Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDAPATAN

Mata Kuliah : Akuntansi

Disusun Oleh :
Ryanne Zhafira 1510528021
Ruth Tatyana 1510520033
Nurul Aini 1510520040
Yovanka Anastasia 1510520048
Salma Indah Maharani 1510520054

Dosen Pengampu :
Dr, Shinta Doriza, M.Pd

TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan lantaran dengan


Akuntansi kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani,
apakah memperoleh keuntungan atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun
sanggup memperoleh warta yang nantinya berkhasiat untuk pemakainya, baik itu pihak
ekstern maupun intern. Dengan adanya warta ini kita juga bisa membayar pajak kepada
pemerintah demi kesejahteraan sosial. Semua warta beliau tas terkait halnya dengan
sebareba banyak pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, kerana
pendapatan ialah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada
pendapatan tidak mungkin akan didapat penghasilan atau earnings.
Pendapatan ialah penghasilan yang timbul dari acara perusahaan yang biasa
dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa(fees), bunga, dividen,royalti dan sewa.
Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 ialah sebagai berikut: Pendapatan ialah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari acara normal perusahaan selama suatu periode bila
arus masuk itu menjadikan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari bantuan penanaman
modal. Pendapatan sangat besar lengan berkuasa bagi kelangsungan hidup perusahaan,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan
untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Selain itu pula pendapatan juga besar lengan berkuasa terhadap keuntungan
rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan keuntungan rugi. Dan yang perlu diingat lagi,
pendapatan ialah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Tanpa pendapatan tidak ada laba,
tanpa laba, maka tidaka ada perusahaan. Hal ini tentu saja tidak mungkin terlepas dari
dampak pendapatan dari hasil operasi perusahaan.

1.2 Tujuan Makalah

1.3 Manfaat Makalah

1.4 Perumusan Makalah


BAB II

ISI

2. 1. Pengertian Pendapatan
a. kbbi
Definisi/arti kata 'pendapatan' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah meng·ang·gar
ang·gar1, meng·ang·gar adv mengira-ngira; memperhitungkan (belanja, biaya): ~ belanja pesta
perkawinan;
meng·ang·gar·kan v memperhitungkan (biaya dan sebagainya): perlu ~ secara tetap agar
tersedia biaya.
b. Pengertian Pendapatan Menurut para Ahli
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015:23.1), pengertian pendapatan
adalah: Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang
normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,
dividen, royalti, dan sewa.

Sedangkan menurut Diana dan Setiawati (2017:361) menyatakan bahwa “Pendapatan


adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal”.

Kemudian menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011:955), “Pendapatan adalah arus kas
masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban dari penyerahan atau produksi barang, pemberian
jasa, dan aktivitas pencarian laba lainnya yang merupakan operasi yang utama atau besar yang
berkesinambungan selama suatu periode”.
Martani, dkk (2016:204) menjelaskan pengertian pendapatan adalah sebagai
berikut: Pendapatan adalah penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan
merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan (sales), pendapatan jasa (fees),
bunga (interest), dividen (dividend), dan royalti (royalty).

Greuning, et al.(2013:289-290) mengemukakan pengertian pendapatan sebagai


berikut: IAS 8 mendefinisikan pendapatan sebagai aliran masuk dari manfaat ekonomi yang
berasal dari kegiatan normal bisnis. Pendapatan didefinisikan sebagai aliran masuk bruto dari
manfaat ekonomis selama periode, muncul dari aktivitas bisnis normal, dan menghasilkan
kenaikan ekuitas yang jelas bukan dari kontribusi pemilik ekuitas.

