Anda di halaman 1dari 13

Pembesaran pada Bagian Leher yang Mengakibatkan Terganggunya

Kelenjar Tiroid

Shania Audrianisa (102018023)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jl.Arjuna utara No.6 Tel. (021)56942062, Fax.5631731, Jakarta 11510


E-mail : shania.2018fk023@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Penyusunan makalah ini betujuan untuk mengembangkan  wawasan serta pengetahuan kita
tentang struktur makroskopis dan mikroskopis organ tiroid, fungsi dan mekanisme kerja hormon
tiroid pada metabolisme protein, karbohidrat dan energi, pengaruh hormon tiroid pada taraf
metabolisme basal tubuh, peran iodium pada pembentukan hormon tiroid, sumber-sumber iodium
pada diet makanan. Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk
menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Penyakit tiroid terjadi ketika
kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk, serta menghasilkan hormon tiroid yang terlalu
sedikit (hipotiroidisme) atau terlalu banyak (hipertiroidisme).

Kata kunci : organ tiroid, hormon tiroid, penyakit tiroid

Abstract

The preparation of this paper aims to develop our insights and knowledge. macroscopic and
microscopic structures of thyroid organs, function and mechanism of action of thyroid hormones
on the metabolism of proteins, carbohydrates and energy, the effect of thyroid hormones on the
basal metabolic rate of the body, the role of iodine in thyroid hormone formation, sources of
iodine in food diets. The thyroid gland is a gland located in the neck and functions to produce thyroid
hormones that regulate the body's metabolism. Thyroid disease occurs when the thyroid gland
changes shape, and produces too little thyroid hormone (hypothyroidism) or too much
(hyperthyroidism).

Keywords: thyroid organ, thyroid hormone, thyroid disease


I. Pendahuluan
1. 1. Latar belakang
Tiroid adalah kelenjar endokrin besar yang terletak di pangkal leher bagian depan,
di bawah lapisan kulit dan otot. Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu dengan dua sayap
yang merupakan lobus tiroid kiri dan kanan di sekitar trakea. Fungsi tunggal tiroid adalah
membuat hormone tiroid (tiroksin dan triodotironin) yang berperan meningkatkan
aktivitas metabolisme pada hampir semua jaringan tubuh. Kelenjar tiroid di kontrol oleh
kelenjar pituitary, yang mengeluarkan hormone pemacu tiroid (TSH).

Penyusunan makalah ini betujuan untuk mengembangkan  wawasan serta


pengetahuan kita. struktur makroskopis dan mikroskopis organ tiroid, fungsi dan
mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolisme protein, karbohidrat dan energi,
pengaruh hormon tiroid pada taraf metabolisme basal tubuh, peran iodium pada
pembentukan hormon tiroid, sumber-sumber iodium pada diet makanan. Kelenjar tiroid
adalah kelenjar yang terletak di leher dan berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid
yang mengatur metabolisme tubuh. Penyakit tiroid terjadi ketika kelenjar tiroid
mengalami perubahan bentuk, serta menghasilkan hormon tiroid yang terlalu sedikit
(hipotiroidisme) atau terlalu banyak (hipertiroidisme).
1. 2. Rumusan masalah
Dokter mendapati adanya pembesaran pada bagian leher pada beberapa pasien. Dan
beberapa siswa SD tubuh tampak kecil dan pendek.

1. 3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa memahami struktur makroskopis dan mikroskopis organ tiroid
2. Mahasiswa memahami fungsi dan mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolisme
protein, karbohidrat dan energi
3. Mahasiswa memahami pengaruh hormon tiroid pada taraf metabolisme basal tubuh
4. Mahasiswa memahami peran iodium pada pembentukan hormon tiroid
5. Mahasiswa memahami sumber-sumber iodium pada diet makanan

II. Isi

Skenario 8

Seorang dokter puskesmas di suatu kabupaten mendapati adanya pembesaran pada bagian leher
pada beberapa pasien yang berobat ke puskesmas. Pada saat ia mengadakan kunjungan ke
beberapa sekolah pada pelaksanaan program UKS, didapatkan beberapa siswa SD di wilayah
kerjanya tubuhnya tampak kecil dan pendek dibandingkan teman-teman sekelasnya.
2. 1. Struktur makroskopis organ tiroid

Gambar 2. 1. 1. Glandula thyroidea


Sumber : Gunardi S, Liem K. Buku ajar anatomi sobotta. Ed. 1. Jakarta: EGC, 2018. 570 p

Kelenjar thyroid (glandula thyroidea) bersandar di depan leher, di bawah larynx. Kelenjar
thyroid (glandula thyroidea) adalah kelenjar berukuran besar, berbentuk H, tidak
berpasangan (berat pada orang dewasa sekitar 20-25 g).2

