Dosen :
Disusun Oleh :
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Besar II Pengantar Bisnis ini.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis mencoba untuk
merangkai kata demi kata untuk menyusun tulisan ini dan dalam menyelesaikan Tugas Besar II
Pengantar Bisnis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan baik secara spiritual maupun material dalam menyusun tulisan
dari Tugas Besar II Pengantar Bisnis.
Semoga bantuan tersebut mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan dan kenangan manis
bagi penulis. Penulis merasa dan menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan
dikarenakan oleh segala keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, yang menyebabkan laporan ini
belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak.
Akhir kata penulis mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
laporan pendidikan sistem ganda ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berawal dari sebuah perusahaan susu di tahun 1950-an, PT Ultrajaya telah berkembang
dengan sangat pesat hingga mampu meraih posisi saat ini sebagaisalah satu perusahaan
terkemuka di Indonesia untuk produk-produk susu dan jus buah.Kisah PT Ultrajaya diawali
dari sebuah perusahaan susu yang kecil padatahun 1958. Lalu pada tahun 1971, perusahaan
ini memasuki tahap pertumbuhan pesat sejalan dengan perubahannya menjadi PT Ultrajaya
Milk Industry &Trading Company.PT Ultrajaya saat ini merupakan perusahaan pertama dan
terbesar diIndonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman dan makanan
dalamkemasan aseptik yang tahan lama dengan merek-merek terkenal seperti Ultra Milk
untuk produk susu, Buavita untuk jus buah segar dan Teh Kotak untuk minumanteh
segar.Lokasi pabriknya terletak sangat strategis di pusat daerah pedalaman pertanian
Bandung yang menyediakan sumberdaya alam yang melimpah, segar dan berkualitas, mulai
dari susu segar, daun teh hingga buah-buahan tropis.Kesegaran bahan baku ini dan kualitas
gizi alaminya dapat dipertahankan melaluiteknologi proses UHT (Ultra High Temperature)
dan pengemasan aseptik tanpamenggunakan bahan pengawet apapun.
Saat ini, 90 persen dari keseluruhan hasil produksi perusahaan inidipasarkan di seluruh
Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara diAsia, Eropa, Timur Tengah,
Australia dan Amerika Serikat. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk-
produk yang dijual adalah produk yangsejenis.Pertumbuhan pesat tersebut diraih oleh adanya
sebuah filosofi sederhana:“Sebuah tekad untuk memproduksi produk dalam kemasan
berkualitas tinggimemenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang terus meningkat”.
Kesuksesanfilosofi ini ditentukan pula oleh kemampuan PT Ultrajaya yang sudah
terbuktidalam mencapai empat sasaran.Pertama, memastikan bahwa hanya bahan baku
terbaik yang digunakanuntuk proses produksi. Kedua, memroduksi jenis produk sebanyak
mungkin untuk konsumen kami. Ketiga, PT Ultrajaya memiliki teknologi tepat yang
membantudalam pengembangan dan produksi beragam produk berkualitas. Dan
akhirnyamengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen Indonesia di mana punmereka
berada. Filosofi ini yang telah membuat PT Ultrajaya sukses di masalampau, akan terus
diterapkan di masa mendatang.
PT Gudang Garam Tbk merupakan produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia yang
memproduksi berbagai jenis produk berkualitas tinggi, mulai dari sigaret kretek linting
(SKL), sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM) yang sudah tersebar luas
di Nusantara maupun di dunia. Produk PT. Gudang Garam diantaranya adalah Gudang
Garam International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional,
Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Nusantara Mild, Gudang Garam
Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Sriwedari dan Sigaret Kretek Filter Klobot.
PT Gudang garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsan rokok populer asal Indonesia.
Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan
pemimpin dalam produksi rokok kretek.Suryo Winowidjojo adalahseorang pengusaha
Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satuprodusen rokok terbesar di
Indonesia. Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di pabrik rokok “93” milik
pamannya. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat promosi dan akhirnya
menduduki posisi direktur diperusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen produksi dan operasinya?
2. Bagaimana Struktur manajerial dan bentuk organisasinya?
3. Bagaimana proses perekrutan karyawannya, pelatihan, promosi, penggajian
hingga masa pensiun tiba?
