darah dan harta

4
• Hadits tentang mekanisme pasar

Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk ke hadits Rasululllah Saw
disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan kenaikan harga-harga barang di kota
Madinah. Dengan hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih dari
1160 tahun) menguasai konsep pasar dari Adam Smith. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut:

‫غال السعر فسعر لنا رسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬:
‫هللا هو الخالق القابض الباسط الرابض الباسط الرازق المسعر وانى أرجوا أن ألقى ربى وليس أحد منكم يطلبنى بمظلمة ظلمتهار‬
‫)الماهولر اياه‬

“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah akanlah engkau menetukan
harga”. Rasulullah SAW. kata: ”Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang
menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku mengharapkan bahwa kelak
aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari menuntutku tentang kezaliman
dalam darah maupun harta. ” [4]

C. MEKANISME PASAR DALAM ISLAM MENURUT PARA ULAMA

Pada dasarnya dalam sistem ekonomi islam, mekanisme pasar dibangun atas dasar kebebasan,
yakni kebebasan individu untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Sistem Ekonomi Islam
menempatkan kebebasan pada posisi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi, walaupun kebasan itu
bukanlah kebebasan mutlak seperti yang dianut paham kapitalis. Namun, kebebasan itu diikat
dengan aturan. Yaitu tidak melakukan kegitan ekonomi yang bertentangan dengan aturan syariat,
tidak menimbulkan kerugian bagi para pihak yang bertransaksi, dan senantiasa melakukan kegiatan
ekonomi dalam rangka mewujudkan kemaslahan.

Pasar dalam pandangan ulama :

a) Al-Ghazali menjelaskan proses evolusi pasar. Secara alamai manusia selalu membutuhkan
orang lain. Petani membutuhkan ikan yang ada pada nelayan, sebaiknya nelayan
membutuhkan beras yang ada pada petani, dan lain sebagainya. Dalam memenuhi keutuhan
itu, manusia pun memerlukan tempat penyimpanan dan pendistribusian semua kebutuhan
mereka. Petani ataupun nelayan yang tidak dapat langsung melakukan barter. Hal ini
menjadi faktor yang mendorong mereka untuk melakukan transaksi dipasar. Para pedagang
melakukan jual beli dengan tingkat keuntungan tertentu. Jika petani tidak mendapatkan
pembeli dan barang yang dibutuhkannya, ia akan menjual barang dengan harga yang lebih
murah. Pertanyaan ini menunjukkan bahwa harga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.

5
b) .Abu Yusuf menyatakan tidak ada batsan tertentu tentang murah dan mahalnya harga
dipasar. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan karena
kelangkaan makanan, kadang makanan sangat sedikit tetapi harganya murah. Murah dan
mahal merupakan sunnatullah. Pernyataan ilmuan yang hidup pada masa Khalifah Harun al-
Rasyid ini, secara implisit bermakna bahwa harga bukan hanya ditentukan oleh penawaran
semata, tetapi juga ditentukan oleh permintaan. Abu Yusuf mengindikasikan ada variabel-
variabel tertentu juga memengaruhi terbentuknya harga, misalnya jumlah uang beredar,
penimbunan barang, dan lainnya.

c) Ibn Taimiyah menyatakan mekanisme pasar dalam islam adalah pasar bebas, harga
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Kenaikan harga tidak selalu
disebakan oleh ketidakadilan dari para pedagang, harga merupakan hasil interaksi antara
permintan dan penawaran yang terbentuk karena factor yang komplek. Terkadang naik
turunnya harga disebabkan oleh defisiensi produksi ataupun penurunan terhadap
permintaan atau tekanan pasar. Jika permintan terhadap barang meningkat, sedangkan
ketersediaan barang menurun, maka harga naik. Sebaliknya, jika ketersediaan barang-
barang meningkat, sedangkan permintaan terhadap barang tersebut menurun, maka harga
turun. Kelangkaan atau melimpahnya barang kadang bukan disebabkan oleh ketidakadilan
tetapi karena kehendak Allah SWT. Ibn Taimiyah secara prinsipnya menghargai pentingnya
harga yang terjadi karena mekanisme pasar berjalan secara alami. Karena itu, ia menolak
campur tangan pemerintah menetapkan atau menekan harga selama naik turunnya harga
disebabkan oleh factor-faktor alami sebagai berikut

• Pertama, jenis kebutuhan manusia sangat bervariasi satu sama lain.


