Anda di halaman 1dari 26

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)

BALITA DAN LANSIA


DI POSYANDU

KELURAHAN KELAPA DUA WETAN


TAHUN 2020

1
PENDAHULUAN

Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan
kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara
keseluruhan. Anak balita, anak usia sekolah, bumil dan lansia merupakan kelompok rawan gizi yag
sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan apabila menderita
kekurangan gizi.
Posyandu merupakan organisasi otonom baik secara struktural maupun pendanaan. Sebagai
sebuah organisasi otonom sesungguhnya posyandu merupakan wadah partisipasi masyarakat paling
dasar dalam pembangunan kesehatan, yang dibentuk dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk
masyarakat sesuai prinsip-prinsip kehidupan demokrasi. Posyandu telah memainkan peranan penting
dalam melakukan mobilitas masyarakat terutama dikalangan bawah untuk ikut serta dalam program-
program kesehatan masyarakat.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu merupakan salah
satu komponen penting Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan program yang dirancang oleh
pemerintah. PMT diberikan sebagai sarana pemulihan gizi dalam arti kuratif, rehabilitative, dan sebagai
sarana penyuluhan/edukasi gizi keluarga. Pemberian PMT adalah program intervensi untuk
meningkatkan status gizi serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak/lansia agar tercapainya status
gizi dan kondisi gizi yang baik.
Oleh sebab itu dalam rangka mewujudkan keluarga mandiri, lansia dan balita yang sehat serta
berstatus gizi baik Kelurahan Kelapa Dua Wetan beserta puskesmas dan Tim Penggerak PKK
Kelurahan Kelapa Dua Wetan mendukung penuh pembuatan buku petunjuk teknis PMT di tahun 2020
sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2
BUBUR JAGUNG

Bahan :
- 2 buah jagung manis, pipil - 400 ml santan cair
- 300ml susu cair - 2 sdm gula pasir
- 3 sdm tepung maizena, larutkan - 1 batang kayu manis
- 1 lembar daun pandan - Garam, secukupnya

Cara Membuat:
1. Blender halus jagung, sisakan beberapa saja yang dalam bentuk pipil utuh.
2. Rebus santan, kayu manis, pandan dan garam. Aduk rata agar tidak terlalu mendidih.
3. Setelah santan panas, masukkan jagung halus. Aduk rata, masak hingga mendidih.
4. Tuang susu dan gula, aduk rata. Jika sudah matang, tuangkan maizena yang sudah dicairkan
dan aduk rata. Masak sebentar lagi hingga bubur mengental, matikan api.

Tips & Trik :


Pilih jagung uk sedang/besar, dan pastikan jagung setelah dipipil harus dicuci bersih
Susu dimasak diakhir untuk menghindari penurunan nilai gizi

Saran Penyajian : Nilai Gizi


untuk 5 cup ukuran @ 200 ml Energi 227 kkal Protein 4 gr

3
PUDING LABU KUNING

Bahan :
- 300 gr Labu Kuning, kukus hingga empuk - 600 ml susu cair
- 150 ml air - 50 gr gula pasir
- 1 bks agar-agar plain - 1/8 sdt garam
- Daun pandan

Cara Membuat :
1. Blender labu kuning yang telah dikukus dengan air, sisihkan.
2. Masak agar-agar, gula dan susu, hingga hampir mendidih
3. Masukkan labu kuning sedikit-sedikit sambil diaduk rata.
4. Masak hingga mendidih, dinginkan di cetakan tahan panas
5. Biarkan hingga mengeras, siap dihidangkan. Dingin lebih nikmat.

Tips & Trik :


Labu kuning kualitas baik dapat dicek dengan mengetuk kulitnya, jika terdengar berongga, maka
menunjukkan bahwa labu tersebut sudah matang, selain itu pilih labu yang berat
menunjukkan kandungan air dalam labu cukup banyak dan berarti labu tersebut sudah matang.
Hindari memilih labu kuning yang memiliki bintik putih atau menghitam pada kulitnya, jangan pilih
yang berjamur.

