Anda di halaman 1dari 27

Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Prikanan

USULAN
PENELITIAN PNBP

STUDI PEMBUATAN BAKSO DAGING IKAN BANDENG


(Chanos Chanos) MENGGUNAKAN TEPUNG SAGU

TIM PENGUSUL

WARNIDA, S.Pi / 7700000000(Ketua)


HASMAL A. MANGNGIPUNG, ST/ 770000000(Anggota 1)
HASNIATI, A.Md. / 7700002017 (Anggota 2)
NUR ACHMAD SAPUTRA, A.Md.Pi/ 7700000000 (Anggota 3)

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE


KEPULAUAN
APRIL2020

i
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN PNBP

Judul Penelitian : Studi Pembuatan Bakso Ikan Bandeng dengan Menggunakan


Tepung Sagu

Bidang Penelitian : Teknologi pengolahan hasil perikanan


Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Warnida, S.Pi
b. NIP/NITK : 19750812 199903 2 003 /7700002015
c. Jabatan Fungsional : PLP Ahli Pertama
d. Jurusan/Prodi : Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan / TPHP
e. Pusat Penelitian : LPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
f. Alamat Institusi : Jl. Poros Makassar Pare Km 83, Desa Mandalle, Kecamatan
Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi-Selatan
g. Telp/Faks/E-mail : Telp (0410) 2312704 / Fax. (0410) 2312705/e-mail
polipangkep@ac.id
Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap : Hasmal A. Mangngipung, ST
b. NIP/ NITK : 19760624 201012 1 002 / 7700002011
Anggota Peneliti 2
a. Nama Lengkap : Hasniati, A.Md.Pi
b. NIP/NITK : 19840712 201012 1 006 / 7700002017
Anggota Peneliti 3
c. Nama Lengkap : Nur Achmad Saputra, A.Md.
d. NIP/NITK : 19891223 201404 1 001 / 7700000990
Lama Penelitian : 10 Bulan
Sumber Biaya : PNBP Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Biaya Penelitian: Rp. 5.000.000,-

Pangkep, 22Februari 2020


Mengetahui,
Direktur, Ketua Peneliti,

(Dr.Ir.Darmawan,M.P.) (Warnida, S.Pi)


NIP. 196702021998031002 NIP.19750812 199903 2 003

Menyetujui,
Ketua PPPM,

(Dr.Ir.Dahlia, M.P.)
NIP. 19661231199303 2 007

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................3
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................................3
1.4. Luaran Penelitian....................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Bakso ikan...........................................................................................................3
2.2 Bahan pembuatan bakso....................................................................................3
2.3 Workshop pengolahan hasil perikanan.............................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................................3
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................3
3.2. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................................3
3.3. Prosedur Penelitian.................................................................................................3
3.4. Rancangan Penelitian..............................................................................................3
3.5. Analisa Data.............................................................................................................3
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN..................................................................3
4.1. Anggaran Biaya.......................................................................................................3
4.2. Jadwal Penelitian.....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................3
LAMPIRAN.........................................................................................................................3

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan Fungsinya.......................................................................................7


Tabel 2. Bahan dan Fungsinya...................................................................................8
Tabel 3. Tingkatan Karakteristik Uji Mutu Hedonik Pada Setiap Atribut...............11
Tabel 4. Anggaran Biaya..........................................................................................15
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian...................................................................18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Penelitian ………………………………………………… 9


Gambar 2. Diagram alir penyiapan daging ikan bandeng………………………. 13
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Bakso Ikan Menggunakan Tepung Sagu… 14

