1. Adab sopan
2. Adab hormat-menghormati
3. Adab berpakaian (Jilbab, Hijab, Niqab)
4. Adab dalam keluarga
5. Adab ketika orang meninggal dunia
6. Adab memberi salam
7. Adab menepati janji
8. Adab mengucapkan selawat ke atas Nabi
9. Adab antara bukan mahram
10. Adab Menjalankan tugas
Peradaban memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk
merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan
oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman.
Dibandingkan dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah
peradaban tersusun atas beragam pembagian kerja yang rumit
dalam struktur hierarki sosial.
Peradaban sering digunakan sebagai istilah lain "budaya" di
kalangan akademis. Dalam pengertian umum, peradaban
adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk
pertanian dan budaya kota. Hal ini karena peradaban awal
terbentuk ketika orang mulai berkumpul di pemukiman
perkotaan di berbagai belahan dunia. Peradaban dapat
dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi
sosial serta keragaman kegiatan ekonomi dan budaya.
Awalnya, para antropolog dan ahli lainnya menggunakan kata
"peradaban" dan "masyarakat beradab" untuk membedakan
masyarakat yang mereka anggap lebih unggul secara budaya
dengan kelompok masyarakat lain yang dianggap inferior
secara budaya (disebut juga "liar" atau "barbar"). Penggunaan
istilah "peradaban" secara etnosentris memunculkan
anggapan bahwa masyarakat di sebuah peradaban memiliki
moral yang baik dan budaya yang maju, sementara masyarakat
lain memiliki moral yang buruk dan terbelakang. Sejarah
penggunaan istilah ini menjadikan definisi peradaban terus
berubah.
Konsep "peradaban" bersifat modern. Di Era Penemuan Eropa,
digunakan kata "modern" sebagai pembanding antara
masyarakat yang tinggal di sebuah negara dengan yang tinggal
di desa-desa atau perkampungan suku. Hal ini menunjukkan
adanya perkembangan masyarakat dari suatu masa ke masa
hingga menjadi sebuah peradaban.
Dibandingkan dengan masyarakat lain, peradaban memiliki
struktur politik yang lebih kompleks
berupa negara. Masyarakat negara lebih terbagi ke dalam
kelas-kelas sosial daripada masyarakat lain. Terdapat
perbedaan peran yang besar di antara kelas-kelas sosial
tersebut. Kelas penguasa, biasanya berada di kota-kota,
memiliki kendali atas surplus dan menjalankan kemauannya
melalui tindakan pemerintah atau birokrasi. Morton Fried,
seorang ahli teori konflik dan Elman Service, seorang ahli teori
integrasi, membagi kebudayaan manusia berdasarkan sistem
politik dan sosial. Klasifikasi ini terdiri dari empat kategori.
Kingsley Davis :
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Selo Soemardjan :
Perubahan sosial adalah setiap perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk dalam aspek nilai,
sikap, serta pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
William F. Ogburn :
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-
unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Raja :
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
memengaruhi suatu sistem sosial.
1. Penemuan baru
2. Bertambah dan berkurangnya penduduk
3. Konflik dalam masyarakat
4. Adanya revolusi
Faktor eksternal:
Pola Menjalar
Pola Memusat
1. Cultural Shock
2. Cultural Lag
3. Disintegrasi sosial
4. Lunturnya nilai dan norma di masyarakat
5. Masyarakat menjadi konsumtif