NIM : 1805046053
Bagi para manajer, informasi relevan bagi para manajer itu harus bias menghandle
dalam mengambil keputusan. Selain itu harus menunjukkan keahlian tentang sebuah
produk, mereka juga harus bisa memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan
perusahaan tersebut.
Bagi para pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam
gaya kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu selalu
berrmanfaat bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antar
manajer dengan anak buahnya selalu mengalami kesulitan atau informasi yag
diajarkan kurang lengkap perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari
itu satu dengan yang lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana
dengan anak buahnya agar perusahaan maju.
2. Pertanyaan : Mengapa para akuntan harus menyibukkan diri mereka sendiri dan
dengan pelaporan informasi perilaku sebagaimana dilaporkan oleh para jurnalistik,
para psikolog, atau telah disurvei oleh para peneliti?
Jawab : Mereka menyibukkan diri mereka sendiri untuk mencari informasi yang
akan mereka laporkan pada laporan keuangan. Informasi ini meliputi keandalan,
relevan dan keakuratan informasi. Pelaporan ini tentu akan melibatkan banyak pihak
termasuk jurnalistik, para psikolog dan para peneliti. Pihak-pihak ini berfungsi dalam
membantu melihat keakuratan, contohnya : perkembangan dunia usaha, adanya
tingkat inflasi yang dilaporkan parra jurnalistik dan berguna bagi akuntan dalam
penilaian laporan keuangan itu sendiri. Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada
sisi konsultan dalam pemberian masukan dan saran mengenai pengambila keputusan
dari seeorang akuntan dalam melaporkan informasi keuangan yang ada. Tugas para
peneliti inilah pada akhirya yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau
hubungan dari seorang akuntan dengan menggunakan fakta maupun teori yang ada.
3. Pertanyaan : Mengingat akuntan tidak dilatih secara ketat dalam ilmu perilaku,
seberapa besar kepercayaan dapat ditempatkan dalam informasi perilaku yang diukur
dan dilaporkan akuntan ?
Jawab : Sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, wajib
hukumnya memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para
pengguna jasa. Kode etik profesi akuntan terdapat pada etika profesi akuntansi yang
mengatur kaidah serta norma dalam lingkup profesional. Etika profesi akuntansi
yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
akuntan.
Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan kode etik yang
harus dipatuhi oleh akuntan. Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi akuntansi
yang harus dipahami oleh setiap akuntan yang menjalankan pekerjaannya, yaitu :
a. Perilaku profesional
b. Tanggung jawab profesi
c. Standar teknis
d. Kepentingan publik
e. Integritas
f. Kerahasiaan
g. Objektivitas
h. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Bahkan, untuk membuka situs yang terlalu lama-pun, kebanyakan dari kita tidak
akan mau untuk bersabar. Sepertinya kesabaran bukanlah nilai yang bagus pada
millenium baru ini. Tetapi dalam dunia bisnis, kesabaran masih dan akan selalu
diperlukan. Kebanyakan entrepreneur berhasil yang kelihatannya “tiba-tiba sukses”,
sering kita dengar bahwa sebenarnya dia memerlukan waktu beberapa tahun untuk
mencapainya.
Kita bisa melihat, seorang dosen yang disebut “tiba-tiba sukses” dapat dipastikan
memiliki pendidikan yang tinggi, sering melakukan riset, melanjutkan kuliah ke
jenjang strata 2 dan sewaktu masih kuliah di S1, ia terus menerus mengerjakan tugas
(sesuatu yang sangat berat bagi saya). Hal serupa juga bisa terjadi kepada seorang
atlet sepakbola ternama misalnya. Apa yang kita tidak tahu adalah tahun dimana
waktunya dia habiskan untuk berlatih, mengikuti liga-liga kampung tanpa bayaran
serta makan “nasi sayur bayem tahu krupuk” demi mengirit tetapi tetap bersemangat.
Jadi, benarlah apa yang dikatakan Arnolg Glasgow bahwa “kunci dari segala hal
adalah kesabaran”. Dan berita buruknya, hal tersebut juga berlaku di dunia bisnis.
Pasti dan akan selalu terus seperti itu. Tapi, hanya itulah modal utama dan kunci
sukses bisnis anda.
Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasilnya suatu produk yaitu nama brand
atau merek.
Disamping dengan menjual produk yang baik, penting juga untuk sebuah produk
memiliki nama brand yang bagus dan unik agar brand atau merek produk milik Anda
dapat selalu diingat oleh para konsumen.
Nama brand yang unik bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempertahankan
kelanggengan suatu produk atau bisnis ditengah kompetisi yang cukup tinggi saat ini.
Sesuaikanlah nama brand dengan target pasar yang sedang anda bidik saat ini.
Contohnya saja anda ingin membuat suatu salon dengan target perempuan, anak
muda maka contoh nama yang cocok untuk salon tersebut yaitu Salon Cinta dan
sebagainya.
Membuat nama brand atau merek dengan nama yang nyeleneh. Hal ini agar mudah
diingat oleh semua orang. Kita sangat bisa melihat kesuksesan dari produk yang
pernah menggunakan metode ini, seperti Rawon Setan atau Soto Gebrak.
Nama yang sangat mudah untuk diingat yaitu nama dengan yang terdiri atas dua
sampai empat suku kata namun tidak adanya tabrakan dengan 2-3 konsonan.
Misalnya saja Kaos Gaul akan lebih baik dari pada menggunakan KaoSSport karena
hal ini sangat lebih mudah untuk diucapkan.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah
membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951,
Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki
dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh
anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-
riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini.
Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat
ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun
Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan
pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan
pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset
manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak
memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai
gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu
sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.