Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMBUATAN ABON IKAN

Abon Ikan, Budidaya, Ikan Lele, Ikan Patin, Lowongan Usaha, Mudah, Pembuatan Abon
Ikan, Teknologi Tepat Guna, TTG
Masih terkait postingan sebelumnya dimana blog Terapan Teknologi Tepat Guna telah
memposting Proses Pembuatan Abon Daging, maka kali ini akan saya coba posting yang
serupa namun dengan bahan dasar ikan. Abon ikan banyak kita jumpai dijual dipasaran
dengan beragam jenis ikan sebagai bahan dasar dan dengan harga yang bervariasi pula.

Abon ikan merupakan produk yang memadukan cara


pengawetan ikan dengan perebusan atau pengukusan, penambahan bumbu bumbu tertentu
dan penggorengan. Produk ini mempunyai tekstur yang lembut rasa dan aroma yang khas,
baon ikan dapat digunakan untuk lauk makan nasi =, teman makan roti maupun sebagai isi
pada beberapa makanan kecil.

Umumnya abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang, tongkol, tuna, lele, patin dan ikan
cucut, akan tetapi di dalam pembahasan ini kita menggunakan bahan daging IKAN PATIN
(sumber artikel ini menggunakan jenis ikan patin, jadi kita ikuti saja agar tidak salah dalam
penyampaian materinya)

Pemilihan Ikan.
Ikan patin yang baik dibuat abon ikan patin adalah yang berusia +- 8 bulan keatas dengan
berat lebih kurang 7 ons. Kondisi ini juga berlaku bila dalam pembuatan abon ikan ini Anda
menggunakan ikan jenis lain.

Bumbu bumbu
Untuk tiap 100 kg ikan patin (bisa juga daging ikan lainnya tergantung daerah Anda banyak
tersedia ikan jenis apa) adalah sebagai berikut :
Garam 1,5 kg
Gula 15 kg
Ketumbar 0,3 kg
Bawang merah 2 kg
Bawang putih 1,6 kg
Minyak goreng 20 kg (boleh ditiadakan)
Asam 0,9 kg
Jahe 0,1 kg
Serai / kamijara secukupnya
Daun salam secukupnya
Laos 0,1 kg

Selain bumbu diatas, dalam pembuatan abon ikan kadang kadang digunakan pula santan
kelapa yang kental, tetapi abon tidak akan bertahan lama dan bila disimpan biasanya mudah
menjadi tengik.

Langkah Pembuatan Abon Ikan Patin, dapat dijabarkan sebagai berikut :

Penyiangan
Ikan disiangi dengan dibuang isi dalam perut dan dipotong potong melintang untuk
memudahkan pengukusan, kemudian cuci sampai bersih

Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang (untuk memudahkan pengambilan daging dan memisahkan dari
tulang). selanjutnya Daging ikan dicabik cabik cabik, kemudian ditumbuk hingga menjadi
serpihan serpihan yang halus

Pemberian Bumbu
Bumbu bumbu dihaluskan lebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan daging yang telah
berbentuk serpihan hingga merata

Penggorengan.
Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan minyak atau
tanpa minyak sampai diaduk aduk supaya supaya tidak hangus. Apabila menggunakan
minyak, daging ikan harus seluruhnya terendam agar diperoleh abon yang kering dan renyah.
Penggorengan dihentikan ketika abon telah berwarna kuning kecoklatan

Pengepresan.
Setelah diangkat dari wajan, abon dimasukkanke dalam alat pres dan ditekan tekan sampai
minyak nya habis keluar. Kemudian abon dikeluarkan dengan menggunakan garpu. Untuk
menghasilkan aroma (bau) dan rasa yang lezat dapat ditambahkan bawang gireng pada abon
yang telah matang

Pengemasan.
Setelah dingin, abon dikemas di dalam kantung plastik atau kertas minyak. Peningkatan daya
simpan akan diperoleh bila digunakan pembungkus hampa udara.

Potensi bisnis pembuatan abon ikan patin


Dengan harga ditingkat konsumen mencapai 25 ribu rupiah per ons-nya ditambah ongkos
produksi yang tidak begitu besar membuat usaha pembuatan abon ikan patin bisa menjadi
alternatif bisnis bagi kita semua.

Sekian postingan tentang Proses Pembuatan Abon Ikan semoga bermanfaat dan membuka
wawasan kita bagi yang ingin berwirausaha mandiri.

