Askep Kritis Trauma Abdomen
Askep Kritis Trauma Abdomen
Di Susun Oleh:
NIM : 2008047
Kelompok : V
Nim : 2008047
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
No. RM : 1633350
Nama : Ny. R
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit klien sedang menebang
pohon dan kemudian pasien tertimpa balok kayu pada perut, setelah kejadian
kemudian pasien di bawa ke RSU Medika Mulya wonogiri, tetapi karena keterbatasan
sarana dan prasarana pasien lalu di rujuk ke RSDM dengan suspect perdarahan intra
abdomen.
asma.
Didalam keluarga tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, atau penyakit
e. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan sakit ini adalah cobaan dari Tuhan. Selama ini hanya kalau
b. Pola nutrisi/metabolic
Sebelum sakit :
Pasien makan 3 kali sehari dengan menghabiskan satu porsi sedang. Klien makan
Saat sakit :
Pada post operasi hari 1 klien masih dianjurkan untuk puasa Intake makanan: -
Intake cairan: klien mendapat terapi cairan RL 500ml , feeding test 20 tetes / menit.
c. Pola eliminasi
- BAB
Sebelum sakit :
Pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi setengah padat warna kuning
kecoklatan.
Saat sakit :
- BAK
Sebelum sakit :
Saat sakit :
Pasien BAK lewat DC 600cc warna kuning jernih sejak pkl 07.00 - 14.00.
Sebelum sakit :
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari - hari tanpa dengan baik tanpa
Saat sakit :
Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari - hari. Klien hanya
terbaring di tempat tidur. Klien mengatakan nyeri pada luka operasi di abdomen saat
bergerak.
Sebelum sakit :
Pasien tidur 6 - 8 jam sehari. Tidur jam 10 terkadang jam 11 malam dan bangun
Saat sakit :
Selama sakit dalam sehari pasien biasa tidur 6 - 8 jam, dan tidak ada gangguan
selama tidur.
f. Pola persepsual
Menurut pengakuan klien dan keluarga, komunikasi dengan orang lain baik, dan
biasa berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Hubungan dengan orang lain tidak ada
masalah.
Pasien mengatakan sedih karena sakit dan harus di rawat di RS. Tetapi pasien
Klien beragama Islam, tetapi belum menjalankan kewajiban sholat, tetapi setelah
nanti sembuh ia akan memulai sholat. “Saya tahu kewajiban umat Islam harus
menjalankan Sholat dan saya sudah bisa, hanya belum menjalankan”.
4. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Tidak terdapat penumpukan sekret di jalan nafas, bunyi nafas ronchi, lidah tidak
b. Breathing
menggunakan otot bantu pernafasan, suara nafas vesikuler (lapang paru kanan dan kiri),
c. Circulation
Nadi karotis dan nadi perifer teraba kuat, capillary refill kembali dalam 3 detik,
akral dingin, tidak sianosis. Tanda-tanda vital: TD (Tekanan Darah) : 100/70 mmHg N
d. Disability
terlokalisasi.
e. Exposure
Integritas kulit baik, ada luka bekas post operasi laparatomi hari 1, tertutup kassa
a.AMPLE
1) Alergi
lingkungan.
2) Medikasi
3) Past ilness
4) Last meal
5) Events
Satu hari sebelum masuk rumah sakit klien sedang menebang pohon dan
TD : 100/70 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 370C
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk mesocepal, rambut hitam, lurus, tidak ada hematoma maupun
jejas.
2) Mata
Inspeksi : Pupil isokor, ukuran 3mm/3mm, simetris kanan-kiri, sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis, reaksi terhadap cahaya baik, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
3) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada polip maupun sekret, terpasang NRM 3 lpm,
Inspeksi : Simetris kanan - kiri, tidak ada penumpukan serumen, tidak menggunakan
5) Mulut
Inspeksi : Tidak ada perdarahan pada gusi, mukosa bibir kering, tidak ada sariawan,
6) Leher
Inspeksi : Tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
7) Dada
Paru - paru
Inspeksi : Pengembangan dada simetris antara kanan - kiri, tidak menggunakan otot
Auskultasi : vesikuler
Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung (S1- S2) reguler, tidak ada suara jantung tambahan.
8) Abdomen
Inspeksi : Perut datar, terdapat luka post operasi laparatomi hari 1, tertutup dengan
kain steril 7cm. Klien terpasang drain, jumlah pengeluaran darah pada
drain ± 4cc.
9) Genetalia
10) Kulit
Turgor kulit elastis, kembali kurang dari 3 detik, tidak ada lesi, tidak ada kelainan
pada kulit.