v
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bakso merupakan salah satu produk olahan yang populer dan banyak
digemari oleh masyarakat Indonesia karena bentuknya unik, teksturnya
kenyal,dan rasanya enak. Bakso sering dikonsumsi sebagai makanan jajanan, lauk,
maupun campuran untuk berbagai olahan makanan. Produk olahan ini hampir
disukai oleh seluruh lapisan masyarakat baik muda maupun tua sehingga
dapatdiolah lebih lanjut untuk menciptakan suatu inovasi makanan bakso ikan
yangdapat diterima oleh seluruh kalangan. Menurut Agustin dan Mewengkang
(2008), baksoikan dapat memenuhi daya beli masyarakat karena harganya yang
jauh lebihterjangkau dibandingkan bakso daging. Selain itu, pemerintah juga
menganjurkanpeningkatan konsumsi ikan karena kaya akan zat gizi esensial.
Ikan yang berpotensi untuk diolah dan dikembangkan menjadi
berbagaiproduk olahan salah satunya yaitu ikan bandeng. Akses untuk
mendapatkan ikan bandeng juga mudahkarena banyak di pasaran. Selain itu, ikan
ini memiliki rasa yang enak dan gurihserta harganya terjangkau untuk seluruh
lapisan masyarakat (Susanto 2010). Kandungan gizi ikan bandeng segar per 100
gram menurut Tabel KandunganBahan Pangan Indonesia (TKPI) yaitu energi 123
kkal, protein 20.0 g, lemak 4.8g, dan kalsium 20 mg.
Tanaman sagu yang menyerupai tanaman kelapa, memiliki batang berwarna
cokelat dengan daun berwarna hijau tua. Pohon yang sudah tua dan tumbuh
dengan sempurna, kulit luarnya mengeras dan membentuk lapisan kayu di
sekeliling batangnya dengan ketebalan antara 2-4 cm (Ruddle et al., 1978).
Tanaman sagu dewasa atau masak tebang (siap panen) berumur 8 sampai 12
tahun.
Tepung sagu berpotensi menjadi sumber pangan alternatif karena
kandungan karbohidrat dan proteinnya yang tinggi serta adanya kemampuan
substitusi tepung dalam industri pangan (Hengky, 2003). Komponen karbohidrat
terbesar yang terdapat dalam sagu adalah pati. Bentuk granula pati sagu adalah
berbentuk oval dan terdapat dalam plastida dengan ukuran berkisar antara 50-60
1
mikron (Radley, 1976). Pati sagu tersusun atas 2 fraksi yaitu amilosa yang
merupakan polimer lurus yang satuannya adalah D-glukosa yang berikatan dengan
1-4 α glikosidik, dan amilopektin yang merupakan polimer bercabang yang
kecuali tersusun dari ikatan 1-4 α glikosidik terdapat percabangan melalui ikatan
1-6 α glikosidik. Ratio kandungan amilosa dan amilopektin dalam pati sagu
adalah sebesar 27:73 (Cecil et al., 1982).
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya studi pembuatan bakso ikan
untuk mendapatkan formula bakso ikan agar dapat menjadi referensi dalam
pembuatan bakso ikan bandeng dengan menggunakan tepung sagu

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
a. Bagaimana formula terbaik untuk membuat bakso ikan bandeng
b. Bagaimana tingkat penerimaan bakso ikan bandeng dengan
penambahan tepung sagu.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


A.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalahmengembangkan formula baksoikan
bandeng dengan menggunakan tepung sagu. Tujuan khusus menentukan
formula terbaik dalam pembuatan bakso ikan bandeng.Menganalisis
tingkat penerimaan produk bakso ikan bandeng melalui uji organoleptik
yaitu uji hedonik

B. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana pembelajaran pada modul praktik mahasiswa.
2. Sebagai sumber rujukan pembuatan bakso ikan berbahan tepung sagu
dan menambah referensi bagi pranata laboratorium Pendidikan (PLP),

2
mahasiswa dan dosen mengenai formulasi bakso daging ikan
menggunakan tepung sagu.

1.4.Luaran Penelitian
Rencana luaran berupa produk bakso denganformula daging ikan dan
tepung sagu serta publikasi ilmiah dalamjurnalnasional tak terakreditasi yang
mempunyaiISSN.

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakso Ikan


Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang
dilumatkan, dicampur dengan bahan lain, dibentuk bulatan, dan selanjutnya
direbus (Tazwir 1992). Istilah bakso, biasanya diikuti dengan nama jenis daging
yang digunakan sebagai bahan baku utamanya, seperti bakso sapi, bakso ayam,
dan bakso ikan. Bakso ikan adalah produk makanan berbentuk bulat, yang
diperoleh dari campuran daging ikan (kadar daging ikan tidak kurang dari 50%)
dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan
yang diizinkan SNI. Bahan baku pembuatan bakso dapat berasal dari berbagai
daging jenis ternak, antara lain, sapi,babi, ayam dan ikan (Purnomo,1998). Jenis
bakso yang banyak ditemukan di pasar adalah bakso daging sapi dan bakso daging
ayam. (Astawan,2005).
Proses pembuatan bakso terdiri atas beberapa tahap. Tahap pertama
yaitudilakukan pemilihan ikan segar, setelah itu ikan dibersihkan dari sisik,
kulit,insang, sirip, dan isi perut. Selanjutnya, kepala ikan dibuang sedangkan
tulang danduri ikan disisihkan kemudian kemudian dicuci bersih untuk dijadikan
tambahan bahan untuk membuat tepung tulang ikan.Langkah selanjutnya dalam
membuat bakso adalah pencampuran adonan ikan,tepung tapioka, bumbu, es batu,
dan tepung tulang ikan dengan food processorselama 5 menit. Setelah itu, langkah
berikutnya yaitu adonan dibentuk bulat-bulatdalam air hangat 60oC, dilanjutkan
dengan proses perebusan selama 10 menit. Kemudian, bakso ditiriskan dan siap
dihidangkan (Usman 2014).

