Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Perkembangan Indikator Dari Kompetensi Dasar

Dosen Pengampu : Eka Rahayu M.Pd

Disusun Oleh:

Farida Hasanah 0029

Siti Nurhasanatul Islam 0040

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TADRIS UMUM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kita, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para
sahabat, dan juga kita semua para umatnya sampai akhir zaman.

Makalah ini kita buat sebagai tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran matematika, dengan
judul makalah “mengembangkan indicator dari kompetensi dasar”, yang kita susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan beberapa sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu di makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kita menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah tentang perencanaan
pembelajaran matematika “mengembangkan indicator dari kompetensi dasar” ini bisa bermanfaat
bagi kami selaku penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Terima Kasih.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indikar hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta
didik setelah peserta didik melakukan proses pembelajaran tertentu. Jadi, dapatlah dikatakan
bahwa indikator pencapain kompetensi merupakan kemampuan peserta didik yang dapat diamati
dandiukur. Dalam pelaksanaan desain tujuan pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi
pencapain kompetensi, guru melakukan proses menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam
indikator pencapaian kompetensi.

Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dan pada suatu mata pelajaran tertentu pasti
mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian tersebut dapat dicapai dengan
merumuskan indikator yang baik. Rumusan indikator yang baik (bagus) tak lepas dari standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam sistem kurikulum KTSP sekolah mempunyai hak
untuk mengembangkan kurikulum berdasarkan pada standar yang ditentukan oleh kementrian
pendidikan nasional (MENDIKNAS), tidak hanya itu sekolah juga mempunyai hak
mengembangkankurikulumdarimuatanlokal.

Kurikulum akan tercapai dengan baik jika perumusan silabus dan RPP berjalan dengan baik.
Pencapaian RPP dan silabus terletak pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan
pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi terdapat pada indikator. Oleh karena itu,
merumuskan indikator merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di
kelas, jika dalam suatu pembelajaran indikator belum tercapai maka bisa dianggap pembelajaran
tersebut gagal. Dalam makalah kami mencoba untuk mengulas kembali mengenai indicator
pencapaian kompetensi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Indokator Pencapaian Kompetensi?

2. Bagaimana fungsi Indokator Pencapaian Kompetensi?

3. Bagaimana langkah-langkah pengembangan Indokator Pencapaian


Kompetensi?

4. Bagaimana menyusun Indokator Pencapaian Kompetensi?


C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Indokator Pencapaian Kompetensi.

2. Mengetahui fungsi Indokator Pencapaian Kompetensi.

3. Memahami langkah-langkah pengembangan Indokator Pencapaian Kompetensi.

4. Memahami langkah-langkah penyusun Indokator Pencapaian Kompetensi..

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Indikator Pencapaiaan Kompetensi


Indikator artinya penunjuk atau tanda-tanda yang tampak, pencapaiaan artinya telah
dikuasai, kompetensi artinya kemampuan melakukan sesuatu. Jadi, indikator pencapaian
kompetensi (IPK) ialah tanda-tanda yang (seharusnya) tampak pada seseorang yang telah
menguasai suatu kemampuan melakukan sesuatu. Indikator pencapaian kompetensi IPK
merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), indikator adalah sesuatu yg dapat
memberikan atau menjadi petunjuk atau keterangan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran,
indikator merupakan petunjuk bagi guru apakah hasil pembelajaran telah tuntas atau
belum. Sederhananya, indikator pencapaian kompetensi adalah garis-garis besar yang
harus dicapai oleh siswa selama pembelajaran berlangsung.
Indikator Pencapaian Kompetensi IPK menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014, pada ayat (4) huruf b
dinyatakan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah: kemampuan yang dapat
diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi
Inti 1 dan Kompetensi Inti 2, dan kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 3 dan
Kompetensi Inti 4.
Dalam mengembangkan IPK perlu mempertimbangkan : tuntutan kompetensi yang dapat
dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD;
karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; potensi dan kebutuhan siswa,
masyarakat, dan lingkungan/daerah. Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian,
terdapat dua rumusan indikator, yaitu: Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal
sebagai IPK yang terdapat dalam RPP. Indikator penilaian yang digunakan dalam
menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal.
Misalnya, dalam satu pertemuan siswa harus mampu menyebutkan macam-macam rukun
iman. Maka pembelajaran semata-mata agar siswa dapat menyebutkan macam-macam
rukun iman. Ketika siswa sudah mampu menyebutkannya, berarti pembelajaran telah
tuntas dan diterima oleh peserta didik, sebaliknya jika siswa belum mampu menyebutkan
macam-macam rukun iman, pembelajaran dianggap belum tuntas.
Jadi, indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk
menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana
penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu serta
diharapkan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa pada aspek pengetahuan, sikap
dan keterampilan setelah pembelajaran berlangsung, untuk mengetahuinya dilaksanakan
melalui evaluasi, baik dilakukan dengan tes lisan, tertulis ataupun tanya jawab.
2. Fungsi Indikator Pencapaian Kompetensi
Pedoman dalam pengembangan materi pelajaran Pengembangan materi pembelajaran
harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara
cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang
efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik,
sekolah, serta lingkungan.
Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran Indikator pencapain kompetensi
menjadi petunjuk bagi guru tentang gambaran kegiatan pembelajarn dan merancang
kegiatan pembelajaran untuk menghadirkan pengalaman belajar yang mampu
mengantarkan siswa mencapai satu ataupun lebih kompetensi yang harus dikuasi ketika
siswa.
Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar, bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru
guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif
harus sesuai tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
secara maksimal.
Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran, dirumuskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
mencakup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Pedoman dalam menentukan tujuan pembelajaran Kata kerja operasional yang digunakan
dalam tujuan pembelajaran disusun secara linier dengan kata kerja operasional yang
digunakan dalam indicator pencapaian kompetensi. Hal ini berarti tingkat kompetensi
dalam rumusan tujuan pembelajaran mengacu pada tingkat kompetensi yang terdapat
pada rumusan indicator pencapaian kompetensi.

