berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditransmisikan kepada pejamu
(host) yang rentan. Penyakit menular (Communicable Desease) adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau penularan penyakit dari orang
atau hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan yang rentan (potential host), baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
1. TB (TUBERCULOSIS)
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular
paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Kompleks ini
termasuk M. tuberculosis dan M. africanum terutama berasal dari manusia dan M. bovis
yang berasal dari sapi. Mycobacteria lain biasanya menimbulkan gejala klinis yang sulit
dibedakan dengan tuberkulosis. Etiologi penyakit dapat di identifikasi dengan kultur.
Penularan terjadi melalui udara yang mengandung basil TB dalam percikan ludah yang
dikeluarkan oleh penderita TB paru atau TB laring pada waktu mereka batuk, bersin
atau pada waktu bernyanyi. Kontak jangka panjang dengan penderita TB menyebabkan
risiko tertulari, infeksi melalui selaput lendir atau kulit yang lecet bisa terjadi namun
sangat jarang. TB bovinum penularannya dapat tejadi jika orang terpajan dengan sapi
yang menderita TB, bisanya karena minum susu yang tidak dipasteurisasi atau karena
mengkonsumsi produk susu yang tidak diolah dengan sempurna. Penularan lewat udara
juga terjadi kepada petani dan perternakan.
Cara-Cara Pemberantasan :
Pencegahan
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi mycobacterium
tuberkuloisi dengan melakukan penkes adalah sebagai berikut :
Oleh penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu batuk, dan
membuang dahak tidak di sembatang tempat (di dalam larutan disinfektan).
Dengan memberikan vaksin BCG pada bayi.
Disinfeksi, cuci tangan, dan tata rumah tangga dan kebersihan yang ketat, perlu
perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah, memperbaiki ventilasi, sirkulasi
udara, dan penyinaran matahari di rumah.
Menghindari faktor predisposisi seperti merokok, udara yang lembab dan kotor
(polusi).
Mencegah kontak langsung dengan penderita tuberculosis paru.
Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif (2-3 bulan) dan fase
lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat
tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO
adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat
tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam
Klavulanat, derivat Rifampisin/INH. Cara kerja, potensi dan dosis OAT utama dapat
dilihat pada tabel berikut :
Untuk
keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu berdasarkan lokasi
tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan
dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu perlu pemahaman tentang
strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai Directly Observed Treatment
Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh WHO yang terdiri dari lima
komponen yaitu :
Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam
penanggulangan TB.
Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung sedang
pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan kultur dapat
dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.
Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung
oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan pertama dimana
penderita harus minum obat setiap hari.
Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.
Pencatatan dan pelaporan yang baku.
AIDS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan Human
Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah terjadinya Human Immunodeficiency
Virus (HIV), bisa dilakukan dengan melakukan penkes menjelaskan tentang :
Melakukan abstinensi seks/melakukan hubungan kelamin dengan pasangan yang
terinfeksi.
Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan setelah hubungan seks terakhir yang
tidak terlindungi.
Menggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status Human
Immunodefieciency Virus (HIV) nya.
Tidak bertukar jarum suntuik, jarum tato, dan sebaginya.
Mencegah infeksi kejanin/bayi baru lahir.
ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari,
ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai
bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).