Glandula thyroidea terdiri atas 2 lobus lateralis (lobus dexter dan lobus sinister), saling
dihubungkan oleh isthmus yang tidak berpasangan. Isthmus di sebelah ventral terhadap
trachea, setinggi tulang rawan trachea 2-3. Lobus lateralis menutupi permukaan lateral
trachea dan dengan erat dihubungkan kepada trachea lewat jaringan ikat simpai organ
(capsula fibrosa). Dengan demikian, glandula thyroidea mengikuti gerak larynx dan
trachea pada saat menelan.2

Ke arah dorsomedial lobus lateralis glandula thyroidea mencapai alur antara trachea dan
esophagus yang dilewati oleh N. Laryngeus recurrens. Pada sisi dorsolateral glandula
thyroidea berbatasan dengan sarung carotis (vagina carotica).2
Gambar 2. 1. 2. Perdarahan arteri glandula thyroidea
Sumber : Gunardi S, Liem K. Buku ajar anatomi sobotta. Ed. 1. Jakarta: EGC, 2018. 572 p

Glandula thyroidea didarahi oleh 2 arteri yang berasal dari tempat yang berbeda :2

1) A. thyroidea superior : keluar sebagai cabang pertama A. carotis externa menuju


kutub atas lobus glandula thyroidea dan bercabang
pada permukaan anterior glandula thyroidea.

2) A. thyroidea inferior : muncul dari truncus thyrocervicalis dan memberikan


cabangnya menuju kutub bawah untuk mendarahi
bagaian belakang glandula thyroidea.

Gambar 2. 1. 3. Perdarahan vena glandula thyroidea


Sumber : Gunardi S, Liem K. Buku ajar anatomi sobotta. Ed. 1. Jakarta: EGC, 2018. 572 p

Darah vena yang berasal dari separuh bagian atas glandula thyroidea kedua sisi dialirkan
melalui V. thyroidea superior menuju V. Jugularis interna. V. jugularis interna ini
menerima juga aliran darah dari sepasang Vv. thyroidea mediae.
Pembuluh plexus venosus thyroideus impar membentuk anyaman vena pada kutub
bawah lobus dan isthmus glandula thyroidea. Dari anyaman ini darah vena
diteruskan melalui Vv. thyroideae inferiores.2

Glandula thyroidea dipersarafi oleh sistem saraf vegetatif (otonom). Serabut simpatis
posganglioner berasal dari 3 ganglion bagian atas (ganglia cervicalia superius, medius,
dan inferius). Serabut parasimpatis berasal dari N. vagus [N. X] dan mencapai glandula
thyroidea melalui N. laryngeus superior.2

2. 2. Struktur mikroskopis organ tiroid

Unsur sel tiroid :1

Gambar 2. 2. 1. Kelenjar tiroid


Sumber : Mescher L. Histologi dasar junqueira teks dan atlas. Ed. 14. Jakarta: EGC , 2017. 212p
1) Sel epitel folikel  bentuk sel kuboid, inti bulat, sitoplasma basophil. Fungsi
nya menghasilkan tiroksin yang di simpan sebagai koloid di ruang folikel dan
koloid yang menghasilkan senyawa glikoprotein yaitu tiroglobulin.

2) Sel parafolikular/ sel C (clear cell) terdapat sendiri/ kelompok kecil,


terletak diantara sel ep. folikel, lebih besar daripada epitel folikel, sitoplasma
jernih. Fungsi nya menghasilkan kalsitonin untuk menurunkan kadar
kalsium plasma.
Gambar 2. 2. 2. Aktivitas kelenjar tiroid
Sumber : Mescher L. Histologi dasar junqueira teks dan atlas. Ed. 14. Jakarta: EGC , 2017. 212p
 Aktivitas kelenjar tiroid :
- Aktif  Folikel berukuran kecil, sel-sel ep. folikel tinggi, koloid sedikit,
mengandung vakuola-vakuola karena di reabsorbsi.
- Inaktif  Ukuran folikel besar-besar, sel ep. kuboid rendah-gepeng, lumen
folikel penuh berisi koloid

2. 3. Fungsi dan mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolism protein, karbohidrat
dan energi

2. 3. 1. Fungsi hormon tiroid3

1) Sintesis protein

2) Pompa Na

3) Pembentukan ATP (melalui rantai pernapasan)

4) BMR

5) Transkripsi gen GH

6) Absorbsi glukosa di usus

7) Perkembangan otak

2. 3. 2. Mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolisme protein

Efek hormon tiroid menyebabkan peningkatan sintesis protein. Bila tiroksin


diberikan pada binatang, gen sel dirangsang mensintesis protein pada
hampir semua sel jaringan tubuh. Dianggap bahwa perangsangan gen ini timbul dalam
jalan berikut: hormon tiroid digabung dengan protein reseptor di dalam nucleus
sel dan gabungan ini kemudian mengaktivasi sebagian besar gen sel untuk
menyebabkan pembentukan RNA dan kemudian pembentukan protein.