Postingan yang saya jabarkan mungkin saja secara detail kurang lengkap, saran saya bagi
yang ingin serius berusaha ada baiknya bertanya kepada penyuluh TTG yang ada didaerah
saudara atau membeli buku Membuat Abon Ikan yang dilengkapi gambar sehingga pada
prakteknya tidak salah dan merugikan baik untuk pribadi (modal dan waktu) maupun bagi
lingkungan
Berikut Ini Proses Pembuatan Tepung Ikan
Secara Sederhana
Posted on August 19, 2015 by Maulana Firdaus

cara membuat tepung ikan

Drakemedia.net Sebagai negara dengan lokasi perairan yang luas, hasil perikanan tentu
sangatlah berkelimpahan. Tetapi dengan jumlah yang banyak masih ada banyak hasil yang
tak terolah, seperti ikan-ikan dengan ukuran kecil maupun jenis ikan yang kurang disenangi
untuk mengkonsumsi maupun ekspor. Dari beberapa bahan itu sesungguhnya, masih ada
peluang usaha yang bisa di kembangkan, yakni pemakaian ikan untuk bahan baku pakan
dengan pemrosesan jadi tepung ikan. Kandungan protein serta mineral yang tinggi membuat
tepung ikan ini sangatlah baik untuk dipakai sebagai bahan baku pakan serta mempunyai
prospek yang cerah untuk di kembangkan jadi usaha pembuatan tepung ikan.

Tepung ikan yaitu product berkadar air rendah yang didapat dari penggilingan ikan. Peroses
ikan jadi tepung ikan tak susah dikerjakan. Usaha pemrosesan tepung ikan bisa dikerjakan
dengan biaya yang tak terlampau besar. Pada umumnya, pembuatan tepung ikan bisa
dikerjakan dengan cara-cara yakni : Langkah basah, langkah kering serta langkah
penyulingan. Dari ketiga langkah diatas, langkah kering paling tepat dikerjakan untuk
industri kecil lantaran lebih simpel serta lebih murah. Oleh lantaran hal itu, berikut kami
bakal mengulas proses pembuatan tepung ikan lewat cara kering.

Bahan yang perlu di siapkan :

Ikan. Beragam jenis ikan laut bisa di proses jadi tepung ikan. Namun yang paling ekonomis
yaitu ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disenangi untuk dikonsumsi serta harga nya relatif
murah.
Peralatan :

Peralatan yang dipakai dalam pembuatan tepung ikan di sini yaitu alat-alat yang simpel serta
umum dipakai dalam beragam jenis industri kecil yakni :

Penggiling ikan. Alat ini dipakai untuk menggiling ikan basah serta bubur kering ikan.

Alat pengering. Alat ini dipakai untuk mengeringkan ikan hingga kandungan air
meraih 8%.

Alat press. Alat ini dipakai untuk mempres ikan kering sehinga beberapa lemaknya
keluar.

Proses membuat tepung ikan secara sederhana :

1. Pengilingan Ikan Basah

Pengilingan ikan basah dikerjakan pada ikan yang memiliki ukuran sedang serta besar. Ikan-
ikan yang memiliki ukuran kecil (ter) tak mesti digiling, serta proses ini tak mesti dikerjakan.
Ikan memiliki ukuran sedang serta besar, butuh dibuang jeroannya, serta dicuci. Sementara
untuk ikan yang memiliki ukuran kecil, pembuangan jeroan serta pencucian tak butuh
dikerjakan. Ikan digiling dengan penggiling ulir hingga didapat bubur mentah ikan.

2. Pengukusan

Bubur ikan hasil gilingan pada step pertama atau ikan kecil dikukus dengan uap panas
sepanjang 1 jam hingga bubur atau ikan kecil jadi masak dengan cara prima. Hasil
pengukusan dimaksud dengan bubur masak ikan.

3. Pengeringan

Bubur masak ikan dikeringkan dengan alat pengering hingga kandungan air sekitar8%. Hasil
pengeringan dimaksud cake kering ikan. Cake kering ikan memiliki kandungan lemak tinggi
(diatas 30%). Pengeringan dengan cahaya matahari membutuhkan waktu yang lama serta tak
menentu hingga kurang efisien untuk dikerjakan serta hasil akhir kandungan air pada cake
ikan juga kurang terukur.

4. Pemerasan Minyak

Cake kering ikan diperas dengan alat pres hingga beberapa dari minyak keluar. Proses ini
bermanfaat supaya tepung yang dihasilkan jadi lebih kering hingga tahan lama.

