Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DARING (RPP)

Nama Sekolah : SMA ISLAM AL-IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XII /Genap

Materi Pokok : Pola-pola Hereditas

Pembelajaran : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 1 x 20 menit

I. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Isi

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku

KI.2 jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),

santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah


KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta

bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR (KD)

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola

mahluk hidup hereditas dalam perhitungan peluang dari

persilangan yang melibatkan peristiwa pautan

dan pindah silang

Indikator pencapaian pembelajaran Indicator pencapaian pembelajaran

3.6.1. Menjelaskan mekanisme determinasi 4.6.1. Membuat resume dan berdiskusi tentang

seks (penentuan jenis kelamin)(C2) vidio yang telah disajikan tentang pola-pola

hereditas

3.6.2. Mengidentifikasi adanya 4.6.2 Mengerjakan quiz pada forum yang telah

perbedaan variasi (penyimpangan) di berikan

dalam satu keturunan dengan pola

pewarisan sifat Mendelian.(C2)

3.6.3. Mendiskusikan pola pewarisan sifat non

Mendelian yang meliputi pautan, pautan seks,

pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal.

(C2)

3.6.4. Menganalisis keterkaitan pewarisan sifat

non Mendelian dengan kenyataan sifat-sifat


pada anak yang tidak sama atau menyimpang

dari kedua orang tuanya. (C2)

III. Tujuan Pembelajaran


Melalui Pembelajaran dengan menggunakan Edmodo peserta didik dapat

1. Mengamati, memahami hasil dari meliha video yang disajikan

2. Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan

yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang

3. Peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku

disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab.


A. Materi Pemblajaran
Pola- pola Hereditas FAKTA, PRINSIP,
KONSEP,
PROSEDURAL
1. Panutan dan pindah silang
2. Gagal berpisah, dan gen letal.
3. Penentuan jenis kelamin. apakah kuis dan resum
itu metode??
4. Pautan seks. metode pembelajaran
meliputi:
B. Metode Pembelajaran Pendekatan, model,
dan metode
Metode : Resume dan Quiz
C. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Laptop, Internet, WA, forum edmodo
2. Alat/Bahan : Laptop/komputer
SUMBER BELAJAR
D. Sumber Belajar BAGIAN DARI POIN C

1. https://soalkimia.com/soal-pola-hereditas/
2. MODUL PEMBELAJARAN SMA BIOLOGI

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan 1. Guru membagikan kode edmodo pada siswa 5 menit
melalui WAG
2. Melalui edmodo guru memulai kelas.
Dengan mengucapkan salam dan
memberikan motivasi kepada siswa
MANA APERSEPSI, 3. Guru memberikan konsep dan tujuan
MENYAPA SISWA,
DOA DAN PRESENSU pembelajaran pada forum Edmodo
4. Siswa masuk pada forum kelas Edmodo
yang di buat guru dengan melakukan semua
intruksi yang di berikan guru
INTI 1. Masuk kedalam kelas edmodo yaitu 15 menit
https://new.edmodo.com/joincg/dvyiwe
2. Guru memulai pembelajaran dengan
Edmodo dengan memberikan materi berupa
video pada forum Edmodo (menanamkan

SINTAK, 4 C HARUS budaya literasi/ mengumpulkan


MUNCUL DI BAGIAN
INI
informasi/megamati)
3. Guru memberikan intruksi terkait
pembelajaran dengan menyampaikan
beberapa ketentuan terkait video yang
disampaikan dan penugasan (menanamkan
nilai berfikir kritis dan menalar)
4. Guru memberikan materi yaitu berupa video
dan modul pembelajaran terkait dengan
PERJELAS MANA
materi (mengamati) AKTIVITAS YG
5. Guru membiarkan siswa untuk meliha video DILAKUKAN DI
EDMODO DAN MANA
yang diberikan dan bertanya jika ada materi YG MENGGUNAAKN
yang belum jelas (menanya) VIDEO CONFERENCE