2. 3. 3. Mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolisme karbohidrat

Hormon tiroid meningkatkan kecepatan penyerapan karbohidrat dari saluran


cerna, suatu kerja yang mungkin tidak bergantung pada efek kalorigeniknya. Dengan
demikian, pada hipertiroidisme, kadar glukosa plasma meningkat cepat
setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, kadang-kadang
melebihi ambang ginjal. Namun, kadar ini turun kembali dengan cepat. Hormon
tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat, termasuk
ambilan glukosa yang cepat oleh sel-sel, meningkatkan glikolisis,
meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan kecepatan absorpsi dari
traktus gastrointestinalis dan juga meningkatkan sekresi insulin dengan
efek sekunder yang dihasilkan atas metabolisme karbohidrat.
2. 3. 4. Mekanisme kerja hormon tiroid pada metabolisme energi
Pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak ditingkatkan dibawah pengaruh
hormon tiroid. Karena lemak merupakan sumber energi utama untuk
suplai jangka panjang, maka lemak yang telah disimpan dalam tubuh akan lebih banyak
dipecah daripada elemen jaringan lain. Khususnya, lipid akan diangkut dari
jaringan lemak, yang meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam
plasma, hormon tiroid juga mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh sel.

2. 4. Pengaruh hormon tiroid pada taraf metabolisme basal tubuh

Tingkat pengkonsumsian energi atau yang biasa disebut dengan BMR (basal metabolic
rate) adalah jumlah energi yang diperlukan untuk melakukan fungsi tubuh minimal,
misalnya bernapas, memompa darah ke arteri dan pengaturan suhu tubuh. Meskipun
bukan satu-satunya, hormon tiroid adalah penentu utama BMR. Peningkatan hormon tiroid
menyebabkan peningkatan BMR.3

Kelenjar tiroid mengsekresi hormon tiroid yaitu T4 (tiroksin atau tetraiodotironin) dan
T3 (triiodotironin), yang merupakan hormon tiroid utama yang terdapat dalam darah.
Pada penderita hipertiroid, sekresi hormon tiroid ini akan berlebihan. Hormon-hormon
ini mempercepat metabolisme oksidatif dan meningkatkan BMR. Salah satu efeknya
adalah peningkatan kecepatan penggunaan ATP yang menyebabkan akselerasi
metabolisme oksidatif dan kecepatan pembentukan panas yang jauh lebih banyak.
Peningkatan drastis sekresi hormon tiroid yang menghasilkan panas membantu
mempertahankan suhu tubuh sewaktu terjadi penurunan mendadak suhu lingkungan.
Oleh karena itu, penderita hipertiroid memiliki BMR yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang normal.3

2. 5. Peran iodium pada pembentukan hormon tiroid


Dalam melakukan aktivitasnya hormon tiroid membutuhkan
iodium. Bila terjadi defisiensi iodium dalam kelenjar tiroid, kecepatan pembentukan
hormon mula-mula tetap, tetapi persediaan iodium dalam kelenjar tiroid semakin
berkurang. Dalam keadaan demikian kelenjar tiroid berusaha mengambil iodium
dalam darah. Bila defisit iodium semakin besar maka pengeluaran hormon akan semakin
berkurang. Biosintesis hormon tiroid melibatkan beberapa proses yang rumit, termasuk
metabolisme iodida.3

Proses biosintesis hormon tiroid berlangsung dalam beberapa tahap :3


Gambar 2. 5. 1. Sintesis, penyimpanan, dan sekresi hormone tiroid
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed. 9. Jakarta : EGC, 2018. 786 p.

1) Tg yang mengandung tirosin yang dihasilkan di dalam sel folikel tiroid oleh kompleks
golgi-retikulum endoplasma diangkut ke dalam koloid melalui eksositosis.
2) Iodida dibawa oleh transport aktif sekunder dari darah ke dalam koloid oleh simporter
di membran basolateral sel folikel

3) Di dalam sel folikel, iodida dioksidasi ke bentuk aktif oleh TPO di membran luminal

4) Iodida aktif keluar sel melalui saluran luminal untuk memasuki koloid

5a) Dengan dikatalis oleh TPO, pelekatan satu iodida ke tirosin di dalam molekul Tg
menghasilkan MIT

5b) Perlekatan dua iodida ke tirosin menghasilkan DIT

6a) Penggabungan satu MIT dan satu DIT menghasilkan T3

6b) Penggabungan dua DIT menghasilkan T4

7) Pada perangsangan yang sesuai, sel folikel tiroid menelan sebagian koloid yang
mengandung Tg melalui proses fagositosis