4. Bagaimana proses pemasaran dan promosi yg mereka lakukan?
5. Bagaimana pertanggung jawaban keuangannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi dan operasinya
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur manajerial dan bentuk organisasinya
3. Untuk mengetahui bagaimana proses perekrutan karyawannya, pelatihan, promosi,
penggajian hingga masa pensiun tiba
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran dan promosi yg mereka lakukan
5. Untuk mengetahui bagaimana pertanggungjawaban keuangannya
BAB 2
PEMBAHASAN
Sumber : ultrajaya.co.id
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
· Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan
mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang
tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang
selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
· Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya
proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab:
o Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk
memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
o Meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan
pengendalian biaya operasional secara kontinu.
o Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.
· Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.
· Manajer Teknik (Manager Technical)
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat
menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat
perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan
yang menyangkut teknik. Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.
· Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga
tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang
yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap.
Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui
penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan
fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.
· Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan
baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM
untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat
jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau
tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga
tetap terjaga.
· Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and
Quality Manager)
o Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan
tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi,
bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.
Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: Mengendalikan semua kegiatan
departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan
aktifitas perusahaan.
o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan
HACCP diproses produksi.
o Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan
hasil pengawasan serta pengembangan produk.
o Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja
selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen.
o Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
· Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem
pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi
dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv
& bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan
analisis.
· Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal
pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan
secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil
analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi
tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran
tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP
pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu
yang telah ditetapkan.
· Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan
planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan
operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP. Menandatangani bank
instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi
setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai
dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan
prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
· Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer
personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang
harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha)
dilingkungan perusahaan.
· Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi
produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,
menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat
rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
· Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur
pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian
sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah
ditetapkan.
Produktivitas yang dicapai oleh seorang karyawan tergantung pada berbagai aspek
yang terkait didalamnya baik dari individu itu sendiri maupun dukungan dari
perusahaan tempatnya bekerja. Efisiensi dengan menggunakan pekerja yang
berkinerja tinggi tidaklah independen, karena berkaitan erat dengan sistem dan
individu lain yang dilibatkan. Oleh sebab itu organisasi dalam melakukan
peningkatan karyawan yang memiliki produktivitas tinggi memiliki kewajiban untuk
menanamkan karakter positif dalam organisasi, karena karakter yang ada dalam
organisasi akan menentukan kontribusi tersebut memiliki produktivitas tinggi atau
sebaliknya.
4. Proses Pemasaran
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokusterus
menerus membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.Untuk melaksanakan hal ini, PT
Ultrajaya telah melakukan investasi yangsignifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi,
pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi.Perusahaan ini termasuk salah satu
perusahaan di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi yang paling luas, mencakup
seluruh daerah Indonesia, mulaidari Sumatera di ujung Barat hingga Papua di ujung Timur.
Hal ini dapat dicapaioleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang
bersama-samamelayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko moderen dan tradisional), hotel dan
pelanggan komersial.Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT
Ultrajayayang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depodan
kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orangyang memiliki
tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi
perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan inimulai aktif memasuki pasar ekspor ke
negara-negara tertentu.
5. Pertanggungjawaban Keungan
Ada tiga macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran
barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah
produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua,
aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran informasi
yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
PT. Gudang Garam Tbk. berencana untuk membangun TI dalam jangka panjang serta
mengalokasikan dana sebesar US$ 5 juta setiap tahun. Pembangunannya pun bukan hanya
dilakukan oleh tim TI internal dan regional, tapi dibantu oleh banyak vendor, baik dari luar
negeri maupun lokal, seperti IBM, Sigma dan Mitrais. Pengembangan TI itu dimaksudkan
supaya proses bisnis lebih efektif, akurat dan cepat. Penggunaan IT bisa memberikan benefit
penting bagi PT. Gudang Garam Tbk., yakni adopsi tool atau teknologi baru yang sudah
teruji kehandalannya. PT. Gudang Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan rokok, dan
di samping itu juga memiliki empat anak perusahaan utama yaitu :
PT Surya Pamenang sebagai yang memproduksi kertas karton untuk kemasan rokok
Gudang Garam.
PT Surya Madistrindo sebagai distributor tunggal produk perseroan.
PT Graha Surya Media sebagai yang menyediakan layanan berupa kegiatan hiburan
serta pengembangan media.
PT Surya Air sebagai penyedia layanan jasa penerbangan tidak berjadwal.
Analisis rantai pasok di PT. Gudang Garam, Tbk. secara keseluruhan dari
hulu ke hilir bisa dilihat pada gambar di bawah.
