Nim : 011811016
Keperawatan A2018
Dhaifah Inayah
Email : inayahdhaifah@gmail.com
ABSTRAK
Tuberkulosis Paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan
secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua negara. Tuberculosis Paru merupakan
penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang, sehingga diperlukan kepatuhan penderita
dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
penderita pada kepatuhan minum obat anti Tuberculosis Paru. Saya ingin mengangkat topik
penyakit Tuberculosis karena teori saya mengenai angka kenaikan kematian penyakit
Tuberculosis, berdasarkan 20 jurnal yang telah saya baca dan teliti saya menemukan bahwa
tingkat keberhasilan penyembuhan pada penyakit TB adalah pada pengobatannya yang dimana
pada pasien tb banyak yang tidak patuh terhadap pengobatannya sehingga mengganggap
pengobatannya adalah kondisi yang sulit dan tantangan yang berat bagi dirinya karena
membutuhkan jangka waktu yang lama belum lagi jika lupa minum obat sehari mereka harus
mengulangnya lagi dari awal. Dan juga dari beberapa jurnal yang saya teliti saya menemukan
bahwa tingkat pengetahuan keluarga maupun pasien tentang penyakit TB sangatlah penting
untuk menjalani pengobatan penyakit TB dan juga tingkat kepatuhan tersebut di pengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu usia contohnya pada pasien lansia yang sering kali mengalami kesulitan
dalam meminum obat di karenakan kurangnya pengawasan dari keluarga, pekerjaan contohnya
bila bekerja di lingkungan yang terpapar partikel debu yang akan mempengaruhi gangguan
saluran pernafasan, keadaan dan kebersihan rumah contohnya lingkungan yang padat penduduk
dan kurangnya fentilasi udara, pengawasan contohnya harus adanya dukungan dari keluarga
untuk kedisiplinan meminum obat, dan penyuluhan dari petugas kesehatan contohnya petugas
kesehatan harus sering melakukan penyuluhan terhadap pasien TB agar meningkatkan tingkat
pengetahuannya terhadap penyakitnya yaitu tuberculosis. Selain itu, respon dari orang di
lingkungan sekitar terhadap penderita TB juga menjadi hal yang berperan penting bagi angka
keberhasilan penyembuhan penderita TB, tidak sedikit penderita TB yang mengabaikan jadwal
minum obatnya dikarenakan persoalan mental yang dialaminya karena orang dari lingkungan
sekitar.
Pendahuluan :
Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB Paru (mycobacterium tuberculosis). menjadi masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia
dengan menginfeksi sekitar seperempat dari populasi dunia. TB menjadi penyebab utama
kematian setiap tahunnya dengan menginfeksi sekitar 10 juta orang dan sekitarnya..
Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menunjukkan 9 juta penduduk
dunia telah terinfeksi kuman TB Paru. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 9,6 juta
penduduk dunia terinfeksi kuman TB Paru. Pada tahun 2014, jumlah kasus TB Paru terbanyak
berada pada wilayah Afrika (37%), wilayah Asia Tenggara (28%) dan wilayah Mediterania
Timur (17%) (WHO, 2015) sedangkan data World Health Organization, jumlah kasus baru
tuberkulosis (TBC) pada tahun 2015 mencapai 10,4 juta jiwa, meningkat dari sebelumnya hanya
9,6 juta. Adapun jumlah temuan TB Paru terbesar adalah di India sebanyak 2,8 kasus, diikuti
Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus. Pada tahun 2016
diketahui terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC yang setara dengan 120 kasus per 100.000
penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina
dan Pakistan. Sementara itu jumlah kasus baru TB Paru di Indonesia sebanyak 420.994 kasus
pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TB Paru
tahun 2017 pada laki-laki sebesar 245.298 dan perempuan sebesar 175.696 atau 1,4 kali lebih
besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis,
prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan, begitu juga yang
terjadi di negara-negara lain. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada
faktor risiko TB Paru misalnya merokok dan kurangnya ketidakpatuhan minum obat
Kepatuhan merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku hidup sehat. Kepatuhan
minum obat anti tuberkulosis adalah mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter pada
waktu dan dosis yang tepat. Pengobatan hanya akan efektif apabila pasien mematuhi aturan
dalam penggunaan obat, Keberhasilan pengobatan TB Paru sangat dipengaruhi akan kepatuhan
dalam berobat dan permasalahan kepatuhan pasien penyakit TB Paru banyak dipengaruhi faktor.