5. Penggilingan Cake

Cake yang sudah dipres digiling dengan mesin penggiling hingga didapat tepung ikan yang
cukup halus (lolos ayakan 40-60 mesh).

6. Pengemasan
Bagian terakhir dari proses pembuatan tepung ikan yakni tepung ikan dikemas didalam
karung plastik atau didalam wadah yang kedap uap air. Saat sebelum pengemasan, di pastikan
kandungan air tepung mesti dibawah 8% hingga tepung ikan bisa disimpan dalam periode
waktu yang lama.

Dengan hal tersebut beberapa bahan yang sebelummnya tak terpakai seperti ikan-ikan kecil
serta ikan yang kurang layak dikonsumsi bisa jadikan suatu peluang usaha yang menjanjikan.
Semoga bermanfaat..

CARA MEMBUAT TEPUNG IKAN


DENGAN MUDAH
Thomas Saputro Thursday, February 12, 2015 Pakan
Tepung ikan adalah produk samping pengolahan ikan berkadar air rendah yang diperoleh dari
penggilingan ikan. Produk yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan sebagai
bahan baku pakan ternak. Tepung ikan merupakan salah satu bahan pakan yang berpotensi
sebagai sumber protein maupun lemak terutama asam lemak tak jenuh rantai panjang (poly-
unsaturated fatty acidsPUFA) yang diketahui banyak berperan dalam memperbaiki
penampilan reproduksi ternak (Ashes et al., 1992). Mandell et al. (1997) melaporkan bahwa
tepung ikan banyak mengandung asam lemak esensial eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5n-
3) yaitu sebanyak 5,87 g dan docosahexanoic acid (DHA, C20:6n-3) sebanyak 9,84 g/kg.
Asam lemak esensial tersebut dilaporkan oleh banyak peneliti mempunyai fungsi unik dalam
meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan penampilan reproduksi ternak (Pike et al.,
1994). Tepung ikan yang bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga. Jamur,
mikroorganisme pathogen. Dalam susunan makanan ternak, tepung ikan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen
makanan ikan. Tepung ikan dapat dibuat dengan cara basah, kering dan dengan cara
penyulingan. Tetapi cara kering paling cocok dilakukan untuk industri kecil karena lebih
sederhana dan lebih murah.
BAHAN
Berbagai jenis ikan laut dapat diolah menjadi tepung ikan. Akan tetapi yang paling ekonomis
adalah ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disukai untuk dikonsumsi dan harganya relatif
murah.
ALAT
1. Penggiling ikan.
Alat ini digunakan untuk menggiling ikan basah dan bubur kering ikan.
2. Alat pengering.
Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan sehingga kadar air mencapai 8%.
3. Alat press.
Alat ini digunakan untuk mempres ikan kering sehinga sebagian lemaknya keluar.
PROSES PEMBUATAN

Keterangan :
1. Pengilingan Ikan Basah.
a. Pengilingan ikan basah dilakukan terhadap ikan yang berukuran sedang dan besar. Ikan-ikan
yang berukuran kecil (ter) tidak harus digiling, dan proses ini tidak harus dilakukan.
b. Ikan berukuran sedang dan besar, perlu dibuang jeroannya, dan dicuci. Sedangkan untuk ikan
yang berukuran kecil, pembuangan jeroan dan pencucian tidak perlu dilakukan.
c. Ikan digiling dengan penggiling ulir sehingga diperoleh bubur mentah ikan.
2. Pengukusan.
Bubur ikan atau ikan kecil dikukus dengan uap panas selama 1 jam sehingga bubur atau ikan
kecil menjadi matang secara sempurna. Hasil pengukusan disebut dengan bubur matang ikan.
Pengukusan dilakukan untuk menghilangkan lemak - lemak yang akan membuat tengik
tepung ika dan menghilangkan bakteri bakteri yang patogen.
3. Pengeringan.
Dilakukan guna mengeringkan bahan baku. Bubur matang ikan dikeringkan dengan alat
pengering sampai kadar air sekitar 8%. Hasil pengeringan disebut cake kering ikan. Cake
kering ikan mempunyai kadar lemak tinggi (di atas 30%).
4. Pemerasan Minyak (Pengepresan).
Cake kering ikan diperas dengan alat pres sehingga sebagian dari minyak keluar.
5. Penggilingan Cake.
Cake yang telah dipres digiling dengan mesin penggiling sehingga diperoleh tepung ikan
yang cukup halus (lolos ayakan 40-60 mesh) atau dengan ukuran yang diinginkan.
6. Pengemasan.
Tepung ikan dikemas di dalam karung plastik atau di dalam wadah yang kedap uap air.
Sebelum pengemasan, kadar air tepung harus di bawah 8%.
Tepung ikan yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan. Dengan demikian bahan-bahan yang
sebelummnya tidak terpakai seperti ikan-ikan kecil dan ikan yang kurang layak dikonsumsi
dapat dijadikan sebuah peluang usaha yang menjanjikan.
Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Butiran butirannya harus seragam.
2. Bebas dari sisa sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus bersih, seragam, serta
bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
TAMBAHAN
1. Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga
dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan.
2. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan berbentuk silinder uap air yang tertutup dimana
ikan dipindahkan menggunakan alat berbentuk sekrup. Jika pemanasan kurang, maka hasil
pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang terlalu berlebihan dapat
menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress.
3. Pada tahap pressing terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam tabung
yang berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan sekrup.
Selama proses pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak menurun
sekitar 4 %.
4. Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak
langsung.