2.2 Bahan Pembuatan Bakso


Bahan baku pembuatan bakso ikan pada umumnya terdiri dari bahan baku
utama dan bahan baku tambahan. Bahan baku utama untuk pembuatan bakso ikan
adalah daging ikan, sedangkan bahan baku tambahannya adalah bahan pengisi,
yaitu tepung tapioka, garam, bumbu-bumbu, dan es (Wibowo, 2009).

4
Bumbu-bumbu yang umumnya digunakan dalam pembuatan bakso ikan
adala bawang merah, bawang putih, garam dan merica. Bawang merah dan
bawang putih berfungsi sebagai antioksidan. Park (1995) menjelaskan bahwa
garam dapat memperbaiki sifat-sifat fungsional produk daging dengan cara:
a. Mengekstrak protein miofibril dari sel-sel otot selama perlakuan mekanis.
b. Berinteraksi dengan protein otot selama pemanasan sehingga protein
membentuk matriks yang kuat dan mampu menahan air bebas serta
membentuk tekstur produk. Pemakaian garam dalam pembuatan bakso
berkisar antara 5 – 10% dari berat daging.

2.3 Tepung Sagu


Pemanfaatan sagu dapat dilakukan untuk keperluan pangan ataupun untuk
keperluan non pangan. Pemanfaatan sagu untuk pangan salah satunya adalah
melalui tepung sagu, pati, dan berbagai produk olahan pangan. Menurut Alfons
dan Rivaie (2011) pati atau tepung sagu dan produk olahannya dapat
dikelompokkan juga sebagai pangan fungsional. Dengan kata lain sagu disamping
sebagai salah satu sumber pangan tradisional potensial, juga merupakan pangan
fungsional yang dapat dikembangkandalam diversifikasi pangan untuk
mendukung ketahanan pangan lokal dan nasional. Hal ini atas dasar pertimbangan
bahwa sagu memiliki nilai gizi tidak kalah dengan sumber pangan Iainnya seperti
beras, jagung, ubi kayu, dan kentang.
Selain dari nilai karbohidrat yang mendekati nilai karbohidrat beras,
sagujuga unggul dalam hal kandungan serat, nilai Indeks glikemik. Pati sagu
mengandung: 3,69-5,96 persen serat pangan (Achmad, dkk., 1999); dan nilai
Indeks Glikemik (IG) 28, termasuk dalam kategori rendah karena kurang dari 55
(Purwani, dkk., 2006), sehingga sagu dapat dikelompokkan sebagai pangan
fungsional. Menurut POM Rl (2005) dalam Papilaya (2009), panganfungsional
adalah pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen fungsional,
yang berdasarkan kajian mempunyai fungsi fisiologis tertentu, terbukti tidak
membahayakan dan bermanfaat bagi kesehatan. Indeks Glikemiks atau IG

5
merupakan respon glikemik ketika memakan sejumlah karbohidrat dalam pangan
dan dengan demikian merupakan indikator tidak langsung dari respon insulin
tubuh (Buyken, dkk., 2006).
2.4 Workshop Pengolahan Hasil Perikanan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep merupakan lembaga pendidikan tinggi
vokasi yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan berupa praktik yang
diberikan kepada mahasiswa selama 170 menit per minggu selama satu semester
untuk perhitungan tiap SKSnya. Hal iniberdasarkanperaturan direktur tentang
peraturanakademik politeknik pertanian negeri pangkep pasal 23 ayat 2.
Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan D3 sebagai salah satu unit kerja
pada Politeknik Pertanian Negeri Pangkep memiliki Workshop Pengolahan Hasil
Perikanan. Beberapa mata kuliah yang pelaksanaan prakteknya di workshop
pengolahan hasil perikanan yaitu teknologi pengolahan hasil perikanan, teknologi
penanganan hasil perikanan, teknologi fermentasi, teknologi pengalengan hasil
perikanan, teknik pengemasan, dasar-dasar teknologi hasil perikanan, teknologi
pengolahan rumput laut, proses penurunan mutu hasil perikanan, dan teknologi
pengolahan limbah.

