Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Selasa/ 15 Juni 2021

A. Identitas Pasien Penanggung Jawab : Suami


Nama : Ny N Nama : Tn IM
Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat: Sawah Lunto Alamat : Sawah Lunto
Tanggal masuk RS : 15 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 15 Juni 2021
Diagnose medis : Post SC atas indikasi PEB

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien dirujuk dari RSUD Sawah Lunto dengan diagnosa G4P3A0H3 Gr
41- 42 minggu + hipertensi dalam kehamilan + oligohidramnion. HPHT : 5-9-
2020 TP : 12-06-2021. Pasien mengeluhkan nyeri dibagian tempat operasinya,
seperti ditusuk- tusuk di luka tersebut. Nyeri yang dirasakan makin terasa
ketika sering bergerak-gerak. Pasien mengatakan menanyakan bagaimana
kabar atau keadaan bayinya. Saat bayi di dekatkan pasien ikut membantu
bayinya minum. Tampak bayi sering tertidur dan sesekali menolak serta
kesulitan mengenal yang dihadapkan di depan mulut bayi tersebut. Ibu bayi
mengeluhkan lelah dan kadang tertidur saat sedang menyusui bayinya. Ibu
juga mengatakan kepada perawat, kalau ini adalah anak ke empat jaraknya
yang cukup jauh dari anak sebelumnya lebih kurang 7 tahun, sehingga terasa
ada sedikit- sedikit lupa teknik merawat menyusui dengan benar tersebut.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian hari Selasa tanggal 15 Juni 2021 pukul
15.00 pasien post sc hari pertama. Pasien mengeluhkan nyeri di bekas
operasinya, nyeri seperti di tusuk-tusuk. Pasien mengatakan skala nyeri 4 dan
bertambah parah saat bergerak. Pasien juga mengeluhkan sulit bergerak dan
sedikit pusing. Pasien tampak meringis saat membicarakan nyerinya. Semua
aktifitas pasien dibantu oleh suaminya. Pasien mengatakan anak terakhir
dioperasi. Hasil pemeriksaan TTV. TD 132/78 mmhg, Nadi 80x/i, suhu 36,7
pernapasan 20x/i.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi, penyakit
jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, dan diabetes melitus

5. Riwayat Obstetri sebelumnya


Riwayat obstetri : P3 A0 H3
NO Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit Jenis Keadaan
Partus persalinan Hamil Persalinan Persalian kelamin bayi
1 2009 Bidan 37-38 Pervagina Bidan Tidak Perempuan hidup
minggu m ada
2 2011 Bidan 37-38 Pervagina Bidan Tidak Laki-laki Hidup
minggu m ada
1 2014 Bidan 37-38 Pervagina Bidan Tidak Perempuan hidup
minggu m ada
3. 2021 RSUP M. 39-40 Pervagina Bidan Tidak Perempuan Hidup
Djamil minggu m Ada

6. Riwayat perkawinan
- Status perkawinan : kawin
- Jumlah perkawinan 1 kali
- Lama perkawinan ± 13 tahun

7. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, lama
haid 4 hari, dan mengganti pembalik 5-6 kali perhari. Pasien mengatakan
sebelum sakit menstruasi nya teratur setiap bulan dengan siklus 28 hari,

