Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDIVIDU EKONOMI KESEHATAN

“HUBUNGAN ADMINISTRASI KESEHATAN DENGAN BPJS”

DISUSUN OLEH MILA FEBRIANI (14011214)

DOSEN PEMBIMBING: Masri Robiansyah Putra, SE,M.Kes

STIKES HANGTUAH PEKANBARU

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT A REGULER

KELOMPOK 5 SEMESTER 5

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “EKONOMI
KESEHATAN ” ini yang berjudul “HUBUNGAN ADMINISTRASI KESEHATAN DENGAN
BPJS’

 Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah  ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “HUBUNGAN ADMINISTRASI


KESEHATAN DENGAN BPJS” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

PENYUSUN, 26 Agustus 2016

(MILA FEBRIANI)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2  Tujuan.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Administrasi kesehatan...................................................................... 3

2.1.1 Definisi Administrasi .................................................................................. 3

2.1.2 Definisi Kesehatan ...................................................................................... 3

 2.1.3 Definisi Administrasi kesehatan .................................................................. 4

2.2 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)................................................. 8

2.2.1 Sejarah singkat BPJS Kesehatan ................................................................. 8

2.2.2 Definisi BPJS .............................................................................................. 9

2.2.3 VISI MISI BPJS ......................................................................................... 13

2.3 Hubungan administrasi dengan BPJS ............................................................ 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang,
tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan
keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai
mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
(Blum,1974)

Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi, dan juga kehidupan masyarakat, tampak
bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan. Banyak macamnya. Bentuk
dan jenis pelayanan kesehatan tersebut, ternyata tidak sama antara satu negara dengan negara
lainnya.  Setiap negara, tergantung dari kemajuan ilmu dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
kesehatan, tingkat sosial ekonomi serta latar belakang politik, dapat memiliki bentuk dan jenis
pelayanan kesehatan yang agak berbeda.  Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
diselnggarakan dinegara-negara telah maju (developed countries ) tidak sama dengan yang
diselenggarakan dinegara-negara yang sedang berkembang (developing countries). Demikian
pula halnya antara negara-negara yang telah maju. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
diselnggarakan dinegara-negara Eropa Barat.

Pada makalah ini akan dibahas tentang hubungan administrasi kesehatan dengan
bpjs. Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber,
tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
kesehatan, perawatan kedokteran, serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga,
ataupun masyarakat.

Hubungan administrasi dan administrasi kesehatan yaitu masing-masing memiliki langkah-


langkah atau upaya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Administrasi kesehatan tidak lain adalah administrasi sendiri yang diterapkan pada upaya
kesehatan demi terciptanya suatu keadaan sehat. Sebagaimana dalam administrasi kesehatan
berupaya menyediakan atau menyelenggarakan upaya kesehatan sedemikian rupa sehingga
dengan input yang kecil (sumber, tata cara dan kesanggupan) dapat menghasilkan output yang
sebesar-besarnya yaitu terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan dan memberikan
dampak yang positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial. Adapun jenisnya ada dua diantarannya BPJS
kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS kesehatan ini mulai dioperasionalkan pada
tanggal 1 Januari 2014. Apabila BPJS ketenagakerjaan terbagi kedalam empat jenis program
diantarannya jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian
yang akan dioperasionalkan di tahun 2015.

BPJS berhubungan dengan administrasi. Karena dalam menjalankan  BPJS harus ada


administrasi terlebih dahulu agar terlaksana.  Jika tidak ada administrasi maka BPJS tidak akan
berjalan.

1.2  Tujuan

ü  Mahasiswa dapat memahami definisi dari BPJS


ü  Mahasiswa dapat memahami definisi dari BPJS KESEHATAN

ü  Mahasiswa dapat mensimpulkan hubungan antara administrasi dengan BPJS

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Administrasi kesehatan

2.1.1 Definisi Administrasi

Administrasi berasal dari kata adminis-trare (latin:ad= pada, ministrare= melayani). Dengan


demikian jika ditinjau dari asal kata, administrasi berarti memberikan pelayanan kepada. Pada
saat ini administrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri. Untuk itu banyak
pengertian administrasi yang telah dikenal. Beberapa diantaranya adalah:

1.      Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada


pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo).

2.      Administrasi adalah kombinasi antara pengambil keputusan dengan pelaksanaan dari


keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Robert D.Calkins).

