Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang oleh

karena suatu sebab maka keberadaannya tidak diinginkan atau diharapkan oleh salah

satu atau kedua-duanya calon orang tua bayi tersebut. tidak diinginkan. Kehamilan

jika diinginkan merupakan proses yang sehat dan jika kehamilan itu tidak diinginkan ,

ia merupakan suatu penyakit.

Kehamilan merupakan suatu proses faal yang secara normal terjadi pada

manusia sebagai insting untuk mempertahankan keturunannya di bumi. Oleh

karenanya kehamilan sebagai tanda akan hadirnya anggota baru dan penerus

keturunan, pada umumnya akan disambut dengan gembira. Kegembiraan itu sendiri

yang sering menutupi resiko yang dihadapi oleh perempuan hamil.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian unwanted pregnancy dan aborsi ?.

2. Apa dampak dari unwanted pregnancy dan aborsi ?.

3. Apa saja macam-macam aborsi ?.

4. Bagaimana cara menangani dan pencegahannya ?.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari unwanted pregnancy dan aborsi.

2. Untuk mengetahui dampak unwanted pregnancy dan aborsi.

3. Untuk mengetahui macam macam aborsi.

4. Untuk mengetahui cara menangani dan pencegahan unwanted pregnancy dan

aborsi.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Unwanted pregnancy

Unwanted pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak diinginkan

merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses

kelahiran dari suatu kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat suatu prilaku

seksual/hubungan seksual baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

B. Faktor faktor penyebab Unwanted Pregnancy

1. Kehamilan Akibat Perkosaan

Perkosaan merupakan peristiwa yang traumatis dan meninggalkan aib pada

perempuan yang diperkosa. Dampak psikologis dari perkosan ini cukup dalam

dan akan menetap seumur hidup, jika perkosaan juga mengakibatkan kehamilan,

aib itu tidak hanya akan dialami oleh si korban saja tetapi juga seluruh

keluarganya. Seandainya kehamilan itu diteruskan, maka anak yang dilahirkan

kelak yang akan mengalami tekanan sosial baik dari keluarga orang tuanya

sendiri maupun dari masyarakat sekitarnya. Bahkan ibunya sendiri mungkin akan

melihat anak itu sebagai penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin

juga menjadi sasaran balas dendam yang sebenarnya ia tujukan kepada laki- laki

yang memperkosanya.

2. Kehamilan Pada Saat yang Tidak Diharapkan

Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur

menandatangani kontrak bahwa selama beberapa waktu setelah bekerja ia tidak

boleh hamil. Hal semacam itu dapat juga terjadi pada mereka yang masih

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
meneruskan sekolah atau mereka yang belum ingin hamil lagi atas alasan-alasan

yang sah, misalnya karena alasan anak yang terdahulu belum lagi berusia 1 tahun

atau alasan tidak ingin punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang

lemah.

3. Kehamilan yang Terjadi Akibat Hubungan Seksual Diluar Nikah

Hubungan sex di luar ikatan perkawinan, menurut norma sosial dan

masyarakat serta agama dianggap buruk. Dalam masyarakat yang lebih modern

pun, hubungan sex di luar nikah dan terus berlangsung perbuatan semacam itu,

membuat kehamilan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan kehamilan yang

diinginkan.

4. Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya

yang dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar).

5. Persoalan Ekonomi ( biaya untuk melahirkan dan membesarkan anak ).

6. Kegagalan Kontrasepsi

C. Dampak dari Unwanted Pregnancy

Bermula dari hubungan seks pranikah atau seks bebas adalah terjadi

kehamilan yangtidak diharapkan (KTD). Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh

remaja, yaitu mempertahankan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (aborsi). Semua

tindakan tersebut membawa dampak baik fisik, psikis, sosial dan ekonomi.

1. Risiko Fisik

Kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan

seperti perdarahan, bahkan bisa sampai pada kematian.

2. Risiko Psikis atau Psikologis

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
Ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan

tidak mau menikahinya atau mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau

mau menikah, hal ini juga bisa mengakibatkan perkawinan bermasalah dan

penuh konflik karena sama-sama belum dewasa dan siap memikul

tanggungjawab sebagai orang tua.

Selain itu pasangan muda terutama pihak perempuan akan dibantu oleh

berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihanyui rasa malu terus-menerus,

rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, psikis dan lain-lain. Bila

tidak ditangani dengan baik, maka perasaan tersebut bisa menjadi gangguan

kejiwaan yang lebih parah.