8. Riwayat KB
Pasien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi IUD sebelum hamil
anak keempat, dan dibuka 1-2 tahun yang lalu.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, GCS 15.
2. Tanda-tanda vital :
TD 132/78 mmhg
Nadi 80x/i,
Suhu 36,7
Napas 20x/i.
3. Pengukuran Antropometri :
TB : 155 cm
BB : 70 kg
IMT : 29, 13
4. Pemeriksaan Head to Toe :
a. Kepala :
Bentuk kepala oval, tidak ada lesi atau benjolan pada kepala
b. Rambut :
Warna hitam, sedikit lepek, struktur rambut kasar, kondisi rambut tidak
rontok, tidak ada ketombe.
c. Mata :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan , reflek pupil isokor, palpebra tidak
edema, sclera tidak ikterik
Palpasi : konjungtiva anemis
d. Hidung :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak nampak pernapasan cuping
hidung.
Palpasi : tidak ada pembengkakan
e. Telinga :
Inspeksi : daun telinga bersih, tidak ada pembengkakan atau lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Mulut dan tenggorokkan:
Inspeksi : bibir (mukosa kering, warna pink pucat), mukosa mulut (luka
tidak ada, keadaan gusi bersih), lidah (warna pink keputihan, luka tidak
ada), gigi (kondisi bersih tidak ada karies, gigi palsu tidak ada)
g. Leher :
Inspeksi : tidak nampak adanya pembesaran
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
h. Dada dan thorax :
1) Paru-paru :
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan
- Palpasi : fremitus kiri dan kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : ronchi (-), wheezing (-)
2) Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : ictus cordis teraba
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : regular, mur mur (-)
3) Payudara
- Inspeksi : bentuk simetris kiri dan kanan. sekitar areola hitam
kecoklatan (Hiperpegmentasi), puting tampak menonjol
- Palpasi : Tidak bengkak, terasa lembek, produksi ASI yang
dihasilkan sedikit, dan saat di tekan ada keluar colostrum

i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, warna kulit disekitar pusat berwarna
coklat, terdapat linea alba, terdapat luka operasi SC dengan jenis vertikal
tertutup perban dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm
dengan kondisi luka bersih.
A : Bising usus Normal 12 kali / menit
P : Involusi uterus baik tidak tampak adanya peningkatan aliran
pengeluaran lochea, TFU: 2 jari dibawah pusat dan konsistensi uteri baik
dan keras.
P : Tympani

j. Eksremitas atas/bawah
1) Inspeksi : edema (-)
2) Palpasi : CRT 2 detik, edema tidak ada, nyeri tidak ada, akral
teraba dingin
3) Kemampuan otot 444 444
444 444

k. Genitalia ( alat kelamin, anus)


1) Lochea
Jenis lochea : Rubra
Jumlah : 10 cc
Warna : Merah kehitaman
Bau : Amis
Konsistensi : Encer (berisi darah segar dan lendir2)
2) Perineum
Utuh, tidak ada jahitan, tidak ada robekan dan keadaan baik

5. Pola Fungsi Kesehatan


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan khawatir atas persalinan yang ke 4 ini, karena
selama ini ia melahirkan normal di bidan tanpa ada kesulitan. Dan ini
merupakan operasi pertama yang pernah dilalui pasien. Pasien
mengatakan menyerahkan semua tindakan ke para medis, agar ia bisa
cepat sembuh dan bertemu dengan bayinya. Pasien mengatakan
tekanan darah yang tinggi mungkin karena usia nya sudah diatas 35
tahun. Pasien tidak mempunyai alergi obat-obatan dan pantangan
makanan.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Selama sakit 9 bulan ini pasien mengalami peningkatan BB dari 55 dan
sekarang BB nya 70 kg, TB 155 cm. Asupan nutrisi melalui oral.
pasien tidak mempunyai pantangan makan atau diet khusus selama ini.
Intake 2000 ml/24 jam. Output 400 ml/24 jam. IWL 645 ml
Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan dan sedikit mual.
Gambaran diet dalam sehari :

Sebelum Sakit Saat Sakit


Makan pagi :
Lontong, dan teh manis biasanya
1 porsi habis
Makan Siang :
Nasi biasa, lauk dan sayur, Diit ML LRGM 1900 kal
biasanya 1 porsi habis (habis 2- 3 sendok)
Makan Malam :
Nasi biasa, lauk dan sayur,
biasanya 1 porsi habis

