Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

FOCUS GROUP DISCUSSION (DISKUSI KELOMPOK TERARAH)


PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA.2021
SATUAN KERJA DIREKTORAT SANITASI
DIREKTORAT SANITASI
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
FOCUS GROUP DISCUSSION (DISKUSI KELOMPOK TERARAH)
PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA.2021

Kementerian/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Cipta Karya
Program : Sanitasi Perdesaan Padat Karya

Kegiatan :
Indikator Kinerja : Jumlah Laporan Swakelola
Kegiatan
Jenis Keluaran : Satu set Dokumen Laporan
(output)
Volume Keluaran : 1 (satu)
(output)
Satuan Ukuran : Laporan
Keluaran (Output)

FOCUS GROUP DISCUSSION


PROGRAM SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA TA.2021
1. LATAR
BELAKANG 1.1. Dasar Hukum

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republik Indonesia Nomor
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016 tentang Baku Mutu
Sanitasi Domestik

 Peraturan Menteri PUPR Nomor : 04/PRT/M/2017


tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Sanitasi
Domestik

1.2.Gambaran Umum
Pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi
pemerintah kabupaten/kota, karena merupakan masalah yang
harus segera diselesaikan guna meningkatkan perekonomian
di kawasan permukiman. Diperlukan intervensi pemerintah
untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar
permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia pada
Rapat Terbatas tanggal 18 Oktober 2017.

Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut di atas, Menteri


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada rapat
koordinasi tanggal 11 November 2017 memberikan arahan
terkait lingkup kegiatan padat karya di Direktorat Jenderal
Cipta Karya, yang meliputi seluruh kegiatan pembangunan
infrastruktur permukiman berbasis masyarakat yang telah
dilaksanakan selama ini, baik di perdesaaan maupun
perkotaan.

Dengan tersedianya sarana air limbah domestik dan


persampahan serta adanya pemahaman tentang perilaku
hidup bersih dan sehat, maka semakin kecil kasus terhadap
gizi buruk dan stunting. Untuk itu, solusi dalam penyediaan
sarana air limbah domestik dan persampahan permukiman
khususnya bagi MBR di lingkungan desa tertinggal adalah
melalui pelakanaan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya merupakan kegiatan


pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat
produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga
kerja, dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi
kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan
angka stunting. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai upaya
pemberdayaan desa yang berorientasi pada pembangunan
manusia dan kebudayaan, yaitu mewujudkan desa sebagai
tempat yang dapat mengakomodasi berbagai pilihan dan
kesempatan bagi masyarakat dengan eksistensinya masing-
masing secara mandiri dan inklusif, serta mengembangkan
berbagai aktivitas berbasis kearifan lokal yang produktif dan
bernilai ekonomis.

Dengan mempertimbangkan pentingnya kegiatan tersebut di


atas, maka Direktorat Sanitasi melalui Satuan Kerja Direktorat
Sanitasi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Sanitasi
Pedesaan Padat Karya.
2. SASARAN Kabupaten/Kota Penerima Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya T.A 2021

3. MAKSUD, Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membantu Satker


TUJUAN DAN Direktorat Sanitasi dalam pelaksanaan Program Sanitasi
OUTPUT Perdesaan Padat Karya untuk T.A 2021
Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah :
 Mensosialisasikan Konsep Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya T.A 2021
 Memastikan kesiapan Pemerintah Daerah untuk
Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2021
 Mengevaluasi capaian progress pelaksanaan
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya
 Merumuskan langkah-langkah dalam keberlanjutan
Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya

Output kegiatan ini berupa :


1. Konsep Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya
T.A 2021 dapat dipahami oleh Pemerintah Daerah
2. Penerima Program dapat memahami hak dan
kewajiban untuk Program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya
3. Pelaksanaan Program Sanitasi Perdesaan Padat
Karya dapat terlaksana sesuai dengan
pedoman/Juknis
4. Agenda keberlanjutan Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya
4. STRATEGI Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas
PENCAPAIAN maka perlu dibuat strategi pelaksanaan kegiatan ini.
TARGET Adapun strategi pencapaian maksud dan tujuan yang
dirumuskan adalah sebagai berikut :

a. Membuat jadwal kegiatan FGD di masing – masing


Kabupaten/Kota yang dilakukan sebanyak 2 (dua)
kali dalam waktu pelaksanaan program :
- Pertama : Pada awal program untuk
mensosialisasikan Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya 2021
- Kedua : Pada saat kontruksi di lokasi program

5. METODE Kegiatan FGD akan dilakukan dengan metode tatap muka di


PELAKSANAAN setiap Kabupaten/Kota penerima Program Sanitasi Perdesaan
sebanyak 2 (dua ) kali. Tim FGD terdiri dari 3 (tiga) orang,
terdiri dari pemandu diskusi (Fasilitator- Moderator), Pencatat
(notulen) dan Pengamat (Observer) dari tim Kasie Pelaksana
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi . Kegiatan FGD
ini juga akan melibatkan Advisory Pendampingan Program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya.

6. PENERIMA - Pemerintah Kabupaten/Kota Penerima Program Sanitasi


MANFAAT Perdesaan Padat Karya
- Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
- Peserta FGD 20-25 orang

7. NAMA DAN
ORGANISASI
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
8. SUMBER Kegiatan ini didanai dari APBN yang dialokasikan pada
PENDANAAN DIPA Balai Prasarana Pemukiman Wilayah T.A 2021

Anda mungkin juga menyukai