6
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Workshop Pengolahan Hasil


Perikanan Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep. Penelitian ini direncanakan selesai dalam 3 bulan.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pisau, Talenan, Baskom,
Food processor, Panci, Irus, Spatula, Sendok, Blender
Tabel 1. Alat dan Fungsinya

No. Alat Fungsi


1. Pisau Memfillet daging ikan
2. Talenan Pengalas ikan
3. Baskom Wadah pencucian
4. Food processor Pencampuran daging/adonan
5. Panci Pemasakan daging ikan
6. Irus Peniris
7. Spatula Pengaduk adonan
8. Sendok Penakar
9. Blender Penghalus bumbu

7
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahIkan bandeng, Garam, Gula
pasir, Bawang putih, Penyedap rasa, Lada, Telur, STPP, Tepung sagu

Tabel 2 Bahan dan Fungsinya

No. Bahan Fungsi


1. Ikan bandeng Bahan daging pembuatan bakso
2. Tepung sagu Bahan campuran
3. Garam Bumbu
4. Gula pasir Bumbu
5. Bawang putih Bumbu
6. Penyedap rasa Penambahan cita rasa/BTP
7. Lada Bumbu
8. Telur Bahan adonan
9. STPP Bahan adonan/BTP

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu (1) penyiapandaging


ikan, (2) perancangan formula bakso ikan dengan menggunakan tepung sagu, (3)
pembuatan bakso ikan, (4) uji organoleptik (hedonik dan mutu hedonik) untuk
mengetahui tingkat penerimaan panelis dan menentukan formula terpilih. Tahapan
penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1.

8
Gambar 1. Tahapan penelitian

1. Penyiapan daging ikan


Proses pembuatan bakso terdiri atas beberapa tahap. Tahap pertama
yaitu dilakukan pemilihan ikan segar, setelah itu ikan dibersihkan dari
sisik, kulit,insang, sirip, dan isi perut. Selanjutnya, kepala ikan, tulang
danduri ikan dibuang kemudian daging ikan dicuci bersih untuk
selanjutnya dijadikan adonan ikan.

9
2. Formula bakso ikan
Tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum
membuat bakso ikan. Perancangan formula perlakuan bakso didapatkan
dari hasil trial dan error dalam membuat bakso ikan. Formula yang
digunakan merupakan modifikasi dari penelitian dari Suprianto et al.
(2015) mengenai studi penerimaan konsumen terhadap bakso ikan malong
serta penelitian Edam (2016) yang melihat penambahan tepung tulang ikan
terhadap sifat fisik dan kimia bakso ikan. Formulasi bakso ikan bandeng
disajikan pada Tabel 1.
Definisi bakso ikan menurut BSN (2014) yaitu produk olahan hasil
perikanan yang menggunakan minimal 40% lumatan daging ikan dan
dicampur dengan tepung, dan bahan-bahan lainnya jika diperlukan
kemudian dibentuk dan dimasak. Tujuan dari perancangan formula ini
adalah untuk mengembangkan bakso ikan dengan empat formula berbeda.
Perlakuan terdiri atas empat kelompok perlakuan penambahan tepung
tulang ikan bandeng sebesar 0%, 40%, 50%,Tujuan formulasi bakso ikan
bandeng ini untuk memperoleh formula terbaik dari kombinasi bahan yang
digunakan.

3. Pembuatan Bakso Ikan


Langkah selanjutnya dalam membuat bakso adalah pencampuran
adonan ikan, tepung sagu, bumbu, es batu, dan tepung tulang ikan dengan
food processor selama 5 menit. Setelah itu, langkah berikutnya yaitu
adonan dibentuk bulat-bulat dalam air hangat 60oC, dilanjutkan dengan
proses perebusan selama 10 menit. Kemudian, bakso ditiriskan dan siap
dihidangkan. Tahapan pembuatan bakso ikan dapat dilihat lebih jelasnya
pada Gambar 3.