c. Pola eliminasi
Pola defekasi : pasien mengatakan belum BAB setelah operasi ini
Pola Urinasi : pasien mengatakan frekuensi 6-7x sehari, warna
kuning. Terpasang kateter. BAK tidak ada keluhan
d. Pola istirahat dan tidur
Saat hamil, kebiasaanya pasien tidur 9 jam/ malam, tidur siang kadang
1-2 jam. Pasien jarang terbangun tengah malam dan begadang. Pasien
merasa segar ketika terbangun dipagi hari. Saat sakit, pasien tidak
mengalami masalah pola tidur dan tidur seperti biasa
e. Pola persepsi sensori dan kognitif
Status mental pasien sadar, bicara normal, bahasa sehari-hari
menggunakan bahasa minang. Kemampuan berkomunikasi dan
memahami tepat, fungsi penglihatan dan pendengaran dalam batas
normal.
f. Persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan kalau persalinan nya seperti ini adalah takdir dari
Allah. Dan anak nya adalah titipan yang diberikan oleh Allah untuk ia
jaga bersama suaminya.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Pekerjaan pasien adalah pekerja ibu rumah tangga, selama hamil 8 Ibu
hanya dirumah saja. Sistem pendukung adalah suami dan keluarga.
Pasien tidak mempunyai masalah keluarga yang berkenaan dengan
perawataan di Rumah sakit. pasien mengatakan hubungan pasien
dengan masyarakat baik, pasien mengatakan juga aktif dalam kegiatan
yang ada dimasyarakat.
h. Pola reproduksi dan seksual
Pasien mempunyai masalah di organ reproduksi. Pasien mempunyai
masalah seksual yang berhubungan dengan penyakitnya.
i. Pola mekanisme koping
Pasien tidak mempunyai masalah finansial dan perawatan diri yang
berhubungan dengan penyakit. Pasien tidak pernah menggunakan obat-
obatan untuk menghilangkan stress. Keadaan emosi pasien sehari-hari
normal.
j. Pola nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam. Selama hamil, pasien rajin beribadah shalat
lima waktu. Sejak dirawat, kegiatan ibadah pasien tidak terganggu.
Pasien masih bisa melakukan shalat ditempat tidur.

6. Data Penunjang
a. Radiologi : Rontgen Thorak
Kseimpulan : tidak ada kelianan pada thorak

b. Laboratorium : Hematologi
Pemeriksaan Hasil 15/06/2021 Nilai Normal
Hemoglobin 12,4 g/dL 12.0-14.0
Leukosit 13,31 x 10*3/mm*3 5.0-10.0
Trombosit 129 x 10*3/mm*3 150-400
Hematoktrit 35 % 37.0-43.0
Eritrosit 4,22 x 10*6/ul 4.0-4.50
Basophil 0% 0-1
Eosinophil 0% 1-3
Neutrophil segmen 91 % 50.0-70.0
Limfosit 8% 20.0-40.0
Monosit 1% 2.0-8.0
MCV 82 82.0-92.0
MCH 29 27.0-31.0
MCHC 36 32.0-36.0
APTT 27,6 detik 21,3-28,9
APTT Control 26,5 detik
PT 10,1 detik 8,98- 12,18
Total Protein 5,9 g/dl 6,6- 8,7
Albumin 3,9 g/dl 3,8- 5,0
Globulin 2,0 g/dl 1,3- 2,7
Bilirubin Total 0,7 mg/dl 0,3- 1,0
SGOT 11 U/L < 32
SGPT 4 U/L < 31
Kalsium 8,8 mg/dl 8,1- 10,4
Ureum Darah 10 mg/dl 10- 50
Kreatinin Darah 0,5 mg/dl 0.6- 1,2
LDH 170 U/L 135- 214
Gula Darah Sewaktu 138 mg/dl 50- 200
Natrium 138 mmol/dl 136- 145
Kalium 3,9 mmol/dl 3,5- 5,1
Klorida 111 mmol/dl 97- 111
HBsag Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Mom reaktif Non reaktif

7. Penatalaksanaan Medis
Oksigen 3 L/i
IVFD RL 20 x/i
Terpasang kateter pada 15- 06- 2021
Metyldopa 3x 500 jika TDS > 140 mmHg
Ijn. Transamin 3 x 1 amp. (IV)
Ceftriaxon 1 gr 2 x 1 (IV)

B. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS: Agen cedera Fisik Nyeri Akut
 Pasien mengeluhkan nyeri
di bagian luka operasi
 Pasien mengatakan sulit
bergerak karena nyeri
 Pasien mengatakan skala
nyeri 4
 Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
DO:
 Pasien tampak meringis
 Nafsu makan berkurang
 Sulit tidur
 P : Luka operasi
 Q : ditusuk-tusuk
 R : abdomen bagian bawah
 S:4
 T : kadang-kadang dan
bertambah parah saat
bergerak
2 Ds : Faktor Psikologis : Resiko Defisit Nutrisi
 Pasien mengeluhkan keengganan untuk
kurang nafsu makan makan
 Pasien mengeluhkan sedikit
mual
 Pasien mengatakan hanya
makan 2- 3 sendok saja
Do :
 Pasien tampak tidak
menghabiskan makanannya
 Pasien merupakan ibu
menyusui
 IMT 29.13 sebelum SC
 Total protein: 5,9 g/dl
3 DS Ketidakmampuan Menyusui tidak
 Pasien mengatakan tubuh Reflek Hisap Bayi Efektif
terasa lelah
 Pasien mengatakan selalu
mengantuk
 Pasien mengatakan sudah
lama tidak menyusui anak
DO :
 Bayi tampak tidak mampu
melekat pada payudara Ibu
 Bayi menangis saat di susui
 Bayi menolak dan tertidur
saat menghisap
 Bayi tampak sering tertidur

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan keengganan
untuk makan
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan reflek hisap bayi
D. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
1 Nyeri akut berhubungan dengan Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
Agen pencedera fisik Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri Definisi :
Definisi : menurun Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik dan
Pengalaman sensorik atau - Meringis menurun emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
emosional yang berkaitan dengan - Sikap protektif fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
kerusakan jaringan actual atau menurun berintegritas ringan hingga berat dan konstan.
fungsional, dengan onset - Frekuensi nadi
mendadak atau lambat dan membaik Tindakan :
berintegritas ringan hingga berat - Kesulitan tidur Observasi
yang berlangsung kurang dari 3 menurun • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
bulan. - Perasaan takut kualitas dan intensitas nyeri
DS : mengalami cedera • Identifikasi skala nyeri
Pasien mengeluh nyeri (PQRST) berulang menurun • Identifikasi respon non verbal

- Ketegangan otot • Identifikasi faktor yang memberatkan dan meringankan


DO: nyeri
menurun
- Tampak meringis Terapeutik
- Tekanan darah
- Gelisah • Berikan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi
membaik
- Frekuensi nadi meningkat nyeri
- Pernafasan membaik
- Sulit tidur • Fasilitasi istirahat dan tidur
- Tekanan darah meningkat - Pola tidur membaik Edukasi
- Pola nafas meningkat • Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Nafsu makan menurun • Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor skala nyeri secara mandiri