3. Langkah-Langkah Pengembangan Indokator Pencapaian Kompetensi

Didalam pengembangan indikator pencapaian kompetensi ada beberapa langkah yang


harus dilakukan, yaitu : Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD. Langkah
pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan
KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan
standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar
minimal tersebut.

Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam
SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat
pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan
lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan
tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan. Selain tingkat kompetensi,
penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap,
pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi
kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih
menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan
yang diinginkan.

Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah


Pengembangan indikator mempertimbangkan karakter mata pelajaran, peseta didik, dan
sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian. Setiap pelajaran memiliki
karakteristik tertentu yang membedakan dari mata pelajaran lainya. Perbedaan ini
menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan indikator. Karakteristik mata
pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, dan menulis sangat
berbeda sengan mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru
harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan
mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji pada dokumen
standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup, dan KD masing-masing mata pelajaran
Pengembangan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang unik dan
beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam inteligensi dan gaya belajar. Oleh
karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodasi keragaman tersebut. Peserta
didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya
diakomodasi dengan penilaian yang sesuai, sehingga kompetensi siswa dapat terukur
secara proporsional.
Indikator pertama tidak mengakomodasi keragaman karakteristik peserta didik, karena
siswa dengan intelegensi dan gaya belajar visual verbal dapat mengekspresikan melalui
cara lain, misalnya melalui lukisan atau puisi. Karakteristik sekolah atau madrasah dan
daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator, karena target pencapaian
sekolah/madrasah tidak sama. Sekolah/madrasah kategori tertentu yang melebihi standar
minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi. Sekolah dengan keunggulan
tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.
Menganalisis Kebutuhan dan Potensi

Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Penyelenggaraan pendidikan
seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai
dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.

4. Menyusun Indikator Pencapain Kompetensi

Kompetensi yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran harus diproyeksikan
guru dalam tujuan pembelajaran. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yung bersifat umum
sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh karena itu, tugas guru dalam
mendesain pembelajaran salah satunya adalah menjabarkan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) menjadi indikator pencapaian kompetensi.

Indikar hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh
peserta didik setelah peserta didik melakukan proses pembelajaran tertentu. Jadi, dapatlah
dikatakan bahwa indikator pencapain kompetensi merupakan kemampuan peserta didik
yang dapat diamati dan diukur.

Dalam pelaksanaan desain tujuan pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi


pencapain kompetensi, guru melakukan proses menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) ke
dalam indikator pencapaian kompetensi. Martinis Yamin mengungkapkan bahwa tujuan
dilakukannya penjabaran Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator pencapaian
kompetensi antara lain;

Untuk mengungkapkan kompetensi apa yang perlu dikuasai oleh peserta didik setelah
menyelesaikan proses pembelajaran; Agar proses pembelajaran dapat dimulai dari materi
pembelajaran yang mudah ke materi pembelajaran yang tersulit sesuai dengan hierarki
belajar; Untuk memperoleh gambaran tentang luas cakupan materi yang hendak
diajarkan.

Itulah tampaknya yang menjadikan Martinis Yamin menyebutkan bahwa kriteria


indikator pencapaian kompetensi yang baik antara lain; Memuat ciri-ciri tujuan
pembelajaran yang hendak diukur; Memuat suatu kata kerja operasional yang dapat
diukur; Berkaitan erat dengan materi pembelajaran yang hendak disampaikan;
Mencangkup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik; Memuat setidaknya 3 hingga 5
butir indikator; Setiap indikator dapat dijadikan sebagai soal.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi, indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa
terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu serta diharapkan adanya perubahan
yang terjadi pada diri siswa pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah
pembelajaran berlangsung, untuk mengetahuinya dilaksanakan melalui evaluasi, baik dilakukan
dengan tes lisan, tertulis ataupun tanya jawab.

Indikar hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta
didik setelah peserta didik melakukan proses pembelajaran tertentu. Jadi, dapatlah dikatakan
bahwa indikator pencapain kompetensi merupakan kemampuan peserta didik yang dapat diamati
dan diukur.

Dalam pelaksanaan desain tujuan pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi pencapain


kompetensi, guru melakukan proses menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) ke dalam indikator
pencapaian kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA

Andi prastowo. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Tematik Terpadu


Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. 2017. Jakarta: Kencana

http://duniapendidikan.putrautama.id/indikator-pencapaian-kompetensi-ipk/

Anda mungkin juga menyukai