Saran Penyajian : Nilai Gizi

4
untuk 4 porsi @ 250 ml Energi 240 kkal Protein 8.25 gr

POM-POM POTATO

Bahan :
- 500 gr kentang,potong2, kukus - 50 gr keju parut
- 125 gr daging sapi giling - 1 batang daun bawang
- 1 buah wortel sudah diparut - 1 butir telur dikocok lepas
- Garam, merica, tepung panir - Minyak goreng

Cara membuat :
1. Haluskan kentang yang sudah dikukus dengan ulekan lalu campur dengan wortel, daging sapi
giling, daun bawang dan juga keju. Campur hingga rata. Tambahkan merica dan garam sesuai selera.
2. Bentuk adonan sambil ditekan supaya padat, bentuk bulat atau sesuai selera, celupkan ke dalam
telur kocok lalu gulingkan ke tepung panir. (ulangi langkah ini sampai 2x)
3. Simpan ke dalam freezer kurang lebih 1 jam sebelum menggorengnya.
4. Goreng dengan minyak banyak sampai tertutupi semua bagian, tunggu hingga warna berubah
menjadi kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.

Tips & Trik :


Gulingkan 2x pada tepung panir agar lebih merata lalu simpan dalam freezer selama ± 1 jam agar
tepung panir lebih menempel pada saat digoreng
Saran Penyajian : Nilai Gizi
untuk 5 porsi @ 4 buah uk 312.5
Energi Protein 11 gr
sedang kkal

5
SOP BAKSO SAYURAN KEJU

Bahan Bakso :
- 80 gr bayam, blanching dan tiriskan - 200 gr daging ayam
- 1 butir putih telur - 40 gr tepung tapioka
- 1/2 bh bawang bombay, cincang - 40 gram keju parut
- 2 siung bawang putih, cincang - gula, garam, lada secukupnya

Bahan Kuah :
- 900 ml air kaldu dan 1 batang daun bawang seledri

Cara Membuat :
1. Proses daging ayam giling, bayam, telur, tepung tapioka, keju dan bumbu di dalam blender
atau food processor atau uleni secara manual dengan tangan, simpan 30 menit dalam kulkas.
2. Bagi adonan menjadi 16 buah dan bentuk bulat lalu sisihkan
3. Didihkan air dan kecilkan apinya
4. Masukkan bakso dan masak hingga matang dan mengapung lalu angkat
5. Kuah bakso: Air perebus bakso disaring lalu didihkan kembali. Tambahkan 1 batang seledri
dan aduk rata.
6. Hidangkan bakso dengan kuah.

Saran Penyajian : Nilai Gizi


untuk 4 porsi @ 4 buah uk sedang Energi 312 kkal Protein 13 gr

6
SINGKONG THAILAND

Bahan Singkong : Bahan Saus (Utk 500 ml) :


- 500 gr singkong, potong 4 bagian - 500 ml santan
belah memanjang di tengah - 3 sdm maizena, larutkan
- Air untuk merebus - 3 sdm gula pasir
- ½ sdt garam - 1 lbr daun pandan
- 3 sdm gula pasir - ¼ sdt garam
- 1 lbr daun pandan - ¼ sdt vanili
- 50 gr keju parut - 1 sachet susu bubuk instan

Cara Membuat :
1. Rebus Singkong hingga setengah matang, buang airnya. Lalu rebus lagi singkong
dengan daun pandan, gula dan garam hingga empuk. Tiriskan singkong, lumatkan dalam keadaan
panas hingga singkong lembut, buang serat-seratnya. Sisihkan.
2. Saus : campur semua bahan (kecuali larutan maizena), masak dengan api kecil sambil
terus diaduk hingga mulai mendidih. Masukkan larutan maizena dan aduk terus hingga kuah
mengental.
3. Sajikan singkong Thailand dingin atau hangat sesuai selera dengan sausnya.