3.      Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempergunakan
orang lain (George R. Terry).

4.      Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan


lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz O’Donnell).

5.      Administrasi adalah suatu proses dengan mana upaya  untuk mencapai tujuan tertentu dapat
dilaksanakan dan diawasi (Social Science Ency-Clopedia).

2.1.2 Definisi Kesehatan

Menurut pernyataan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), kesehatan adalah keadaan fisik,
mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap
penyakit atau kelemahan. Kami telah memilih untuk bekerja pada industri kesehatan sebab
penghargaan kami terhadap kehidupan dan penelitian kami berkenaan dengan arti dari
keberadaan manusia.
Ø  Kesehatan adalah kondisi fisik dan batin yang seimbang, tidak kekurangan dan tidak
berlebihan dari segala zat ataupun keadaan yang biasa menjadi asupan tubuh. Dan juga
kesejahteraan fisik dan mental, dimana tubuh kita selalu merasa nyaman, segar dan baik.
Nyaman untuk beraktivitas, selalu semangat, dan dapat diajak bekerjasama.

Ø  Kesehatan adalah kondisi yang sangat mahal harganya, jika kesehatan kita sudah terganggu,
maka segala aktivitas dalam hidup kita pun akan menjadi terganggu. Kita harus berobat ke
dokter untuk memperbaiki kondisi tubuh kita. Dan itu akan membuat kita harus mengeluarkan
biaya mahal. Belum lagi jika disaat kita ada urusan yang sangat penting, kita akan kehilangan
kesempatan jika kondisi tubuh kita tidak sehat. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga
kesehatan tubuh dan jiwa kita. Kesehatan dapat kita jaga dengan berbagai cara, kita dapat
menjaganya dengan cara memakan makanan yang bergizi dan cukup. Kita harus banyak
berolahraga dan banyak minum air putih. Kita pun wajib menjaga kebersihan dalam diri, dan
lingkungan kita. Jika kita merasa sangat menyayangi diri kita, kita pasti akan senantiasa menjaga
kesehatan kita. Karena dalam tubuh yang kuat akan ada jiwa yang sehat. Segalanya akan berjalan
lancar.

2.1.3 Definisi Administrasi kesehata

Administrasi kesehatan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta


pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggara pembangunan kesehatan.

Dalam mengkaji tentang administrasi dalam kesehatan masyarakat sebenarnya terdiri dari dua
kata yaitu administrasi dan kesehatan masyarakat yang seharusnya dikaji satu persatu.

Pertama : Administrasi Menurut Dwight Waldo dalam bukunya ”The Study of Public
Administrasi”(1995) disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama secara rasional
yang tercermin pada pengelompokkan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan.

Sedangkan menurut Robert D. Calkins dalam bukunya “The art of Administration and and the art
of science” (1959) menyebutkan administrasi sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan
dengan pelaksanaan dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Olehnya selanjutnya disebutkan bahwa dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang harus
terpenuhi :

1.      Menetapkan tujuan yang ingin dicapai

2. memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan
3. mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.

Kedua : Kesehatan masyarakat Pada tahun 1938 Perkin mendefinisikan sehat sebagai suatu
keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan pelbagai faktor yang
mempengaruhinya. WHO mempunyai dua definisi tentang kesehatan, definisi pertama
dirumuskan pada tahun 1947, disebutkan sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari
fisik, mental dan sosial, sedangkan definisi kedua dirumuskan pada tahun 1957 yang
menyebutkan sehat sebagai suatu keadaan atau suatu kualitas dari organ tubuh yang berfungsi
secara wajar dengan segala faktor keturunan ataupun lingkungan yang dipunyainya. Dan masih
banyak pegertian tentang kesehatan.

Dari masing pejelasan atau pengertian di atas dapat ditarik pengertian administrasi kesehatan
masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Sebenarnya penulis sebelum membaca buku tentang administrasi kesehatan mengira bahwasanya
administrasi kesehatan hanya tentang pencatatan, dokumentasi dan pelaporan. Dan juga menurut
Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” 1979. mengatakan
terdapat banyak orang yang jika membicarakan administrasi kesehatan, asosiasi hanya pada
kegiatan tata usaha saja, yaitu mencatat dan atau melaporkan jumlah kasus, jumlah pengeluaran
obat atau pekerjaan rutin diloket karcis sebuah balai pengobatan misalnya.