Tingkat kebutuhan tersebut berbeda-beda tergantung pada kelimpahan atau ke-
langkaan barang-barang yang dibutuhkan itu. Suatu barang akan lebih dibu-
tuhkan pada saat terjadinya kelangkaan daripada saat melimpahnya persediaan.
• Kedua, harga sebuah barang beragam tergantung pada tingginya jumlah
permintaan. Jika jumlah permintaan semakin tinggi karena jumlah manusia yang
membutuhkan sebuah barang semakin banyak, maka hargapun akan bergerak
naik terutama jika jumlah barang hanya sedikit atau tidak mencukupi.
• Ketiga, harga barang juga dipengaruhi oleh besar atau kecilnya kebutuhan
terhadap barang dan tingkat ukurannya. Jika kebutuhan sangat besar dan kuat,
maka hargapun akan melambung hingga tingkat yang paling maksimal, daripada
jika kebutuhan itu kecil dan lemah.
• Keempat, harga barang berfluktuasi juga tergantung pada siapa yang
melakukan transaksi pertukaran barang itu. Jika ia adalah seorang yang kaya dan
terpercaya dalam hal pembayaran utang, harga yang murah niscaya akan dit-
erimanya.
• Kelima, harga juga dipengaruhi oleh bentuk alat pembayaran yang diguna-
kan dalam bentuk jual-beli. Jika yang digunakan umum dipakai, harga akan lebih
rendah daripada jika membayar dengan uang yang jarang ada di peredaran.
Keenam, disebabkan oleh tujuan dari kontrak adanya timbal-balik ke-

6
pemilikan oleh kedua pihak yang melakukan transaksi. Jika si pembayar mampu
melakukan pembayaran dan mampu memenuhi janjinya, tujuan dari transaksi
itu mampu diwujudkan dengannya. Ketujuh, aplikasi yang sama berlaku bagi se-
seorang yang meminjam atau menyewa.
d) Ibn Khaldun menyatakan jika suatu kota berkembang dan jumlah penduduknya semakin
banyak, penuh dengan kemewahan, maka harga barang-barang pokok menurun, sedangkan
barang mewah akan menaik. Ini disebakan penduduk kota memiliki surplus tinggi akan
bahan makanan melebihi kebutuhan mereka, sedangkan penawaran bahan pangan dan
barang kebutuhan pokok lainnya meningkat. Harga barang mewah akan naik seiring dengan
meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap barang
mewah. Ketika barang-barang kebutuhan ketersediaannya sedikit, maka harga naik. Namun,
terjadi impor barang kebutuhan tersebut sehingga ketersediannya melimpah maka harga
akan turun.

D. YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEYUWUDKAN KESEIMBANGAN PASAR

Kegiatan apapun akan menjadi sempurna apabila seimbang. Begitu juga dengan pasar. Semua
pelaku ekonomi di pasar menginginkan agar pasar selalu seimbang yang disebut dengan
keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar adalah antara kuantitas barang yang ditawarkan dan
kuantitas barang yang diminta sama, atau harga barang yang ditawarkan dengan harga barang yang
diminta sama. Jika kuantitas barang atau harga barang yang diminta tidak sama dengan kuantitas
atau harga barang yang diminta, maka tidak akan ada yang namanya keseimbangan pasar.

Jika harga atau kuantitas barang yang ditawarkan lebih besar dari barang yang diminta, maka
akan terjadi penimbunan barang bahkan barang tersebut akan terbuang sia-sia. Jika terjadi
sebaliknya, maka produsen akan kewalahan. Dalam keseimbangan pasar tidak ada yang namanya
kecenderungan harga untuk berubah. Jika terjadi perubahan, maka perubahan tersebut dapar
berupa perubahan dari sisi permintaan (kuantitas yang diminta melebihi yang ditawarkan),
perubahan dari sisi penawaran (kebalikan dari permintaan), perubahan dari sisi perawaran dan dari
sisi permintaan (bila antara kedua belah pihak bersepakat antara sisi penawaran dan sisi
permintaan).

Keseimbagan pasar tidak akan lepas dari mekanisme pasar yang mana mekanisme pasar
merupakan kecenderungan sebuah pasar bebas untuk perubahan harga pasar menjadi seimbang
(jumlah permintaan dan penawaran sama). Seperti halnya hidup yang berjalan tidak selalu sesuai
keinginan, pasar pun juga demikian. Permintaan dan penawaran tidak selamanya akan mencapai
keseimbangan (sama), artinya kedua hal ini tidak selalu berada pada keseimbangan dan kadang juga
ada pasarbyang tidak akan pernah mencapai keseimbangan dikarenakan kondisi yang kurang
memungkinkan.

