Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Mahdi Adwin HUKUM DAN ETIKA /A

NIM : 60100118008

RESUME
"Pemahaman Dokumen Kontrak"
1. TAHAPAN PERSIAPAN KONTRAK
o SPPBJ
Setelah tender dinyatakan sudah selesai dan telah ditentukan
pemenangnya, perusahaan pemenang tender belum bisa melaksanakan
kewajibannya jika Surat Penunjukkan Penyediaan Barang dan Jasa (SPPBJ),
atau kontrak kerjasama dengan perusahaan tersebut belum mendapatkan
teken dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau juga Kuasa Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Barang.
o Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
PPK dan Penyedia wajib melaksanakan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak setelah diterbitkan SPPBJ • Paling sedikit dibahas hal-hal
sebagai berikut:
a) Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
b) Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi;
c) Rencana penandatanganan Kontrak;
d) Rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang (bila ada);
e) Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
f) Jaminan Pelaksanaan (ketentuan, bentuk, isi, waktu penyerahan);
g) Asuransi;
h) Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi
penawaran; dan/atau
i) Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat rapat
persiapan penunjukan penyedia

Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak dinyatakan gagal oleh PPK,


dalam hal:

a) Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang objektif dan dapat


diterima oleh PPK, maka Penyedia tidak dikenakan sanksi apapun;
dan
b) Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang tidak objektif dan
tidak dapat diterima oleh PPK, maka diberikan sanksi daftar hitam
dan pencairan jaminan penawaran.
2. SURAT PERJANJIAN

Perjanjian antara dua pihak dalam pelaksanaan konstruksi bangunan maupun


infrastruktur biasa disebut sebagai Kontrak Konstruksi. Tetapi Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 46 menyatakan bahwa pengaturan
hubungan kerja antara pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus dituangkan dalam
Kontrak Kerja Konstruksi. Maka selanjutnya perjanjian semacam itu tidak lagi
disebut sebagai Kontrak Konstruksi melainkan Kontrak Kerja Konstruksi.

Menurut Pasal 1 angka 8, Kontrak Kerja Konstruksi didefinisikan sebagai


keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Pasal 1338 Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku
sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat
ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-
alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan
itikad baik.

Jadi ada tiga sifat yang harus ada dalam perjanjian, termasuk kontrak kerja
konstruksi:

a) Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang


bagi mereka yang membuatnya;
b) Suatu perjanjian tidak dapat ditarik ·kembali selain dengan sepakat
kedua belah pihak, atau kareria alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu;
c) Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Dari apa yang tercantum di atas, jelas bahwa suatu perjanjian harus ditaati,
karena merupakan suatu undang-undang bagi para pihak yang membuatnya
(menandatanganinya).

3. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI

o Surat Perintah Kerja


1. Lingkup Pekerjaan
2. Hukum yang Berlaku
3. Larangan KKN, Penyalahgunaan Wewenang serta Penipuan
4. Harga Kontrak
5. Uang Muka
6. Hak dan Kewajiban Penyedia
7. Hak dan Kewajiban Pengguna Jasa
8. Wakil Sah Pengguna Jasa
9. Perpajakan
10. Pengalihan dan/atau Subkontrak
11. Masa Pelaksanaan Kontrak
12. Pengendalian Mutu
13. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
14. Pemberian Kesempatan
15. Perlindungan Tenaga Kerja
16. Penanggungan dan Risiko
17. Pengawasan dan Pemeriksaan Mutu
18. Laporan Hasil Pekerjaan
19. Serah Terima Pekerjaan
20. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Akhir Pekerjaan
21. Perubahan SPK
22. Perubahan Pekerjaan
23. Perubahan Harga
24. Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan
25. Keadaan Kahar
26. Peristiwa Kompensasi
27. Penghentian dan Pemutusan SPK
28. Pembayaran
29. Denda dan Ganti Rugi
30. Penyelesaian Perselisihan

PENGADAAN LANGSUNG (PK)