3. Risiko sosial

Salah satu risiko sosial adalah berhenti/putus sekolah atau kemauan sendiri

dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan. Kemungkinan lain dikeluarkan dari

sekolah. Hingga saat ini masih banyak sekolah yang tidak mentolerir siswi yanh

hamil. Risiko sosial lain adalah menjadi obyek pembicaraan, kehilangan masa

remaja yang seharusnya dinikmati dan di anggap buruk karena melahirkan anak

di luar nikah. Di Indonesia, melahirkan anak diluar nikah masih sering menjadi

beban orang tua.

4. Risiko ekonomi

Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan

biaya besar

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
D. Pengertian Aborsi

Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah

“abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar

kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi

kesempatan untuk bertumbuh.

E. Macam macam Aborsi

Macam-macam Aborsi dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi yaitu:

1. Aborsi spontan/alamiah

Berlangsung tanpa tindakan apapun, kebanyakan disebabkan karena kurang

baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

2. Aborsi buatan

Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai

suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si

pelaksana aborsi (dokter, bidan, dukun beranak).

3. Aborsi terapeutik/medis

Adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.

Sebagai contoh calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah

tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan

baik calon ibu maupun janin yang dikandungannya, tetapi ini semua atas

pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

F. Penyebab terjadinya Aborsi

1. Keluarga yang tidak siap menerima kehamilan, misal : karena tidak ber-KB atau

gagal ber-KB, membatasi jumlah anak, jarak kehamilan yang terlalu pendek.

2. Keluarga yang dikarenakan memiliki ekonomi pas-pasan sehingga cenderung

bersikap menolak kelahiran anak.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
3. Masyarakat cenderung menyisihkan dan menyudutkan wanita yang hamil di luar

nikah, baik secara sengaja ataupun pada kasus perkosaan. Wanita selalu

disalahkan, tidak ditolong atau dibesarkan jiwanya tetapi malah ditekan dan

disudutkan sehingga dalam reaksinya wanita tersebut akan melakukan aborsi.

4. Ada aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan karyawatinya hamil

(meskipun punya suami) selama dalam kontrak dan kalau ketahuan hamil akan

dihentikan dari pekerjaannya.

5. Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah,

misal SMA, mengakibatkan kecelakaan dan membuahkan kehamilan. Karena

merasa malu, dengan teman-temannya, takut kalau kesempatan belajarnya

terhenti dan barangkali masa depannya pun menjadi buruk. Ditambah dengan

tekanan masyarakat yang menyisihkan sehingga akhirnya ia melakukan aborsi

supaya tetap eksistensi di masyarakat dan dapat melanjutkan sekolah.

6. Dari segi medis diketahui umur reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Bila seorang

wanita hamil di luar batasan umur itu akan masuk dalam kriteria risiko tinggi.

Batasan ini sering menakutkan, sehingga perempuan yang mengalaminya lebih

menjurus menolak kehamilannya dan ujung-ujungnya akan melakukan aborsi.

7. Pandangan sebagian orang bahwa tanda-tanda kehidupan janin antara lain adanya

detak jantung yakni umur sekitar tiga bulan. Maka hal ini akan memicu seorang

wanita yang mengalami suatu masalah akan melakukan aborsi dengan alasan usia

bayi belum sampai 3 bulan.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
G. Dampak dari Aborsi

Banyak remaja memilih untuk mengakhiri kehamilan bila hamil. Jika di

negara maju yang melegalkan aborsi, bila dilakukan secara aman oleh dokter atau

bidan berpengalaman. Di negara kita lebih sering dilakkukan dengan cara tidak aman

bahkan tidak lazim oleh dukun aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara

fisik, psikis dan sosial terutama bila dilakukan secara tidak aman.

1. Risiko Fisik

Perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu risiko aborsi. Aborsi

yang berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa menyebabkan

kematian. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa mengakibatkan

kematian.

2. Risiko Psikis

Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik, tertekan

atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena

bersalah, atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi

juga sering kehilangan kepercayaan diri.

3. Risiko Sosial

Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena

perempuan merasa tidak perawan, pernah mengalami KTD atau aborsi.

Selanjutnya remaja perempuan lebih sulit menolak ajakan seksual pasangannya.

