Anda di halaman 1dari 6

7_1710313620027_Evi Rohayati_RegB1

Jawaban No. 1
Perencanaan strategis dalam suatu organisasi dengan menggunakan akuntansi informasi sebagai
alatnya. Kematangan informasi organisasi perencanaan sistem diartikan sebagai sejauh mana
perencanaan sistem informasi Proses membantu menciptakan peluang bagi sistem informasi untuk
membuat kontribusi strategis untuk organisasi. Akuntansi diterapkan pada dasarnya semua aspek
manajemen strategis, sehingga akuntansi berfungsi sebagai alat dalam manajemen strategis.
Perencanaan SDM (Human Resource Planning) sebagai: proses di mana manajemen menetapkan
bagaimana organisasi seharusnya bergerak dari keadaan SDM sekarang ini menuju posisi SDM
yang diinginkan di masa depan. Dari konsep tersebut, perencanaan SDM dipandang sebagai proses
linier, dengan menggunakan data dan proses masa lalu (shortterm) sebagai pedoman perencanaan di
masa depan (long-term).
Jawaban No. 2
Visi dan Misi BCA
 Visi
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian
Indonesia
 Misi
- Membangun institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan
bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
- Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
- Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.
Dari sudut pandang perusahaan, kedua pernyataan ini penting untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhannya. Pernyataan visi dan misi memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan. Misi
perusahaan dibuat oleh perusahaan berdasarkan Visi perusahaan. Oleh karena itu kita dapat
mengatakan bahwa Visi adalah akibatnya, sedangkan misi adalah penyebabnya. Kedua pernyataan
tersebut harus jelas, lengkap dan benar dalam segala hal karena seluruh masa depan perusahaan
bergantung pada keduanya.
Jawaban No. 3
Triple Bottom Line (TBL) pertama kali dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1994 dalam
bukunya Cannibals With Forks. Pendiri perusahaan konsultan SustainAbility ini
membantu perusahaan-perusahaan dalam mengintegrasikan kegiatan CSR dalam kegiatan
bisnisnya. 
Argumennya adalah bahwa perusahaan harus menyiapkan tiga garis bawah yang berbeda (dan
cukup terpisah), yaitu profit, people account, dan plante. Berikut penjelasannya:
 "Profit” - ukuran laba rugi sebuah perusahaan.
 "People account" - ukuran dalam beberapa bentuk atau bentuk bagaimana tanggung jawab sosial
sebuah perusahaan di seluruh operasinya. 
 "Planet"- ukuran seberapa bertanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan.
Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang mengungkapkan tanggung jawab sosialnya, tetapi
masih dalam tingkat sukarela. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan disusun dengan
menggunakan item yang berfokus pada konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang
menyatakan bahwa perusahaan untuk dapat tumbuh berkelanjutan, tidak hanya memperhatikan
aspek finansialnya (profit) saja, tetapi juga harus memperhatikan aspek lain seperti, people dan
planet.
Jawaban No. 4
“Five Force” Porter pada minimarket Alfamart, sebagai berikut:
a. Bargaining power of suppliers atau daya tawar pemasok
Analisis kekuatan pemasok ini sangatlah penting untuk memahami tingkat kekuatan
pemasok yang ralatif terhadap perusahaan. Daya tawar pemasok lebih menganalisis berbagai
aspek yang terkait dengan tingkat ketersediaan pasokan yang dibutuhkan untuk produksi
dari sebuah perusahaan. Pasokan ini dapat mencakup bahan baku, komponen, tenaga kerja
dan tenaga ahli yang merupakan sumber utama dari keberlangsungan operasional dari suatu
perusahaan. Semakin besar daya tawar pemasok,, maka akan semakin bergantung kita pada
pemasok dalam menjaga biaya produksi, menjaga keberlangsungan produksi, bahkan dalam
menjaga dan meningkatkan keberlangsungan produksi. Daya tawar pemasok bisa menjadi
sangat kuat sehingga pemasok dapat menolak menyediakan barang dan halnya menaruh
harga yang tinggi untuk jenis pasokan atau bahan baku tertentu. Daya tawar pemasok dalam
perusahaan ini lemah karena banyaknya supplier dan tidak semua yang akan dipilih oleh
perusahaan, banyak supplier-supplier yang terpercaya yang dapat bekerjasama dengan
perusahaan, jika ada supplier yang terus menaikkan harga maka Alfamart dapat dengan
mudah mengganti dengan supplier lain, karena masih banyak yang ingin menjadi supplier
tetap Alfamart. Kekuatan supplier tidak terlalu besar karena jenis barang yang dijual adalah
barang kebutuhan sehari-hari. Barang-barang ini memang telah memiliki harga pasaran yang
tidak mahal, serta jumlah suppliernya banyak. Tidak membutuhkan biaya yang besar jika
perusahaan ingin berpindah ke supplier lainnya.