Ternyata menurut Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan”
mengatakan seseorang yang melaksanakan administrasi kesehatan berarti melaksanakan segala
fungsi aministrasi yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian dan penilaian. Sebenarnya fungsi administrasi banyak pembagiannya, tetapi
penulis mengambil pendapat Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi
Kesehatan” mengatakan fungsi adaministrasi dibedakan atas 4 macam yakni :

1. perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan

2. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff

3. pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian

4. penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun dapat dicapai atau
tidak.

Dalam pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak pihak, diantaranya
pemerintah, rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam administrasi kesehatan ini tidak
hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat preventif (pencegahan). Menurut Azrul Azwar
dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” mengatakan karena keadaan sehat
yang ingin dicapai adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap program seyogyanya
menerapkan prinsip ilmu kesehatan masyarakat, maka dalam mebicarakan administrasi
kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri dari konsep ilmu kesehatan masyarakat.

Disebutkan oleh winslow pada tahun 1920 bahwa yang dimaksudkan dengan ilmu kesehatan
masyarakat tersebut adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk mencegah terjangkitnya penyakit,
memperpanjang usia hidup dan memelihara kesehatan fisik, mental serta ketepat gunaan melalui
usaha-usaha masyarakat yang diorganisir dalam bidang kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular, pendidikan dalam kebersihan perorangan, pengaturan usaha perawatan dan
kedokteran untuk diagnosa dini dan pengobatan pencegahan penyakit, serta mengembangkan
mekanisme sosial yang akan menjamin setiap orang dalam masyarakat akan capai suatu
tingkatan kehidupan yang cukup, demi tercapainya pemeliharaan kesehatannya.
Jadi dalam administrasi kesehatan tidak hanya melayani pengobatan masyarakat, tetapi banyak
hal yang mesti dilakukan sebagaimana pengertian ilmu kesehatan masyarakat yang tersebut di
atas.

Fungsi administrasi kesehatan yang berkaitan dengan tujuan subsistem manajemen kesehatan
tersebut adalah :

1.      Perencanaan (Planning)
Suatu kegiatan atau proses penganalisisan, pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan demi masa depan yang lebih baik.

2.      Pengorganisasian (Organizing)
Langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang serta pendelegasian wewenang oleh pimpinan
kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

3.      Penggerakan dan Pelaksanaan (Actuating).


Usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.

4.      Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)


Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan

2.2 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

2.2.1 Sejarah singkat BPJS Kesehatan

1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota
keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan
membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara
Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu
(Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.

1984 - Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan
agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS,
ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.

1991 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan
pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan
Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diizinkan
memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta
sukarela.

1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan,
kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan
manajemen lebih mandiri.

2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI,
sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor
56/MENKES/SK/I/2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Miskin (PJKMM/ASKESKIN).

Dasar Penyelenggaraan :

UUD 1945

UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor


56/MENKES/SK/I/2005,

Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :

Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan asas gotong royong sehingga
terjadi subsidi silang.

Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.


Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang.

Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.

Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta.

Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan mengutamakan prinsip kehati-
hatian, efisiensi dan efektifitas.

2014 - Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama menjadi BPJS
Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang BPJS.

2.2.2 Definisi BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial. Adapun jenisnya ada dua diantarannya BPJS
kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS kesehatan ini mulai dioperasionalkan pada
tanggal 1 Januari 2014. Apabila BPJS ketenagakerjaan terbagi kedalam empat jenis program
diantarannya jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian
yang akan dioperasionalkan di tahun 2015.

Menurut UU no. 24 tahun 2011 tentang BPJS pasal 7 ayat (1) dan Ayat (2), pasal 9 ayat (1) dan
UU. No. 40 Tahun 2011 Tentang SJSN, Pasal 1 Angka 8, Pasal 4 Dan Pasal 5 ayat (1)). Badan
Penyeleggara jaminan social kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum public yang
bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) Bulan di Indonesia.

Menurut Wikipedia BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah


Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan


program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada
tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari
2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.