Tips & Trik : pilih singkong kualitas baik yaitu kulit singkong retak2 tapi tidak sampai pecah.
Saran Penyajian : Nilai Gizi
untuk 5 porsi Energi 300 kkal Protein 9 gr

7
PANCAKE OATMEL

Bahan :
- 100 gr tepung terigu - 80 gr oatmel
- 200 ml susu cair plain - 15 gr gula pasir / madu
- 2 butir telur - ¼ sdt garam
- ¼ sdt baking soda - ½ sdt baking powder

Topping :
- Secukupnya madu dan potongan buah

Cara Membuat :
1. Campur bahan-bahan yang kering. Caranya, masukkan tepung terigu bersama baking powder,
baking soda dan juga garam. Ayak bahan-bahan ini dengan menggunakan saringan dan tempatkan
dalam wadah yang terpisah.
2. Campurkan Oat ke dalam wadah tsb, lalu masukkan susu, aduk rata hingga agak kental.
Tambahkan telur, madu, minyak lalu aduk kembali hingga tercampur sempurna.
3. Dadar sesendok demi sesendok adonan di atas pan anti lengket dengan api sedang hingga
muncul gelembung-gelembung udara di permukaannya, balik, angkat, sisihkan (jadi 12 buah).
Sajikan dengan topping diatasnya.

Saran Penyajian : Nilai Gizi


Untuk 4 porsi @ 3 buah Energi 304 kkal Protein 10.5 gr

8
NASI TIM AYAM JAMUR

Bahan (Utk 6 porsi) :


 300 grm beras, cuci bersih dan tiriskan
 1 siung bawang bombay ukuran kecil, cincang halus
 Air Kaldu* (air sisa rebusan ayam )
 Garam dan merica secukupnya
 1 sdm margarine untuk menumis
 200 ml air kaldu
 Air secukupnya *jika perlu*

Untuk Tumisan Ayam dan Jamur :


 1 bh dada ayam, iris kotak kecil-kecil
 100 grm jamur, iris tipis
 1 siung bawang bombay kecil, cincang halus
 1 siung bawang putih, cincang halus
 1 cm jahe, memarkan
 100 ml air kaldu
 1 sdm margarine untuk menumis
 2 sdm saus tiram
 1 sdm kecap asin
 Garam dan merica secukupnya
 1 sdm tepung maizena untuk mengentalkan

9
Bahan Kuah :
- 200 ml air kaldu - 100 ml air
- 1 siung bawang putih, memarkan - 1 cm jahe, memarkan
- 1 sdt minyak wijen - Garam dan merica
- 2 btg daun bawang, iris tipis

Cara Membuat :
1. Tumis bawang bombay dengan margarine sampai harum lalu masukan nasi, aduk rata.
2. Tuangkan air kaldu, kaldu blog, garam dan merica.
3. Pindahkan kedalam panci lalu masak sampai menjadi nasi aron *setengah matang* sisihkan

Tumisan ayam dan jamur :


1. Tumis bawang bombay sampai lalu lalu masukan bawang putih cincang dan jahe.
2. Tambahkan daging ayam dan jamur, masak sampai daging berubah warna.
3. Tuangkan kecap, saus tiram, garam dan merica. Beri air kaldu dan masak sampai ayam dan jamur
matang.
4. Larutkan tepung maizena dengan sedikit air lalu tuangkan ke dalam tumisan.
5. Aduk sampai kuah mengental, kemudian angkat dari kompor.

Kuah :
Rebus air kaldu bersama semua bahan untuk kuah sampai mendidih
Taburi dengan daun bawang.

Penyelesaian :
1. Ambil 1 sdm penuh tumisan ayam dan jamur letakan didasar mangkok kecil. Lalu tutup dengan nasi
aron, kemudian kukus sampai matang selama 30 menit.
2. Sajikan dengan kuahnya.

Saran Penyajian : Nilai Gizi


Untuk 6 porsi Energi 315 kkal Protein 13 gr

MACARONI SCHOTEL KUKUS


10
Bahan : Bumbu :
- 200 gr macaroni - ½ bh bawang bombay
- 120 gr daging sapi, cincang halus - 2 siung bawang putih
- 2 buah wortel, cincang halus - Margarin
- 2 butir telur - Garam
- 360 mL susu cair plain
- 60 gr keju parut

Cara Membuat :
1. Rebus makaroni kurang lebih 10 - 15 menitan
2. Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih, masukkan daging cincang, lalu
makaroni dan aduk rata
3. Di wadah lain kocok lepas telur, tambahkan susu, lalu aduk-aduk, masukkan keju serta macaroni dan
bahan lainnya yang telah ditumis, aduk rata.
4. Masukkan adonan ke wadah alumunium foil lalu taburi parutan keju
5. Kukus 20-25 menit sampai matang, siap dihidangkan.

