D. Peta Konsep
Pengertian Zakat
Harta yang
dizakatkan
E. Uraian Materi
1
Bahan thet
Ajar Zakat mal
sehari-hari. Menurut syara’, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki
(dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
Zakat mal adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seseorang untuk
diberikan kepada yang berhak, karena sudah smapai nishab (batasan jumlah
harta) dan haul (batasan waktu memiliki harta) sesuai dengan ketentuan
syariat Islam.
Pendapat yang lain Zakat Mal (harta) adalah mengeluarkan sebagian
harta kekayaan berupa binatang ternak, hasil tanaman, emas dan perak, harta
perdagangan dan kekayaan lain yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan beberapa syarat tertentu.
Zakat mal diberikan kepada orang yang berhak sebagai wujud kepedulian
sosial sehingga tidak tercipta batas yang tajam antara si miskin dan si kaya.
Melalui pemberia zakat tersebut, seseorang bisa melanjutkan kehidupannya.
Tujuan utama zakat mal adalah untuk membersihkan harta yang dimiliki
seseorang.
2
Bahan thet
Ajar Zakat mal
Orang yang memenuhi syarat membayar zakat mal adalah golongan
orang yang mampu/kaya/hartanya sudah mencapai pada ketentuan yang
mewajibkan pengeluaran zakat.
Adapun harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta yang telah
mencapai syarat berikut.
a) Milik sendiri, artinya harta yang dimiliki secara penuh, yang dapat diambil
manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses
pemilikan yang benar menurut syariat Islam.
b) Sampai Satu nisab, yaitu batas minimal wajib zakat dari harta.
c) Telah mencukupi satu haul (satu tahun) yaitu batas waktu satu tahun dari
kepemelikikan harta atau usaha tertentu.
5. Mustahiq Zakat
Zakat termasuk ibadah mahdah, yakni ibadah yang sudah diatur secara
rinci tata cara pelaksanaannya, termasuk yang berhak menerimanya. Orang
yang berhak menerima zakat (mustahik zakat) diterangkan Allah Swt. Dalam
Q.S. at-Taubah ayat 60.
ِ اEEَوبُهُمۡ َوفِي ٱل ِّرقEEُ ِة قُلE َا َو ۡٱل ُمؤَ لَّفEEَين َو ۡٱل ٰ َع ِملِينَ َعلَ ۡيه
ب ِ ِكE رٓا ِء َو ۡٱل َم ٰ َسE ُ َ َد ٰقE ٱلص
َ Eَت لِ ۡلفُق َّ اEE۞إِنَّ َم
يمٞ ض ٗة ِّمنَ ٱهَّلل ۗ ِ َوٱهَّلل ُ َعلِي ٌم َح ِك
َ يل فَ ِري ِ ۖ َِو ۡٱل ٰ َغ ِر ِمينَ َوفِي َسبِي ِل ٱهَّلل ِ َو ۡٱب ِن ٱل َّسب
3
Bahan thet
Ajar Zakat mal
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana” (Qs. At-Taubah, 60)
Menurut Q.S. at-Taubah ayat 60, penerima zakat terdiri dari delapan
golongan (al-asnaf as-samaniah), yaitu sebagai berikut,
a) Fakir
Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai
penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
b) Miskin
Miskin, adalah orang yang memiliki harta dan penghasilan, namun
belum cukup untuk memenuhi keperluan minimum bagi dirinya dan
keluarganya yang menjadi tanggungan
c) Amil
Amil adalah orang yang melaksanakan segala kegiatan urusan
pengumpulan dan pendayagunaan zakat
d) Muallaf
Muallaf adalah orang yang perldu dijinakkan hatinya kepada Islam
(karena baru memeluk agama Islam) agar lebih mantap keyakinannya
terhadap Islam.
Muallaf dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
i. Muallaf Muslim ialah orang yang sudah masuk Islam tetapi niatnya
atau imannya masih lemah, maka diperkuat dengan diberi zakat.
ii. Muallaf yang telah masuk Islam dan niatnya cukup kuat, dan ia
terkemuka di kalangan kaumnya. Ia diberi zakat dengan harapan
kawan-kawannya akan tertarik masuk Islam
iii. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang kafir yang
disampingnya
iv. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang yang
membangkang membayar zakat.
Bagian ketiga dan keempat kita beri zakat sekiranya mereka kita
perlukan, misalnya karena mereka kita beri zakat, maka kita tidak usah
menyediakan angkatan bersenjata guna menghadapi kaum kafir atau
pembangkang zakat yang biayanya pun akan lebih besar. Adapun
golongan pertama dan kedua maka kita beri zakat tanpa syarat
e) Riqab
Riqab, adalah mukatab yang berarti budah belian yang diberi
kebebasan usaha mengumpulkan kekayaan agar ia dapat menebus dirinya
untuk merdeka. Dalam hal ini ada syarat, bahwa yang menguasai atau
4
Bahan thet
Ajar Zakat mal
memilikinya sebagai budak belian itu bukan si muzaki sendiri sebab jika
demikian maka uang zakat itu akan kembali kepadanya saja.
f) Gharim
Gharim yaitu orang yang mempunyai utang untuk kemaslahatan
dirinya sendiri dan bukan untuk maksiat
Gharim dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
i. Orang yang meminjam guna menghindarkan fitnah atau mendamaikan
pertikaian/permusuhan
ii. Orang yang meminjam guna keperluan diri sendiri atau keluarganya
untuk hajat yang mubah
iii. Orang yang meminjam karena tanggungan, misalnya para pengurus
masjid, madrasah atau pesantren menanggung pinjaman guna
keperluan masjid, madrasah atau pesantren itu.
g) Ibnu Sabil
Yaitu orang yang sedang mengadakan perjalanan bukan untuk
maksiat dan kehabisan bekal
h) Sabilillah
Yaitu usaha dan kegiatan perorangan atau kelompok yang bertujuan
untuk menegakkan kepentingan Islam atau kemaslahatan umat
Dari kedelapan golongan di atas, golongan yang paling diutamakan
untuk menerima zakat adalah fakir miskin. Karena tujuan zakat adalah untuk
membantu fakir miskin agar terlepas dari kesusahan makan.
5
Bahan thet
Ajar Zakat mal
c. Tubuh orang yang tidak mengeluarkan zakat akan dibakar didalam neraka
jahannam dengan hartanya sendiri yang telah dipanaskan (QS. At-Taubah
34-35)
F. Daftar Pustaka
- Buku Fikih kelas VIII untuk Guru dari Kemenag RI
- Buku Fikih kelas VIII untuk peserta didik dari Kemenag RI
- Al-Qura-an
- www.zakat.or.id
- LKS