Perlindungan Tenaga Kerja
 PERORANGAN
Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk ikut serta pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta melunasi
kewajiban pembayaran BPJS tersebut Ketenagakerjaan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
 BADAN USAHA
Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan perlindungan
bagi tenaga kerja konstruksi nya, minimal berupa BPJS
Ketenagakerjaan;
Penanggungan dan Risiko
 PERORANGAN
Penanggungan risiko oleh penyedia dibatasi sebesar nilai
pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau dapat ditanggung asuransi
yang dibayar oleh penyedia atas biaya sendiri
 BADAN USAHA
Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak
membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini
PERBEDAAN PERORANGAN BADAN USAHA
Penugasan Personel Tidak ada Pengaturan Penyedia tidak
diperbolehkan
menugaskan
personel selain
personel yang
telah disetujui
oleh Pengguna Jasa
untuk melaksanakan
pekerjaan
berdasarkan SPK
ini.
Penanggungan dan Pertanggungan asuransi yang Pertanggungan
Risiko dimiliki oleh Penyedia asuransi yang
dibatasi sebesar nilai dimiliki oleh
pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia tidak
dan/atau dapat ditanggung membatasi
asuransi yang dibayar oleh kewajiban
Penyedia atas biaya sendiri penanggungan dalam
syarat ini.
Penghentian dan Penyedia berada dalam keadaan Penyedia berada
Pemutusan Kontrak pailit dalam keadaan
pailit yang
diputuskan oleh
pengadilan;

o Surat Perjanjian (Tender)


Pengguna jasa membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam
Kontrak sebesar Harga Kontrak.
Biaya Penerapan SMKK harus diperhitungkan tersendiri dalam total biaya
penawaran, dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan.
Biaya Penerapan SMKK minimal mencakup :
 penyiapan RKK;
 sosialisasi dan promosi K3;
 alat pelindung kerja/diri;
 asuransi dan perijinan;
 personel K3;
 fasilitas prasarana kesehatan;
 rambu-rambu yang diperlukan;
 konsultasi dengan ahli keselamatan konstruksi;
 dan lain-lain terkait pengendalian risiko K3 dan Keselamatan
Konstruksi.

Sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku (Ref :


Permen PUPR 21/ 2019 )

RKK Pelaksanaan hasil penyempurnaan dari RKK Penawaran sesuai


dengan lokasi pekerjaan (dibahas di Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak).

 Rencana keselamatan konstruksi

Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RKK pada


saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Construction Meeting) ,
kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh PPK

 Rencana mutu pekerjaan konstruksi


RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement );
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection and Test Plan (ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.
 Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak
o Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
o Perubahan Kontrak
o Keadaan Kahar
o Pemutusan Kontrak
o Pengakhiran Pekerjaan
o Berakhirnya Kontrak
1. Pengakhiran pelaksanaan Kontrak dilakukan berdasarkan
kesepakatan para pihak.
2. Kontrak berakhir apabila telah dilakukan pengakhiran pekerjaan
dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak
sudah terpenuhi.
3. Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak adalah terkait
pembayaran yang seharusnya dilakukan akibat dari pelaksanaan
kontrak.
4. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
 Korespondensi
 Wakil Sah Para Pihak
 Pencairan Jaminan
 Masa pelaksanaan
 Masa pelaksanaan untuk Serah terima sebagian pekerjaan (bagian
kontrak)
 Masa pemeliharaan
 Serah terima sebagian pekerjaan
 Masa pemeliharaan untuk serah terima sebagian pekerjaan
 Gambar As-Build dan pedoman pengoperasian dan Perawatan
 Pembayaran Tagihan
 Hak dan Kewajiban Penyedia
 Tindakan Penyedia yang mensyaratkan Persetujuan Pengguna
 Tindakan Penyedia yang mensyaratkan persetujuan Pengawas Pekerjaan
 Kepemilikan dokumen
 Fasilitas
 Peristiwa Kompensasi
 Besaran Uang Muka
 Pembayaran Prestasi Pekerjaan
 Denda akibat Keterlambatan
 Umur Konstruksi dan Pertanggungjawaban terhadap kegagalan bangunan

Anda mungkin juga menyukai