b. Threat of new entrants atau ancaman pemain baru
Sebuah perusahaan perlu menganalisis tingkat kekuatan pemain/pendatang baru dalam
mempengaruhi persaingan bisnis. Bisnis dengan pasar yang menguntungkan tentunya akan
menarik banyak pemain baru. Banyaknya pemain baru ini akan menurunkan tingkat
keuntungan relative suatu perusahan dan jika tidak dilakukan intervensi, maka bukan tidak
mungkin keuntungan relative suatu bisnis yang dijalankan oleh perusahaan akan semakin
menurun menuju titik nol. Porter memperkenalkan konsep barrier to entryuntuk
menggambarkan tingkat kesulitan pemain baru untuk masuk ke dalam suatu industri.
Semakin kuat barrier to entry, semakin aman posisi pemain lama di dalam industri tersebut,
Contoh barrier to entry yang sangat kuat adalah besarnya modal untuk memulai usaha di
dalam industri tersebut. Melihat melesatnya penjualan minimarket maka akan menarik para
pendatang baru yang membuat brand-brand kecil, dan mereka mencari tempat-tempat yang
lebih strategis dan menggunakan kelemahan yang dimiliki Alfamart menjadi kemampuan
mereka. Selain itu Hambatan masuk yang berusaha diciptakan oleh Alfamart adalah dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya, tempat yang nyaman dan
bersih untuk berbelanja, dan harga barang yang murah. Namun selain itu, Alfamart juga
berusaha untuk membuka cabang di banyak tempat agar mudah ditemukan oleh pembeli.
Hampir di setiap daerah jalan-jalan pemukiman sekitar 200m – 300m terdapat toko
Alfamart. Target Market Alfamart adalah untuk kalangan rumahtangga, oleh sebab itu toko-
toko Alfamart terdapat di kawasan pemukiman warga. Hal ini mempersulit pendatang baru
utk masuk, karena melihat sempitnya celah/peluang untuk masuk. Dan strategi tersebut telah
merubah sedikit kebiasaan/ mindset para pembeli yaitu jika mereka membutuhkan sesuatu
hal untuk dibeli, mereka akan langsung datang ke Alfamart bukan ke warung, karena
tokonya yang mudah dijangkau dari tempat tinggal mereka, barang-barang yang dijual lebih
beragam, harga yang sama murahnya, serta toko yang bersih dan nyaman.
c. Threat of substitutes atau ancaman produk pengganti
Kekuatan selanjutnya adalah ancaman terhadap produk atau layanan pengganti. Dalan
menjalanka sebuah bisnis, suatu perusahaan juga harus dapat mnganalisis terhadap seberapa
besar ancaman yang diberikan pada produk atau layanan pengganti. Seperti diketahui saat
ini, produk pengganti selalu bermunculan dan keberadaannya mampu membuat pelanggan
beralih. Produk atau layanann pengganti merupakan salah satu faktor yang musti
dipertimbangkan dalam menjalankan suatu persaingan bisnis, meskipun suatu bisnis tersebut
sudah berada pada posisi yang stabil dengan permintaan yang cenderung naik, namun
ancaman dari produk atau layanan pengganti tidak bisa diabaikan begitu saja. Ada begitu
banyak kasus kegagalan dari suatu bisnis akibat tidak menyadari ancaman dari produk atau
layanan pengganti. Kondisi suatu pasar dapat berubah dengan cepat dan dapat memengaruhi
bahkan berpotensi menaikkan dan menurunkan laba atau malah menghancurkan bisnis
perusahaan tersebut.
Untuk bisnis waralaba Alfamart sendiri dimana semakin banyak barang atau layanan yang
dapat menggantikan produk suatu perusahaan, maka posisi perusahaan tersebut semakin
lemah. Namun, apabila perusahaan tersebut dapat cermat menangani produk-produk yang
menjadi ancaman untuk perusahaan itu maka perusahaan tersebut dapat bersaing dengan
perusahaan lain, oleh karena itu Alfamart mengeluarkan produk-produk dengan
menggunakan merk perusahaannya sendiri seperti beras, air mineral, makanan ringan, dan
lain sebagainya yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan waralaba lain.selain itu, akhir-
akhir ini banyak bermunculan pesaing-pesaing baru dalam ranah bisnis minimarket. Para
pendatang tersebut memasuki industri ini dengan membawa inovasi baru, yaitu minimarket
yang beroperasi selama 24 jam dan memberikan fasilitas-fasilitas tambahan yang membuat
pelanggan lebih nyaman. Dengan konsep minimarket yang sekaligus menjadi tempat untuk
“nongkrong” sedang digandrungi pada saat ini, khususnya bagi kaum muda (13thn – 30thn).