Saran Penyajian : Nilai Gizi


Untuk 6 porsi dalam wadah
Energi 300 kkal Protein 13.5 gr
aluminium foil ukuran 225
TAHU DAGING KUKUS
11
Bahan-bahan :
 500 gr tahu - 2 butir telur kocok lepas
 100 gr daging sapi cincang/giling - merica dan gula pasir
 50 gr susu bubuk full cream
 150 gr wortel, iris dadu
 3 sdm minyak goreng
 ½ bh bawang bombay, cincang halus
 2 bh cabe merah, iris tipis
 2 siung bawang putih, cincang halus
 1 batang daun bawang, iris tipis

Langkah-langkah :
1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
2. Masukkan daging giling, masak hingga berubah warna, angkat.
3. Campur tahu, telur, susu bubuk, tumisan daging, daun bawang, cabai merah, merica bubuk dan gula
pasir, aduk hingga adonan tercampur rata.
4. Tuang adonan tahu dalam cetakan sampai penuh, kukus selama 30 menit, angkat dan sajikan

Tips & Trik :


Berikan garnish sebagai hiasan masakan agar lebih menarik
Saran Penyajian : Nilai Gizi
untuk 5 porsi Energi 265 kkal Protein 17 gr

12
BOLA IKAN RENYAH

Bahan:
- 200 g fillet ikan fillet, cincang halus - 1 kuning telur ayam
- 1 siung bawang putih, parut - 50 g wortel cincang kecil
- Daun bawang cincang - Garam, lada secukupnya
- ½ bh bawang bombai cincang - Minyak goreng
- 40 gr tepung terigu - 30 gr keju parut
- 100 g tepung roti - Mayonnaise (utk sajian)

Cara Membuat:
1. Bola Ikan : Aduk semua bahan menjadi satu, jika adonan terlalu lembek, tambahkan tepung
sagu atau terigu secukupnya sampai tekstur adonan pas dan dapat dibentuk,
2. Bentuk adonan menjadi bola-bola sebanyak 12 buah.
3. Gulingkan dalam tepung roti sampai rata.
4. Simpan bola-bola ikan yang sudah dilapisi tepung roti pada freezer.
5. Kemudian goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kekuningan. Sajikan dengan
mayonnaise.

Tips & Trik :


Gulingkan 2x pada tepung roti agar lebih merata lalu simpan dalam freezer selama ± 2 jam agar
tepung panir lebih menempel pada saat digoreng
Saran Penyajian : Nilai Gizi
untuk 3 porsi @ 4 buah uk sedang Energ 316 kkal Protein 20 gr
13
i
PUDING ROTI TAWAR

Bahan :
 6 lembar roti tawar, potong2 kotak kecil
 50 gr margarine, cairkan
 400 ml susu cair
 2 butir telur ayam, kocok lepas
 1/4 sdt Vanili bubuk
 40 gr Gula pasir
 50 gr Keju parut
 Kismis dan keju untuk topping secukupnya

Cara Membuat:
1. Mixer telur, gula pasir, susu cair sampai tercampur rata tambahkan mentega cair, vanili dan roti
tawar, aduk hingga tercampur rata.
2. Tuang adonan ke dalam wadah yang telah dioles mentega, taburi keju parut dan kismis diatasnya,
kukus kira-kira 30 menit atau sampai matang.
3. Puding Roti Tawar Keju siap disajikan.

Tips & Trik :


Berikan parutan keju dan kismis untuk topping
Saran Penyajian : Nilai Gizi
Untuk 4 porsi dalam wadah
Energi 291 kkal Protein 13 gr
aluminium foil ukuran 225
14
PUDING SUSU OATMEAL

Bahan :
 1 bks agar-agar bubuk warna merah
 Oats 100 gr
 80 gr gula pasir
 1/8 sdt garam
 1 sdm air jahe
 600 ml susu kedelai segar siap pakai
 250 ml susu segar kemasan

Cara Membuat Pudding :


1. Taruh agar-agar bubuk, gula pasir, oat, dan garam dalam panic. Tuangi air jahe, aduk rata.
Tambahkan susu sedikit-sedikit sambil aduk searah hingga rata.
2. Masak di atas api sedang sambil aduk-aduk hingga mendidih dan matang. Angkat, tuangkan ke
dalam cetakan yang sudah dibasahi air matang.
3. Biarkan pudding membeku. Simpan dalam lemari pendingin hingga waktu saji. Sajikan pudding
bersama saus vla.