11) Ekstremitas
Ekstremitas atas: kekuatan otot (4), tidak oedema, capillary refill 3 detik, terpasang
Ekstremitas bawah : kekuatan otot (4), tidak oedema, capillary refill 3 detik.
7. PEMERIKSAAN TERSIER
Hasil :
- Tampak cairan bebas di marrison pouch, splenorenal space dan paravesika space.
8. ANALISA DATA
No Hari/tgl
saat bergerak
DO:
- Kekuatan otot
menurun
4 4
4 4
- Gerakan terbatas
- Kebutuhan perawatan
dengan bantuan
(Mandi, berpakaian, ke
kamar kecil,
berpindah, kontinen
BAB/BAK, makan)
2 Selasa, 13 DS: Nyeri akut Agen
DO: operasi
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 6
T: hilang timbul
TTV:
TD : 100/70 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 370C
3 Selasa, 13 DS: - Resiko infeksi Tindakan
April 2021 DO : (D.0142) invasif
steril 7cm
jumlah pengeluaran
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a). Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri abdomen post operasi.
b). Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi laparatomi).
o n Hasil
1. Selasa, Gangguan Setelah Dukungan
fisik
Terapeutik
meningkat
- Fasilitasi Latihan ROM dapat
dengan
melakukan meningkatkan
kriteria hasil :
pergerakan kekuatan otot
- Kekuatan
(ROM)
otot
- Libatkan
Peran keluarga sangat
meningkat
keluarga untuk
membantu dalam
- Nyeri
membantu
pemenuhan
menurun
- pasien dalam penyembuhan dan
meningkat
ke toilet keperawatan
(BAB/BAK)
- Anjurkan
meningkat
mobilisasi dini Mobilisasi dini dapat
memulihkan fungsi
tubuh sehingga
meningkatkan
kemampuan aktivitas
mandiri
- Ajarkan
mobilisasi
Mobilisasi dini dapat
sederhana yang
memulihkan fungsi
harus dilakukan tubuh, duduk di
meminimalkan resiko
Dukungan
aktivitasnya
- Monitor tingkat
kemandirian
Membantu
memandirikan pasien
Terapeutik
dengan
- Dampingi
meminimalkan
dalam
cedera
melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
Memeliharakebersiha
- Anjurkan menghindari
perawatan diri
secara
konsisten
sesuai
kemampuan
2. Selasa, Nyeri akut Setelah Manjemen Nyeri
nyeri
sehingga dapat
dipertimbangkan
apakah intervensi
dilanjutkan atau
di modifikasi
Terapeutik
- Berikan terapi
Terapi genggam
nonfarmakologi
jari dapat
s (terapi
membantu
genggam jari)
menurunkan nyeri
dengan
Edukasi memberikan
penyebab,
periode dan
pemicu Memberi
pengertian kepada
pasien sehingga
pasien dapat
menghindari hal –
hal yang
memperberat atau
- Anjurkan
memperlambat
menggunakan
penyembuhan nyeri
angeltik secara
tepat
Penggunaan
anageltik secara
tepat dapat
Kolaborasi
memberikan hasil
- Kolaborasi
yang maksimal
pemberian
anageltik dan
Infus RL 20 Pemberian
membantu
mengurangi nyeri
Cairan infus
membantu
mencukupi
kebutuhan cairan
tubuh pasien
3. Selasa, Resiko Setelah Perawatan
bersih
- Bersikan area
Mencegah infeksi
sekitar tempat
pada area sekitar
pembuangan
tempat pembuangan
atau tabung
atau tabung drainase
drainase
- Berikan salep
Antibiotik dapat
antibiotik, jika mencegah dan
Dengan mengganti
- Gantikan
balutan luka dapat
balutan luka
menjaga kebersihan
sesuai jadwal
dan menghindarkan
Edukasi
Memberikan
- Jelaskan
pengertian kepada
prosedur
pasien sehingga
kepada pasien
pasien tenang saat
dilakukan tindakan
keperawatan
- Anjurkan
meminimalkan
Penekanan pada luka
tekanan pada
inisisi dapat
luka insisi
menyebabkan infeksi
sehingga dapat
menyebabkan luka
lama sembuh serta
terbukanya jahitan
n
1 Hari Ke 1, Gangguan - Mengidentifikasi Ds : Marniati
- Memonitor DS :
oleh keluarga
DO:
Klien tampak
berbaring saja
- Memfasilitasi DS:
DO:
Klien melakukan
- Melibatkan DS:
meningkatkan pergerakan
pergerakan DO:
Keluarga tampak
membantu klien
menggerakan tangan
DS:
Klien berpakaian
DS:
melakukan DO:
DS:
- Menganjurkan Klien mengatakan
mobilisasi dini
berbaring
DS:
mobilisasi DO:
DS:
fisik abdomen
Suhu : 370C
DS:
- Mengidentifikasi
Klien mengatakan
nyeri (lokasi,
nyeri abdomen pada
karakteristik,
bagian luka operasi
durasi, frekuensi,
DO:
kualitas,
- Tampak meringis
intensitas dan
- PQRST
skala nyeri)
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 6
T: hilang timbul
- Mengidentifikasi
yang dilakukan
- Klien mengatakan
dengan membatasi
reda
- Menjelaskan DS:
perawat
- Klien mengatakan
prosedur operasi
- Klien mengatakan
dengan melakukan
mobilisasi dini
sederhana nyeri bisa
berkurang dan
mempercepat
penyembuhan
DO:
DS:
- Memberikan
jari) DO:
Klien tampak
kooperatif
diberikan DO :
Ekspresi wajah
meringis
DS:
anageltik DO:
yang diberikan
DS:
tepat perawat
DO:
tepat waktu
- Berkolaborasi DS:-
pemberian Infus DO :
RL 20 gtt/mnt di
- Mengganti DS : -
balutan luka
DO:
sesuai jadwal
Balutan luka tampak
steril
- Membersihkan
DS :
area insisi
Klien mengatakan
dengan
sedikit nyeri
pembersih yang
DO:
tepat (NaCl)
Luka tampak bersih
- Membersihkan DS:
pembuangan DO:
DS: -
- Memberikan DO:
salep antibiotik
Luka tampak bersih
DS:
- Menganjurkan
Klien mengiyakan
meminimalkan
DO: -
tekanan pada
luka insisi
4 Hari Ke 2, Gangguan - Mengidentifikasi Ds : Marniati
operasi DO:
Tampak meringis
- Memonitor DS :
DO:
Keluarga tampak
kamar madi
DS:
- Memfasilitasi
DO:
Klien melakukan
perawat
DS:
- Melibatkan Keluarga mengatakan
dalam pergerakan
meningkatkan DO:
duduk
DS:
Klien berpakaian
DS:
melakukan DO:
secara konsisten
sesuai rambutnya sendiri
kemampuan
- Menganjurkan DS:
akan melakukan
mobilisasi dini
DO:
Klien tampak
berbaring
- Menjelaskan DS:
DO:
- Mengajarkan DS:
di bantu perawat
5 Hari Ke 2, Nyeri akut - Mengobservasi S: Marniati
DS:
- Mengidentifikasi
Klien mengatakan
nyeri (lokasi,
masih nyeri abdomen
karakteristik,
pada bagian luka
durasi, frekuensi,
operasi
kualitas,
DO:
intensitas dan
skala nyeri) - Tampak meringis
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 5
T: hilang timbul
- Memberikan
DS:
terapi
Klien mengatakan
nonfarmakologis
bersedia dilakukan
(terapi genggam
terapi genggam jari
jari)
DO:
Klien tampak
kooperatif
- Memonitor terapi
DS:
komplementer
Klien mengatakan
yang sudah
merasa lebih rileks
diberikan
DO :
Ekspresi wajah
meringis tampak
menurun
DS:
anageltik DO:
yang diberikan
DS:
DO:
tepat waktu
DS:-
- Berkolaborasi DO :
RL RL 20 gtt/mnt di
operasi berkurang
DO:
Meringis tampak
menurun
- Memonitor DS :
DO:
Keluarga tampak
kamar madi
- Memfasilitasi DS:
DO:
Klien melakukan
perawat
DS:
- Melibatkan
Keluarga mengatakan
keluarga untuk
akan membantu klien
membantu pasien
dalam melakukan
dalam
pergerakan
meningkatkan DO: -
pergerakan
DS:
Klien berpakaian
DS:
melakukan DO:
perawatan diri
Klien bisa menyisir
secara konsisten
rambutnya sendiri
sesuai
kemampuan
DS:
- Menganjurkan
Klien mengatakan
mobilisasi dini
akan melakukan
mobilisasi dini dan
secara mandiri
DO:
Klien tampak
mandiri
7 Hari Ke 3, Nyeri akut - Mengobservasi S: Marniati
DS:
- Mengidentifikasi
Klien mengatakan
nyeri (lokasi,
masih nyeri abdomen
karakteristik,
pada bagian luka
durasi, frekuensi,
kualitas, operasi namun sudah
- Tampak meringis
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 3
T: hilang timbul
- Memberikan
DS:
terapi
Klien mengatakan
nonfarmakologis
bersedia dilakukan
(terapi genggam
terapi genggam jari
jari)
DO:
Klien tampak
kooperatif
DS:
- Memonitor terapi Klien mengatakan
yang sudah DO :
meringis tampak
menurun
DS:
anageltik DO:
yang diberikan
DS:
tepat DO:
DS:-
- Berkolaborasi DO :
RL 20 gtt/mnt di
No Hari/Tgl Diagnosa