6. Jika siswa bertanya kepada guru, dan


dijawab oleh guru
7. Siswa aktif mengikuti pelajaran
8. Guru mengamati siswa dan membangun
siswa agar fokus dan aktif dalam
pembelajaran yang berlangsung
9. Guru menyuruh salah satu siswa
memberikan ulasan tentang isi dalam vidio
PENUTUP 1. Guru menyampaikan penugasan terkait 5 menit
dengan materi yang telah dipelajari (
penguatan karakter/mengkomunikasikan)
2. Guru memberikan refleksi sebelum
mengakhiri pembembelajaran dan
PENGUATAN DAN
KESIMPULAN BELUM berterimakasih serta meminta maaf jika ada
ADA
kurangan dalam pnyampaian materi
PERJELAS MANA
AKTIVITAS YG pembelajaran hari ini
DILAKUKAN DI
EDMODO DAN MANA 3. Guru memberikan quiz kepada siswa berupa
YG MENGGUNAAKN
VIDEO CONFERENCE
soal terkait materi yang disampaikan
sejumlah 5 pada forum yang disediakan.
Dengan membuat kelompok diskusi kecil
dan membahas materi hari ini
4. Guru memberitahukan materi yang akan di
bahas pada pertemuan berikutnya
5. Guru menutup pembelajaran dengan
membaca hamdallah (menanamkan nilai
religious)
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar tetap menjaga kesehatan dan selalu
mematuhi protocol kesehatan dan jangan
lupa untuk belajar dirumah masing-masing
dan mengingatkan tugas untuk dikumpukan
dengan tepat waktu.

Mengetahui Cilacap,25 April 2021


Kepala Sekolah Guru Kelas

Rafli Arista Qorry Nur


MASING2
F. Instrumen Penilaian INSTRUMEN
PENILAIAN AFEKTIF,
A. Penilaian Kognitif PSIKOMOTOR DAN
KOGNTIF HARUS ADA
1) Kisi-kisi postest KISI2, RUBRIK DAN
INSTRUMEN YG
Kompetensi Indicator soalDIGUNAKAN Bentuk Ranah Jml. Skor
Dasar (Pertanyaan) Soal Soal
3.6. 1. Pada suatu daerah dengan Pilihan C2 1 20
Menganalisis 10.000 penduduk, terdapat 4% ganda
pola-pola warga albino, maka
hereditas pada perbandingan jumlah orang
mahluk hidup yang berkulit normal homozigot
dan heterozigot secara
berurutan adalah. . .
KD SAMPE C4, LEVEL
SOAL YG DIBUAT
HARUS ADA YG 2. Di suatu kota yang Pilihan C2 1 20
LEVEL C4 JUGA
berpenduduk 100.000 jiwa, ganda
dengan komposisi laki-laki dan
perempuan sama, terdapat 5%
penduduk laki-laki menderita
buta warna. Penduduk kota
tersebut yang bersifat normal,
tetapi membawa gen buta warna
diperkirakan berjumlah. . .
3. Gen C dan P yang saling Pilihan C3 1 20
berinteraksi dan melengkapi ganda
menyebabkan seseorang
berfenotip normal (tidak bisu-
tuli). Sebaliknya, jika salah satu
gen tidak ada, menyebabkan
seseorang berfenotip bisu-tuli.
Persilangan antara laki-laki
bisu-tuli (Ccpp) dan wanita
bisu-tuli (ccPP) akan
menghasilkan keturunan bisu-
tuli sebanyak. . .
4. Jika diketahui populasi Pilihan C2 1 20
penduduk kota Kediri adalah 25 ganda
juta dan didapatkan penderit
albino adalah 16% dari total
penduduk, maka jumlah
penduduk yang normal
heterozigot adalah. . .
5. Perkawinan antara kuda A. Pilihan
B. C2 C. 1 D. 20
betina dan keledai jantan tidak ganda
dapat menghasilkan spesies
baru, karena. . .

2) Rubik Penilaian
Sikap Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Teliti: Mengerjakan Memenuhi 4 Memenuhi 3 Memenuhi 2-

1. Mengerjakan benar semua nomer soal nomer soal 1 nomer soal


tugas dengan
teliti tanpa sama yang benar yang benar yang benar
2. Tidak emberi
kesempatan dengan
pada teman
untuk melihat teman
pekerjaan
3. Tidak mau
membantu
teman yang
membutuhkan
Jujur Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan Mengerjakan

sendiri tanpa soal dengan soal dengan soal dengan

melihat atau sendiri tetapi teman dengan melihat teman

kerjasama dan jawaban


dengan masih ada jawaban banyak yang

teman yang salah benar semua salah

Jawaban Benar : 20
Jawaban Salah :0
Total Skor max = 100

Perhitungan
Skor yang diperoleh
Skor Predikat
80-100 A
60-80 B
40-60 C
0-40 D

Keterangan:
A: Sangat baik
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang baik