Tips & Trik :


Saus yang disarankan “ Saus Buah”

Saran Penyajian : Nilai Gizi


untuk 4 porsi @ 200 ml Energi 287.5 kkal Protein 10.8 gr

15
SAUS VLA KLASIK

Bahan :
1 sdm muncung (10 gr) tepung maizenas
2 sdm muncung (30 gr) gula pasir
1/8 sdt garam
500 ml susu tawar kemasan
1 kuning telur

Cara Membuat :
1. Larutkan tepung maizena, gul apasir, dan garam dengan susu sedikit-sedikit
hingga gula larut. Masak di atas api sedang sambil aduk-aduk hingga matang.
2. Kocok lepas kuning telur diwadah terpisah. Tambahkan dengan sedikit
larutan susu panas, aduk hingga rata. Tuangkan kembali larutan telur ke dalam larutan susu
mendidih sedikit-sedikit sambil aduk terus hingga rata. Didihkan sekali lagi, angkat.
3. Sajikan dingin bersama dengan pudding.

Tips & Trik :


Puding vla dapat disaring terlebih dahulu saat kondisi masih panas, agar tekstur menjadi lebih
lembut

Saran Penyajian : Nilai Gizi


Untuk 10 porsi @ 50 ml Energi 75 kkal Protein 3.5 gr

16
SAUS JAMBU BIJI

Bahan Saus Buah :


 300 ml jus jambu
 100 gr gula pasir
 1 butir cengkih
 1 cm kayu manis
 250 gr jambu biji merah, buang bijinya, potong tipis membujur
 1 sm tepung maizena, larutkan sengan 1 sdm air

Cara Membuat :
Masak semua bahan diatas api sedang sambil diaduk aduk hingga mendidih dan matang. Angkat,
biarkan dingin. Sajikan bersama pudding.

Tips & Trik :


Pilih jambu biji yang tidak terlalu lembek, agar lebih mudah dalam mengolah.

Saran Penyajian : Nilai Gizi


Untuk 10 porsi @ 50 ml Energi 100 kkal Protein - gr

17
“ INFO BUNDA “
Tahukah bunda …

“ Pemberian makan yang baik sejak


lahir hingga usia 2 tahun
merupakan salah satu upaya
mendasar untuk menjamin kualitas
tumbuh kembang sekaligus
memenuhi hak anak. Di Indonesia
hal ini masih merupakan tantangan
tersendiri, karena sebagian
masyarakat masih kurang teredukasi
dengan baik tentang tata cara
pemberian makan pada bayi “

Menurut World Health Organization


(WHO) / United Nations Children’s
Fund (UNICEF), lebih dari 50%
kematian anak balita terkait dengan
keadaan kurang gizi dan dua pertiga
diantara kematian tersebut terkait
dengan praktik pemberian makan
yang kurang tepat pada bayi dan
anak.

Pemberian makan yang tidak tepat ini, akan membuat daya tahan tubuh bayi dan anak lemah, sehingga
anak menjadi sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh karena itu upaya mengatasi masalah kekurangan gizi
pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi
agenda penting demi menyelamatkan generasi selanjutnya.

Untuk menangani hal – hal tersebut maka pada tahun 2002, WHO menetapkan Golden Standard of
Infant Feeding atau Standar Emas Dalam Makanan Bayi, yang mencakup 4 hal sebagai berikut :

18
1. Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) dan rawat gabung
Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) adalah proses menyusu di mulai secepatnya dengan cara segera
setelah lahir , bayi di tengkurapkan di dada ibu, kulit bayi melekat pada kulit ibu setidaknya selama
satu jam atau sampai proses menyusu awal selesai (Marshall Klaus : Early Emotional Ties Pediatric
: 1998).