2.2 Jenis-Jenis Pendapatan

a) Pendapatan Penghasilan
Jika Anda memiliki pekerjaan dan menerima gaji, Anda menghasilkan uang melalui penghasilan
yang diperoleh. Itu sama saja seperti Anda menukar waktu dan tenaga dengan uang.
Misalnya, ketika Anda bekerja sebagai karyawan sebagai perancang web, kasir toko kelontong,
atau petugas kepolisian, Anda akan dibayar sejumlah uang yang telah ditentukan untuk
melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu.
Bagi banyak orang yang menghasilkan uang melalui pendapatan yang diperoleh, sering kali
hanya cukup uang untuk menutupi pengeluaran bulanan saja, sehingga hanya menyisakan sedikit
atau bahkan tidak ada uang untuk diinvestasikan.
Jika mereka ingin menghasilkan lebih banyak uang, mereka perlu bekerja lebih lama atau
melakukan pekerjaan paruh waktu atau freelance.
b) Pendapatan Portofolio
Pendapatan portofolio bisa didapatkan melalui capital gain. Sebagai contoh, ketika seseorang
membeli saham di perusahaan dengan harga tertentu, mereka berencana untuk menjual saham
yang sama dengan harga yang lebih tinggi di masa depan.
Jadi, jika mereka membeli saham pada $ 10 hari ini, dan harganya naik menjadi $ 40 ketika
mereka menjual saham itu, mereka mendapat $ 30 dalam capital gain. Selisih antara harga beli
dan harga jual merupakan keuntungannya.
Beginilah cara pedagang saham menghasilkan uang secara umum. Mereka menginvestasikan
uang dalam bentuk saham dengan harapan bahwa ketika harga naik mereka dapat menjual
saham-saham yang itu dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan penghasilan.
c) Pendapatan Pasif
Pendapatan pasif adalah pemasukan yang berasal dari usaha seperti properti yang disewakan,
kerjasama dengan perusahaan di mana seseorang tidak terlibat secara aktif. Seperti halnya
pendapatan aktif, pendapatan pasif biasanya dikenakan pajak.
Pendapatan portofolio yang sudah dijelaskan di atas juga dianggap sebagai pendapatan pasif oleh
beberapa analis, sehingga dividen dan bunga karenanya akan dianggap pasif.
d) Pendapatan Royalti
Pendapatan ini merupakan imbalan dari seseorang setelah menggunakan ide, atau karya anda.
Namun pendapatan ini tidak akan sebesar ketika menggunakan ide atau karya Anda. Misalnya,
jika Anda memiliki sebuah desain yang digunakan oleh perusahaan, Anda akan mendapatkan
pendapatan royalti untuk mereka.
Jika Anda seorang penulis, Anda dibayar untuk setiap salinan buku yang terjual. Untuk
mendapatkan pendapatan dari royalti tentu harus memiliki keahlian untuk menciptakan sesuatu.
b. Jenis-jenis Pendapatan dibedakan atas:
1. Pendapatan Total (Total Revenue / TR)
Total Revenue / TR adalah jumlah/kuantitas barang yang terjual, dikalikan dengan harga satuan.
Semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan total (TR = P x Q).

Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang
terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka
penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar
persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing
perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik
sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat
pengaruh persaingan dan substansi).

2. Pendapatan rata-rata (Average revenue)


Average Revenue adalah pendapatan rata-rata yang diperoleh dari total penerimaan dibagi
dengan jumlah barang yang dijual (AR = TR /Q).

Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan
produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.mlah satuan barang yang dijual.

3. Pendapatan Marjinal (Marginal Revenue /MR)


Marginal Revenue / MR adalah tambahan penerimaan karena adanya tambahan penjualan dari
setiap satuan hasil produksi.
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue: MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai
akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan
berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

c. Jenis-jenis pendapatan Bank

 Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional meliputi:
1. Pendapatan bunga debitur
Pendapatan bunga dari aktiva produktif non-perfoming, tidak diakui sebagai pendapatan periode
berjalan sejak aktiva tersebut dinyatakan non-performing. Dengan demikian, bank tidak perlu
melakukan penyesesuaian terhadap pendapatan bunga yang telah diakui sebelum aktiva produktif
tersebut dinyatakan non-performing. Bunga dari aktiva non-performing yang tidak diakui
sebagai pendapatan akan dicatat dalam rekening administrative karena merupakan peristiwa
kontijensi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam hal terjadi pelunasan yang berkaitan dengan aktiva produktif
non-performing, pelunasan tunggakan bunga tersebut terlebih dahulu diperlukan sebagai
pelunasan tunggakan pokoknya.