B. Penilaian Afektif
1) Kisi- kisi penilaian Afektif
No Kompetensi Materi Indicator Teknik
Dasar Penilaian
1. Menghayati dan Pola- pola a. Siswa dapat Observasi
mengamalkan hereditas mengamalkan
ajaran agama ajaran agama yang
yang dianutnya dianutnya
b. Siswa dapat
menunjukan
perilaku disiplin,
gotong royong dan
kerjasama dalam
pembelajaran

2) Lembar Penilaian Afektif


INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Nama peserta Didik : …………………………………………………………

Kelas : …………………………………………………………

Materi Pokok : …………………………………………………………

No PERTANYAAN SKOR
1 2 3
1. Peserta didik masuk Edmodo kelas tepat waktu.
2. Peserta didik menjawab salam ketika memulai
pembelajaran.

3. Peserta didik memperhatikan materi yang


diberikan guru

4. Peserta didik berdiskusi dengan tenang dan


teratur.
5. Peserta didik menanggapi ketika Guru
bertanya
Total Skor

Perhitungan
Skor yang diperoleh

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


x 100

Skor Predikat
80-100 A
60-80 B
40-60 C
0-40 D
Total Skor maksimal 15
Keterangan:
A: Sangat baik
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang baik

C. Penilaian Psikomotorik
a. Kisi-kisi Penilaian Psikomotorik

No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


penilaian
1. Menganalisis pola-pola hereditas Pola-pola Siswa dapat Kinerja
pada mahluk hidup hereditas membuat
resume dan
berdiskusi
mngenai pola-
pola hereditas

b. Lembar Penilaian Psikomotorik


INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Aspek yang Dinilai


No. Nama Teks Desain Gambar Tujuan Presentasi Skor Nilai
Isi Produk
1. Yuyun
Munawaroh
2. Farisa
Atika
3. Nina Fadia
Hayya
4. Zahrotul
Awlia
5. Sindy
Sataroh
6. Misbakhul
Huda
7. Nur Fatikah
Rahmi
8. Raja
Anggraini
Ahza S
9. Nurgrahani

10. Karmila
Yanti

c. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN GAMBAR BIOLOGI

KRITERIA SKOR INDIKATOR


4 Kriteria terpenuhi:
1. Isi teks singkat
2. Isi teks kaya akan informasi
3. Terbaca dengan jelas
3 Dua dari kriteria teks yang baik terpebuhi,
Teks Isi sementara salah satu kriteria tidak terpenuhi
(Skor maks = 4) 2 Hanya dua kriteria yang terpenuhi, sementara dua
kriteria tidak terpenuhi
1 Kriteria tidak terpenuhi:
1. Isi teks panjang
2. Isi teks miskin akan informasi
3. Tidak terbaca dengan jelas
4 Kriteria terpenuhi:
1. Desain dan warna menarik
2. Ukuran elemen/tulisan proporsional
3. Pesan utama dapat tersampaikan (menjadi
pusat pembaca)
3 Dua dari kriteria teks yang baik terpebuhi,
Desain sementara salah satu kriteria tidak terpenuhi
(Skor maks = 4) 2 Hanya dua kriteria yang terpenuhi, sementara dua
kriteria tidak terpenuhi
1 Kriteria tidak terpenuhi:
1. Desain dan warna tidak menarik
2. Ukuran elemen/tulisan tidak proporsional
3. Pean utama tidak tersampaikan
4 Kriteria terpenuhi:
1. Gambar yang digunakan menarik
2. Memiliki makna dalam menyampaikan
pesan
3. Orisinil
3 Dua dari kriteria teks yang baik terpebuhi,
Gambar sementara salah satu kriteria tidak terpenuhi
(Skor maks = 4) 2 Hanya dua kriteria yang terpenuhi, sementara dua
kriteria tidak terpenuhi
1 Kriteria tidak terpenuhi:
1. Gambar yang digunakan tidak menarik
2. Tidak memiliki makna dalam
menyampaikan pesan
3. Tidak orisinil
4 Pesan sangat udah ditangkap oleh pembaca
Tujuan 3 Pesan ukup mudah ditangkap oleh pembaca
(Skor maks = 4) 2 Pesan sulit ditangkap oleh pembaca
1 Pesan tidak dapat ditangkap oelh pembaca
Presentasi 4 Presentasi sangat menarik dan dipaparkan dengan
Produk jelas
(Skor maks = 4) 3 Presentasi menarik dan dipaparkan jelas
2 Presentasi cukup menarik dan dipaparkan cukup
jelas
1 Presentasi tidak menarik dan dipaparkan tidak jelas

