Anda di halaman 1dari 6

Bahan thet

Ajar Zakat mal


A. Tujuan
C. Kompetensi Pembelajaran.
Inti
1. Menghargai dan menghayati
Dengan pendekatan saintifikajaran
modelagama Islam
cooveratif, yang information
stategi dianutnya. search
2.
sertaMenghargai
metode diskusi
dan menghayati
dan demonstrasiperilaku
peserta
jujur,
didik
disiplin,
diharapkan
tanggung
mampu:
jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
a) efektif
Menyebutkan pengertian zakat
dengan lingkungan sosial mal
dan dengan baik dan benar
alam sekitarnya.
3.b) Memahami
Menjelaskan danhukummenerapkan
zakat Mal dengan baik dan benar
pengetahuan (faktual, konseptual dan
c) prosedural)
Menyebutkan syarat wajib zakat mal dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang baik dan benar
ilmu pengetahuan,
d) teknologi,
Menyebutkan rukun zakat mal dengan baik dan benar
seni budaya terkait fenomena atau kejadian yang tampak mata.
e) Mengidentifikasi
4. Mengola, menyaji mustahik zakat mal dalam
dan menalar dengan ranah
baik dankonkret
benar (menggunakan,
f) mengurai,
Menjelaskan ancaman orang
merangkai, yang meninggalkan
memodifikasi, dan membuat)zakat maldandengan
ranahbaik dan
abstrak
benar
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain menurut sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Komptensi (IPK)

D. Peta Konsep
Pengertian Zakat

Hukum Zakat Mal


Zakat Mal

Syarat Zakat Mal

Rukun Zakat Mal

Mustahik Zakat Mal

Harta yang
dizakatkan

E. Uraian Materi

1. Pengertian Zakat Mal


Secara bahasa, harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki, menyimpan dan memanfaatkannya dalam kehidupan

1
Bahan thet
Ajar Zakat mal
sehari-hari. Menurut syara’, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki
(dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
Zakat mal adalah mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seseorang untuk
diberikan kepada yang berhak, karena sudah smapai nishab (batasan jumlah
harta) dan haul (batasan waktu memiliki harta) sesuai dengan ketentuan
syariat Islam.
Pendapat yang lain Zakat Mal (harta) adalah mengeluarkan sebagian
harta kekayaan berupa binatang ternak, hasil tanaman, emas dan perak, harta
perdagangan dan kekayaan lain yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan beberapa syarat tertentu.
Zakat mal diberikan kepada orang yang berhak sebagai wujud kepedulian
sosial sehingga tidak tercipta batas yang tajam antara si miskin dan si kaya.
Melalui pemberia zakat tersebut, seseorang bisa melanjutkan kehidupannya.
Tujuan utama zakat mal adalah untuk membersihkan harta yang dimiliki
seseorang.

Allah Swt berfirman:

ُ ‫ن لَّهُمۡۗ َوٱهَّلل‬ٞ ‫ك َس َك‬ َ ‫صلِّ َعلَ ۡي ِهمۡۖ إِ َّن‬


َ َ‫صلَ ٰوت‬ َ ۡ‫ُخ ۡذ ِم ۡن أَمۡ ٰ َولِ ِهم‬
َ ‫ص َدقَ ٗة تُطَهِّ ُرهُمۡ َوتُ َز ِّكي ِهم بِهَا َو‬
‫َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah : 103)
Dari ayat di atas, diketahui bahwa zakat memiliki fungsi sebagai berikut.
a) Membersihkan manusia dari kekikiran dan cinta yang berlebihan-
berlebihan kepada harta benda.
b) Menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati manusia.
c) Memperkembangkan harta benda.

2. Hukum Membayar Zakat Mal


Hukum zakat mal adalah wajib bagi yang sudah memenuhi syarat.
Sebagaimana firman an-Nisa ayat 77:
ْ ُ‫صلَ ٰوةَ َو َءات‬
... َ‫وا ٱل َّز َك ٰوة‬ ْ ‫ َوأَقِي ُم‬....
َّ ‫وا ٱل‬
Artinya: “dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat.” (QS.an-Nisa ayat
77)

2
Bahan thet
Ajar Zakat mal
Orang yang memenuhi syarat membayar zakat mal adalah golongan
orang yang mampu/kaya/hartanya sudah mencapai pada ketentuan yang
mewajibkan pengeluaran zakat.

