Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salma Indah Maharani

Nim : 1510520054
Mata kuliah : Anatomi fisiologi
Tipe soal B

1.
-Rongga hidung .merupakan rongga tempat masuknya udara untuk kita
bernafas. Pada rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi
menyaring udara yang masuk ke rongga hidung. Tidak hanya itu, di rongga
hidung juga terdapat ujung-ujung saraf pembau.
* Tempat masuknya udara.
* Penyaring udara melalui rambut-rambut halus dan lendir di dalam hidung.
* Sebagai indra penciuman.
-pangkal tenggorokan.
organ yang kedua adalah laring. Laring atau yang biasa disebut pangkal
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat melekatnya selaput atau pita suara.
- Trakea terletak di depan kerongkongan dan terdiri dari tulang-tulang rawan
berbentuk cincin. Pada trakea ini, ada katup yang berfungsi untuk membuka
dan menutup saluran pernafasan
- Bronkus.
merupakan cabang batang tenggorokan yang menyambungkan antara trakea
dan paru-paru. Hampir mirip dengan trakea, bronkus tersusun atas tulang-
tulang rawan yang berbentuk cincin. Namun, bronkus terdiri dari dua cabang,
yang di masing-masing cabang menyambungkan ke paru-paru kanan dan paru-
paru kiri.
- Bronkiolus.
merupakan percabangan bronkus yang terdapat dalam paru-paru. Jumlah
cabang pada bronkiolus sesuai dengan jumlah lobus (gelambir) pada paru-
paru. Pembagiannya adalah pada paru-paru sebelah kanan terdapat 3 lobus
dan paru-paru kiri terdapat 2 lobus.
- Paru-paru .
terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari 3 gelambir pada paru-paru
kanan dan 2 gelambir pada paru-paru kiri. Di dalam paru-paru inilah terjadi
pertukaran udara kotor yang mengandung karbon dioksida (CO2) dengan
udara bersih yang mengandung oksigen (O2)

2.
* Menyaring darah
Semua darah dalam tubuh melewati ginjal beberapa kali sehari. Ketika ginjal
menyaring darah, elektrolit dan protein akan tersaring dan diserap kembali,
sedangkan zat sisa atau limbah dan kelebihan cairan akan dikeluarkan melalui
urine.
* Menyaring dan membuang limbah
menyaring dan membuang limbah, seperti racun, garam berlebih, dan urea
(limbah mengandung nitrogen hasil dari metabolisme protein). Tanpa ginjal,
limbah dan racun akan menumpuk dalam darah.
* Memantau dan mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh
Ginjal memastikan bahwa jaringan tubuh menerima air yang cukup agar dapat
bekerja dengan baik.
* Mengatur tekanan darah dan tingkat garam dalam darah
Caranya, dengan memproduksi enzim renin. 
* Mengatur sel darah merah Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen,
ginjal akan mengeluarkan hormon eritropoietin, yaitu hormon yang
merangsang produksi lebih banyak sel darah merah pembawa oksigen.
* Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah Salah satu fungsi ginjal yang
penting adalah memastikan bahwa pH darah tetap normal.
* Menjaga konsentrasi mineral dan elektroli
Ginjal menjaga konsentrasi mineral dan elektrolit penting dalam darah. Di
antaranya natrium, kalium, fosfor, dan kalsium.
* Menghasilkan bentuk aktif dari vitamin D
Vitamin D dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan untuk keseimbangan zat
kimia dalam tubuh.
Pembentukan urine biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi atau sekresi (pengumpulan).
Proses pembentukan urine.
* Filtrasi
Bagian pertama dari proses pembentukan urine adalah filtrasi yaitu proses
penyaringan darah yang mengandung zat sisa metabolisme yang dapat
menjadi racun untuk tubuh.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul
Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan
limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan
urine primer.
* Reabsorbsi
Proses pembentukan urine kedua adalah reabsorpsi. Sekitar 43 galon cairan
melewati proses filtrasi, tetapi sebagian besar diserap kembali sebelum
dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus proksimal nefron,
lengkung Henle (loop of Henle), tubulus distal dan tubulus pengumpul. 
Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran
darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak melalui proses
osmosis, yaitu pergerakan air dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah. Hasil pada proses pembentukan urine ini adalah urine sekunder.
* Augmentasi
Proses pembentukan urine selanjutnya adalah augmentasi. Augmentasi adalah
tahap terakhir dalam pembentukan urine, yaitu ketika urine akhirnya dibuang.
Beberapa zat mengalir langsung dari darah di sekitar tubulus distal (distal
convoluted tubule) dan tubulus pengumpul (collecting tubule) ke tubulus
tersebut. 
Augmentasi alias pembuangan ion hidrogen melalui proses ini adalah bagian
dari mekanisme tubuh untuk menjaga pH yang tepat, atau keseimbangan asam
dan basa tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap
ini, seperti beberapa obat. Ini supaya komposisi kimia darah tetap seimbang
dan normal.
Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal
yang disebut pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter dan kemudian
tersimpan di kandung kemih. Dari kandung kemih, urine selanjutnya mengalir
ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang air kecil.

3. Sistem endokrin merupakan bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi


untuk mengatur kegiatan-kegiatan dalam tubuh.

* Kelenjar tiroid menghasilkan hormon triodotironin dan tiroksin dan kalsitonin


* Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid.
* Pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
* Kelenjar adrenal terbagi atas dua bagian yaitu medulla yang menghasilkan
hormon epinefrin dan norepinefin sedangkan bagian korteks menghasilkan
hormon glukokortikoid dan mineralkortikoid.

Anda mungkin juga menyukai