Sumber :
Ashes, J.R., B.D. Sieber, S.K. Gulati, A.Z. Cuthbertson, and T.W. Scott. 1992. Incorporation of n-
fatty acids of fish oil into tissue and serum lipids of ruminants. Lipids. 27 (8) : 629-631.
http://ag1992.blogspot.com/2012/07/proses-pembuatan-tepung-ikan.html
Mandell, I.B., J.G. Buchanan-Smith, B.J. Halub, and C.P. Campbell. 1997. Effects of fish meal in beef
cattle diets on growth performance, carcass characteristics, and fatty acid composition of
longissimus muscle. J. Anim. Sci. 75 : 910- 919.
Pike, I.H., E.L. Miller, and K. Short. 1994. The role of fish meal in dairy cow feeding. IFOMA
Technical Bulletin 27 (August 1994). IFOMA, St Albans, Hertfordshire, UK.
Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
diposting oleh bagusrn-fpk09 pada 15 November 2011
di Bahan Kuliah - 19 komentar

Tepung Ikan adalah ikan atau bagian-


bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak, dikeringkan kemudian digiling. Kegunaan
utama tepung ikan adalah sebagai bahan campuran pada makanan ternak. Tepung ikan yang
bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga. Jamur, mikroorganisme pathogen.

Dalam susunan makanan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen makanan ikan.

Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

butiran butirannya harus seragam

bebas dari sisa sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus
bersih, seragam, serta bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Pembuatan Tepung Ikan

Oleh:
Priyono, S.Pt

Mahasiswa Magister Ilmu Ternak UNDIP 2008/2009

Proses Pembuatan Tepung Ikan

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat tepung ikan dari ikan segar.
Cara yang paling sederhana yaitu dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari. Metode ini
dibeberapa wilayah masih digunakan dimana kualitas produknya lebih rendah dibandingkan
dengan menggunakan teknik modern. Sebagian besar proses pembuatan tepung ikan melalui
tahap pemanasan, pengepresan, pengeringan dan penggilingan menggunakan mesin yang
telah dirancang sebelumnya. Meskipun prosesnya sederhana, akan tetapi pada prinsipnya
membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus untuk menghasilkan produk tepung ikan
dengan mutu tinggi.

Pemanasan (Cooking)

Ketika ikan dipanaskan, sebagian besar air dan minyak akan hilang. Air dan minyak ini juga
dapat hilang pada saat dilakukan pengepresan. Alat pemanas yang saat ini banyak digunakan
berbentuk silinder uap air yang tertutup dimana ikan dipindahkan menggunakan alat
berbentuk sekrup. Beberapa alat pemanas juga dilengkapi dengan fasilitas steam. Alat
pemanas dalam industri dapat menampung sekitar 16 sampai 1600 ton bahan baku ikan segar
per 24 jam.

Jika pemanasan kurang, maka hasil pressing nantinya tidak memuaskan dan pemanasan yang
terlalu berlebihan dapat menyebabkan ikan terlalu halus untuk dipress. Bahan baku ikan segar
tidak dilakukan pengeringan selama tahap proses pemanasan. Pemanasan biasanya dilakukan
pada suhu 95oC sampai 100 oC dalam waktu 15 sampai 20 menit. Beberapa perusahaan yang
bergerak dalam pembuatan tepung ikan, menggunakan suhu 95 oC.

