Kelompok :3
Anggota : Nur Achmad Saputra Alih Jenjang
Nur Azzahrah Rahman STK120015
Annisa Wardani STK120004
Reski Alfina STK120020
Siti Atika Alwi STK120025
Hasmiyati STK120010
Cara Membuat
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, kupas bawang merah dan bawang putih, cuci lalu
sisihkan
Pisahkan daging ika lele dari kulit dan tulangnya kemudian cuci hingga bersih
Masukkan Bawang merah dan bawang [putih kle dalam food processor dan giling hingga
halus
Masukkan ikan lele dan sedikit es batu kemudian giling hingga halus
Tambahkan semua bahan utama ke dalam food processor dan giling hingga kalis. Untuk
tepung tapioka, ditambahkan sedikit demi sedikit agar proses penggilingan lebih mudah
Masukkan adonan ke dalam loyang yang telah dilapisi plastik
Kukus adonan nugget selama kurang lebih 15-20 menit, kemudian dinginkan
Potong nugget membentuk kotak atau sesuai selera
Siapkan bahan pelapis (batter) dengan mencampur semua bahan kecuali tepung roti
Celupkan Nugget ke dalam bahan pelapis, lalu baluri dengan tepung roti hingga seluruh
permukaannya tertutup.
Goreng menggunakan api sedang-kecil hingga berwarna kuning keemasan, angkat dan
tiriskan
Nugget ikan lele siap disajikan.
STPP technical grade dan STPP food grade. Untuk penggunaan sebagai bahan tambahan
pangan, tentunya menggunakan STPP food grade.
Penggunaan STPP dalam industri pangan adalah sebagai pengental, perenyah, pengenyal
ataupun pengawet. Dalam pembuatan produk olahan ikan khususnya olahan fish jelly seperti
bakso, nugget, otak-otak dll, penggunaan STPP dimaksudkan sebagai pengenyal. Penggunaan
STPP ini bermanfaat menggantikan boraks yang memiliki fungsi hampir sama namun berbahaya
bagi manusia dan bukan merupakan golongan bahan tambahan pangan.
Penggunaan STPP dalam adonan nugget akan membantu mempertahankan kadar air
sehingga teksturnya akan lebih kenyal dan tidak lembek. Tekstur yang kenyal tentunya akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang memakannya. Namun, sebagai bahan
tambahan pangan, tentunya STPP berada di bawah pengawasan BPOM. Untuk penggunaan
STPP dalam makanan mempunyai batas maksimum yang telah diatur dalm pedoman
penggunaan bahan tambahan pangan oleh BPOM. Batas maksimum untuk penggunaan STPP
dalam produk makanan adalah 2000 mg/kg atau 26 g/10kg atau 1 sendok takar untuk 0,5 kg.
Selama penggunaan masih mengikuti batas yang ditetapkan, penggunaan STTP sebagai bahan
tambahn pangan sudah terbukti aman bagi manusia, namun sebagai zat kimia/aditif, tentunya
memiliki efek samping jika dikonsumsio atau digunakan secara berlebihan. Jika digunakan
secara berlebihan di dalam produk maka akan mempengaruhi rasa pahiot dan getir pada produk
tersebut, sedangkan efek untuk manusia adalah dapat menimbulkan resiko keracunan.