2 Resiko Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi


Kriteria Hasil : Definisi : Mengidentifikasi dan menglola asupan nutrisi yang
- Porsi makanan yang seimbang
dihabiskan Tindakan
meningkat Observasi
- Kekuatan otot - Identifikasi status nutrisi
pengunyah - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
meningkat - Identifikasi kebutuhan laori dan nutrien
- Kekuatan otot - Monitor asupana makanan
menelan menelan - Monitor berat badan
meningkat - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Serum albumin Terapeutik
meningkat - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kontipasi
- Verbalisasi keinginan Edukasi
untuk meningkatkan - Anjurkan posisi duduk bila mampu
nutrisi
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Perasaan cepat
kenyang menurun Kolaborasi
- Nyeri abdomen - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan bila
menurun perlu
- Sariawan menurun - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
- Frekuensi maka kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, bila perlu.
membaik
- Nafsu makan
membaik
- Bising usus membaik
3 Menyusui tidak efektif Status Menyusui Konseling laktasi
berhubungan dengan Observasi
Kriteria Hasil :
ketidakmampuan reflek hisap − Identifikasi keadaaan emosional ibu saat akan dilakukan
bayi − Tetesan pancaran konseling menyusui
ASI meningkat − Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
− Suplai ASI adekuat − Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses
− Intake bayi menyusui
meningkat
Terapeutik
− Hisapan bayi
− Gunakan teknik mendengarkan aktif (mis; duduk sam
meningkat
tinggi, dengarkan permasalahan Ibu)
− Kecemasan maternal
− Berikan pujian dan perilaku ibu yang benar
menurun
Edukasi
− Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan
− Motivasi ibu menyusui anaknya
Implementasi dan Evaluasi
Tanggal : 15 Juni 2021
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut - Melakukan pengkajian PQRST S:
berhubungan - Memberikan perawatan analgesik  Pasien mengeluhkan nyeri di bagian luka operasi
dengan Agen sesuai orderan dokter  Pasien mengatakan sulit bergerak karena nyeri
pencedera fisik - Mengajarkan teknik nonfarmakologi  Pasien mengatakan skala nyeri 4
teknik nafas dalam & relaksasi musik  Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
spiritual O:
- Menganjurkan istirahat dan tidur untuk  Pasien tampak meringis
membantu mengurangi nyeri  Nafsu makan berkurang
 Sulit tidur
 P : Luka operasi
 Q : ditusuk-tusuk
 R : abdomen bagian bawah
 S:4
 T : kadang-kadang dan bertambah parah saat
bergerak
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi di lanjutkan
2. Resiko defisit - Mengidentifikasi status nutrisi S:
nutrisi - Mengidentifikasi alergi makanan  Pasien mengeluhkan kurang nafsu makan
berhubungan - Mengidentifikasi kebutuhan kalori  Pasien mengeluhkan sedikit mual
dengan faktor - Monitor asupan nutrisi  Pasien mengatakan hanya makan 2 sendok saja
psikologis ditandai - Monitor hasil pemeriksaan labor O:
dengan keengganan  Pasien tampak tidak menghabiskan makanannya
- Menganjurkan diet yang di programkan
untuk makan
 Pasien merupakan ibu menyusui
 IMT 29.13 sebelum SC (kelebihan berart badan)
 Pasien tampak pucat
 Rambut pasien rontok
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
3 Menyusui tidak − Mengidentifikasi keadaaan emosional ibu S :
efektif saat akan dilakukan konseling menyusui  Pasien mengatakan anaknya belum puas menyusui
berhubungan − Mengidentifikasi keinginan dan tujuan O :
dengan menyusui  Bayi tampak tidak mampu melekat pada payudara
ketidakmampuan − Mengidentifikasi permasalahan yang ibu Ibu
reflek hisap bayi alami selama proses menyusui  Bayi menangis saat di susui
− Menggunakan teknik mendengarkan aktif
(mis; duduk sam tinggi, dengarkan  Bayi menolak dan tertidur saat menghisap
permasalahan Ibu) Bayi tampak sering tertidur
− Memberikan pujian dan perilaku ibu yang A :
benar - Masalah belum teratasi
− Mengajarkan teknik menyusui yang tepat P :
sesuai kebutuhan - Intervensi dilanjutkan
− Memotivasi ibu menyusui anaknya
Implementasi dan Evaluasi
Tanggal : 16 Juni 2021