8) Lisosom menyerang vesikel yang ditelan tersebut dan memisahkan produk-produk


beriodium dari Tg
9a) T3 dan T4 berdifusi ke dalam darah (sekresi)

9b) MIT dan DIT mengalami deiodinase, dan iodide yang bebas didaur ulang untuk
membentuk hormon baru

2. 6. Sumber-sumber iodium pada diet makanan5

Defisiensi yodium tetap merupakan faktor pokok dan permissive terhadap timbulnya
gondok. Untuk mencegah timbulnya gondok, kita harus mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi yodium :

1. Rumput laut

Rumput laut merupakan salah satu makanan yang mengandung sumber yodium paling
banyak. Bahkan, rumput laut bisa menyediakan yodium dalam jumlah berlebih.
Sehingga, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi rumput laut dalam jumlah sangat
banyak.

2. Ikan dan makanan laut lainnya

Makanan yang berasal dari laut, seperti ikan mengandung sumber yodium yang cukup
tinggi. Ikan cod, salmon, tuna, dan haddock merupakan ikan sumber yodium. Seratus
gram ikan salmon mengandung kurang lebih 14 mcg yodium, 100 gram ikan tuna mengandung
12 mcg yodium, 120 gram ikan cod mengandung 230 mcg yodium, dan 120 gram ikan
haddock mengandung 390 mcg yodium. Makanan laut lainnya yang juga mengandung
yodium adalah udang dan kerang.

3. Susu dan produk susu

Susu juga merupakan sumber yodium yang baik, terutama susu sapi. Dalam 200 ml susu
sapi terkandung yodium sebesar 50-100 mcg. Produk susu yang juga mengandung
yodium adalah yogurt, keju, dan es krim. Jumlah kandungan yodium dalam produk ini
sangat bervariasi. Yogurt mempunyai kandungan yodium yang cukup tinggi seperti pada susu.
Sedangkan, keju mempunyai kandungan yodium yang jauh lebih sedikit.

4. Telur

Satu butir telur (sekitar 50 gram) mengandung yodium sebesar 25 mcg. Ini bisa
memenuhi sekitar 16% dari kebutuhan yodium Anda. Ya, ternyata makanan hewani ini
memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan Anda. Telur juga
mengandung nutrisi kolin yang baik bagi kesehatan otak Anda.
5. Daging

Selain ikan, salah satu sumber protein ini juga mengandung yodium. Ya, daging sapi dan
daging ayam mengandung yodium yang cukup. Seratus gram daging sapi atau daging
ayam mengandung kurang lebih 10 mcg yodium. Jumlah yang cukup lumayan untuk memenuhi
kebutuhan yodium Anda per hari.

6. Sayuran dan buah-buahan

Tak hanya pada sumber hewani, yodium juga bisa ditemukan dalam makanan sumber
nabati. Beberapa sayuran dan buah-buahan yang mengandung yodium, yaitu jagung,
kentang, kacang lima, kacang polong, apel, dan pisang. Tidak seperti sumber yodium
lainnya, kandungan yodium dalam sayuran dan buah-buahan ini tergolong lebih sedikit.

Kesimpulan

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berfungsi membuat hormon tiroid (tiroksin dan
triiodotironin) yang berperan meningkatkan aktivitas metabolisme pada hampir semua jaringan
tubuh. Jika sekresi hormon tiroid berlebihan, akan meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate)
yang menyebabkan hipertiroidisme. Iodium berperan sebagai mineral utama dalam sintesis
hormon tiroid, jika defisit iodium semakin besar maka pengeluaran hormon tiroid akan semakin
berkurang. Untuk mencegah terjadinya pembesaran kelenjar tiroid, kita dapat mengkonsumsi
sumber-sumber makanan yang mengandung tinggi iodium.
Daftar Pustaka

1. Mahmudiono, Izati. P. Perbandingan Efektivitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge
terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di ruang alamanda RSUD dr. H.
Abdul Moloek provinsi LAMPUNG. J Kesehatan Holistik. (2016);10(1):36.

2. Gunardi S, Liem K. Buku ajar anatomi sobotta. Ed. 1. Jakarta: EGC, 2018. 107p.

3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed. 9. Jakarta : EGC, 2018. 205-209 p.

4. Murray KR, Granner KD, Rodwell WV. Biokimia harper. Ed. 27. Jakarta : EGC, 2009. 119-
255 p.

5. Mahmudiono, Izati. P. Perbandingan Efektivitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge
terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di ruang alamanda RSUD dr. H.
Abdul Moloek provinsi LAMPUNG. J Kesehatan Holistik. (2016);10(1):36.

Anda mungkin juga menyukai