2. Pendapatan komisi dan provisi


Komisi merupakan pendapatan bank yang sedang digiatkan belakangan. Komisi ini merupakan
beban yang diperhitungkan kepada para nasabah bank yang mempergunakan jasa bank. Komisi
juga lazimnya dibukukan langsung sebagai pendapatan pada saat bank menjual jasa kepada para
nasabahnya.

Provisi kredit merupakan sumber pendapatan bank yang akan diterima dan diakui sebagai
pendapatan pada saat kredit disetujui oleh bank. Biasanya provisi kredit langsung dibayarkan
oleh nasabah yang bersangkutan.

Komisi dan provisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait
dengan jangka waktu diperlukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan
diamortisasi secara sistimatis selang jangka waktunya. Pendapatan atau beban komisi dan provisi
tersebut disajikan sebagai bagian dari pendapatan dan beban operasional lainnya dalam tubuh
laporan laba-rugi.
3. Pendapatan atas transaksi valuta asing
Pendapatan yang timbul dari transaksi valuta asing lazimnya berasal dari kurs. Selisih kurs ini
akan dimasukkan kedalam pos pendapatan dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang timbul
dari transaksi valuta asing harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-
rugi periode berjalan.

Terhadap aktiva dan kewajiban yang dimiliki suatu bank dalam valuta asing harus dijabarkan
dalam Valuta Rupiah. Penjabaran aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing ke dalam valuta
rupiah harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan.
Penjabaran seluruh aktiva dan kewajiban dalam Valuta Rupiah harus mempergunakan kurs
tengah Bank Indonesia.

4. Pendapatan Operasional lain, misalnya: deviden, penjualan surat berharga.

2.3 Proses Pendapatan

Siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis dan terkait kegiatan pemrosesan
informasi yang terus menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan mengumpulkan uang
tunai sebagai pembayaran dari penjualan. Siklus Pendapatan adalah prosedur pendapatan mulai
dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
hingga penerimaan kas. Siklus pendapatan adalah konsep penting bagi perusahaan yang
memiliki jeda besar antara penjualan barang dan penerimaan pembayaran. Transaksi yang terjadi
antara kedua peristiwa tersebut membentuk siklus pendapatan. Siklus akan sedikit bervariasi
berdasarkan jenis bisnis, tetapi elemen-elemen penting tetap sama. Siklus dimulai ketika bisnis
memberikan produk atau menyediakan layanan dan berakhir ketika pelanggan melakukan
pembayaran penuh.

Tujuan siklus pendapatan :

Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah untuk memberikan hak produk di tempat dan waktu
yang tepat dengan harga yang tepat. Untuk mencapai tujuan ini, manajemen harus membuat
beberapa keputusan penting termasuk:
1. Mengetahui sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan setiap pelanggan.
2. Mengontrol banyak persediaan yang harus dimiliki dan tempat untuk persediaan.
3. Gunakan cara yang tepat untuk mengirimkan barang kepada pelanggan.
4. Menentukan jumlah kredit yang harus diberikan kepada setiap pelanggan
5. Menentukan persyaratan kredit yang harus diberikan kepada pelanggan.
6. Menentukan bagaimana pelanggan membayar sehingga mereka dapat diproses untuk
memaksimalkan arus kas.
7. Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
8. menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
9. 1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
10. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang
telah
11. disetujui.
12. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
13. 4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
14. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
15. 6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
16. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan
17. barang dan jasa
18. Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
19. menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
20. 1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
21. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang
telah
22. disetujui.
23. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
24. 4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
25. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
26. 6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
27. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan
28. barang dan jasa
29. Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
30. menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
31. 1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
32. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang
telah
33. disetujui.
34. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
35. 4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
36. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
37. 6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
38. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan
39. barang dan jasa
40. Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
41. menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
42. 1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
43. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang
telah
44. disetujui.
45. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
46. 4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
47. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
48. 6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
49. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan
50. barang dan jasa
51. Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
52. menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
53. 1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
54. 2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang
telah
55. disetujui.
56. 3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
57. 4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
58. 5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
59. 6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
60. 7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan
61. barang dan jasa

Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah


menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang telah disetujui.
3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penjualan barang dan
jasa.

Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus
pendapatan, yaitu:
• Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis.
• Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan.
• Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya
perusahaan.