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut - Melakukan pengkajian PQRST S:
berhubungan - Memberikan perawatan analgesik  Pasien mengeluhkan nyeri di bagian luka operasi
dengan Agen sesuai orderan dokter  Pasien mengatakan sulit bergerak karena nyeri
pencedera fisik - Mengajarkan teknik nonfarmakologi  Pasien mengatakan skala nyeri 3
teknik nafas dalam & relaksasi musik  Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
spiritual O:
- Menganjurkan istirahat dan tidur untuk  Pasien tampak meringis
membantu mengurangi nyeri  Nafsu makan berkurang
 P : Luka operasi
 Q : ditusuk-tusuk
 R : abdomen bagian bawah
 S:3
 T : kadang-kadang dan bertambah parah saat
bergerak
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi di lanjutkan
2. Resiko defisit - Mengidentifikasi status nutrisi S:
nutrisi - Mengidentifikasi alergi makanan  Pasien mengatakan makanan habis setengah porsi
berhubungan - Mengidentifikasi kebutuhan kalori  Pasien mengatakan mual sudah tidak ada
dengan faktor - Monitor asupan nutrisi O:
psikologis ditandai - Monitor hasil pemeriksaan labor  Tampak porsi makan siang habis setengah porsi
dengan keengganan  Pasien merupakan ibu menyusui
- Menganjurkan diet yang di programkan
untuk makan
 IMT 29.13 sebelum SC (kelebihan berat badan)
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
3 Menyusui tidak  Mengidentifikasi keadaaan emosional S :
efektif ibu saat akan dilakukan konseling  Pasien mengatakan nyeri pada daerah bekas luka
berhubungan menyusui op
dengan  Mengidentifikasi keinginan dan tujuan O :
ketidakmampuan menyusui  Bayi tampak tidak mampu melekat pada payudara
reflek hisap bayi  Mengidentifikasi permasalahan yang Ibu
ibu alami selama proses menyusui  Bayi menangis saat di susui
 Menggunakan teknik mendengarkan  Bayi menolak dan tertidur saat menghisap
aktif (mis; duduk sam tinggi,  Bayi tampak sering tertidur
dengarkan permasalahan Ibu) A:
 Memberikan pujian dan perilaku ibu - Masalah belum teratasi
yang benar P:
 Mengajarkan teknik menyusui yang - Intervensi dilanjutkan
tepat sesuai kebutuhan
 Memotivasi ibu menyusui anaknya
 Berkolaborasi pemberian antibiotik
Implementasi dan Evaluasi
Tanggal : 17 Juni 2021
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Nyeri akut - Melakukan pengkajian S:
berhubungan PQRST  Pasien mengatakan
dengan Agen - Memberikan perawatan nyeri post op
pencedera fisik analgesik sesuai orderan berkurang
dokter  Pasien mengatakan
- Mengajarkan teknik sudah dapat bergerak
nonfarmakologi teknik kiri kanan
nafas dalam & relaksasi  Pasien mengatakan
musik spiritual skala nyeri 2
- Menganjurkan istirahat O :
dan tidur untuk  Pasien tampak tenang
membantu mengurangi  P : Luka operasi
nyeri  Q : ditusuk-tusuk
 R : abdomen bagian
bawah
 S:3
 T : saat bergerak
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Intervensi di
lanjutkan
2. Resiko defisit - Mengidentifikasi status S :
nutrisi nutrisi  Pasien mengatakan
berhubungan - Mengidentifikasi alergi makanan habis 1
dengan faktor makanan porsi
psikologis - Mengidentifikasi  Pasien mengatakan
ditandai dengan kebutuhan kalori mual muntah tidak
keengganan - Monitor asupan nutrisi ada
untuk makan - Monitor hasil O :
pemeriksaan labor  Tampak porsi makan
- Menganjurkan diet yang siang habis 1 porsi
di programkan  Pasien merupakan ibu
menyusui
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
3 Menyusui tidak − Mengidentifikasi keadaaan S :
efektif emosional ibu saat akan  Pasien mengatakan
berhubungan dilakukan konseling nyeri pada daerah
dengan menyusui bekas luka op sudah
ketidakmampuan − Mengidentifikasi keinginan berkurang
reflek hisap bayi dan tujuan menyusui O:
− Mengidentifikasi  Bayi tampak mulai
permasalahan yang ibu mampu dan terus
alami selama proses berusaha melekat
menyusui pada payudara Ibu
− Menggunakan teknik  Bayi menangis saat di
mendengarkan aktif (mis; susui
duduk sam tinggi,  Bayi sesekali tertidur
dengarkan permasalahan saat menghisap
Ibu) A:
− Memberikan pujian dan - Masalah belum
perilaku ibu yang benar teratasi
− Mengajarkan teknik P :
menyusui yang tepat sesuai - Intervensi dilanjutkan
kebutuhan
− Memotivasi ibu menyusui
anaknya

Anda mungkin juga menyukai