Seorang ibu yang baru saja melahirkan apabila kondisi ibu dan bayi dalam keadaan stabil atau tidak
ada tanda kegawatdaruratan, sebaiknya sesegera mungkin bayi kontak kulit (skin to skin) diatas dada
ibu minimal selama 1 jam dan memberikan kesempatan pada bayi untuk mulai menyusu segera
setelah bayi lahir. Bayi tidak perlu dimandikan, hanya di keringkan dengan cara diseka kecuali untuk
daerah tangannya.
Semua tindakan pada bayi seperti suntikan dan pemberian vitamin ditunda dahulu. Kadang bayi
membutuhkan waktu sekitar setengah hingga satu jam untuk merangkak diatas perut dan dada ibu
lalu mencari puting dan mulai menyusu.

2. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif usia 0 – 6 bulan

ASI ekslusif adalah menyusui bayi dengan ASI saja tanpa memberi asupan/tambahan makanan atau
minuman apapun selain ASI, bahkan tidak juga air putih terkecuali hal – hal yang berindikasi medis
seperti obat atau vaksin sesuai dengan petunjuk dokter.

Kenapa harus ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama ? Karena ASI merupakan sumber nutrisi dan
kalori yang lengkap dan memenuhi 100% kebutuhan bayi yang terdiri dari karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, air, garam, gula serta semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.
Didalam ASI juga terkandung zat hidup yang tidak dapat ditiru oleh cairan manapun, seperti sel
darah putih (antiinfeksi), enzim pencernaan dan hormon pertumbuhan.

Sesuai dengan rekomendasi WHO dan UNICEF, beberapa hal ini perlu diperhatikan agar dapat
memudahkan ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya antara lain melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) sesegera mungkin minimal selama 1 jam, hanya memberikan ASI saja sebagai
asupan makanan satu – satunya pada bayi usia 0 – 6 bulan, menyusui sesuai dengan keinginan bayi
(kapanpun bayi mau) dan tidak menggunakan dot, botol atau empeng karena akan menyebabkan
bingung puting pada bayi dan mengurangi daya hisap bayi

3. Pemberian MPASI

19
Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi. Karena saat bayi berusia 6 – 12 bulan ASI hanya memenuhi 70% kebutuhan
kalori bayi, sehingga bayi butuh tambahan nutrisi dari asupan lain.

Sangat dianjurkan untuk memberikan MPASI yang berkualitas, berkualitas bukanlah selalu
diidentikkan dengan makanan yang berharga mahal. MPASI berkualitas adalah makanan buatan
rumah yang memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi, dari bahan baku lokal dan harga
terjangkau. MPASI rumahan atau buatan sendiri juga lebih terjaga kandungan gizi alaminya,
mikronutrien serta biovalabilitasnya.

4. ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih

Pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih sangat baik bagi anak. Meskipun
jumlah kalori yang diberikan oleh ASI hanya sekitar 30% namun zat immun untuk daya tahan tubuh
anak yang diberikan dari ASI justru meningkat. Pada ASI di tahun kedua ini, setiap 500 ml ASI
kandungan Vitamin C nya dapat memenuhi 95% dari total kebutuhan per hari pada anak. Zat immun
yang terkandung dalam ASI ini dibutuhkan untuk melindungi anak, karena pada usia ini anak sudah
lebih banyak memiliki aktivitas dan interaksi di lingkungan luar rumah, sehingga rawan terinfeksi.

“ Kehadiran seorang anak adalah sebuah titipan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dijaga serta 
dibesarkan dengan kasih sayang. Adapun bentuk kasih sayang orangtua terhadap anaknya tidak
selalu diwujudkan dengan materi tetapi adalah bagaimana kita sebagai orangtua bisa memberikan
sesuatu yang berdampak begitu luar biasa bagi tumbuh kembang buah hati tercinta“. Jadi, mari
berikan nutrisi terlengkap bagi bayi. Melalui standar emas nutrisi bayi, kita ciptakan
generasi gemilang!

Nnn
Untuk dapat sukses dalam menerapkan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
perhatikan 7 faktor nya

20
21
Pemberian makan secara AKTIF
DAN RESPONSIF menjadi
factor ke 5 yang harus diperhatikan
dalam meberikan makan pada bayi
dan anak

MPASI bukan hanya sekedar


makanan namun juga cara makan,
kapan waktu makan, tempat makan,
dan faktor pemberi makanan
sehingga dalam MPASI WHO ini juga
diperhatikan faktor psikososial anak.