Aktivitas Siklus Penghasilan Umum

Siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis dan terkait kegiatan pemrosesan informasi
yang terus menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan mengumpulkan uang tunai
sebagai pembayaran dari penjualan. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah untuk
menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang tepat.

4 kegiatan bisnis dasar yang dilakukan dalam siklus pendapatan secara umum:

1. Penerimaan pesanan dari pelanggan

a) menerima pesanan pelanggan

b) Persetujuan kredit

c) Periksa ketersediaan inventaris

d) Menjawab permintaan pelanggan

2. Pengiriman barang
a) Ambil dan kemas pesanan

b) Kirim pesanan

3. Tagihan dan piutang

a) Penagihan

b) Pemeliharaan data piutang usaha

c) Pengecualian: Penyesuaian dan penghapusan akun

4. Penagihan uang Tunai

Proses Pendapatan tidak hanya pada jenis usaha perdagangan akan tetapi juga dibeberapa jenis
usaha berikut :

1. Layanan Profesional: Perusahaan atau individu yang menyediakan layanan daripada


barang - seperti perusahaan hukum atau akuntansi - memiliki berbagai jenis siklus
pendapatan. Jenis profesional ini sering membutuhkan uang di muka dari klien sebagai
pengikut, dan pengikut ini disimpan dalam akun khusus. Ketika perusahaan menyediakan
layanan, uang diambil dari akun itu. Pengacara terkadang memiliki jenis pengaturan lain
di mana mereka menerima klien dengan perjanjian bahwa mereka menerima pembayaran
dari penyelesaian apa pun yang dimenangkan dalam gugatan.
2. Perusahaan Manufaktur: Siklus pendapatan perusahaan manufaktur dimulai ketika ia
menyelesaikan produksi barang yang ingin dijualnya. Langkah selanjutnya adalah
memproses pesanan dan menyiapkan inventaris untuk dikirimkan. Beberapa pabrikan
memiliki tim penjualan yang menangani bagian siklus ini, atau mereka memiliki dealer
reguler yang memasok barang. Setelah barang dikirim, perusahaan mengirimkan faktur
kepada pelanggan. Ketika pelanggan membayar faktur, siklus pendapatan perusahaan
selesai.
3. Perusahaan Perawatan Kesehatan: Perusahaan perawatan kesehatan memiliki siklus
pendapatan paling rumit. Biaya layanan perawatan kesehatan sangat tinggi, seperti yang
diketahui sebagian besar konsumen, dan pasien menggunakan asuransi swasta atau
asuransi yang disponsori pemerintah untuk membayar sebagian besar perawatan
mereka. Perusahaan asuransi ini adalah perantara yang memperpanjang dan memperumit
siklus pendapatan. Perusahaan perawatan kesehatan yang menerima asuransi harus
mematuhi praktik penagihan perusahaan asuransi dan menerjemahkan prosedur yang
mereka lakukan ke dalam kode universal. Seringkali, perusahaan asuransi tidak
menanggung biaya penuh dari layanan, dan ini berarti bahwa penyedia layanan kesehatan
juga harus menagih pasien untuk memulihkan biaya penuh. Siklus pendapatan selesai
ketika pembayaran dari pasien dan perusahaan asuransi diterima.
4. Pengembangan Perangkat Lunak: Bisnis pengembangan perangkat lunak seringkali
menciptakan siklus pendapatan berdasarkan pada pencapaian tonggak tertentu. Beberapa
elemen proyek dikirim ke klien selama setiap tahap proses pengembangan, dan klien
mengirimkan pembayaran kepada perusahaan untuk mendanai tahap berikutnya dalam
proses. Siklus pendapatan selesai ketika proyek penuh dikirimkan, dan klien melakukan
pembayaran akhir.

2.4 Bagaimana metode pengukuran pengakuan pendapatan

Pengakuan pendapatan merupakan pencatatan jumlah uang secara resmi ke dalam metode
pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pendefinisian
pendapatan wajib dipisahkan dari pengetian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak
boleh menyimpang dari landasan konseptual.

Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2008 : 516) prinsip pengakuan pendapatan (revenue
recognition principle) menetapkan bahwa : Pendapatan diakui pada saat
(1) direalisasi dan
(2) dihasilkan.

Metode Pencatatan Pendapatan


- Metode Cash Basis

Cash basis merupakan proses pencatatan transaksi akuntansi, di mana transaksi dicatat pada saat
menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.

Pada cash basis, pendapatan dicatat pada saat menerima kas, sedangkan biaya dicatat pada saat
mengeluarkan kas.

 Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan pada cash basis dilakukan saat perusahaan menerima pembayaran secara
kas. Dalam konsep, cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak
untuk menagih.

Maka, dalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung
dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.

 Pengakuan biaya

Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Sehingga dengan


kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran, maka biaya sudah diakui pada saat itu juga.

Metode cash basis sekarang ini sudah mulai ditinggalkan, namun untuk usaha-usaha tertentu
masih ada yang menggunakan cash basis seperti toko, warung, mall (retail), dan praktek kaum
spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat.

Keuntungan Metode Akuntansi Berbasis Kas

 Metode akuntansi berbasis kas membutuhkan usaha yang relatif lebih sedikit dan lebih
mudah dipahami juga dilaporkan. Karena tidak memerlukan banyak staf akuntansi dan
dalam banyak kasus, dapat ditangani sendiri.
 Secara langsung mencerminkan nilai arus kas masuk dan keluar, yang membantu
memahami profitabilitas saat ini dalam hal moneter.
 Ini memungkinkan hanya mencatat penerimaan aktual yang akan dikenakan pajak, bukan
total pendapatan. Metode ini dapat membantu perusahaan dalam perencanaan pajak dan
menghindari beban pajak yang besar dalam periode krisis tunai (arus masuk neto lebih
rendah).
 Cocok untuk ssaha kecil tanpa inventaris atau sedikit aset, pemula dalam membangun
bisnis, dan individu yang umumnya lebih suka metode kasuntuk kemudahan akuntansi.

Contoh Penerapan Metode berbasis kas pada bisnis


Sementara perusahaan lain, Perusahan Skincare Cantika yang menggunakan metode kas. Dalam
hal penjualan yang serupa seperti contoh di atas, Skincare Cantika . hanya akan mencatat bagian
dari penjualan  10.000.ooo yang telah mereka terima melalui pembayaran.

Dalam hal kebijakan penjualan kredit 60% (pembayaran kas 40%), Skincare Cantika. akan
mengakui pendapatan hanya sebesar 4.000.000, yaitu pembayaran 40% yang diterima dari
penjualan 10.000.000.

Setiap komisi atau pengeluaran lain, bahkan jika terkait langsung dengan penjualan ini, akan
dicatat hanya ketika Skincare Cantika. melakukan pembayaran.

-Metode Akrual Basis

Akrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat
sedang terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas.

Pada akrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas belum diterima,
sedangkan biaya dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum
mengeluarkan kas.

 Pengakuan pendapatan

Pengakuan pendapatan pada akrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak untuk
melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan.

Dalam konsep akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-benar
diterima.

Maka, dalam akrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab
penghasilan sudah diakui meskipun kas belum diterima.

 Pengakuan biaya

Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata
lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai starting
point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar.
Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep
akrual basis.

Penerapan metode akrual diharapkan dapat memberikan transparansi dan akuntabilitas laporan
keuangan kepada pemilik modal perusahaan.

Perlu dicatat bahwa secara keseluruhan, jumlah pencatatan akuntansi baik dengan metode cash
basis maupun akrual basis akan menghasilkan angka yang sama.

Perbedaan keduanya hanya pada waktu pencatatan transaksi dan selanjutnya di-posting menjadi
sebuah laporan keuangan.

Keuntungan Metode Akuntansi Berbasis Akrual

 Metode akrual memberikan gambaran yang lebih akurat, lebih jelas tentang kondisi
keuangan perusahaan, dalam periode akuntansi tertentu.
 Sebagian besar investor dan analis menemukan keuangan yang dilaporkan menggunakan
metode akrual lebih berguna dalam mengukur kinerja perusahaan.
 Metode akrual juga memberikan dasar yang lebih kuat untuk memperkirakan pendapatan
dan pengeluaran di masa depan dan pengambilan keputusan terkait.
 Biasanya perusahaan besar, bonafit, dan perusahaan publik yang menggunakan metode
akrual yang memudahkan menetapkan kriteria tertentu untuk perusahaan yang diharuskan
melakukan penghitungan pajak.