Perhitungan

Total Skor Maksimal = 20

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
20

Mengetahui,

Kepala Sekolah Cilacap, 25 April 2021

Guru Kelas

Rafly Arista
Qorry Nurmaida
LAMPIRAN

POLA-POLA HEREDITAS

Materi pola-pola hereditas adalah penjelasan bagaimana menerapkan prinsip hereditas dalam
mekanisme pewarisan sifat yang dipelajari dalam ilmu genetika. Genetika adalah ilmu yang
mempelajari mengenai pewarisan sifat-sifat induk pada turunannya.

Istilah dalam Genetika / Pewarisan Sifat

1. Parental: induk atau orang tua atau tetua. Parental disingkat P.

2. Filial: keturunan yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan parental. Keturunan pertama
disingkat F1, keturunan kedua disingkat F2, keturunan ketiga disingkat F3, dan seterusnya.

3. Dominan: sifat yang muncul pada keturunan, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat
mengalahkan sifat pasangannya.

4. Gen dominan: gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan
alelnya dan memakai simbol huruf besar.

5. Resesif: sifat yang muncul pada keturunan, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat
dikalahkan oleh sifat pasangannya.

6. Gen resesif: gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelnya
dan memakai simbol huruf kecil.

7. Genotip: susunan genetik suatu sifat yang dikandung suatu individu yang menyebabkan
munculnya sifat-sifat pada fenotip.

8. Fenotip: sifat lahiriah yang merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau diamati.

9. Alel: anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternatif sesamanya. Gen-gen ini terletak pada
lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.

10. Homozigot: pasangan alel dengan gen yang sama, keduanya gen dominan atau resesif.

11. Heterozigot: pasangan alel dengan gen yang tidak sama, yang satu gen dominan dan lainnya gen
resesif.
12. Pembastaran: perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda
Dalam mempelajari genetika, teori mendel sangat penting bahkan dijadikan dasar dalam
memahami genetika dan digunakan untuk analisis atas pola-pola pewarisan genetik. Hukum
Mendel adalah hukum yang menerapkan bagaimana pola dan mekanisme pewarisan sifat. Hukum
Mendel terdiri dari Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika berlangsung pembentukan
gamet pada individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan monohibrid
membuktikan hukum Mendel I. Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat
beda. Untuk mengetahui keadaan genotip F1 dapat dilaksanakan:

o Testcross (uji silang): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah satu induknya yang
homozigot resesif. Tujuan uji silang ini untuk mengetahui keadaan genotip suatu individu, apakah
homozigot atau heterozigot.

o Backcross (silang balik): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah satu induk, baik
induk homozigot dominan ataupun resesif. Tujuan backcross adalah untuk mengetahui genotip
induknya.

o Intermediet: penyilangan dengan satu sifat beda, namun sifat dominan tidak mampu menutupi
sifat resesif sehingga muncul sifat diantara keduanya.

Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan bahwa pada saat penentuan gamet, gen-
gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas pula. Persilangan dihibrid
merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II. Mendel melanjutkan persilangan, dengan
menyilangkan tanaman yang memiliki dua sifat beda (dihibrid), yaitu warna dan bentuk kacang
ercis. Dia menyilangkan kacang ercis biji bulat (B) warna kuning (K) dengan kacang ercis biji
kisut (b) warna hijau (k). Hasilnya F1 memiliki fenotip kacang ercis biji bulat warna kuning
(100%). Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan rasio
fenotip 9 (bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut hijau).

Penyimpangan Semu Hukum Mendel


Pada persilangan dihibrid pada keturunan ke-2 (F2) akan mempunyai perbandingan fenotip =
9:3:3:1. Tetapi dalam keadaan tertentu perbandingan fenotip tersebut tidak berlaku. Dari beberapa
percobaan, ternyata ada penyimpangan hukum Mendel. Hal itu dapat terjadi karena adanya
interaksi antargen, atau suatu gen dipengaruhi oleh gen lain untuk memunculkan sifat tertentu
sehingga menyebabkan perbandingan fenotip yang keturunannya menyimpang dari hukum
Mendel. Keadaan semacam ini disebut penyimpangan hukum Mendel.