 Biarkan anak makan dari piringnya sendiri


untuk memastikan bahwa ia memakan
seluruh makanan yang diberikan.
 Tawarkan makanan baru berkali-kali, anak-
anak mungkin tidak suka (tidak mau
menerima) makanan baru pada awalnya.
Bersabarlah dan terus dorong anak anda
untuk makan lebih banyak.
 Waktu pemberian makan adalah masa-masa
bagi anak untuk belajar dan mencintai.
Berinteraksilah dengannya dan kurangi
gangguan waktu ia diberi makan (hindari
memberi makan di keramaian).
 Makan bersama dengan anak. Anak
sebanyak mungkin harus makan bersama
keluarga untuk menciptakan susasana yang
dapat meningkatkan perkembangan psiko-
afektif.
 Jangan paksa anak untuk makan. Jika anak menolak untuk makan, tunggu atau tangguhkan
sampai ia mau. Cobalah untuk memangku anak waktu memberinya makan.
 Beri pujian kepada anak waktu ia makan.

22
Faktor ke 7 dalam PMBA adalah KEBERSIHAN

Jaga selalu kebersihan pada saat penyiapan makan bayi dan anak :

 Ingat untuk selalu cuci tangan pengasuh dan anak sebelum


makan dan sesudah makan
 Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan,
sebelum makan dan sebelum member makan anak
 Cuci bersih bahan makanan yang akan dimasak
 Hindari penggunaan botol sebagai alat makan
 Berikan makan anak dengan mangkuk / piring bersih
 Gunakan alat-alat sederhana, cuci bersih alat sebelum dan
sesudah digunakan

23
Apa Saja Kebutuhan Gizi Lansia?
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita sel serta tubuh manusia.
Menurut WHO, batasan usia lansia meliputi:
 Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia
45 sampai 59 tahun
 Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun
 Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun
 Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun
 
Perubahan pada lansia yang dapat mempengaruhi status gizi antara lain:
 Massa otot akan berkurang dan massa lemak bertambah, mengakibatkan jumlah cairan tubuh
yang berkurang, sehingga kulit terlihat mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-
garis halus. Oleh karena itu lansia seringkali terlihat kurus.
 Penurunan indera penglihatan yang seringkali dihubungkan dengan kekurangan vitamin A,
vitamin C, dan asam folat. Juga terjadi gangguan pada indera pengecap yang berhubungan dengan
kekurangan kadar Zinc yang menyebabkan menurunnya nafsu makan. Untuk penurunan indera
pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.
 Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal mengakibatkan gangguan pada fungsi mengunyah
yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
 Menurunnya mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.
 Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif, dan
kesulitan mengunyah makanan, juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya ingat.
 Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk melakukan fungsinya juga menurun, sehingga
dapat menyebabkan pengenceran natrium yang menimbulkan rasa lelah.
 Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu
masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut. Lansia biasanya mengurangi minum karena
hal ini sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
 Kebutuhan Gizi Lansia

24
 Kalori
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang berusia lanjut akan
menurun sekitar 15-20%, disebabkan karena berkurangnya massa otot dan aktivitas. Bagi lansia
komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 30% lemak dan sisanya karbohidrat.
 Protein
Pada lansia terjadi penurunan massa otot, namun ternyata kebutuhan tubuh akan protein tidak
berkurang, bahkan harus ditingkatkan karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang, disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien.
Beberapa penelitian merekomendasikan kebutuhan protein lansia ditingkatkan 12-14% dari
kebutuhan untuk orang dewasa.
 Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak
yang terlalu tinggi (lebih dari 40%) dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
 Karbohidrat dan Serat
Lansia tetap dianjurkan mengonsumsi serat. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan
dan biji-bijian utuh. Konsumsi suplemen serat tidak dianjurkan bagi lansia karena dikhawatirkan
konsumsi serat yang terlalu banyak dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh
serat.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks.
 Vitamin dan Mineral
Kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin
dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain.
Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan
serat. 
 Perhatikan asupan garam setiap harinya
Kebanyakan lansia menderita hipertensi sehingga
penting untuk memperhatikan asupan garam harian dan
membatasi makanan yang asin.

25
26

Anda mungkin juga menyukai