Faktor yang dapat memengaruhi tingkat kepatuhan seseorang untuk meminum obat, yaitu: usia,
pekerjaan, waktu luang, pengawasan, jenis obat, dosis obat, pengetahuan, sikap dan penyuluhan
dari petugas kesehatan .
Pengetahuan dan sikap menjadi faktor kepatuhan seseorang dalam minum obat [10].
Demikian pula Pasek dan Made (2013) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
kepatuhan adalah pengetahuan, faktor komunikasi, fasilitas kesehatan, faktor penderita termasuk
persepsi dan motivasi individu. Meningkatnya pengetahuan dapat menimbulkan perubahan
persepsi dan kebiasaan seseorang. Pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan..
Kata kunci :
Tujuan penelitian :
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap prilaku kepatuhan minum obat pada
pasien tuberkulosis paru ( TB )
Metode penelitian :
Metode penelitian yang telah saya baca dan teliti dari 20 jurnal bermacam-macam ada yang
menggunakan uji rank spearman, metode kualitatif dengan desain cross sectional, analis
univariate dan bivariate dengan uji chisquare, dan MMAS
Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan artikel melalui pendekatan sederhana
berdasarkan tema yang telah ditentukan oleh penulis. Penulisan artikel menggunakan beberapa
database dan website pencarian meliputi Google scholar, pubmed dan clinical key nursing,.
Tahun publikasi dibatasi tahun 2017 – 2021 mengunakan kata kunci HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN
TUBERKULOSIS PARU (TB) dengan kriteria inklusi meliputi : artikel tentang Tuberculosis,
Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan minum obat, artikel dalam 5 tahun terakhir ( 2017-2021).
Sementara kriteria eksklusi yang dipergunakan adalah bukan artikel bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, artikel tidak spesifik terkait pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada penderita
tuberlucolis. Artikel yang didapat sebanyak 20 artikel yang sesuai dengan tujuan penulisan
artikel.
8 Auliana Puji The Correlations of 2020 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
Lestari, Prima Knowledge, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini
Belia Fathana, Attitude and terdapat terdapat hubungan yang signifikan
Wahyu Practice with antara sikap dan tindakan dengan kepatuhan
Sulistya Compliance in minum obat serta tidak adanya hubungan
Affarah Treatment of yang signifikan antara pengetahuan dengan
Pulmonary kepatuhan minum obat pada pasien penyakit
Tuberculosis tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas
Patients in Cakranegara periode Juli sampai dengan
Puskesmas November 2020.
Cakranegara
9 Luthfi Hidayat HUBUNGAN 2017 1. Tidak terdapat hubungan antara
Maulana , PENGETAHUAN pengetahuan responden dengan
Mutiara DAN SIKAP kepatuhan minum Obat Anti
PENDERITA Tuberculosis Paru di RSUD Brebes.
PADA 2. Terdapat hubungan antara sikap
KEPATUHAN dengan kepatuhan minum Obat Anti
MINUM OBAT Tuberculosis Paru di RSUD Brebes.
ANTI 3. Pengetahuan dan sikap tidak memiliki
TUBERCULOSIS hubungan yang signifikan secara
PARU DI RSUD stimultan dengan kepatuhan minum
BREBES obat anti Tuberculosis Paru di RSUD
Brebes.
14 Safarianti, Rolan The Influence of 2021 The result of research shows that
Ronaldo, Rina Knowledge and knowledgeare important factors that can
Suryani Oktari Attitude Factors on influence compliance with OAT drinking of
Compliance with pulmonary TB patients.