Adapun penyimpangan semu dari Hukum Mendel yakni:

o Kriptomeri, adalah penyimpangan semu dengan perbandingan F2 = 9:3:4

o Komplementer adalah penyimpangan semu dengan perbandingan F2 = 9:7

o Polimeri adalah penyimpangan semu dengan perbandingan F2 = 15:1

o Epistasis dan Hipostasis adalah penyimpangan semu dengan perbandingan F2 = 12:3:1.

o Interaksi Gen adalah penyimpangan semu dengan sifat baru yang berbeda dengan kedua
induknya dengan hasil F2 = 9:3:3:1.

Pola Hereditas Pautan


Pautan adalah gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama atau dalam satu pasang
kromosom homolog dan berdekatan. Pautan antara dua macam gen atau lebih akan menghasilkan
keturunan dengan perbandingan genotip dan fenotip yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan
gen-gen yang tidak berpautan. Hal ini disebabkan gamet-gamet yang dihasilkan jumlahnya lebih
sedikit.
Pindah Silang (Crossing Over)
Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang
homolog, atau bagian kromosom lainnya yang tidak homolog. Peristiwa pindah silang terjadi pada
pembelahan meiosis profase I, subfase pakiten dan akan berakhir pada metafase I.

Pindah silang akan menghasilkan keturunan yang terdiri atas kombinasi parental (KP) dan
rekombinan (RK). Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase rekombinasi
dari hasil-hasil persilangan. Semakin jauh jarak antarkedua gen, semakin besar kemungkinan
terjadinya pindah silang. Nilai pindah silang (NPS) dapat dihitung dengan rumus:

Peta kromosom adalah suatu gambar yang menyatakan jarak gen-gen yang terletak pada lokus
yang berderet-deret dalam suatu kromosom. Ukuran yang dipakai untuk menentukan jarak
antargen antarlokus disebut unit.

Titik pengukuran jarak antargen dimulai dari sentromer, jika gen a berjarak 12,5 unit, berarti gen
A berjarak 12,5 unit dari sentromer. Jika gen B berjarak 15,5 unit, berarti gen B berjarak 15,5 unit
dari sentromer. Berdasarkan informasi jarak gen A dan B dari sentromer kita dapat menghitung
jarak antara gen A dengan B, yaitu 15,5 – 12,5 = 3 unit.

Penentuan Jenis Kelamin


Penentuan jenis kelamin pada berbagai organisme tidak sama. Beberapa tipe penentuan jenis
kelamin yang dikenal adalah sebagai berikut:
1. Sistem XX – XY, contoh pada manusia: wanita 44 A + XX atau 22 AA + XX; pria 44 A + XY
atau 22 AA + XY. Contoh pada pada Lalat Buah: XX → betina (6 A + XX atau 3 AA + XX),
XY → jantan (6 A + XY atau 3 AA + XY).

2. Sistem XX – XO (pada belalang): XX → betina (22A + XX), XO → jantan (22A + XO).

3. Sistem ZW – ZZ (pada kupu-kupu, ngengat, ikan, burung): ZW → betina (78 A + ZW), ZZ →


jantan (78 A + ZZ).

4. Sistem ZO – ZZ (pada ayam, itik): ZO → betina (76A + ZO), ZZ → jantan (76A + ZZ).

Baca juga : Ringkasan Lengkap Materi Mutasi

Pautan Seks
Pautan seks adalah peristiwa tergabungnya beberapa sifat pada kromosom seks. Pautan seks dapat
terjadi pada kromosom X atau kromosom Y. Contoh: gen penentu warna mata pada lalat
Drosophila terpaut pada kromosom X.

Gen Letal
Gen Letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian pada individu yang
membawanya.

1. Gen letal dominan adalah gen dominan dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian.
Contoh:

o Thallasemia (ThTh) pada manusia;

o Tikus bulu kuning (KK);

o Ayam Redep (RR);

o Ayam tidak berjambul (JJ).

2. Gen letal resesif adalah gen resesif dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Contoh:

o Sapi Bulldog (dd);


o Sickle cell (ss) pada manusia;

o Kelinci Pegler (pp).

