TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Selasa/ 15 Juni 2021
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien dirujuk dari RSUD Sawah Lunto dengan diagnosa G4P3A0H3 Gr
41- 42 minggu + hipertensi dalam kehamilan + oligohidramnion. HPHT : 5-9-
2020 TP : 12-06-2021. Pasien mengeluhkan nyeri dibagian tempat operasinya,
seperti ditusuk- tusuk di luka tersebut. Nyeri yang dirasakan makin terasa
ketika sering bergerak-gerak. Pasien mengatakan menanyakan bagaimana
kabar atau keadaan bayinya. Saat bayi di dekatkan pasien ikut membantu
bayinya minum. Tampak bayi sering tertidur dan sesekali menolak serta
kesulitan mengenal yang dihadapkan di depan mulut bayi tersebut. Ibu bayi
mengeluhkan lelah dan kadang tertidur saat sedang menyusui bayinya. Ibu
juga mengatakan kepada perawat, kalau ini adalah anak ke empat jaraknya
yang cukup jauh dari anak sebelumnya lebih kurang 7 tahun, sehingga terasa
ada sedikit- sedikit lupa teknik merawat menyusui dengan benar tersebut.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian hari Selasa tanggal 15 Juni 2021 pukul
15.00 pasien post sc hari pertama. Pasien mengeluhkan nyeri di bekas
operasinya, nyeri seperti di tusuk-tusuk. Pasien mengatakan skala nyeri 4 dan
bertambah parah saat bergerak. Pasien juga mengeluhkan sulit bergerak dan
sedikit pusing. Pasien tampak meringis saat membicarakan nyerinya. Semua
aktifitas pasien dibantu oleh suaminya. Pasien mengatakan anak terakhir
dioperasi. Hasil pemeriksaan TTV. TD 132/78 mmhg, Nadi 80x/i, suhu 36,7
pernapasan 20x/i.
6. Riwayat perkawinan
- Status perkawinan : kawin
- Jumlah perkawinan 1 kali
- Lama perkawinan ± 13 tahun
7. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, lama
haid 4 hari, dan mengganti pembalik 5-6 kali perhari. Pasien mengatakan
sebelum sakit menstruasi nya teratur setiap bulan dengan siklus 28 hari,
8. Riwayat KB
Pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi IUD sebelum hamil
anak keempat, dan dibuka 1-2 tahun yang lalu.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, GCS 15.
2. Tanda-tanda vital :
TD 132/78 mmhg
Nadi 80x/i,
Suhu 36,7
Napas 20x/i.
3. Pengukuran Antropometri :
TB : 155 cm
BB : 70 kg
IMT : 29, 13
4. Pemeriksaan Head to Toe :
a. Kepala :
Bentuk kepala oval, tidak ada lesi atau benjolan pada kepala
b. Rambut :
Warna hitam, sedikit lepek, struktur rambut kasar, kondisi rambut tidak
rontok, tidak ada ketombe.
c. Mata :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan , reflek pupil isokor, palpebra tidak
edema, sclera tidak ikterik
Palpasi : konjungtiva anemis
d. Hidung :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak nampak pernapasan cuping
hidung.
Palpasi : tidak ada pembengkakan
e. Telinga :
Inspeksi : daun telinga bersih, tidak ada pembengkakan atau lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Mulut dan tenggorokkan:
Inspeksi : bibir (mukosa kering, warna pink pucat), mukosa mulut (luka
tidak ada, keadaan gusi bersih), lidah (warna pink keputihan, luka tidak
ada), gigi (kondisi bersih tidak ada karies, gigi palsu tidak ada)
g. Leher :
Inspeksi : tidak nampak adanya pembesaran
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
h. Dada dan thorax :
1) Paru-paru :
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan
- Palpasi : fremitus kiri dan kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : ronchi (-), wheezing (-)
2) Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : regular, mur mur (-)
3) Payudara
- Inspeksi : bentuk simetris kiri dan kanan. sekitar areola hitam
kecoklatan (Hiperpegmentasi), puting tampak menonjol
- Palpasi : Tidak bengkak, terasa lembek, produksi ASI yang
dihasilkan sedikit, dan saat di tekan ada keluar colostrum
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, warna kulit disekitar pusat berwarna
coklat, terdapat linea alba, terdapat luka operasi SC dengan jenis vertikal
tertutup perban dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm
dengan kondisi luka bersih.
A : Bising usus Normal 12 kali / menit
P : Involusi uterus baik tidak tampak adanya peningkatan aliran
pengeluaran lochea, TFU: 2 jari dibawah pusat dan konsistensi uteri baik
dan keras.
P : Tympani
j. Eksremitas atas/bawah
1) Inspeksi : edema (-)
2) Palpasi : CRT 2 detik, edema tidak ada, nyeri tidak ada, akral
teraba dingin
3) Kemampuan otot 444 444
444 444
c. Pola eliminasi
Pola defekasi : pasien mengatakan belum BAB setelah operasi ini
Pola Urinasi : pasien mengatakan frekuensi 6-7x sehari, warna
kuning. Terpasang kateter. BAK tidak ada keluhan
d. Pola istirahat dan tidur
Saat hamil, kebiasaanya pasien tidur 9 jam/ malam, tidur siang kadang
1-2 jam. Pasien jarang terbangun tengah malam dan begadang. Pasien
merasa segar ketika terbangun dipagi hari. Saat sakit, pasien tidak
mengalami masalah pola tidur dan tidur seperti biasa
e. Pola persepsi sensori dan kognitif
Status mental pasien sadar, bicara normal, bahasa sehari-hari
menggunakan bahasa minang. Kemampuan berkomunikasi dan
memahami tepat, fungsi penglihatan dan pendengaran dalam batas
normal.
f. Persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan kalau persalinan nya seperti ini adalah takdir dari
Allah. Dan anak nya adalah titipan yang diberikan oleh Allah untuk ia
jaga bersama suaminya.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Pekerjaan pasien adalah pekerja ibu rumah tangga, selama hamil 8 Ibu
hanya dirumah saja. Sistem pendukung adalah suami dan keluarga.