Drinking Oat (Anti-
Tuberculosis Drugs)
In Patients with Lung
Tuberculosis in the
Regional Public
Hospital, dr. Husni
Thamrin Natal
Sumatera Utara
15 Herlina Sirait, Hubungan 2019 1. Ada hubungan pengetahuan dengan
Asima Sirait, Pengetahuan dan kepatuhan minum obat anti
Frida Liharis Sikap dengan tuberkulosis pada pasien TB Paru di
Saragih Kepatuhan Minum Puskesmas Teladan Medan tahun
Obat Anti 2. Ada hubungan sikap dengan
Tuberkulosis pada kepatuhan minum obat anti
Pasien Tb Paru di tuberkulosis pada pasien TB Paru di
Puskesmas Teladan Puskesmas Teladan Medan
Medan
16
17 Tintin The Relationship of 2020 Knowledge and motivation of TB patients
Sukartini ,Tri Knowledge and have a significant relationship with adherence
Retno Motivation with to taking anti-tuberculosis drugs in TB
Widianingrum, Anti Tuberculosis patients. Patients must undergo a routine and
Deni Yasmara Drugs Compliance complete their treatment until the expected
in Tuberculosis recovery is achieved
Patients
18 I Kadek Dwi Hubungan 2021 Dari hasil penelitian tentang hubungan
Swarjana , Tintin Pengetahuan Dan pengetahuan dan perilaku PMO terhadap
Sukartini, Perilaku Pengawas kepatuhan minum obat pasien TB Paru dapat
Makhfudli. Minum Obat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
Terhadap Kepatuhan pengetahuan dan perilaku PMO terhadap
Minum Obat Pada kepatuhan minum obat pasien TB Paru di
Pasien TB Paru Di Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah.
Puskesmas Tobadak
Kabupaten Mamuju
Tengah
19 Sri wahyuni HUBUNGAN 2020 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
PENGETAHUAN disimpulkan bahwa mayoritas memiliki
DENGAN responden pengetahuan yang baik, mayoritas
KEPATUHAN PASIEN responden patuh selama pengobatan TB Paru
TB PARU TERHADAP dan terdapat Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 5,
PENGOBATAN DI RSU No. 1, April - September 2020 ISSN 2599-1841 74
BANGKATAN BINJAI hubungan yang signifikan Pengetahuan Dengan
Kepatuhan Pasien TB Paru terhadap pengobatan
Di RSU Bangkatan Binjai Tahun 2019.
20 Wahyuningsih, KORELASI 2018 Hasil uji statistik dinyatakan bahwa ada hubungan
A., Kurniawati, PENGETAHUAN tingkat pengetahuan pasien tentang Tuberkulosis
F. 2018. PASIEN DENGAN Paru dengan tingkat kepatuhan dalam minum
DALAM MINUM
OBAT TBC
Kesimpulan :
Setelah saya teliti dari 10 jurnal ternyata 8 jurnal mengidentifikasi bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan pasien Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan meminum obat.
Semakin baik tingkat pengetahuan penderita terhadap penyakit, cara penularan dan pengobatan
TB Paru maka akan semakin baik pula kepatuhan yang dimiliki, dan begitu pula sebaliknya.
Diharapkan kepada dokter, farmasis, perawat, dan petugas kesehatan lain dapat berkolaborasi
membangun partnership yang baik untuk memberikan pendidikan kesehatan yang adekuat bagi
penderita terutama terkait pentingnya kepatuhan dalam menjalani terapi. Dan dari 2 jurnal yang
saya dapat mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan minum obat karena pengetahuan bukan merupakan determinan langsung terhadap
pesan, dimana sikap memediasi hubungan antara pengetahuan dan kontrol. tetapi terdapat
hubungan antara sikap penderita pada kepatuhan minum obat. Keadaan ini dapat terjadi karena
pola pengobatan tuberculosis yang memang memiliki aturan tersendiri tentang jenis obatnya
yang lebih dari satu dan lama penobatannya minimal 6 bulan. Aturan ini membuat
penderita merasa bosan atau terbebani dan ditengah pengobatan merasa sudah sembuh
sehingga menghentikan minum obat ditengah waktu (drop out). Kondisi ini sangat
mengkhawatirkan karena dapat memicu timbulnya kuman resisten yang mengancam
kesehatan secara global.
REFERENSI
Ardat. 2020. “Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada
Penderita TB Paru.” Journal of Pharmaceutical and Health Research 1(2):49–53.
Fang, Xue Hui, Hui Hui Shen, Wan Qian Hu, Qi Qi Xu, Lei Jun, Zhi Ping Zhang, Xiao Hong
Kan, Dong Chun Ma, and Guo Cui Wu. 2019. “Prevalence of and Factors Influencing Anti-
Tuberculosis Treatment Non-Adherence among Patients with Pulmonary Tuberculosis: A
Cross-Sectional Study in Anhui Province, Eastern China.” Medical Science Monitor
25:1928–35. doi: 10.12659/MSM.913510.