Adapun fungsi diadakannya program BPJS adalah UU BPJS menentukan bahwa BPJS
Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan
menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan
prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Didalam menjalankan sebuah fungsinya BPJS pun mempunyai beberapa tugas diantarannya :

1.      Melakukan dan menerima pendaftaran peserta;

2.      Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;

3.      Menerima bantuan iuran dari pemerintah;

4.      Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta;

5.      Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;

6.      Membayarkan manfaat dan membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan


program jaminan sosial; dan

7.      Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta


dan masyarakat.

Wewenang BPJS berada dalam pasal 10 diantarannya sebagai berikut :

1.      Menagih pembayaran Iuran;

2.      Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang
dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan
hasil yang memadai;

3.      Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan Pemberi Kerja dalam
memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial
nasional;

4.      Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas


kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah;

5.      Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;  

6.      Mengenakan sanksi administratif kepada Peserta atau Pemberi Kerja yang tidak memenuhi
kewajibannya;

7.      Melaporkan Pemberi Kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya


dalam membayar Iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan; dan

8.      Melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program Jaminan
Sosial.
Dalam menjalankan tugasnya BPJS mempunyai kewajiban-kewajiban diantarannya :

1.      Memberikan nomor identitas tunggal kepada Peserta;

2.      Mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan aset BPJS untuk sebesar-besarnya
kepentingan Peserta;

3.      Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai kinerja,
kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya;

4.      Memberikan Manfaat kepada seluruh Peserta sesuai dengan Undang-Undang tentang


Sistem Jaminan Sosial Nasional;

5.      Memberikan informasi kepada Peserta mengenai hak dan kewajiban untuk mengikuti
ketentuan yang berlaku; 

6.      Memberikan informasi kepada Peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan hak dan
memenuhi kewajibannya;

7.      Memberikan informasi kepada Peserta mengenai saldo jaminan hari tua dan
pengembangannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;

8.      Memberikan informasi kepada Peserta mengenai besar hak pensiun 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun;

9.      Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktik aktuaria yang lazim dan berlaku
umum; 

10.  Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dalam


penyelenggaraan Jaminan Sosial; dan

11.  Melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara berkala 6


(enam) bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN.

 
2.2.3 VISI MISI BPJS

Visi BPJS Kesehatan

" CAKUPAN SEMESTA 2019 "

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional
untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul
dan terpercaya.

Misi BPJS Kesehatan :

Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi


masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan
bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.

Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara
efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.

Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi
yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.

Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian,


manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.

Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung


operasionalisasi BPJS Kesehatan

2.3 Hubungan administrasi dengan BPJS

            Administrasi sangatlah berperan penting lebih lebih dalam suatu pelayanan dalam
keanggotaan bpjs. Sama halnya dalam bentuk sistem yang lain, BPJS pun membutuhkan tenaga
administrasi yang baik untuk mengelola kinerja para pekerja dalam sistem bpjs itu sendiri.
Administrasi lebih menekankan pada keuangan, kepegawaian, penerimaan, pembiayaan dan
proses masuk keanggotaan.

Administrasi dalam bpjs mengarah pada pelayanan dalam subsistem bpjs itu sendiri  yaitu
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggara pembangunan kesehatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan sebuah program BPJS membutuhkan proses
administrasi yang bagus agar sistem bpjs itu bisa berjalan dengan cepat dan tidak mengalami
gangguan atau masalah. Jika sistem administrasi dalam bpjs itu kurang berjalan dengan optiml
maka sistem pelayanan dari bpjs itu akan kurang diterima oleh masyarakat dan akibatnya tingkat
keberhasilan sistemnya BPJS itu  tidak dapat mencapai apa yang direncanakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan,
perawatan kedokteran, serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan kepada perseorangan, keluarga,
ataupun masyarakat.   

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan Hukum yang dibentuk dengan
Undang-Undang untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.BPJS menurut UU SJSN
Adalah transformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan
dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara baru sesuai dengan dinamika
perkembangan jaminan sosial.

Untuk dapat mencapai yujuan dari BPJS maka BPJS membutuhkan administrasi dalam
melakukan berbagai bidang dalam pelayanan BPJS seperti iuran,keanggotaan, program-program,
dan masalah administrative dalam BPJS itu sendiri.

 
 

DAFTAR PUSTAKA

Azwar,azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi ketiga.Tanerang:Binapura Aksara

https://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan

www.itjen.depkes.go.id

https://bpjs-kesehatan.go.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi

www.artikelsiana.com

Anda mungkin juga menyukai