Untuk aliran informasi bisa diartikan sebagai berikut, pelanggan akan mencari
produknya di toko, apabila di toko tidak tersedia, maka pelanggan bisa menelepon langsung
ke bagian customer service. CS kemudian meneruskan informasinya tersebut kepada
resepsionis perusahaan. Dari resepsionis, informasi ini kemudian akan diterima oleh bagian
pemasaran yang akan mengecek ketersediaan produk dibagian pemasaran. Apabila di bagian
pemasaran tersedia, maka produk tersebut akan dikirimkan melalui gudang dan
didistribusikan kepada pelanggan baik itu melalui toko ataupun penjualan langsung.
Namun, apabila barang atau produk tidak tersedia, bagian pergudangan akan
mengecek kembali di gudang utama untuk mencari produk yang diinginkan. Dari sini, produk
bisa diketahui apakah masih tersedia atau tidaknya. Apabila tidak tersedia, maka yang terjadi
adalah pemberitahuan informasi bahwa produk tersebut bisa dipesan terlebih dahulu dengan
resiko bahwa pelanggan harus menunggu beberapa waktu kemudian. Namun ini akan berbeda
apabila produk tersebut sudah tidak tersedia atau tidak diproduksi lagi, maka bagian customer
service maupun toko dan distributor langsung memberikan informasi tersebut kepada para
pelanggannya.
Aliran rantai pasok ini kemudian yang menjadi kunci kesuksesan PT. Gudang Garam,
Tbk. dalam menguasai pangsa pasar rokok di Indonesia, selain penerapan yang terintegrasi
dengan ERP dan dukungan teknologi informasi yang memadai perusahaan.
1. Dewan Direksi
Dewan Direksi berhak memeriksa operasi manajemen, operasi pembukuan,
dokumen dan asset perusahaan serta berhak meminta segala informasi yang berhubungan
dengan perusahaan.
2. Internal Audit
Internal Audit merupakan pengawas keuangan perusahaan. Internal audit
bertugas melakukan pemeriksaan dan mengaudit laporan keuangan sehingga dapat
menghasilkan laporan yang wajar sehingga dipertanggungjawabkan kepada stakeholder.
3. Sekretariat Perusahaan
Memiliki tugas untuk mengatur segala aktivitas masing-masing unit bagian
dan mengurusi administrasi perusahaan, serta mengkoordinir dan
mengawasi pelaksanaan kebijakan pokok dari dewan direksi.
4. Direktorat SDM dan Pelayanan Umum
Direktorat SDM dan Pelayanan Umum membawahi empat divisi, yaitu :
a. Divisi SDM, mempunyai tugas dalam hal peningkatan kualitas
karyawan melalui pembelian program diklat, pendidikan dan pelatihan.
b. Divisi Pelayanan Umum, mempunyai tugas untuk menangani
masalah yang berhubungan dengan rumah tangga perusahaan, seperti office boy, dan
belanja rumah tangga perusahaan.
c. Divisi Transportasi, mempunyai tugas untuk mengelola dan
merawat alat transportasi milik perusahaan seperti truk, mobil, helikopter, dan
transportasi lainnya.
d. Divisi Teknik Umum, mempunyai tugas mengatur dan mengelola mesin-
mesin umum yang digunakan di perusahaan seperti AC, pembangkit listrik dan air, diesel
dan sebagainya.
5. Direktorat Pengolahan
Direktorat Pengolahan membawahi empat divisi yaitu :
a. Divisi Pengolahan Tembakau, mempunyai tugas untuk mengolah
tembakau sehingga dapat menjadi bahan baku yang siap pakai dalam produksi rokok.
b. Divisi Pengolahan Cengkeh, mempunyai tugas untuk mengolah cengkeh sehingga dapat
menjadi bahan baku yang siap pakai dalam produksi rokok.
c. Divisi Pengolahan Saos, mempunyai tugas untuk mengelola saos
sehingga dapat menjadi bahan baku yang siap pakai dalam produksi rokok.
d. Divisi Teknik Pengolahan, mempunyai tanggung jawab dalam hal mesin-
mesin yang digunakan dalam proses pengolahan bahan baku.
6. Direktorat Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Direktorat Sigaret Kretek Tangan (SKT) membawahi satu divisi
yaitu divisi sigaret kretek tangan.Divisi ini bertanggungjawab
terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan SKT, baik dalam hal produksi, tenaga
kerja, maupun alat-alat bantu yang digunakan.