Gurning, Maylar, and Inggerid Agnes Manoppo. 2019. “Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi
Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TBC Paru Di Poli TB RSUD Scholoo
Keyen.” Wellness and Healthy Magazine 2(February):187–92.
Hashim, Elnazeer Abd Almonem, Elsadig Yousif Mohamed, Sawsan Mustaffa Abdalla, Ghazali
Abdel Gadir Saleem, Waqas Sami, Tayseer Elsadig Elbadawi, Khaled Altohami Medani,
and Syed Meraj Ahmed. 2018. “The Impact of Knowledge on Adherence to Tuberculosis
Treatment :” EC Pulmunology and Respiratory Medicine 12(2018):830–34.
Hidayat, Jufri, Mei-Chen Lee, Ming-Der Lee, and Chen-Hsiu Chen. 2020. “The Relationship
between Knowledge and Medication Compliance Behavior among Patients with
Tuberculosis.” South East Asia Nursing Research 2(2):1. doi: 10.26714/seanr.2.2.2020.1-9.
Ismaildin, Sylvie puspita, Elly Rustanti. 2020. “Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Tb
Paru Dengan Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas Peteronganjombang.” 4:12–17.
Lestari, Auliana Puji, Prima Belia Fathana, and Wahyu Sulistya Affarah. 2021. “The
Correlations of Knowledge, Attitude and Practice with Compliance in Treatment of
Pulmonary Tuberculosis Patients in Puskesmas Cakranegara.” Jurnal Biologi Tropis
21(1):65. doi: 10.29303/jbt.v21i1.2373.
Luthfi Hidayat Maulana, Mutiara. 2017. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Pada
Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberculosis Paru Di Rsud Brebes.” Journal of Chemical
Information and Modeling 53(9):1689–99.
Muliani, Abdullah Haddade, and Ruslang. 2019. “Hubungan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis
Paru Dengan Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas Majauleng Kabupaten Wajo.” Jurnal
Ilmiah Mappadising 1(September):2.
Oktavienty, Oktavienty, Ihsanul Hafiz, and Tetty Noverita Khairani. 2019. “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru (TB) Di
UPT Peskesmas Simalingkar Kota Medan.” Jurnal Dunia Farmasi 3(3):123–30. doi:
10.33085/jdf.v3i3.4483.
Pratama, Antonius Nugraha Widhi, Amelya Prastica Rahayu Aliong, Nili Sufianti, and Ema
Rachmawati. 2018. “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Pengawas
Menelan Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kabupaten
Jember.” Pustaka Kesehatan 6(2):218–24.
Safarianti, S., R. Ronaldo, and R. S. Oktari. 2021. “The Influence of Knowledge and Attitude
Factors on Compliance with Drinking Oat (Anti-Tuberculosis Drugs) In Patients with Lung
Tuberculosis in the Regional Public ….” … International Research in … 89–97.
Saragih, Frida Liharis, and Herlina Sirait. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tb Paru Di Puskesmas Teladan
Medan Tahun 2019.” Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan 5(1):9–15. doi:
10.34008/jurhesti.v5i1.131.
Shukri, Sakinah mohd, M. G. M. Johar, and Jacquline Tham. 2020. “How E-Business Platform
Channels Influence Chinese Auto-Parts Wholesale Market?” Systematic Reviews in
Pharmacy 11(1):718–25. doi: 10.5530/srp.2020.1.92.
Sukartini, Tintin, Tri Retno Widianingrum, and Deni Yasmara. 2020. “The Relationship of
Knowledge and Motivation with Anti Tuberculosis Drugs Compliance in Tuberculosis
Patients.” Systematic Reviews in Pharmacy 11(5):603–6. doi: 10.31838/srp.2020.5.82.
Swarjana, I. Kadek Dwi, Tintin Sukartini, and Makhfudli. 2021. “Hubungan Pengetahuan Dan
Perilaku Pengetahuan Pengawas Minum Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien TB Paru Di Puskesmas Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah.” Sereal Untuk 8(1):51.
Wahyuni, S. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Tb Paru Terhadap
Pengobatan Di Rsu Bangkatan Binjai.” Jurnal Maternitas Kebidanan 5(1).