Pola-pola Hereditas pada Manusia


Pola hereditas pada golongan darah manusia terdiri dari

Golongan Darah
Golongan darah bersifat menurun (genetis). Golongan darah pada manusia dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Sistem ABO ditentukan oleh 3 macam alel, yaitu IA, IB, dan IO;
2. Sistem Rhesus, ditentukan oleh gen Rh untuk rhesus (+) dan gen rh untuk rhesus (-). Alel Rh
bersifat dominan terhadap alel rh;

3. Sistem MN, ditentukan oleh 2 macam alel, yaitu LMdan LN.

Cacat dan Penyakit Menurun pada Manusia


Ciri-ciri penyakit menurun:

1. Tidak menular pada orang lain;

2. Tidak dapat disembuhkan, karena ada kelainan dalam substansi hereditas (gen);

3. Umumnya dikendalikan oleh gen resesif dan hanya muncul pada seseorang yang homozigot
resesif.

Cacat dan penyakit menurun pada manusia dapat diwariskan melaui autosom dan ada yang melalui
kromosom seks (terpaut seks), antara lain:

Terpaut Autosom

1. Albino adalah kelainan genetik yang disebabkan ketidakmampuan tubuh membentuk enzim
pengubah tirosin menjadi pigmen melanin yang dikendalikan oleh gen resesif a. Orang normal
memiliki genotip AA dan normal carier Aa. Seorang albino dapat lahir dari pasangan yang
keduanya carier.
2. Polidaktili adalah kelainan bawaan dalam autosom yang dibawa oleh gen dominan. Penderita
dapat dilahirkan dari pasangan orang tua yang sama-sama polidaktili heterozigot (Pp), atau dari
pasangan yang salah satu polidaktili (PP) dan yang lainnya normal (pp).

3. Brakidaktili adalah kelainan yang berupa memendeknya jari-jari akibat ruas-ruas jarinya pendek.
Kelainan ini dikendalikan oleh gen dominan (B) yang bersifat letal. Dengan demikian, keadaan
dominan homozigot (BB) akan menyebabkan kematian, genotip heterozigot (Bb) akan
menyebabkan brakidaktili, dan homozigot resesif (bb) normal.

Terpaut pada Kromosom Seks Manusia


1) Gen-gen abnormal terpaut kromosom Y (Holadrik) antara lain:

o webbed toes adalah kelainan sifat yang ditandai dengan pertumbuhan selaput diantara jari-jari,
seperti halnya kaki bebek atau kaki katak. Sifat tersebut dikendalikan oleh resesif (wt) sedangkan
gen dominan Wt menentukan keadaan normal.

o hyserix gravior adalah kelainan yang ditandai dengan pertumbuhan rambut yang kasar dan
panjang, mirip duri landak. Sifat rambut ini dikendalikan oleh gen resesif (hg). Gen Hg
mengekspresikan pertumbuhan rambut normal.

o hypertrikosis adalah kelainan yang ditandai dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
tubuh. Sifat ini dikendalikan oleh gen resesif (ht). Gen H menyebabkan keadaan normal.

2) Gen-gen abnormal terpaut kromosom X antara lain:

o Hemofilia adalah penyakit genetik dimana darah sukar membeku pada saat terjadi luka. Tubuh
mengalami kegagalan dalam pembentukan enzim tromboplastin (enzim pembeku darah) sehingga
penderita akan sering mengalami pendarahan. Gen ini bersifat resesif yang terkandung dalam
kromosom X. Oleh karena itu, genotip penderitanya menjadi XhXh (letal), dan XhY, sementara
wanita carier adalah XHXh. Wanita hemofilia hanya ada secara teori, sebab akan mati pada saat
embrio.
o Buta Warna (Colour Blind) adalah kelainan pada retina mata seseorang, yaitu pada sel
kerucutnya tidak peka terhadap cahaya yang berwarna. Pola sifat hereditas tentang buta warna Jika
buta warna dibawa oleh gen resesif cb yang terpaut pada kromosom X, maka penderitanya adalah
XcbXcb dan XcbY, sementara XCBXcb adalah wanita carier.
o Anenamel (Gigi Tak Beremail), kelainan ini dibawa oleh gen yang bersifat dominan pada
kromosom X. Gen g menentukan gigi normal, sementara gen G anenamel. Ciri-cirinya antara lain
gigi kekurangan lapisan email sehingga giginya berwarna coklat dan lebih cepat rusak. Penderita
bergenotip XGY, XGXG, dan XGXg. sementara genotip normalnya adalah XgY dan XgXg.
o Anodontia adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif.
Ciri-cirinya antara lain tidak memiliki gigi sehingga tampak ompong. Kelainan ini lebih sering
dijumpai pada pria sebab seorang pria yang mengandung satu gen a (gen anodontia) sudah
menampakkan gejalanya (XaY), sementara pada wanita baru menampakkan sebagai penderita jika
genotipnya XaXa.

Anda mungkin juga menyukai