7
Untuk mencapai sebuah keseimbangan, pemerintah berperan dalam hal itu dengan
mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang perekonomian. Salah satu kebijakan tersebut adalah
dalam hal penetapan harga (tas’ir). Dalam buku ekonomi Islam disebutkan bahwa Ibnu Taimiyah
mengatakan penetapan harga (tas’ir) adalah keadaan yang mewajibkan pedagang untuk menjual
barang dagangannya dengan harga mistli (harga pasar). Sedangkan menurut Imam Taqiyuddin an-
Nabhani tas’ir merupakan perintah penguasa atau para wakilnya atau siapa saja yang mengatur
urusan kaum muslimin kepada pelaku pasar agar tidak menjual barang dagangan kecuali dengan
harga tertentu, dan mereka dilarang menambah atas harga itu agar mereka tidak melonjakkan
harga, atau mengurangi dari harga itu agar mereka tidak merugikan lainnya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mekanisme pasar adalah gambaran bagaimana produsen dan konsumen Akhirnya
menyepakati harga dan kuantitas. Harga berfungsi sebagai sinyal Untuk mengalokasikan sumber
daya. Produsen menetapkan harga Berdasarkan pertimbangan keuntungan. Sebaliknya,
konsumen membeli Barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Keduanya terhubung di pasar.

Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk ke hadits Rasululllah Saw
disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan kenaikan harga-harga barang di kota
Madinah. Dengan hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu (lebih dari
1160 tahun) menguasai konsep pasar dari Adam Smith. Dalam hadits tersebut
diriwayatkan sebagai berikut:
‫غال السعر فسعر لنا رسول هلال صلى هلال عليه و سلم‬:
‫هلال هو الخالق القابض الباسط الرابض الباسط الرازق المسعر وانى أرجوا أن ألقى ربى وليس أحد منكم يطلبنى بمظلمة‬
‫ظلمتهار‬
‫(الماهولر اياه‬
“Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
saran kepada Rasulullah dengan berkata: “ya Rasulullah akanlah engkau menetukan

Adapun mekanisme pasar Menurut para ulama seperti :


• Al-Ghazali menjelaskan proses evolusi pasar. Secara alamai manusia selalu
membutuhkan orang lain.
• Abu Yusuf menyatakan tidak ada batsan tertentu tentang murah dan mahalnya harga
Dipasar.

8
• Ibn Taimiyah menyatakan mekanisme pasar dalam islam adalah pasar bebas, harga
Ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
• Ibn Khaldun menyatakan jika suatu kota berkembang dan jumlah penduduknya semakin

banyak, penuh dengan kemewahan, maka harga barang-barang pokok menurun, sedangkan
barang mewah akan menaik.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah yang di susun ini masih terdapat banyak Kekurangan,
Oleh karena itu kritik,saran,dan masukan yang sifatnya membangun sangatlah Kami harapkan
untuk baiknyan makalah ini ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agustianto. Mekanisne Pasar dalam Perspektif Ekonomi Islam, diakses pada 15 Maret
2012, dari https://shariaeconomics.wordpress.com/2011/02/26/mekanisme-pasardalam-
perspektif-ekonomi-islam/.
Ali, Z. (2008). Hukum Perbankan Syari’âh. Jakarta: Sinar Grafika.
Ahmad, M. (2001). Business Ethnics in Islam, International Institute of Islamic Thought
(IIT), Pakistan, terj. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Mubarakafuri, M. A. R. I. A. R. Tuhfah al-Ahwazy bi Syarah Jami’ At-Tirmizy,
Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyah, Nomor Hadits 1310.
Karim, A. (2011). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Khaf, M. (1978). Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khaldun, I. (2000). Muqaddimah. Edisi Indonesia, terj. Ahmadi Taha. Jakarta: Pustaka
Firdaus.
Islabi, A. A. (1997). Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset.
Masyhuri. (2007). Ekonomi Mikro. Malang: Sukses Offset.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). (2011). Ekonomi Islam.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Rahman, A. (1996). Economic Doctrines of Islam (terj.). Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Shiddiqi, M. The Economic Entreprise in Islam (terj.). Jakarta: Bumi Aksara Jakarta Pusat.

Supriyatno. (2008). Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN Malang Press.Warman, A.
(2003). Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: IIT Indonesia.Wiharto, S. (2008). MekanismPasar menurut
Ekonomi Islam. Diakses pada tanggal 15Maret 2012, dari http://slamet-
wiharto.blogspot.com/2008/09/mekanisme-pasarmenurut-ekonomi-islam.html.

10
.

Anda mungkin juga menyukai