Qorry Nurmaida KD. 3.6 XII
Qorry Nurmaida KD. 3.6 XII
DARING (RPP)
Pembelajaran : 1 (satu)
I. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Isi
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku
KI.2 jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola
3.6.1. Menjelaskan mekanisme determinasi 4.6.1. Membuat resume dan berdiskusi tentang
seks (penentuan jenis kelamin)(C2) vidio yang telah disajikan tentang pola-pola
hereditas
3.6.2. Mengidentifikasi adanya 4.6.2 Mengerjakan quiz pada forum yang telah
(C2)
2. Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan
3. Peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
1. https://soalkimia.com/soal-pola-hereditas/
2. MODUL PEMBELAJARAN SMA BIOLOGI
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
2) Rubik Penilaian
Sikap Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Jawaban Benar : 20
Jawaban Salah :0
Total Skor max = 100
Perhitungan
Skor yang diperoleh
Skor Predikat
80-100 A
60-80 B
40-60 C
0-40 D
Keterangan:
A: Sangat baik
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang baik
B. Penilaian Afektif
1) Kisi- kisi penilaian Afektif
No Kompetensi Materi Indicator Teknik
Dasar Penilaian
1. Menghayati dan Pola- pola a. Siswa dapat Observasi
mengamalkan hereditas mengamalkan
ajaran agama ajaran agama yang
yang dianutnya dianutnya
b. Siswa dapat
menunjukan
perilaku disiplin,
gotong royong dan
kerjasama dalam
pembelajaran
Kelas : …………………………………………………………
No PERTANYAAN SKOR
1 2 3
1. Peserta didik masuk Edmodo kelas tepat waktu.
2. Peserta didik menjawab salam ketika memulai
pembelajaran.
Perhitungan
Skor yang diperoleh
Skor Predikat
80-100 A
60-80 B
40-60 C
0-40 D
Total Skor maksimal 15
Keterangan:
A: Sangat baik
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang baik
C. Penilaian Psikomotorik
a. Kisi-kisi Penilaian Psikomotorik
10. Karmila
Yanti
c. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN GAMBAR BIOLOGI
Perhitungan
Mengetahui,
Guru Kelas
Rafly Arista
Qorry Nurmaida
LAMPIRAN
POLA-POLA HEREDITAS
Materi pola-pola hereditas adalah penjelasan bagaimana menerapkan prinsip hereditas dalam
mekanisme pewarisan sifat yang dipelajari dalam ilmu genetika. Genetika adalah ilmu yang
mempelajari mengenai pewarisan sifat-sifat induk pada turunannya.
2. Filial: keturunan yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan parental. Keturunan pertama
disingkat F1, keturunan kedua disingkat F2, keturunan ketiga disingkat F3, dan seterusnya.
3. Dominan: sifat yang muncul pada keturunan, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat
mengalahkan sifat pasangannya.
4. Gen dominan: gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan
alelnya dan memakai simbol huruf besar.
5. Resesif: sifat yang muncul pada keturunan, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat
dikalahkan oleh sifat pasangannya.
6. Gen resesif: gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelnya
dan memakai simbol huruf kecil.
7. Genotip: susunan genetik suatu sifat yang dikandung suatu individu yang menyebabkan
munculnya sifat-sifat pada fenotip.
8. Fenotip: sifat lahiriah yang merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau diamati.
9. Alel: anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternatif sesamanya. Gen-gen ini terletak pada
lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.
10. Homozigot: pasangan alel dengan gen yang sama, keduanya gen dominan atau resesif.
11. Heterozigot: pasangan alel dengan gen yang tidak sama, yang satu gen dominan dan lainnya gen
resesif.
12. Pembastaran: perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda
Dalam mempelajari genetika, teori mendel sangat penting bahkan dijadikan dasar dalam
memahami genetika dan digunakan untuk analisis atas pola-pola pewarisan genetik. Hukum
Mendel adalah hukum yang menerapkan bagaimana pola dan mekanisme pewarisan sifat. Hukum
Mendel terdiri dari Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika berlangsung pembentukan
gamet pada individu, akan terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan monohibrid
membuktikan hukum Mendel I. Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat
beda. Untuk mengetahui keadaan genotip F1 dapat dilaksanakan:
o Testcross (uji silang): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah satu induknya yang
homozigot resesif. Tujuan uji silang ini untuk mengetahui keadaan genotip suatu individu, apakah
homozigot atau heterozigot.
o Backcross (silang balik): mengawinkan individu hasil hibrida (F1) dengan salah satu induk, baik
induk homozigot dominan ataupun resesif. Tujuan backcross adalah untuk mengetahui genotip
induknya.
o Intermediet: penyilangan dengan satu sifat beda, namun sifat dominan tidak mampu menutupi
sifat resesif sehingga muncul sifat diantara keduanya.
Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan bahwa pada saat penentuan gamet, gen-
gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas pula. Persilangan dihibrid
merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II. Mendel melanjutkan persilangan, dengan
menyilangkan tanaman yang memiliki dua sifat beda (dihibrid), yaitu warna dan bentuk kacang
ercis. Dia menyilangkan kacang ercis biji bulat (B) warna kuning (K) dengan kacang ercis biji
kisut (b) warna hijau (k). Hasilnya F1 memiliki fenotip kacang ercis biji bulat warna kuning
(100%). Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan rasio
fenotip 9 (bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut hijau).
o Interaksi Gen adalah penyimpangan semu dengan sifat baru yang berbeda dengan kedua
induknya dengan hasil F2 = 9:3:3:1.