Risiko lain adalah pendidikan menjadi terputus atau masa depan terganggu.

4. Risiko ekonomi

Biaya aborsi cukup tinggi. Bila terjadi komplikasi maka biaya akan semakin

tinggi.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
H. Penangan dan Pencegahan

Unwanted pregnancy dapat dicegah dengan beberapa hal, yaitu

1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti

berolahraga, seni, dan keagamaan.

3. Menghindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti

meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton vidio porno.

Saat menemukan kasus unwanted pregnancy, sebagai petugas kesehatan harus :

1. Bersikap bersahabat dengan remaja

2. Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya

3. Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang terbaik dan

apabila belum bisa terselesaikan supaya dikonsultasikan pada dokter ahli.

4. Memberikan alternatif penyelesaian masalah apabila terjadi kehamilan pada

remaja yaitu :

a) Diselesaikan secara kekeluargaan

b) Segera menikah

c) Konseling kehamilan, persalinan dan keluarga berencana

d) Pemeriksaan kehamilan sesuai standar

e) Bila ada gangguan kejiwaan, rujuk ke psikiater

f) Bila ada risiko tinggi kehamilan, rujuk ke SpOG

g) Bila tidak terselesaikan dengan menikah, anjurkan pada keluarga supaya

menerima dengan baik.

h) Bila ingin melakukan aborsi, berikan konseling risiko aborsi.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
i) Menangani sesegera mungkin jika terjadi komplikasi yang dapat

mengancam jiwa ibu dan janin.

j) Memberikan bimbingan dan konseling pada ibu hamil.

k) Memberikan pendidikan ex education sedini mungkin pada WUS.

l) Memberikan penyuluhan pada orangtua untuk lebih memperhatikan

pergaulan putra putri mereka

I. Hukum dan Aborsi

Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran

janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis

yang menerima hukuman adalah:

1. Ibu yang melakukan aborsi

2. Dokter, bidan atau dukun beranak yang membantu melakukan aborsi

3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Beberapa pasal yang terkait adalah:

Pasal 229

Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau

menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan,

bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan

pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu

rupiah. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau

menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia

seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. Jika

yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka

dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
Pasal 341

Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada

saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas

nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana

penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 342

Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena

takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan

atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena

melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara

paling lama sembilan tahun.

Pasal 343

Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi

orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau

pembunuhan dengan rencana.

Pasal 346

Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan

kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana

penjara paling lama empat tahun.

Pasal 347

Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan

kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana

penjara paling lama dua belas tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan

matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas

tahun.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
Pasal 348

Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan

kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana

penjara paling lama lima tahun enam bulan. Jika perbuatan itu

mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling

lama tujuh tahun.

Pasal 349

Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan

kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu

melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348,

maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan

sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana

kejahatan dilakukan. 

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Unwanted pregnancy atau kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu

kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu

kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat dari suatu perilaku seksual /

hubungan seksual baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Kejadian

kehamilan yang tidak diinginkan dapat terjadi pada siapapun di kalangan wanita usia

subur, terutama remaja. Namun, di beberapa kasus juga dapat di temukan kehamilan

yang tidak diinginkan terjadi pada pasangan suami istri yang resmi menikah. Pada

dasarnya, faktor yang paling memengaruhi hal ini adalah faktor ekonomi dan

psikologis yang berhubungan dengan ketidak siapan diri untuk menjadi orangtua.

Pengetahuan adalah kunci, dan hal pertama yang perlu diketahui adalah bahwa

kehidupan dimulai pada saat pembuahan.

B. Saran

Setiap pasangan harus berhati-hati dalam menentukan suatu masa depan

dengan matang dan kesiapan diri baik psikis maupun psikologis. Dan bagi para bidan

untuk selalu mengingat sumpah baktinya kepada masyarakat.

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018

Burton, R., 2018. Criminalised Abortion in UK : UK Medical Students should be Taught

How to Manage Unwanted Pregnancy. Liverpool: BMJ.

Jurnal Kesehatan Volume 9, Nomor 1, April 2018 ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695

(Online) http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 8, Nomor 1, Juni 2018 ISSN 2089-0346 (Print) ||

ISSN 2503-1139 (Online) Artikel IV

[Type the company address]


Unwanted pregnancy dan Aborsi 2

Anda mungkin juga menyukai