10
4. Uji Organoleptik
Uji organoleptik bakso ikan dengan penambahan tepung sagu
dilakukan dengan uji hedonik. Tujuan dari uji organoleptik tersebut adalah
menentukan formula bakso ikan terbaik dari 4 formula yang ada.
Pengujian dilakukan kepada 30 orang panelis semi terlatih. Panelis semi
terlatih merupakan panelis yang pernah mendapatkan materi tentang uji
organoleptik atau pernah mengikuti uji organoleptik sebelumnya. Uji
hedonik menunjukkan kesan baik atau buruk yang lebih spesifik yang
melekat pada produk. Parameter uji hedonik yang digunakan adalah
warna, aroma ikan, rasa bumbu, rasa ikan, tekstur, mouthfeel, dan
aftertaste yang dapat dinilai dari skala 1 hingga 5. Tingkatan karakteristik
uji hedonik untuk setiap atribut disajikan pada Tabel 3.

Uji hedonik menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap produk


secara umum. Parameter uji hedonik yang dinilai adalah warna, aroma,
tekstur, rasa, mouthfeel, aftertaste, dan keseluruhan menggunakan lima
skala penilaian, yaitu(1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) biasa, (4)
suka, (5) sangat suka. Semakin besar angka, maka kesukaan panelis
terhadap produk tersebut semakin tinggi. Panelis dianggap menerima

11
produk apabila nilai yang diberikan antara 3.0 – 5.0. Produk bakso ikan
diasumsikan diterima jika tingkat penerimaannya lebih dari 50%.

5. Pengolahan data
Data pada penelitian ini diolah menggunakan program Microsoft
Excel 2010 dan SPSS 16.0 for Windows. Data hasil uji organoleptik
diinput ke Microsoft Excel untuk ditabulasi dan dianalisis secara
deskriptif. Data tersebut kemudian dianalisis secara statistik menggunakan
uji Kruskal Wallis. Apabila hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan
perbedaan signifikan maka dilakukan uji lanjutan. Uji lanjutan tersebut
menggunakan Mann Whitney U test. Data hasil analisis sifat kimia bakso
ikan dianalisis secara statistik menggunakan uji Analysis of Variance
(ANOVA). Apabila perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata,
dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test menggunakan
SPSS. Data hasil analisis sifat kimia dan kontribusi gizi dari formula
terpilih dianalisis secara deskriptif.

6. Analisa data
Analisa data menggunakan T-Uji pada aplikasi SPSS 16.0.

3.4. Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktorial yaitu bakso berbahan tepung
sagu. Serta memberikan quisioner kepada mahasiswa sebagai respon untuk uji
hedonik

12
3.5. Analisa Data
Data hasil pengamatan yang diperoleh dari wawancara dan kuesioner
selanjutnya diolah dengan analisis sidik ragam (analysis of variance)
menggunakan software SPSS 16.0 untuk melihat tingkat signifikansi. Bila hasil
dari analisis sidik ragam memperlihatkan pengaruh nyata (α = 0,05), maka
dilanjutkandengan menggunakan Analisa T-Test (Uji-T).
Uji organoleptik bakso ikan dengan penambahan tepung tulang ikan
bandengterdiri atas uji hedonik. Tujuan dari uji organoleptik tersebutadalah
menentukan formula bakso ikan terbaik dari 4 formula yang ada. Pengujian
dilakukan kepada 30 orang panelis semi terlatih. Panelis semi terlatih merupakan
panelis yang pernah mendapatkan materi tentang uji organoleptik atau pernah
mengikuti uji organoleptik sebelumnya..

IKAN BANDENG

PENYIANGAN

PENCUCIAN

PENIRISAN

PEMILLETAN

DAGING IKAN BANDENG


13
Gambar 2. Diagram alir penyiapan daging ikan bandeng

DAGING IKAN BANDENG

PELUMATAN DAGING

PENYAMPURAN GARAM, GULA BUMBU

PENAMBAHAN TEPUNG SAGU

PEMBENTUKAN BAKSO

PEMASAKAN SAMPAI MENGAPUNG

BAKSO IKAN BANDENG

14
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Bakso Ikan Menggunakan Tepung Sagu

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN


4.1. Anggaran Biaya
Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan anggaran biaya keseluruhan
sebesar Rp. 4.995.000,- (empat juta sembilan ratus sembilan puluh lima
ribu rupiah). Ringkasan anggaran biaya penelitian disajikan pada Tabel 1
berikut.