Fasilitas yang diberikan adalah tempat duduk dengan meja kecil yang nyaman untuk 2 orang
-5 orang, dilengkapi dengan saluran internet wi-fi yang gratis, tersedia makanan-makan
ringan yang tepat untuk bersantai (hot dog, roti, kopi, teh, hot chocolate, minuman bersoda,
dll) dimana pelanggan dapat melayani dirinya sendiri dengan membuat kopi yang sesuai
dengan selera masing-masing sebagai contohnya. Ruangan yang nyaman dan ber-AC pun
disediakan, namun bagi pelanggan yang suka untuk menikmati pemandangan luar, tempat
ini pun tersedia.
Jawaban No. 5 a
 VCA
- Mengidentifikasi Aktivitas
Langkah awal dalam analisis rantai nilai adalah memecah operasi suatu perusahaan
menjadi aktivitas atau proses bisnis tertentu, biasanya dengan mengelompokkan aktivitas
atas proses tersebut ke dalam kategori aktivitas primer atau pendukung. Pada setiap
kategori, suatu perusahaan biasanya melakukan sejumlah aktivitas berbeda yang
mungkin merupakan kunci bagi keberhasilan perusahaan.
- Alokasi Biaya
Langkah berikutnya adalah mencoba mengaitkan biaya ke setiap aktivitas. Setiap
aktivitas dalam rantai nilai mengeluarkan biaya serta mengikat waktu dan aset. Analisis
rantai nilai mengharuskan manajer untuk mengalokasikan biaya dan aset ke setiap
aktivitas dan dengan demikian menyediakan sudut pandang yang sangat berbeda
terhadap biaya dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh metode akuntansi biaya
tradisional.
 RBV
Untuk menggunakan RBV dalam analisis internal, pertama – tama suatu perusahaan harus
mengidentifikasikan dan mengevaluasi sumber – sumber dayanya untuk menentukan
sumber daya yang sesungguhnya menjadi dasar bagi keunggulan kompetitif masa depan.
Hal ini membantu dalam:
- Memecah sumber daya – memecah sumber daya menjadi kompetensi – kompetensi yang
lebih spesifik – dan bukan tetap menggunakan kategori yang umum.
- Menggunakan perspektif fungsional. Dengan melihat area- area fungsional yang berbeda
dalam perusahaan, pemisahan antara aset berwujud dan takberwujud serta kapabilitas
organisasional yang ada saat ini.
- Melihat pada proses organisasional dan kombinasi dari sumber daya dan bukan hanya
aset atau kapabilitas yang terisolasi.
- Menggunakan pendekatan rantai nilai untuk mengungkapkan kapabilitas, aktivitas, dan
proses organisasi yang merupakan sumber daya potensional yang bernilai untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif.
Jika suatu sumber daya menciptakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan unik
pelanggan, sumber daya tersebut memiliki nilai. Akan tetapi, jika sumber daya tersebut tidak
langka atau mudah ditiru tidaklah bijaksana untuk mengmbangkan strategi perusahaan
berdasarkan pada sumber daya atau kapabilitas tersebut.
 SWOT
Secara ringkas, analisi SWOT merupakan suatu pendekatan tradional yang sudah lama
digunakan oleh para pembuat strategi untuk melakukan analisis internal. Analisis ini
menawarkan usaha umum untuk menilai kapabilitas internal dengan mempertimbangkan
factor eksternal, terutama peluang dan ancaman utama. Analisis ini memiliki keterbatasan
yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sebagai landasan bagi proses pengambilan
keputusan strategis perusahaan.
Jawaban No. 5 b
Komponen Analisis SWOT terhadap diri sendiri :
 S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh positif di masa
yang akan datang.
 W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh
seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh negative di masa
yang akan datang.
 O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di
luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan memberikan peluang berkembang
dimasa depan.
 T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman atau hambatan yang datang dari luar
diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan dapat mengancam eksistensi dimasa depan.

Anda mungkin juga menyukai