Pressing

Pada tahap ini terjadi pemindahan sebagian minyak dan air. Ikan berada dalam tabung yang
berlubang, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan tekanan dengan bantuan sekrup.
Campuran air dan minyak yang diperoleh ditekan keluar melalui lubang dan bahan bentuk
padat seperti dalam pembuatan kue sebagai hasil akhir dari proses pressing. Selama proses
pressing, kadar air menurun dari 70% menjadi 50% dan minyak menurun sekitar 4 %.

Pressing Liquor
Setelah dilakukan penyaringan untuk memisahkan material kasar dan material yang padat,
kemudian material yang padat dan keras ini dilakukan pressing secara terus menerus dan
disentrifugasi untuk memindahkan minyak. Minyak yang diperoleh kadang-kadang disuling
yaitu proses yang dilakukan sebelum dimasukkan kedalam tangki penyimpan. Minyak yang
disuling adalah minyak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam industri pembuatan
minyak goreng dan margarin.

Bagian cair dari proses pressing liquor dikenal dengan nama stickwater yang berisi material
yang telah dihancurkan yang beratnya sekitar 9% dari total padatan. Material ini sebagian
besar berupa protein dan stickwater terdiri dari sekitar 20% dari total padatan. Material
terbentuk kembali akibat penguapan stickwater sampai berbentuk sirup yang terdiri dari 30
sampai 50 % padatan dan kadang-kadang dijual sebagai ikan padat yang dilarutkan. Pada
umumnya produk hasil pressing liquor jika dipress kembali dan dikeringkan maka akan
berbentuk tepung.

Pengeringan

Meskipun pada prinsipnya caranya sederhana, akan tetapi membutuhkan keterampilan dalam
melakukan proses pengeringan yang baik. Jika tepung tidak dikeringkan maka dapat
menyebabkan tumbuhnya jamur atau bakteri. Dan jika pengeringan dilakukan secara
berlebihan maka akan mengakibatkan nilai nutrisi yang dikandungnya dapat menurun.

Ada dua jenis alat pengering, yaitu alat pengering langsung dan alat pengering tidak
langsung. Pengeringan langsung menggunakan suhu yang sangat panas, yaitu sampai 500oC.
Metode ini membutuhkan waktu yang singkat, tapi akan menyebabkan kerusakan yang lebih
tinggi jika prosesnya tidak dilakukan secara hati-hati. Tepung sebaiknya tidak dipanaskan
pada suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yang cepat menyebabkan kondisi ikan
mendingin, secara normal produk dipanaskan pada suhu 100oC.

Pada umumnya alat pengering berbentuk seperti tabung uap air dengan steam untuk
mengeringkan tepung. Sebagian besar bau tidak sedap pada industri pengolahan berasal dari
alat pengering. Alat pengering tidak langsung umumnya digunakan di UK.

Di UK, limbah ikan digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan tepung dan disini
proses pengepressan bukanlah menjadi hal yang penting, karena kandungan minyak pada
material sudah sangat sedikit. Tepung ikan ini diproses dengan cara yang sederhana, yaitu
dengan cara memasak dan mengeringkan saja. Pertimbangan penggunaan tahap pressing
adalah sebagai berikut:

Fleksibilitas penggunaan ikan yang berminyak, kurang berminyak atau campuran dari
keduanya. Proses pemindahan air dengan pressing dan penguapan dari stickwater lebih
murahkarena pengaruh penguapan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat
pemanas.

Penggilingan dan Pengemasan


Langkah terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung ikan adalah penggilingan untuk
memecahkan gumpalan-gumpalan atau partikel dari tulang dan dilakukan pengemasan tepung
ikan untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan di dalam silo. Dari tempat industri
pengolahan tepung ikan, tepung ikan yang sudah siap jual kemudian ditransportasikan.

Tabel Analisis proksimat

19 Komentar

rifal
pada : 04 April 2012

"bisa gak di tampilkan gambar alat"nya?"

Bagus Rizki Novianto

pada : 19 April 2012

"maaf sob,mungkin kalo gambar alatnya bisa dicari di google biar lebih jelas... :)
thanks buat sarannya :D"

tri
pada : 05 July 2012
"bisa tampilkan analisa usaha'nya?
meliputi
1. investasi mesin
2. harga bahan
3. harga jual
4. peluang dan resikonya
terima kasih atas jawaban'nya"

Anda mungkin juga menyukai