Tabel 4. Anggaran Biaya

Biaya yang
No. Jenis Pengeluaran Diusulkan
(Rp)
1. Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data,
-
honor operator, dan honor pembuat sistem
(maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan)

2. Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian ATK,


fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak,
penjilidan, publikasi, pulsa, internet, bahan 4.795.000,-
laboratorium, langganan jurnal, bahan pembuatan
alat/mesin bagi mitra (maksimum 60%)

3. Perjalanan untuk survey/sampling data,


sosialisasi/pelatihan/pendampingan/evaluasi,
seminar/workshop dalam dan luar negeri, akomodasi– 200.000,-
konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (maksimum
40%)

4. Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium,


kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang -
pengabdian lainnya (maksimum 40%)

Jumlah 4.995.000,-

15
1. Honorarium
Honor
Waktu
Honor Honor/Jam (Rp) Minggu Tahun
(Jam/Minggu)
(Rp)
Ketua
- - - -
Peneliti
Anggota
- - - -
Peneliti
Petugas
- - - -
Laboratorium
SUB TOTAL (RP) -
2. Pembelian Bahan Habis Pakai
Harga
Harga
Justifikasi Kuanti Peralatan
Bahan tas Satuan Satuan
Pembelian Penunjang
(Rp)
(Rp)
Ikan Bahan daging
1 batang 400.000 400.000
bandeng pembuatan bakso
Tepung Bahan campuran
4 set 100.000 400.000
sagu
Garam Bumbu 2 meter 10.000 20.000
Bawang Bumbu
6 kaleng 50.000 300.000
putih
Gula pasir Bumbu 2 kaleng 20.000 40.000
Penyedap Penambhan cita
2 20.000 40.000
rasa rasa
Bahan pembuat
Kertas A4 laporan dan 10 rim 55.000 550.000
quisioner

Bahan pembuat
Tinta printer laporan dan 2 botol 70.000 140.000
quisioner

Alat Justifikasi Kuanti Satuan Harga Harga


Pembelian tas Satuan Peralatan
(Rp) Penunjang
16
(Rp)
Memfillet daging
Pisau 1 buah 60.000 60.000
ikan
Talenan Pengalas ikan 2 buah 10.000 20.000
Baskom Wadah pencucian 1 buah 120.000 120.000
Food Pelumatan daging
1 buah 600.000 600.000
processor
Panci Pemasakan
1 buah 150.000 150.000
daging ikan
Irus Peniris 1 buah 30.000 30.000

Blender Pencampuran
daging dengan 1 buah 800.000 800.000
tepung sagu
Publikasi Seminar dan
(jurnal + Biaya Jurnal 1 unit 1.000.000 1.000.000
seminar) Nasional
Penjilidan rangka
Publikasi 5 25.000 125.000
laporan akhir p
SUB TOTAL (RP) 4.795.000,-
3. Perjalanan
Harga Biaya
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Tahun
Perjalanan
(Rp) (Rp)
Perjalanan Pembelian bahan 1 200,000 200,000
Pangkep- dan alat penelitian
Makassar
SUB TOTAL (RP) 200.000,-
4. Lain-lain
Harga Biaya
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Satuan Tahun
(Rp) (Rp)
SUB TOTAL (RP) ,-
TOTAL ANGGARAN 1 + 2 + 3 + 4 (RP) 4.995.000,-

4.2. Jadwal Penelitian


Jenis kegiatan dan jadwal pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel
berikut;

17
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan Penelitian (Tahun)


Tahap dan Jadwal
Tahun 2020
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rencana Penelitian
Pengambilan Data
(menggunakan
3.
kuisioneruji
hedonik)
Pengolahan data
4. menggunakan
aplikasiSPSS16.0
Analisa data
menggunakan
5.
T-Uji pada aplikasi
SPSS 16.0.
Penyusunan
5. Laporan hasil
penelitian
Penyerahan
7. laporan hasil
penelitian
Seminar Hasil
8.
Penelitian
Penyususnan draft
Jurnalnasional tak
9.
terakreditasi yang
mempunyaiISSN

18
DAFTAR PUSTAKA

19
20
21
A

22

Anda mungkin juga menyukai