3. Syarat Wajib Zakat Mal


Seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila sudah memiliki
syarat sebagai berikut.
a) Beragama islam, berarti orang yang bukan beragama Islam tidak wajib
membayar zakat mal.
b) Balig, berarti anak-anak tidak wajib membayar zakat mal
c) Berakal, jadi orang yang tidak berakal sehat juga tidak wajib
membayarkan zakat mal meskipun mempunyai harta yang banyak.
d) Merdeka, budak juga tidak wajib mengeluarkan zakat mal

Adapun harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta yang telah
mencapai syarat berikut.
a) Milik sendiri, artinya harta yang dimiliki secara penuh, yang dapat diambil
manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses
pemilikan yang benar menurut syariat Islam.
b) Sampai Satu nisab, yaitu batas minimal wajib zakat dari harta.
c) Telah mencukupi satu haul (satu tahun) yaitu batas waktu satu tahun dari
kepemelikikan harta atau usaha tertentu.

4. Rukun Zakat Mal


Rukun zakat harta adalah sebagai berikut.
a) Muzaki (pemberi zakat)
b) Mustahik (penerima zakat)
c) Harta yang dizakatkan
d) Waktu mengeluarkan zakat
e) Zakat yang dikeluarkan telah sesuai dengan ketentuan agama

5. Mustahiq Zakat
Zakat termasuk ibadah mahdah, yakni ibadah yang sudah diatur secara
rinci tata cara pelaksanaannya, termasuk yang berhak menerimanya. Orang
yang berhak menerima zakat (mustahik zakat) diterangkan Allah Swt. Dalam
Q.S. at-Taubah ayat 60.
ِ ‫ا‬EEَ‫وبُهُمۡ َوفِي ٱل ِّرق‬EEُ‫ ِة قُل‬E َ‫ا َو ۡٱل ُمؤَ لَّف‬EEَ‫ين َو ۡٱل ٰ َع ِملِينَ َعلَ ۡيه‬
‫ب‬ ِ ‫ ِك‬E ‫رٓا ِء َو ۡٱل َم ٰ َس‬E ُ َ‫ َد ٰق‬E ‫ٱلص‬
َ Eَ‫ت لِ ۡلفُق‬ َّ ‫ا‬EE‫۞إِنَّ َم‬
‫يم‬ٞ ‫ض ٗة ِّمنَ ٱهَّلل ۗ ِ َوٱهَّلل ُ َعلِي ٌم َح ِك‬
َ ‫يل فَ ِري‬ ِ ۖ ِ‫َو ۡٱل ٰ َغ ِر ِمينَ َوفِي َسبِي ِل ٱهَّلل ِ َو ۡٱب ِن ٱل َّسب‬

3
Bahan thet
Ajar Zakat mal
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana” (Qs. At-Taubah, 60)

Menurut Q.S. at-Taubah ayat 60, penerima zakat terdiri dari delapan
golongan (al-asnaf as-samaniah), yaitu sebagai berikut,
a) Fakir
Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai
penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
b) Miskin
Miskin, adalah orang yang memiliki harta dan penghasilan, namun
belum cukup untuk memenuhi keperluan minimum bagi dirinya dan
keluarganya yang menjadi tanggungan
c) Amil
Amil adalah orang yang melaksanakan segala kegiatan urusan
pengumpulan dan pendayagunaan zakat
d) Muallaf
Muallaf adalah orang yang perldu dijinakkan hatinya kepada Islam
(karena baru memeluk agama Islam) agar lebih mantap keyakinannya
terhadap Islam.
Muallaf dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
i. Muallaf Muslim ialah orang yang sudah masuk Islam tetapi niatnya
atau imannya masih lemah, maka diperkuat dengan diberi zakat.
ii. Muallaf yang telah masuk Islam dan niatnya cukup kuat, dan ia
terkemuka di kalangan kaumnya. Ia diberi zakat dengan harapan
kawan-kawannya akan tertarik masuk Islam
iii. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang kafir yang
disampingnya
iv. Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang yang
membangkang membayar zakat.
Bagian ketiga dan keempat kita beri zakat sekiranya mereka kita
perlukan, misalnya karena mereka kita beri zakat, maka kita tidak usah
menyediakan angkatan bersenjata guna menghadapi kaum kafir atau
pembangkang zakat yang biayanya pun akan lebih besar. Adapun
golongan pertama dan kedua maka kita beri zakat tanpa syarat
e) Riqab
Riqab, adalah mukatab yang berarti budah belian yang diberi
kebebasan usaha mengumpulkan kekayaan agar ia dapat menebus dirinya
untuk merdeka. Dalam hal ini ada syarat, bahwa yang menguasai atau