operasi
- Kekuatan otot
4 4
4 4
oleh perawat
oleh keluarga
- Klien BAK
menggunakan kateter
urine
- Klien berpindah
A: Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya
fisik lainnya
- Monitor tingkat
kemandirian
- Fasilitasi melakukan
pergerakan (ROM
aktif)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
- Dampingi dalam
melakukan perawatan
- Anjurkan melakukan
konsisten sesuai
kemampuan
- Anjurkan mobilisasi
dini
prosedur mobilisasi
- Ajarkan mobilisasi
laparatomi) O:
- Ekspresi wajah
meringis
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 6
T: hilang timbul
- TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 370C
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi TTV
- Identifikasi nyeri
(lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
- Berikan terapi
nonfarmakologis
- Monitor terapi
komplementer yang
sudah diberikan
- Kolaborasi pemberian
anageltik
- Anjurkan
menggunakan
- Kolaborasi pemberian
Infus RL
3 Hari ke 1, Resiko infeksi S: Marniati
namun sedikit
berkurang
- Klien mengatakan
nyaman setelah
dilakukan perawatan
luka jahitan
O:
dengan diamenter 7
cm
tanda infeksi
- SB : 37 OC
A : Masalah teratasi
P : Intervensi tetap
dilanjutkan sampai
pasien pulang
adanya kemerahan,
eviserasi
sesuai jadwal
dengan pembersih
yang tepat
- Bersihkan area
sekitar tempat
pembuangan atau
tabung drainase
- Berikan salep
antibiotic
4 Hari ke 2, Gangguan S: Marniati
- Klien mengatakan
selain merapikan
kebutuhan perawatan
- Klien mengatakan
berkurang
O:
- Kekuatan otot
4 4
4 4
oleh keluarga
- Klien BAB dibantu
oleh keluarga
- Klien BAK
menggunakan kateter
urine
- Klien berpindah
A: Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya
fisik lainnya
- Monitor tingkat
kemandirian
- Fasilitasi melakukan
pergerakan (ROM
aktif)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
- Dampingi dalam
melakukan perawatan
- Anjurkan melakukan
konsisten sesuai
kemampuan
- Anjurkan mobilisasi
dini
prosedur mobilisasi
- Ajarkan mobilisasi
dilakukan
5 Hari ke 2, Nyeri akut S: Marniati
laparatomi) berkurang
O:
- Ekspresi wajah
meringis tampak
menurun
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 5
- TTV
T: hilang timbul
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 370C
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi TTV
- Identifikasi nyeri
(lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
- Berikan terapi
nonfarmakologis
- Monitor terapi
komplementer yang
sudah diberikan
- Kolaborasi pemberian
anageltik
- Anjurkan
menggunakan
- Kolaborasi pemberian
Infus RL
6 Hari ke 3, Gangguan S: Marniati
sendiri
- Klien mengatakan
selain merapikan
berpindah, kebutuhan
keluarga
- Klien mengatakan
O:
- Kekuatan otot
5 5
5 5
oleh keluarga
oleh keluarga
- Klien BAK
menggunakan kateter
urine
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tingkat
kemandirian
- Fasilitasi melakukan
pergerakan (ROM
aktif)
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
- Dampingi dalam
melakukan perawatan
- Anjurkan melakukan
konsisten sesuai
kemampuan
- Anjurkan mobilisasi
dini
7 Hari ke 3, S: Marniati
lebih berkurang
O:
- Ekspresi wajah
meringis tampak
menurun
- PQRST
P: saat di gerakkan
Q: tertusuk- tusuk
R: Abdomen
S: 3
- TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 370C
T: hilang timbul
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi TTV
- Identifikasi nyeri
(lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
dan skala nyeri)
- Berikan terapi
nonfarmakologis
- Monitor terapi
komplementer yang
sudah diberikan
- Kolaborasi pemberian
anageltik
- Anjurkan
menggunakan
- Kolaborasi pemberian
Infus RL