Pindah silang akan menghasilkan keturunan yang terdiri atas kombinasi parental (KP) dan
rekombinan (RK). Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase rekombinasi
dari hasil-hasil persilangan. Semakin jauh jarak antarkedua gen, semakin besar kemungkinan
terjadinya pindah silang. Nilai pindah silang (NPS) dapat dihitung dengan rumus:
Peta kromosom adalah suatu gambar yang menyatakan jarak gen-gen yang terletak pada lokus
yang berderet-deret dalam suatu kromosom. Ukuran yang dipakai untuk menentukan jarak
antargen antarlokus disebut unit.
Titik pengukuran jarak antargen dimulai dari sentromer, jika gen a berjarak 12,5 unit, berarti gen
A berjarak 12,5 unit dari sentromer. Jika gen B berjarak 15,5 unit, berarti gen B berjarak 15,5 unit
dari sentromer. Berdasarkan informasi jarak gen A dan B dari sentromer kita dapat menghitung
jarak antara gen A dengan B, yaitu 15,5 – 12,5 = 3 unit.
4. Sistem ZO – ZZ (pada ayam, itik): ZO → betina (76A + ZO), ZZ → jantan (76A + ZZ).
Pautan Seks
Pautan seks adalah peristiwa tergabungnya beberapa sifat pada kromosom seks. Pautan seks dapat
terjadi pada kromosom X atau kromosom Y. Contoh: gen penentu warna mata pada lalat
Drosophila terpaut pada kromosom X.
Gen Letal
Gen Letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian pada individu yang
membawanya.
1. Gen letal dominan adalah gen dominan dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian.
Contoh:
2. Gen letal resesif adalah gen resesif dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Contoh:
Golongan Darah
Golongan darah bersifat menurun (genetis). Golongan darah pada manusia dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Sistem ABO ditentukan oleh 3 macam alel, yaitu IA, IB, dan IO;
2. Sistem Rhesus, ditentukan oleh gen Rh untuk rhesus (+) dan gen rh untuk rhesus (-). Alel Rh
bersifat dominan terhadap alel rh;
2. Tidak dapat disembuhkan, karena ada kelainan dalam substansi hereditas (gen);
3. Umumnya dikendalikan oleh gen resesif dan hanya muncul pada seseorang yang homozigot
resesif.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia dapat diwariskan melaui autosom dan ada yang melalui
kromosom seks (terpaut seks), antara lain:
Terpaut Autosom
1. Albino adalah kelainan genetik yang disebabkan ketidakmampuan tubuh membentuk enzim
pengubah tirosin menjadi pigmen melanin yang dikendalikan oleh gen resesif a. Orang normal
memiliki genotip AA dan normal carier Aa. Seorang albino dapat lahir dari pasangan yang
keduanya carier.
2. Polidaktili adalah kelainan bawaan dalam autosom yang dibawa oleh gen dominan. Penderita
dapat dilahirkan dari pasangan orang tua yang sama-sama polidaktili heterozigot (Pp), atau dari
pasangan yang salah satu polidaktili (PP) dan yang lainnya normal (pp).
3. Brakidaktili adalah kelainan yang berupa memendeknya jari-jari akibat ruas-ruas jarinya pendek.
Kelainan ini dikendalikan oleh gen dominan (B) yang bersifat letal. Dengan demikian, keadaan
dominan homozigot (BB) akan menyebabkan kematian, genotip heterozigot (Bb) akan
menyebabkan brakidaktili, dan homozigot resesif (bb) normal.
o webbed toes adalah kelainan sifat yang ditandai dengan pertumbuhan selaput diantara jari-jari,
seperti halnya kaki bebek atau kaki katak. Sifat tersebut dikendalikan oleh resesif (wt) sedangkan
gen dominan Wt menentukan keadaan normal.
o hyserix gravior adalah kelainan yang ditandai dengan pertumbuhan rambut yang kasar dan
panjang, mirip duri landak. Sifat rambut ini dikendalikan oleh gen resesif (hg). Gen Hg
mengekspresikan pertumbuhan rambut normal.
o hypertrikosis adalah kelainan yang ditandai dengan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
tubuh. Sifat ini dikendalikan oleh gen resesif (ht). Gen H menyebabkan keadaan normal.
o Hemofilia adalah penyakit genetik dimana darah sukar membeku pada saat terjadi luka. Tubuh
mengalami kegagalan dalam pembentukan enzim tromboplastin (enzim pembeku darah) sehingga
penderita akan sering mengalami pendarahan. Gen ini bersifat resesif yang terkandung dalam
kromosom X. Oleh karena itu, genotip penderitanya menjadi XhXh (letal), dan XhY, sementara
wanita carier adalah XHXh. Wanita hemofilia hanya ada secara teori, sebab akan mati pada saat
embrio.
o Buta Warna (Colour Blind) adalah kelainan pada retina mata seseorang, yaitu pada sel
kerucutnya tidak peka terhadap cahaya yang berwarna. Pola sifat hereditas tentang buta warna Jika
buta warna dibawa oleh gen resesif cb yang terpaut pada kromosom X, maka penderitanya adalah
XcbXcb dan XcbY, sementara XCBXcb adalah wanita carier.
o Anenamel (Gigi Tak Beremail), kelainan ini dibawa oleh gen yang bersifat dominan pada
kromosom X. Gen g menentukan gigi normal, sementara gen G anenamel. Ciri-cirinya antara lain
gigi kekurangan lapisan email sehingga giginya berwarna coklat dan lebih cepat rusak. Penderita
bergenotip XGY, XGXG, dan XGXg. sementara genotip normalnya adalah XgY dan XgXg.
o Anodontia adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif.
Ciri-cirinya antara lain tidak memiliki gigi sehingga tampak ompong. Kelainan ini lebih sering
dijumpai pada pria sebab seorang pria yang mengandung satu gen a (gen anodontia) sudah
menampakkan gejalanya (XaY), sementara pada wanita baru menampakkan sebagai penderita jika
genotipnya XaXa.