Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN CAIRAN/OBAT

NAMA : SITI NURAINI

NPM : 020.02.1181

NAMA OBAT/CAIRAN : 1. Ambroxol


2. CTM
3. Salbutamol
4. Amoxicillin syr
JUMLAH : 1. Ambroxol 2 ½ tablet
2. CTM 1 ½ tablet
3. Salbutamol 1 tablet dibuyer 33 dd 1
4. Amoxicillin syr 3 dd 1 cth
JENIS : 1. Ambroxol : Mengencerkan dahak
2. CTM : Meredakan gejala alergi, demam dan Flu
3. Salbutamol : Mengatasi sesak nafas
4. Amoxillin : Menghambat pertumbuhan bakteri
yang menyebabkan infeksi di organ paru-paru,
saluran kemih, kulit, serta di bagian telinga,
hidung, dan tenggorokan

DOSIS YANG DIBERIKAN : 1. Ambroxol 2 ½ tablet, Usia <2 tahun: 7.5-15 mg,
2 kali per hari.
2. CTM 1 ½ tablet
3. Salbutamol 1 tablet dibuyer 33 dd 1
4. Amoxicillin syr 3 dd 1 cth
CARA PEMBERIAN : 1. Ambroxol : Oral
2. CTM : Oral
3. Salbutamol : Oral
4. Amoxicillin syr : Oral
TUJUAN PEMBERIAN : 1. Ambroxol : bertujuan untuk mengencerkan dahak
2. CTM : bertujuan untuk meredakan gejala alergi,
demam dan Flu
3. Salbutamol : bertujuan untuk mengatasi sesak
nafas
4. Amoxillin : bertujuan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi di
organ paru-paru, saluran kemih, kulit, serta di
bagian telinga, hidung, dan tenggorokan.

INDIKASI : Indikasi pemberian obat:


a. Ambroxol :  obat  yang berfungsi untuk
mengencerkan dahak.  Ambroxol umumnya
digunakan untuk mengatasi batuk berdahak,
maupun gangguan pernapasan lain akibat produksi
dahak yang berlebihan, seperti pada penyakit
bronkiektasis
b. CTM :  obat golongan antihistamin yang
digunakan untuk membantu meredakan gejala
alergi yang dipicu oleh debu, makanan, bulu
hewan, serbuk sari, dan gigitan binatang. Gejala-
gejala alergi yang umum ditemui, antara lain batuk,
pilek, mata berair, tenggorokan dan hidung gatal,
serta ruam
c. Salbutamol : obat yang digunakan membuka
saluran napas di paru-paru. Obat ini digunakan
untuk mengobati asma, penyempitan bronkus yang
dipicu olahraga, dan penyakit paru obstruktif kronis
d. Amoxillin : untuk mengobati infeksi tertentu yang
disebabkan bakteri, seperti peradangan paru-paru
(pneumonia) dan bronkitis, yaitu infeksi saluran
napas yang menuju ke paru-paru

KONTRA INDIKASI : Indikasi pemberian obat:


 Ambroxol : tidak boleh digunakan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas
atau anafilaksis terhadap ambroxol. Selain dari itu,
tidak ada kontraindikasi absolut terkait
penggunaan ambroxol. Pada pasien dengan
riwayat ulkus peptikum, penggunaan ambroxol
tidak disarankan
 CTM :   Kontraindikasi absolut terhadap
chlorpheniramine maleat adalah jika terdapat
riwayat hipersensitivitas terhadap obat atau
komponen obat ini. Chlorpheniramine injeksi tidak
boleh diberikan kepada orang dengan penurunan
kesadaran.
Chlorpheniramine tidak boleh dikonsumsi
bersamaan dengan obat monoamine
oxidase (MAO) Inhibitors, seperti isocarboxazid,
atau phenelzine. Hentikan konsumsi obat
MAO inhibitors setidaknya 14 hari sebelum
mengonsumsi chlorpheniramine maleat
 Salbutamol : Penggunaan salbutamol
kontraindikasi pada pasien dengan riwayat alergi
atau pernah mengalami riwayat hipersensitivitas
dengan obat ini.
 Amoxillin :  Kontraindikasi amoxicillin adalah
pada pasien dengan riwayat alergi terhadap derivat
penisilin lainnya

catatan : -
Perhitungan Dosis Obat
Rumus obat : (order/permintaan dokter)/(sediaan obat) x pelarut
paracetamol : (order/permintaan dokter) x pelarut
(sediaan obat)
= 10 mgx1
1.000 ml
= 100 cc/4 jam
Ceftriaxzone
Ceftriaxzone : (order/permintaan dokter) x pelarut
(sediaan obat)
=250 mgx10
1.000 ml
= 2.500
1.000 ml
= 2,5 cc/12 jam
Perhitungan Cairan Infus

Jumlah Kebutuhan cairan neonatus hari ke 1


=cc/ kgBB/ hari
= 100cc/10kg/hari
=1.000cc/hari

Jumlah tetes/menit = jumlah kebutuhan cairan x faktor tetesan (terumo)


Waktu (jam) x 60 menit
=1.000 cc x 20
24 x 60
= 20.000
1.440
= 13,8 = 14 tpm

= 6,5 tpm  7 tpm

Anda mungkin juga menyukai