7. Direktorat Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Direktorat Sigaret Kretek Mesin membawahi dua divisi yaitu:
a. Divisi Sigaret Kretek Mesin, mempunyai tanggung jawab dalam hal menangani
segala hal yang berhubungan dengan SKM, meliputi administrasi, jam kerja karyawan bagian
SKM, dan sebagainya.
b. Divisi Teknik Produksi, mempunyai tanggung jawab untuk menangani mesin-
mesin yang digunakan dalam proses produksi di SKM.
8. Direktorat Grafika
Direktorat Grafika membwahi tiga divisi yaitu :
a. Divisi Percetakan, mempunyai tugas untuk mencetak hal-hal yang
khusus yang berhubungan dengan Gudang Garam, seperti mencetak kertas
untuk bungkus rokok, dan kertas untuk pelapis luar rokok (khusus untuk produk SKM).
b. Divisi Percetakan Umum, mempunyai tugas untuk mencetak hal-hal yang umum, seperti
kalender, spanduk, poster dan sebagainya.
c. Divisi Penunjang, mempunyai tugas dalam hal keperluan-
keperluan lain yang dapat menunjang pembuatan rokok, seperti cat untuk pewarna
bungkus rokok.
9. Direktorat Pemasaran
Direktorat Pemasaran memiliki tanggung jawab melaksanakan
kegiatan pemasaran keluar perusahaan, dan membwahi tiga divisi
yaitu:
a. Divisi Promosi dan penjualan, mempunyai tugas dalam hal promosi dan
penjualan rokok di selururh wilayah pemasaran.
b. Divisi Riset dan Analisa Pemasaran, mempunyai tugas
mengadakan penelitian untuk menganalisis dan mencari daerah
atau wilayah yang cocok untuk dijadikan area pemasaran produksi.
c. Divisi Distribusi, mempunyai tugas menyalurkan hasil produksi dari perusahaan ke
seluruh wilayah pemasaran.
10. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan membawahi dua divisi, yaitu
a. Divisi Keuangan, mempunyai tugas mengelola dan mengatur
administrasi keuangan perusahaan, membina administrasi
keuangan, serta menyusun pertanggungjawaban keuangan periodik maupun tahunan.
b. Divisi Akuntansi, mempunyai tugas untuk mencatat dan
mengarsipkan laporan keluar masuknya kas perusahaan dan menyelenggarakan
akuntansi keuangan.
4. Proses Pemasaran
Penggunaan kedua kegiatan promosi dalam hal ini disebabkan karena kegiatan
tersebut dapat meminimalisasi biaya dan produk yang dipromosikan dapat tepat sasaran.
Selain itu perusahaan lebih dapat mengontrol kebutuhan konsumen. Sehingga perusahaan
dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan penjualannya dapat tercapai.
5. Pertanggungjawaban Keuangan
BAB III
KESIMPULAN
PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan rokok yang memiliki berbagaimacam produk
rokok yang telah dikenal secara oleh masyarakat di Indonesia,perusahaan Gudang Garam berdiri
sejak 26 juni 1958 sehingga perusahaan memilikipengalaman dalam industri rokok nasional, hal ini
terbukti bahwa sampai saat ini PTGudang Garam Tbk mampu bertahan diantara para pesaing-
pesaing industri rokok besar lainnya seperti PT Djarum dan Sampoerna, PT Gudang Garam tbk
(GGRM) berhasil menempati posisi 3 besar sebagai perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
PT Gudang Garam Tbk memilki 15 jenis rokok yang telah diproduksi dan
beberapadiantaranya menghasilkan profit yang cukup signifikan bagi perusahaan, artinyaproduk-
produknya telah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Dari semua jenis rokok di atas, terbagi
menjadi 4 jenis yaitu Full flavored, light & mild, sigaretkretek tangan dan sigaret kretek linting.
Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk makanan menjadi lebih
terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang terkemuka di
Indonesia, PT Ultrajaya berada pada posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut.
Dengan beberpaa teknik yang digunakan seperti kemasan yang disusun dengan rapih untuk
menjaga kualitas barang dan pemasaran yang digunakan selalu mengikuti era digital dengan begitu
PT Ultrajaya akan dapat mempertahankan mutu kulitas sebagai Market Label.
DAFTAR PUSTAKA
M. Fuad dkk, PENGANTAR BISNIS, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2000
Kotler, Philip, Amstrong, Gary (12 th) Principle Marketing, Twelefth Edition, Prentice
Hall International Inc.
April Budianto, DRS., MM, Diktat Kuliah Manajemen Pemasaran 1, Fakultas Ekonomi
Universitas Galuh