Pasien tidak mempunyai masalah keluarga yang berkenaan dengan
perawataan di Rumah sakit. pasien mengatakan hubungan pasien
dengan masyarakat baik, pasien mengatakan juga aktif dalam kegiatan
yang ada dimasyarakat.
h. Pola reproduksi dan seksual
Pasien mempunyai masalah di organ reproduksi. Pasien mempunyai
masalah seksual yang berhubungan dengan penyakitnya.
i. Pola mekanisme koping
Pasien tidak mempunyai masalah finansial dan perawatan diri yang
berhubungan dengan penyakit. Pasien tidak pernah menggunakan obat-
obatan untuk menghilangkan stress. Keadaan emosi pasien sehari-hari
normal.
j. Pola nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam. Selama hamil, pasien rajin beribadah shalat
lima waktu. Sejak dirawat, kegiatan ibadah pasien tidak terganggu.
Pasien masih bisa melakukan shalat ditempat tidur.
6. Data Penunjang
a. Radiologi : Rontgen Thorak
Kseimpulan : tidak ada kelianan pada thorak
b. Laboratorium : Hematologi
Pemeriksaan Hasil 15/06/2021 Nilai Normal
Hemoglobin 12,4 g/dL 12.0-14.0
Leukosit 13,31 x 10*3/mm*3 5.0-10.0
Trombosit 129 x 10*3/mm*3 150-400
Hematoktrit 35 % 37.0-43.0
Eritrosit 4,22 x 10*6/ul 4.0-4.50
Basophil 0% 0-1
Eosinophil 0% 1-3
Neutrophil segmen 91 % 50.0-70.0
Limfosit 8% 20.0-40.0
Monosit 1% 2.0-8.0
MCV 82 82.0-92.0
MCH 29 27.0-31.0
MCHC 36 32.0-36.0
APTT 27,6 detik 21,3-28,9
APTT Control 26,5 detik
PT 10,1 detik 8,98- 12,18
Total Protein 5,9 g/dl 6,6- 8,7
Albumin 3,9 g/dl 3,8- 5,0
Globulin 2,0 g/dl 1,3- 2,7
Bilirubin Total 0,7 mg/dl 0,3- 1,0
SGOT 11 U/L < 32
SGPT 4 U/L < 31
Kalsium 8,8 mg/dl 8,1- 10,4
Ureum Darah 10 mg/dl 10- 50
Kreatinin Darah 0,5 mg/dl 0.6- 1,2
LDH 170 U/L 135- 214
Gula Darah Sewaktu 138 mg/dl 50- 200
Natrium 138 mmol/dl 136- 145
Kalium 3,9 mmol/dl 3,5- 5,1
Klorida 111 mmol/dl 97- 111
HBsag Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Mom reaktif Non reaktif
7. Penatalaksanaan Medis
Oksigen 3 L/i
IVFD RL 20 x/i
Terpasang kateter pada 15- 06- 2021
Metyldopa 3x 500 jika TDS > 140 mmHg
Ijn. Transamin 3 x 1 amp. (IV)
Ceftriaxon 1 gr 2 x 1 (IV)
B. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS: Agen cedera Fisik Nyeri Akut
Pasien mengeluhkan nyeri
di bagian luka operasi
Pasien mengatakan sulit
bergerak karena nyeri
Pasien mengatakan skala
nyeri 4
Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
DO:
Pasien tampak meringis
Nafsu makan berkurang
Sulit tidur
P : Luka operasi
Q : ditusuk-tusuk
R : abdomen bagian bawah
S:4
T : kadang-kadang dan
bertambah parah saat
bergerak
2 Ds : Faktor Psikologis : Resiko Defisit Nutrisi
Pasien mengeluhkan keengganan untuk
kurang nafsu makan makan
Pasien mengeluhkan sedikit
mual
Pasien mengatakan hanya
makan 2- 3 sendok saja
Do :
Pasien tampak tidak
menghabiskan makanannya
Pasien merupakan ibu
menyusui
IMT 29.13 sebelum SC
Total protein: 5,9 g/dl
3 DS Ketidakmampuan Menyusui tidak
Pasien mengatakan tubuh Reflek Hisap Bayi Efektif
terasa lelah
Pasien mengatakan selalu
mengantuk
Pasien mengatakan sudah
lama tidak menyusui anak
DO :
Bayi tampak tidak mampu
melekat pada payudara Ibu
Bayi menangis saat di susui
Bayi menolak dan tertidur
saat menghisap
Bayi tampak sering tertidur
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan keengganan
untuk makan
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan reflek hisap bayi
D. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri akut berhubungan dengan Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
Agen pencedera fisik Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri Definisi :
Definisi : menurun Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik dan
Pengalaman sensorik atau - Meringis menurun emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
emosional yang berkaitan dengan - Sikap protektif fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
kerusakan jaringan actual atau menurun berintegritas ringan hingga berat dan konstan.
fungsional, dengan onset - Frekuensi nadi
mendadak atau lambat dan membaik Tindakan :
berintegritas ringan hingga berat - Kesulitan tidur Observasi
yang berlangsung kurang dari 3 menurun • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
bulan. - Perasaan takut kualitas dan intensitas nyeri
DS : mengalami cedera • Identifikasi skala nyeri
Pasien mengeluh nyeri (PQRST) berulang menurun • Identifikasi respon non verbal