4
Bahan thet
Ajar Zakat mal
memilikinya sebagai budak belian itu bukan si muzaki sendiri sebab jika
demikian maka uang zakat itu akan kembali kepadanya saja.
f) Gharim
Gharim yaitu orang yang mempunyai utang untuk kemaslahatan
dirinya sendiri dan bukan untuk maksiat
Gharim dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
i. Orang yang meminjam guna menghindarkan fitnah atau mendamaikan
pertikaian/permusuhan
ii. Orang yang meminjam guna keperluan diri sendiri atau keluarganya
untuk hajat yang mubah
iii. Orang yang meminjam karena tanggungan, misalnya para pengurus
masjid, madrasah atau pesantren menanggung pinjaman guna
keperluan masjid, madrasah atau pesantren itu.
g) Ibnu Sabil
Yaitu orang yang sedang mengadakan perjalanan bukan untuk
maksiat dan kehabisan bekal
h) Sabilillah
Yaitu usaha dan kegiatan perorangan atau kelompok yang bertujuan
untuk menegakkan kepentingan Islam atau kemaslahatan umat
Dari kedelapan golongan di atas, golongan yang paling diutamakan
untuk menerima zakat adalah fakir miskin. Karena tujuan zakat adalah untuk
membantu fakir miskin agar terlepas dari kesusahan makan.

6. Ancaman orang yang meninggalkan Zakat


Didalam al Qur’an dan sunah, Allah Swt. Telah memberikan ancaman
yang sangat keras terhadap orang yang meninggalkan kewajiban zakat, yaitu
sebagai berikut.
a. Pada hari kiamat Allah Swt. Akan mengalungkan harta yang tidak
dikeluarkan zakatnya di leher pemiliknya. (QS. Ali Imron: 180)
b. Harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan dirubah allah Swt. Menjadi
sekor ular jantan yang bercacun lalu mengigit atau memakan pemiliknya.
Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah Saw. Yang artinya: Dari Abu
Hurairah, dia berkat, Rasulullah Saw. Bersabda: “Barang siapa diberi harta
oleh Allah, lalu ia tidak menunaikan kewajiban zakatnya pada hari kiamat
hartanya dijadikan untuknya ular jantan aqra (yang kulit kepalanya rontok
karena di kepalanya terkumpul banyak racun), yang berbusa dua sudut
mulutnya. Ular itu dikalungkan (dilehernya) pada hari kiamat. Ular itu
memegang (atau menggigit tangan pemlik harta yang tidak berzakat
tersebut) dengan kedua sudut mulutnya, lalu ular itu berkata saya adalah
hartamu, saya adalah simpananmu. Kemudian beliau saw. Membaca
firman Allah Q.S. Ali Imron: 180 (H.R. bukhari)

5
Bahan thet
Ajar Zakat mal
c. Tubuh orang yang tidak mengeluarkan zakat akan dibakar didalam neraka
jahannam dengan hartanya sendiri yang telah dipanaskan (QS. At-Taubah
34-35)

F. Daftar Pustaka
- Buku Fikih kelas VIII untuk Guru dari Kemenag RI
- Buku Fikih kelas VIII untuk peserta didik dari Kemenag RI
- Al-Qura-an
- www.zakat.or.id
- LKS

Anda mungkin juga menyukai