Anda di halaman 1dari 3

Pengantar Tori Komunikasi

Pertemuan 1-2
Ilmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner.
●Disebut multidisipliner karena pendekatan-pendekatan yang digunakan berasal dari dan
menyangkut berbagai bidang keilmuan (disiplin) lainnya seperti linguistik, sosiologi,
psikologi, antropologi, politik dan ekonomi.
●Hal itu akan terlihat pada berbagai teori, model, perspektif dan pendekatan dalam ilmu
komunikasi.

Pertemuan 3-dst
MATERI KELOMPOK 1.
Teori Memelihara Hubungan
• Teori Hubungan Dialektika
pertama kali diusulkan masing-masing oleh Leslie Baxter dan WK Rawlins pada tahun 1988,
mendefinisikan pola komunikasi antara mitra hubungan sebagai akibat dari ketegangan
dialektis endemic yang menyatakan bahwa hidup berhubungan dicirikan oleh ketegangan-
ketegangan atau konflik antar individu.
• Teori Manajemen Privasi Komunikasi
teori praktis yang didesain untuk menjelaskan isu-isu “keseharian” seperti yang digambarkan
dalam kegiatan kita sehari-hari. Ketika kita bertemu dengan berbagai macam orang dalam
kehidupan – rekan sekerja, teman sekelas, anggota keluarga, teman sekamar, dan
seterusnya – kita terlibat di dalam negosiasi kompleks antara privasi dan keterbukaan.
• Pandangan Interaksional
Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi pengirim
maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus.
Elemen yang terpenting dalam komunikasi ini adalah adanya umpan balik (feedback) dari
lawan bicara.

MATERI KELOMPOK 2
Teori Mempengaruhi
• Teori Pertimbangan Sosial
Secara ringkas teori ini menyatakan bahwa perubahan sikap seseorang terhadap objek
sosial dan isu tertentu merupakan hasil proses pertimbangan (judgement) yang terjadi
dalam diri orang tersebut terhadap pokok persoalan yang dihadapi
• Teori Kemungkinan Elaborasi
Teori ini memcoba menjelaskan tentang cara seseorang mengevaluasi informasi yang
diperolehnya baik secara kritis maupun dengan kurang kritis.
• Teori Disonansi Kognitif
Teori disonansi kognitif adalah teori yang menjelaskan bagaimana manusia secara
konsisten mencari dan berupaya untuk mengurangi disonansi atau ketidaknyaman dalam
berbagai situasi yang baru.

MATERI KELOMPOK 3
Teori Komunikasi Kelompok
• Teori Groupthink
Groupthink merupakan pemikiran kelompok yang muncul dari anggota kelompok yang
berusaha keras untuk mencapai kata mufakat ( adanya kebulatan suara ) saat merumuskan
satu keputusan di dalam kelompok
• Teori Strukturisasi
Teori strukturasi merupakan teori yang menepis dualism (pertentangan) dan mencoba
mencari likage atau pertautan setelah terjadi pertentangan tajam antara struktur fungsional
dengan konstruk sionisme fenomenologis.
• Teori Perspektif Fungsional
Fokus utama dari perspektif ini adalah pembahasan mengenai fakta sosial, yaitu struktur
sosial dan pranata sosial.

MATERI KELOMPOK 4
Teori Komunikasi Kelompok
• Teori Konvegensi Simbolik
Teori ini menjelaskan tentang proses pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran
kelompok yang menghasilkan hadirnya makna, motif, dan juga persamaan bersama.

MATERI KELOMPOK 5
Teori Komunikasi Organisasi
• Teori Organisasi Budaya
Peter F. Drucker
Budaya organisasi adalah pokok pennyelesaian masalah eksternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian di
wariskan kepada kolompok yang baru.
• Teori Informasi Organisasi
Budaya dalam sebuah organisasi tidaklah muncul begitu saja, namun ada proses yang
harus dilalui budaya itu hingga akhirnya menjadi budaya organisasi. Proses budaya
organisasi sendiri dapat diurutkan dari proses terbentuknya, dipertahankannya dan di
ubahnya organisasi.
Teori Retorika Publik
• Teori Retorika
Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat
kepada seorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya
member motivasi).

MATERI KELOMPOK 6
Teori Retorika Publik
• Dramatisme
Dramatisme memberi kita sebuah metode yang sesuai untuk membahas tindakan.
Komunikasi dengan teks, khalayak untuk teks, dan tindakan di dalam teks itu sendiri.
Dramatisme Burke memungkinkan kita untuk menganalisis pilihan retoris publik figur dan
respon khalayak mengenai pilihan tersebut.
• Paradigma Naratif
paradigma naratif mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seorang pencerita dan
bahwa pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku
kita. Core dari teori ini adalah komunikasi kepada publik – khalayak sebagi
partisipan.Manusia lebih mudah terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus daripada argument
yang baik. Paradigm naratif mengkonsepkan bahwa manusia adalah pencerita dan manusia
mengalami kehidupan dalam suatu bentuk narasi. Fisher juga menyatakan bahwa
paradigma ini merujuk pada usaha untuk memformalisasi dan mengarahkan pemahaman
kita mengenai pengalaman dari semua komunikasi manusia
Teori Komunikasi Antar Budaya
Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa menyatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah
komunikasi antar orang-orang yang berbeda kebudayaanya, misalnya antara suku bangsa,
etnik, ras dan kelas sosial.
• Teori Negosiasi Muka
Teori yang di kemukakan oleh Stella Ting-Toomey ini menjelaskan bagaimana perbedaan-
perbedaan dari berbagai budaya dalam merespon berbagai konflik yang dihadapi. Ia
berpendapat bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan selalu mencitrakan dirinya
didepan publik, hal tersebut merupakan cara baginya agar orang lain melihat dan
memperlakukannya.

MATERI KELOMPOK 7
Teori Komunikasi Antar Budaya
• Teori Akomodasi Komunikasi
• Teori Pengurangan Ketidakpastian

MATERI KELOMPOK 8
Teori Komunikasi Antar Budaya
• Teori Kelompok Bungkam
Teori kebungkaman focus pada cara komunikasi kelompok dominan dalam menekan atau
membungkam kata, ide, dan wacana dari kelompok marjinal. Teori ini memandang bahwa
bahasa dalam budaya tertentu tidak memungkinkan bagi semua orang untuk berbicara
dengan setara.
• Teori Sikap
Teori sikap dan perilaku yang dikembangkan oleh Trandis (1980), menyatakan bahwa
perilaku seseorang ditentukan oleh sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang lakukan
serta terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-aturan
sosial yang terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan kebiasaan yang
terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan.

Anda mungkin juga menyukai