.Contoh penerapan metode berbasis akural pada bisni

Produsen Clay Mask bernama Cantika Mask . yang mengelola pembukuan berdasarkan metode
akrual. Pada penjualan senilai 10.000.000, Cantika Mask . akan mencatat pendapatan penjualan
10.000.000 terlepas dari apakah itu penjualan tunai atau kredit.

Mengikuti prinsip pencocokan pada akuntansi, setiap biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
pendapatan 10.000.000 juga akan dicatat pada periode yang sama.

Katakanlah, 30% komisi penjualan harus dibayarkan kepada agen yang menjual pakaian atas
nama Cantik Mask.

Dalam hal ini,Cantika Mask . akan mencatat pendapatan sebesar  10.000.000 dan biaya komisi
sebesar  3.000.000 (30% dari 10.000.000) bersama-sama dalam periode penjualan.

2.5 Realisasi Pendapatan dalam Tata Rias dengan Metode Pengakuan Pendapatan
Pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk saat terjadinya
kesepakatan atau kontrak dengan pihak pembeli untuk membayar produk atau jasa
tersebut, baik produk tau jasa telah selesai dan diserahkan maupun belum dibuat sama
sekali. Pendapatan juga terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual
langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan.

Dalam Tata Rias banyak sekali kesempatan terjadi atau terbentuknya pendapatan karena
di dalam Tata Rias profesi yang paling umum dihasilkan adalah Make Up Artist ataupun
Wedding dimana dalam profesi ini menawarkan Penjualan Jasa. Dalam bidang Jasa inilah
kesempatan pendapatan dapat terjadi atau terbentuk karena adanya peran pembeli
(klien/pemakai jasa) dan penjual (jasa tata rias) dalam kontrak penjualan yang sudah
disepakati kedua belah pihak atas jasa merias tersebut.

Namun dalam kegiatan Penjualan Jasa ini harus diterapkan beberapa metode pengakuan
pendapatan agar pendapatan terrealisasikan dengan benar, metode pengakuan pendapatan
tersebut di bagi menjadi 4 yaitu:
1. Metode kinerja khusus
Metode ini digunakan untuk penapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan
aksi tunggal.
Sebagai contoh realisasi pendapatan dalam Tata Rias:
Seorang Penata Rias menghasilkan pendapatan atas penyelesaian riasan wedding
kliennya.
2. Metode Kinerja Profesional
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih
dari satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi.
Sebagai contoh realisasi pendapatan dalam Tata Rias:

Dalam Tim Penata Rias diisi oleh beberapa Perias yang jasanya dipakai dengan
catatan kontrak atau dapat diartikan, setelah kontrak selesai dikerjakan barulah
pendapatan Tim Penata Rias bisa dihasilkan dan dapat dibayarkan oleh pembeli
(klien/pemakai jasa). karena penjualan jasa ini dilakukan dengan kontrak maka,
pendapatan dapat dihasilkan apa bila sudah melebihi satu periode akuntansi atau
pendapatan dapat dicatat dalam periode akuntansi selanjutnya setelah jasa selesai
dikerjakan.
3. Metode Kinerja Selesai
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan
melakukan serangkaian tindakan, dimana tindakan yang terakhir sangat penting
hubungannya dengan total transaksi jasa tersebut dimana pendapatan jasa dianggap
telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi.
Sebagai contoh realisasi pendapatan dalam Tata Rias:
Dari serangkaian tindakan penjualan jasa, ada tahapan pendapatan awal oleh jasa
yang dijual yang dapat disebut uang muka (DP), Seorang Penata Rias dapat
menghasilkan pendapatan apabila telah menyelesaikan riasan pada kliennya, atau
dapat diartikan setelah riasan pada klien selesai barulah Penata Rias bisa
mendapatkkan pendapatan totalnya atau sisa pembayaran diluar uang muka (DP)
terssebut.
4. Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatamn jasa ketika ketidakpastian penagihan
sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat
dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya
ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan biaya yang
digunakan untuk penjualan produk.
Sebagai contoh realisasi pendapatan dalam Tata Rias:

Seorang perias memakai metode ini jika diperkirakan klien mempunyai


ketidakpastian dalam penagihan pendapatan jasa riasan tersebut. Dapat diartikan
Penata rias akan mendapatkan pembayaran ketika telah menyelesaikan jasa pada
klien, dan klien akan menyiapkan uang untuk pembayaran atas jasa penata rias,
namun jika pada harga jasa penata rias tersebut di luar ekspektasi klien maka, klien
akan berhutang pada penata rias dan akan membayarkan jasa penata rias tersebut
setelah beberapa saat jasa tersebut diselesaikan, perias akan menagih
pendapatannya sesuai dengan kontrak perjanjian atau dengan metode penagihan
tersebut
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendapatan ialah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor
produksi. Ada jugapendapatan ialah hasil berupa uang atau materi lainnya yang sanggup dicapai
dari pada penggunaan faktor-faktor produksi.Prinsip akreditasi pendapatam tetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat:

1. Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas
(piutang).

2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera sanggup dikonversikan pada jumlah kas
atau klaim atas kas yang diketahui.Dihasilkan , bila kesatuan itu sebagian besar telah
menuntaskan apa yang seharusnya telah dilakukan semoga berhak atas manfaat yang diberikan
pendapatan.Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan
yang optimal sehingga kclangsungan hidup perusahaan sanggup tercapai. Laba diperoleh sebagai
kelebihan pendapatan atas beban.
DAFTAR PUSAKA

Setiawan, Ebta. 2012. “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)”,


https://kbbi.web.id/pendapatan , diakses pada 28 Agustus pukul 23.17.
Siadari, Coki. 2020. “Kumpulan Penelitian Menurut Para Ahli”,
https://www.kumpulanpengertian.com/2020/03/pengertian-pendapatan-menurut-para-ahli.html?
m=1 , diakses pada 28 Agustus 23.20.
Anggia, Rika; Fadlilah, Annisa Farah; Firdayant, Endang; Hanissa, Nurul; , Herlina; Mulyan,
Maria Sri; Umniati, Ghina. "Konsep Pendapatan." (2017). https://pdfcoffee.com/makalah-teori-
akuntansi-pendapatan-pdf-free.html
Ikhsan, Arfan and Herkulanus Bambang Suprasto. Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Pendapatan Dan Jenis-Jenis Pendapatan. (2018, jaanuari 11). Retrieved agustus 29, 2021, from
https://akuntansiz.blogspot.com/: https://akuntansiz.blogspot.com/2018/01/pendapatan-dan-
jenis-jenis-pendapatan.htm
Mengenal Pengertian Pendapatan Dan Jenis-Jenis Pendapatan. (2019, agustus 19). Retrieved
agustus 29, 2021, from https://cpssoft.com: https://cpssoft.com/blog/bisnis/mengenal-
pengertian-pendapatan-dan-jenis-jenis-pendapatan/
Hidayat, kampai. 2020. "siklus pendaoatan dan penagihan" https://akuntansi.or.id/baca-
tulisan/34_sia-siklus-pendapatan-dan-penagihan.html
Anggriato, dika. 2020 "Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus
Pengeluaran" https://www.researchgate.net/publication/340655041_TUGAS_SIA_-
_Sistem_lnformasi_Siklus_Pendapatan_dan_Sistem_Informasi_Siklus_Pengeluaran/link/5e9729
25299bf130799defa6/download
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/22923/22619

https://accurate.id/akuntansi/2-metode-akuntansi-kas-dan-akrual/

Anggia, Rika; Fadlilah, Annisa Farah; Firdayant, Endang; Hanissa, Nurul; , Herlina; Mulyan,
Maria Sri; Umniati, Ghina. "Konsep Pendapatan." (2017). https://pdfcoffee.com/makalah-teori-
akuntansi-pendapatan-pdf-free.html
Ikhsan, Arfan and Herkulanus Bambang Suprasto. Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Anda mungkin juga menyukai