Anda di halaman 1dari 1

Minilaparotomi

Tubektomi dengan metode minilaparotomi biasanya dilakukan pada wanita dengan


risiko komplikasi rendah. Tindakan ini pada umumnya dilakukan setelah persalinan
pervaginam ketika involusi uterus telah signifikan.

Prosedur tubektomi dengan metode minilaparotomi dilakukan dengan cara:

1. Membuat sayatan sepanjang 2–3 cm di perut terkait dengan lokasi fundus uterus.
Sayatan yang lebih panjang dibutuhkan pada pasien yang mengalami obesitas atau
pada pasien yang gagal menjalani prosedur laparoskopi. Sayatan dilakukan
infraumbilikus untuk tindakan pascapersalinan dan suprapubis untuk prosedur elektif
atau interval
2. Elevator uterus dapat digunakan untuk meningkatkan lokasi uterus setingkat dengan
lokasi sayatan.
3. Pastikan bahwa terdapat bagian tuba falopi yang cukup untuk dieksisi, terutama pada
wanita dengan tubektomi yang gagal sebelumnya atau yang memiliki riwayat
penyakit tuba
4. Teknik tubektomi yang umum digunakan antara lain teknik Pomeroy (paling umum),
teknik Pritchard, dan teknik Parkland
5. Teknik Pomeroy dilakukan dengan cara menjepit isthmus tuba falopi dengan klem
atraumatik lalu diangkat. Bagian loop diikat dengan benang absorbable lalu dipotong.
Setelah jahitan diresorpsi, kedua ujung tuba akan terpisah dan mengalami
pembentukan jaringan fibrotik
6. Teknik Pritchard dilakukan dengan cara melewatkan benang absorbable dan jarum
melalui bagian mesosalpinx avaskular (menghindari pembuluh darah). Benang lalu
diikat pada bagian proksimal dan bagian distal dari loop tuba falopi. Kemudian, loop
dipotong
7. Teknik Parkland dilakukan dengan cara memisahkan segmen kecil tuba dari
mesosalpinx, lalu diikat kedua ujungnya dan dipotong di antara kedua ujung. Tidak
seperti teknik Pomeroy, teknik ini menggunakan metode pemisahan anatomis
langsung dari ujung tuba falopi yang dipotong
8. Luka operasi kemudian ditutup lapis demi lapis

Anda mungkin juga menyukai